Piramida.id
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy
Kamis, Juli 10, 2025
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
Piramida.id
  • Berita
  • Dialektika
  • Dunia
  • Edukasi
  • Ekologi
  • Ekosospolbud
  • Kabar Desa
  • Pojokan
  • Sains
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Spiritualitas
Home Dialektika

Martin Heidegger: Dari Iseng ke Iseng

by Redaksi
30/05/2020
in Dialektika
114
SHARES
812
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Telegram

Fitzerald Kennedy Sitorus*

PIRAMIDA.ID- Dulu sewaktu mengerjakan disertasi tentang Kant di Frankfurt, kadang muncul juga rasa jenuh membaca buku filsafat. Untuk melepaskan kejenuhan, saya kadang pergi ke perpustakaan ilmu-ilmu Asia Tenggara dan membaca novel-novel sastra zaman Pujangga Baru atau majalah Basis di sana. Atau, berkeliling ke perpustakaan lain, melihat-lihat buku, dan mencomot buku apa saja yang menarik perhatian.

Suatu saat saya mencomot buku bergambar tentang Heidegger. Buku ini menarik perhatian. Selain karena ukurannya besar, buku ini hampir tanpa teks. Isinya hanya gambar Heidegger dalam sejumlah kesempatan yang sangat personal. Kebanyakan gambar itu diambil di pondok Heidegger di pinggiran hutan di Todtnauberg. Di pondok inilah Heidegger menulis bukunya yang sangat terkenal dan berpengaruh itu: Sein und Zeit (Ada dan Waktu).

Fotografer untuk buku bergambar Heidegger ini adalah Digne M. Marcovicz, fotografer Der Spiegel yang mendampingi tim wartawan majalah tersebut ketika mewawancara Heidegger di pondoknya pada 23 September 1966. Salah satu isu penting yang dibicarakan dalam wawancara terkenal itu adalah pertanggungjawaban Heidegger atas dukungannya terhadap Nazi Hitler.

Wawancara itu dilakukan dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Heidegger sendiri bahwa hasil wawancara tersebut baru boleh dipublikasikan setelah ia meninggal dunia. Hasil wawancara itu kemudian terbit di majalah Der Spiegel lima hari setelah Heidegger meninggal dunia, dengan judul “Nur noch ein Gott kann uns retten” (Hanya sebuah Tuhan yang dapat menyelamatkan kita).

Ingat: Heidegger tidak mengatakan “hanya Tuhan“, melainkan “hanya sebuah Tuhan.” Jadi pernyataan ini tidak boleh terlalu diteologisasi!

Karena gambar-gambar dalam buku tersebut menarik, maka saya dulu menscan-nya. Maklumlah, Heidegger seorang filsuf besar yang kehidupan pribadinya sangat jarang diketahui orang. Ia menolak namanya dicantumkan dalam buku telepon. Ia lebih menyukai keheningan. Ia tidak memiliki televisi, dan kalau mau menonton pertandingan bola, ia biasanya pergi ke rumah tetangga. Pemain bola favoritnya adalah Franz Beckenbauer.

Ia yang waktu itu profesor di Universitas Freiburg yang kecil dan relatif tidak terkenal, dengan enteng menolak tawaran menjadi profesor dari berbagai universitas besar dan ternama di Jerman. Ia lebih suka tinggal di desa, bergaul dan duduk-duduk ngobrol dengan para petani sambil mengisap cerutu.

Sebagian dari foto-foto yang saya scan dulu saya posting di sini. Momen-momen dalam foto ini menggambarkan kehidupan Heidegger di pondoknya: di ruang kerjanya yang hampir tidak ada buku, ketika mengambil air dari sumur di belakang pondok, di kamar tidur, di meja makan bersama istri, ketika diwawancara tim wartawan Der Spiegel, dan lain-lain.

Foto-foto ini dulu saya scan ketika sedang iseng, dan saya tulis ulasan ini juga ketika sedang iseng karena harus mengurung diri di rumah gara-gara social distancing.

Kalau melihat gaya hidup Heidegger, maka ia dulu sudah dengan senang hati menjalankan apa yang sekarang harus dipaksakan kepada banyak orang: social distancing. Heidegger memang hebat.


Penulis merupakan dosen di UPH. Menyelesaikan studi Doktoralnya di Frankurt. Foto-foto yang terlampir merupakan koleksi dan arsip pribadi.

Tags: headline
Share46SendShare

Related Posts

Pidato Lengkap Jefri Gultom di Dies Natalis GMKI ke-74: Bangkit Ditengah Pergumulan

26/02/2024

Bangkit Ditengah Pergumulan Pidato 74 tahun GMKI Jefri Edi Irawan Gultom Para peletak sejarah selalu berpegang pada prinsip ini, ‘’perjalanan...

Pewaris Opera Batak

11/07/2023

Oleh: Thompson Hs* PIRAMIDA.ID- Tahun 2016 saya menerima Anugerah Kebudayaan dari Kemdikbud (sekarang Kemendikbudristek) Republik Indonesia di kategori Pelestari. Sederhananya,...

Mengapa Membahas Masa Depan Guru “Dianggap” Tidak Menarik?

01/05/2023

Oleh: Agi Julianto Martuah Purba PIRAMIDA.ID- “Mengapa sejauh ini kampus kita tidak mengadakan seminar tentang tantangan dan strategi profesi guru di...

Membangun Demokrasi: Merawat Partisipasi Perempuan di Bidang Politik

14/04/2023

Oleh: Anggith Sabarofek* PIRAMIDA.ID- Demokrasi, perempuan dan politik merupakan tiga unsur yang saling berkesinambungan satu dengan yang lain. Berbicara mengenai...

Dari Peristiwa Kanjuruhan Hingga Batalnya Indonesia Tuan Rumah Piala Dunia U-20

03/04/2023

Oleh: Edis Galingging* PIRAMIDA.ID- Dunia sepak bola tanah air sedang merasakan duka yang dalam. Kali ini, duka itu hadir bukan...

Prinsip-Prinsip Disiplin Kelas

02/04/2023

Oleh: Muhammad Muharram Azhari* PIRAMIDA.ID- Pengertian disiplin menurut Elizabeth Hurtock mengemukakan bahwa; Disiplin itu berasal dari kata "discipline", yaitu seseorang...

Load More

Tinggalkan KomentarBatalkan balasan

Terkini

Berita

150 Hari Kerja Bupati Simalungun, GMKI : Simalungun mau dibawa kemana?

09/07/2025
Berita

Ketua ILAJ Minta Hakim Berhikmat: Kasus Hasto & Tom Lembong Jangan Dikendalikan Politik, Vonis Bebas Adalah Pilihan Konstitusional

07/07/2025
Berita

Dugaan Fee Proyek, Ketua ILAJ Minta KPK Pantau Bagi-Bagi Proyek di Kota Siantar

04/07/2025
Berita

Robot Polri Tuai Kritik Netizen, Fawer Sihite: Inovasi Harus Disambut Baik, Tapi Polri Perlu Bangun Instrumen Komunikasi yang Efektif

30/06/2025
Berita

Tokoh Cipayung Plus Gabung Golkar Lewat AMPI, Jefri Gultom: Politik Adalah Etika untuk Melayani

28/06/2025
Berita

Tokoh Cipayung Plus Login Golkar Pada HUT AMPI, Bahlil Lahadalia : Adik-Adik Saya Sudah di Jalan Yang Benar

28/06/2025

Populer

Berita

Dugaan Fee Proyek, Ketua ILAJ Minta KPK Pantau Bagi-Bagi Proyek di Kota Siantar

04/07/2025
Berita

Resmi Sertijab, Ini Struktur PP GMKI 2022-2024

01/02/2023
ilustrasi/Cleopatra dalam budaya pop.
Pojokan

Cleopatra: Simbol Kecantikan yang Tidak Cantik-Cantik Amat

24/09/2020
Berita

Tokoh Cipayung Plus Gabung Golkar Lewat AMPI, Jefri Gultom: Politik Adalah Etika untuk Melayani

28/06/2025
Berita

Sekjend DPP GMNI Serukan Umat Islam Untuk Berjihad

05/12/2020
Edukasi

Keterbatasan Jumlah Guru Terampil

09/12/2021
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba