Piramida.id
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy
Selasa, Juli 1, 2025
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
Piramida.id
  • Berita
  • Dialektika
  • Dunia
  • Edukasi
  • Ekologi
  • Ekosospolbud
  • Kabar Desa
  • Pojokan
  • Sains
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Spiritualitas
Home Pojokan

Merefleksikan Kembali Serangan Teror di Sigi

by Redaksi
04/12/2020
in Pojokan
101
SHARES
718
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Telegram

Daniel Perangin-angin*

PIRAMIDA.ID- Satu keluarga tewas dibantai dengan keji oleh Pembunuh misterius atau orang tak dikenal (OTK). Korban antara lain adalah Yasa, Naka, Pinu, dan Pedi.

Dalam kejadian ini tak hanya korban jiwa yang diserang, melainkan membakar 7 bangunan dan 6 rumah warga serta 1 rumah warga yang dijadikan oleh masyarakat sekitar sebagai pos pelayanan Gereja Bala Keselamatan.

Peristiwa ini terjadi di Desa Lembantongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Selatan.

Saat kejadian itu berlangsung, warga yang takut pergi melarikan diri ke hutan untuk menyelamatkan diri. Hal itu terjadi karena warga sekitar menduga bahwa pelakunya adalah Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang telah menciptakan rasa trauma terhadap masyarakat Desa Lembantongoa.

Warga yang menjadi korban dari serangan tersebut tidak ingin untuk kembali bertempat tinggal di daerah itu. Salah seorang warga yang menjadi korban adalah Astri, beliau telah kehilangan orang tua dan suaminya.

Astri berkata bahwa, “Saya tidak ingin tinggal di tempat itu lagi, walaupun pemerintah akan membangun kembali rumah saya yang telah rata dengan tanah.”

Bukan hanya itu, bahkan hampir seluruh warga yang terkena serangan dari aksi brutal terorisme tersebut enggan untuk kembali ke daerah itu. Mereka mengatakan bahwa jika ada pembangunan kembali rumah-rumah warga yang telah dihancurkan, ada baiknya dilakukan di daerah yang lain karena adanya rasa trauma yang mendalam, khususnya warga Desa Lembantongoa.

Mujahidin Indonesia Timur (MIT) adalah kelompok terorisme yang telah bersumpah untuk setia kepada ISIS pada tahun 2014 lalu, dan sekarang tengah beroperasi di 3 desa di Sulawesi Tengah, yakni Sigi, Poso, dan Parigi Moutong.

Saat ini kelompok MIT tengah berada dibawah pimpinan Ali Kalora yang meneruskan kepemimpinan Santoso yang meninggal dalam baku tembak dengan aparat 2016 silam.

Kini pasukan khusus yang telah dikerahkan oleh Mabes TNI untuk memburu kelompok terorisme Mujahidin Indonesia Timur (MIT) telah tiba di Palu, Sulawesi Tengah. Dari informasi yang didapat bahwa tim sergap yang masih dikerahkan adalah tim pendahulu, terdiri dari satuan Kostrad dan marinir.

Mereka dipercaya mempunyai kemampuan intel sekaligus tempur yang tinggi.

Sinegritas TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas Tinombala yang dibentuk pada 10 Januari 2016 untuk memberantas aksi teroris ini, sekarang telah bertambah dengan kedatangan pasukan khusus, sehingga untuk menemukan markas persembunyian MIT Poso akan lebih mudah tentunya.

Mari bersama kita memanjatkan doa untuk korban dari serangan keji kelompok MIT yang telah meregang nyawa dan juga untuk para pasukan Satgas Tinombala yang sedang berusaha untuk menumpas sampai tuntas aksi terorisme tersebut.

Saat ini para personil kelompok MIT yang sudah terdaftar dalam DPO sedang diburu, dan kemungkinan mereka sudah berpencar ke beberapa wilayah di indonesia.

Saya sebagai partisan KSPM mewakili Kelompok Studi Pendidikan Merdeka (KSPM) menyatakan sikap bahwa kami menentang ataupun menolak segala bentuk terorisme dan radikalisme!

Kita perlu memulai pencegahan sejak dini sebagai dasar untuk tetap memukul mundur segala tindakan yang radikal di masyarakat, sehingga jika ada hasutan ataupun ajakan dapat langsung dilaporkan kepada pemerintah ataupun aparat setempat agar ditindak lanjuti.

Saat ini kita perlu menyadari bahwa bukan hanya aparat dan pemerintah saja yang berperan untuk memerangi tindakan radikalisme dan terorisme tersebut, kita sebagai warga negara juga berperan sama penting untuk memahami dan membantu memerangi bibit-bibit radikal yang banyak kita temui.

