Piramida.id
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy
Kamis, Februari 9, 2023
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
Piramida.id
  • Berita
  • Dialektika
  • Dunia
  • Edukasi
  • Ekologi
  • Ekosospolbud
  • Kabar Desa
  • Pojokan
  • Sains
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Spiritualitas
Home Pojokan

Lavender, Tanaman Berkhasiat yang Dimanfaatkan Sejak Ribuan Tahun Lalu

by Redaksi
06/05/2022
in Pojokan
99
SHARES
708
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Telegram

PIRAMIDA.ID- Lavender menjadi salah satu tanaman yang terkenal dan digunakan sejak dahulu kala. Tanaman ini memiliki sifat antimikroba. Biasanya dimanfaatkan untuk menurunkan kecemasan, menghilangkan rasa sakit, menyembuhkan luka, dan lain-lain.

Dilansir dari Ancient Origins, catatan penggunaan lavender paling awal berasal lebih dari 2.500 tahun lalu. Bukti penggunaannya ditemukan di mumifikasi Mesir kuno dan pemandian umum Romawi awal.

Diyakini bahwa lavender berasal dari Kepulauan Hyeres Yunani. Dibawa ke Prancis, Spanyol, Italia, dan Inggris oleh orang Arab sekitar 600 SM. Referensi penggunaan lavender juga tertulis dalam Alkitab terutama di Injil Lukas, Injil Yohanes, dan Kidung Agung. Tanaman ini disebut sebagai “spikenard” yang merupakan nama aslinya.

Ramuan lavender begitu banyak digunakan dalam ritual suci pada waktu itu sehingga sangat berharga. Istilah “spikenard” berasal dari tanaman yang disebut “nardus” atau “Nard” secara sepintas karena sering dibuat menjadi esens suci di kota Naarda, Suriah.

Namanya diubah menjadi lavender beberapa waktu kemudian oleh orang Romawi, yang berasal dari kata kerja Latin “lavare” yang berarti “untuk mencuci.” Pada abad pertengahan dan Renaisans, wanita tukang cuci di seluruh Eropa disebut “lavender.” Karena mereka meletakkan cucian mereka yang baru dicuci di atas semak-semak lavender untuk memberi mereka bau yang menyenangkan.

Lavender sangat sering digunakan untuk mandi sehingga sangat populer di kalangan bangsawan yang memiliki lebih banyak akses ke tanaman itu. Terutama Raja Louis XIV yang dikenal menggunakan lavender di kamar mandinya untuk mengharumkan air.

Selain itu, dikatakan pada abad ke-16 tanaman yang memiliki bunga warna ungu ini sering digantung di atas kusen pintu untuk mencegah masuknya roh jahat. Disebutkan bahwa jika memiliki lavender di dalam rumah akan mencegah terjadinya hal buruk.

Terkait dengan penggunaan lavender untuk kebutuhan medis, konsep antimikroba belum sepenuhnya dipahami di masa lalu. Meski begitu banyak tercatat korelasi antara penggunaan lavender dan pengobatan penyakit umum. Pada abad ke-12, Hildegard dari Bingen, seorang santo dan biarawati Jerman, mengklaim bahwa “air lavender” campuran vodka atau gin dengan lavender akan menyembuhkan migrain.

Seorang dokter Yunani bernama Dioscorides menulis dalam jurnal medisnya bahwa ia menggunakan lavender sebagai obat oral untuk mengobati gangguan pencernaan, sakit tenggorokan, dan sakit kepala. Dia juga mengatakan itu bisa digunakan untuk mencegah infeksi luka luar.

Teori-teori ini kemudian dikonfirmasi lebih lanjut oleh John Parkinson, seorang ahli herbal Inggris dari abad ke-16. Parkinson mengklaim bahwa lavender sangat baik untuk nyeri kepala dan otak serta diberikan secara teratur untuk sakit kepala. Lalu ada Raja Charles VI dari Prancis, meminta sarung bantalnya memiliki lavender segar di dalamnya sehingga dia bisa tidur nyenyak.

Pengobatan tradisional Asia adalah yang pertama mengklaim manfaat lavender untuk stres dan kecemasan. Ramuan ini secara tradisional digunakan untuk tujuan “pendinginan” pada luka bakar dan luka lainnya. Tetapi mereka juga menggunakannya untuk “menyejukkan hati”, yang akan menenangkan pikiran dan melepaskan ketegangan dari tubuh.

Rene-Maurice Gattefosse, seorang ahli kimia Prancis pada 1930-an, menemukan manfaat dari lavender ketika dia terbakar di labnya. Dia menggunakan minyak lavender pada luka bakar dan menemukan bahwa lukanya tidak hanya tidak terinfeksi, tetapi sembuh lebih cepat daripada dengan salep lainnya.

Penemuan Gattefosse mengilhaminya untuk menciptakan istilah “aromaterapi,” mengacu pada pengobatan dengan tanaman aromatik seperti lavender. Karena karyanya, lavender digunakan selama Perang Dunia II untuk menyembuhkan luka tentara.

Sementara itu, lavender dapat ditanam di rumah untuk penggunaan pribadi. Tanaman biasanya membutuhkan sinar matahari langsung yang cerah dan tanah yang dikeringkan dengan baik untuk tumbuh secara maksimal.(*)


National Geographic Indonesia

Tags: #khasiat#lavender#tanaman
Share40SendShare

Related Posts

Seperti Apa Sistem Absensi yang Banyak Digunakan di Indonesia?

20/12/2022

PIRAMIDA.ID- Aset terbesar perusahaan adalah karyawan. Tanpa karyawan, perusahaan tidak akan dapat mencapai tujuan perusahaan. Untuk mencapai tujuannya, human resources...

Mimpi

07/12/2022

Billie Gregorine* PIRAMIDA.ID- Semua orang sekiranya pastilah pernah bermimpi. Sambil rebahan, sayup-sayup kudengar lagu dari Nadin Hamizah yang judulnya 'Rumpang'....

Mengantongi Ragam Cerita dari Tanah Papua

04/09/2022

Oleh: Roberto Duma Buladja* PIRAMIDA.ID- Konsultasi Nasional (Konas) GMKI berlangsung pada 23–27 Agustus 2022 di Jayapura, tanah Papua. Kurang lebih...

Diskriminasi Terhadap Perokok, dari Waktu ke Waktu

26/08/2022

Indi Hakimi* PIRAMIDA.ID- Bukan kali ini saja perokok mendapatkan perlakuan buruk dari masyarakat. Perlakuan itu bukan hanya melalui tindakan-tindakan, begitu...

Apa yang Membuat Rokok Elektrik Menarik?

18/08/2022

PIRAMIDA.ID- Rokok elektrik atau yang dikenal vape salah satu produk berbasis nikotin yang disukai sebagian perokok. Vape digadang-gadang sebagai pengentas...

Mengapa Kita Punya Alis?

15/08/2022

PIRAMIDA.ID- Alis tumbuh dalam berbagai bentuk, ukuran dan warna. Mereka membuat wajah kita jadi unik. Tapi kegunaan alis bukan hanya...

Load More

Tinggalkan Komentar Batalkan balasan

Terkini

Berita

Timsel KPU Kepri Terbentuk, GMKI & GAMKI Tanjungpinang: Junjung Integritas dan Profesional

08/02/2023
Berita

Lantik dan Bimtek PKD, Panwascam Purbatua Ingatkan Perlunya Kemampuan Pengawasan dan Integritas

07/02/2023
Berita

Lantik PKD, Ketua Panwaslu Dolok Panribuan Ingatkan Jajaran Jaga Integritas

07/02/2023
Edukasi

Membangun Kesadaran Bela Negara Masyarakat Indonesia

06/02/2023
Berita

Kelompok Senior Peduli GMKI Serahkan Bantuan Inventaris kepada PP GMKI

04/02/2023
Berita

Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas: DPP PARKINDO Berkolaborasi dengan KND dalam menghilangkan Stigma terhadap Disabilitas di Gereja

03/02/2023

Populer

Edukasi

Peran Pemuda dan Mahasiswa untuk Pengembangan SDM

03/02/2023
Berita

Peringati 9 tahun Gugurnya 7 Relawan Kemanusiaan GMKI, GMKI Kutacane Gelar Ibadah Peringatan Hari Relawan

03/02/2023
Berita

Lantik dan Bimtek PKD, Panwascam Purbatua Ingatkan Perlunya Kemampuan Pengawasan dan Integritas

07/02/2023
Berita

Kelompok Senior Peduli GMKI Serahkan Bantuan Inventaris kepada PP GMKI

04/02/2023
ilustrasi: tirto.id/Gery
Sains

Apa itu Teori Evolusi Darwin?

27/01/2023
Berita

Resmi Sertijab, Ini Struktur PP GMKI 2022-2024

01/02/2023

FULL CAFE SIANTAR DI JALAN NARUMONDA ATAS NO 30

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2020-2021 Piramida ID

wisata indonesia - destinasi wisata terpopuler Rotasi Asia - Berita Terkini Spot Wisata Danau Toba Terbaik destinasi wisata dunia

No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas

© 2020-2021 Piramida ID

wisata indonesia - destinasi wisata terpopuler Rotasi Asia - Berita Terkini Spot Wisata Danau Toba Terbaik destinasi wisata dunia