KSPM juga mengutuk keras serangan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang telah memakan korban jiwa dan kerugian bagi warga Desa Lembantongoa, serta mengajak seluruh warga negara terkhususnya pembaca untuk bersama-sama ikut dalam menyuarakan kedamaian dan waspada dengan segala tindakan terorisme maupun radikalisme.

Selalulah berjaga akan tempat kita, jangan sekali-kali mengabaikan tindakan seperti ini meski sekecil apapun, karena tindakan teror akan selalu berpindah-pindah.(*)


Penulis merupakan mahasiswa Prodi PGSD Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar. Partisan KSPM (Kelompok Studi Pendidikan Merdeka).

Tags: #kspm#perspektif#suarapemuda#was-was
Share40SendShare

Related Posts

Asal-usul Permainan Tradisional Anak-anak

12/07/2023

PIRAMIDA.ID- Anda merasa jenuh dengan bermain dengan gim di ponsel dan laptop? Terlalu lama bermain gim bisa menyebabkan kerusakan mata akibat...

Mengapa ada Tujuh Hari dalam Seminggu?

11/07/2023

PIRAMIDA.ID- Akhir pekan selalu tak kunjung tiba, kita harus menunggu enam hari penuh antara Senin dan Sabtu. Satu minggu itu...

Ini Medan, Bung!

05/03/2023

Supriadi Harja* PIRAMIDA.ID- Aku lupa, kapan aku pernah mengenal orang ini. Begitu melihatku, ia memperkenalkan diri. Namanya Pak Sukri. Namun...

Seperti Apa Sistem Absensi yang Banyak Digunakan di Indonesia?

20/12/2022

PIRAMIDA.ID- Aset terbesar perusahaan adalah karyawan. Tanpa karyawan, perusahaan tidak akan dapat mencapai tujuan perusahaan. Untuk mencapai tujuannya, human resources...

Mimpi

07/12/2022

Billie Gregorine* PIRAMIDA.ID- Semua orang sekiranya pastilah pernah bermimpi. Sambil rebahan, sayup-sayup kudengar lagu dari Nadin Hamizah yang judulnya 'Rumpang'....

Mengantongi Ragam Cerita dari Tanah Papua

04/09/2022

Oleh: Roberto Duma Buladja* PIRAMIDA.ID- Konsultasi Nasional (Konas) GMKI berlangsung pada 23–27 Agustus 2022 di Jayapura, tanah Papua. Kurang lebih...

Load More

Tinggalkan KomentarBatalkan balasan

Terkini

Berita

Robot Polri Tuai Kritik Netizen, Fawer Sihite: Inovasi Harus Disambut Baik, Tapi Polri Perlu Bangun Instrumen Komunikasi yang Efektif

30/06/2025
Berita

Tokoh Cipayung Plus Gabung Golkar Lewat AMPI, Jefri Gultom: Politik Adalah Etika untuk Melayani

28/06/2025
Berita

Tokoh Cipayung Plus Login Golkar Pada HUT AMPI, Bahlil Lahadalia : Adik-Adik Saya Sudah di Jalan Yang Benar

28/06/2025
Berita

IRKI Nilai Tafsir UU Tipikor atas Pedagang Pecel Lele Menyesatkan

22/06/2025
Dunia

Perang Israel-Iran Menunjukkan Pentingnya STEM, Fawer Sihite: Dukung Sikap Presiden Prabowo

22/06/2025
Berita

Buntut Viralnya Dugaan Kekerasan Terhadap Tunanetra di Siantar, ILAJ Minta KND Periksa Wali Kota dan Jajaran Terkait

19/06/2025

Populer

Berita

Tokoh Cipayung Plus Login Golkar Pada HUT AMPI, Bahlil Lahadalia : Adik-Adik Saya Sudah di Jalan Yang Benar

28/06/2025
Edukasi

Keterbatasan Jumlah Guru Terampil

09/12/2021
Berita

Tokoh Cipayung Plus Gabung Golkar Lewat AMPI, Jefri Gultom: Politik Adalah Etika untuk Melayani

28/06/2025
domain publik
Dialektika

Daoed Joesoef, Hakikat Pendidikan, dan Nilai Keindonesiaan

17/09/2021
Berita

IRKI Nilai Tafsir UU Tipikor atas Pedagang Pecel Lele Menyesatkan

22/06/2025
Dunia

Sumber Air Bersih dan Air Minum di Arab Saudi

07/06/2020
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba