Piramida.id
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy
Selasa, Mei 20, 2025
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
Piramida.id
  • Berita
  • Dialektika
  • Dunia
  • Edukasi
  • Ekologi
  • Ekosospolbud
  • Kabar Desa
  • Pojokan
  • Sains
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Spiritualitas
Home Sorot Publik

Obat Herbal dan Upaya Atasi Corona

by Redaksi
09/08/2020
in Sorot Publik
Aneka bahan alam yang berkhasiat sebagai obat (foto Liliek Hermanu).

Aneka bahan alam yang berkhasiat sebagai obat (foto Liliek Hermanu).

98
SHARES
703
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Telegram

PIRAMIDA.ID- Sejumlah klaim berulang kali disampaikan pihak-pihak yang mengaku menemukan obat untuk mengatasi virus corona. Kementerian Pertanian pernah mempromosikan kalung anticorona berbahan eukaliptus. Satu pekan terakhir, masyarakat juga dihebohkan wawancara artis dengan seseorang yang mengaku menemukan herbal antibodi Covid-19.

Pakar obat tradisional dan peneliti di Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Prof Zullies Ikawati menyarankan masyarakat untuk berhati-hati. Dia mengapresiasi siapapun yang berupaya menemukan obat untuk pasien terinfeksi virus corona.

Faktanya, sampai saat ini industri farmasi belum mampu menyediakannya. Tetapi Zullies juga mengingatkan, banyak pihak yang kadang-kadang mengambil kesempatan di tengah kepanikan masyarakat.

“Nah, obat herbal biasanya belum sampai uji klinik, maka kita tidak bisa membuat klaim yang terlalu tinggi. Status jamu tidak boleh diklaim anti virus, karena itu terlalu tinggi untuk jamu. Klaim itu harus dibuktikan secara klinis,” ujar Zullies kepada VOA.

Jamu sebagai produk herbal tidak bisa berperan sebagai obat. Dia harus diposisikan sesuai dengan perannya masing-masing yang telah dikenal masyarakat. Karena bukan obat, produk jamu hanya bisa dipromosikan misalnya membantu melegakan tenggorokan atau meningkatkan daya tahan tubuh.

Zullies menyebut salah satu contoh produk herbal, yaitu kalung berbahan minyak eukaliptus yang diklaim anti corona. Meski dalam uji coba di laboratorium klaim itu bisa saja terbentuk, saat digunakan kepada manusia belum tentu akan menunjukkan hasil yang diinginkan.

Karena itulah, Zullies setuju dengan langkah kementerian yang kemudian melakukan koreksi atas klaim awal mereka.

Produk herbal biasanya dikenal masyarakat karena pengalaman empirik selama bertahun-tahun. Bahan-bahan tertentu diyakini bisa membantu mengeluarkan dahak, bahan lain melegakan tenggorokan, kemudian bahan yang berbeda dikonsumsi ketika perempuan sedang memasuki periode menstruasi.

Tidak seperti obat yang merupakan produk senyawa tunggal untuk fungsi pengobatan tertentu, bahan herbal memiliki banyak senyawa beragam.

“Sehingga umumnya sifatnya holistik, kita minum jamu itu untuk memelihara kesehatan secara umum, jadi bisanya untuk menjaga kebugaran, meningkatkan daya tahan,” tambah Zullies.

Tidak Ada Jamu Covid

Satuan Tugas Penanganan Covid-19, menyelenggarakan dialog mengenai obat tradisional untuk infeksi virus corona ini. Dialog ini diselenggarakan antara lain untuk meluruskan pemahaman masyarakat, terkait klaim penemuan produk herbal antibodi Covid-19.

Klaim ini disampaikan seseorang bernama Hadi Pranoto, dalam wawancara di kanal YouTube milik penyanyi Anji. Selain itu, Satgas juga merasa perlu memberikan panduan bagi masyarakat terkait obat tradisional kaitannya dengan Covid-19.

Berbicara dalam dialog ini, Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional, Badan Litbang Kesehatan, Kementerian Kesehatan, Akhmad Saikhu. Hadir pula Direktur Standardisasi Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif BPOM, Togi Junice Hutadjulu.

Menjawab pertanyaan mengenai peran obat herbal tradisional bagi penyembuhan pasien Covid-19, Ahmad Saikhu menegaskan karena penyebab virus, obat satu-satunya adalah antivirus. Sampai saat, tegas dia, semua masih dalam proses pengembangan, termasuk di Indonesia.

Produk herbal, lanjutnya, tidak bisa menyembuhkan Covid-19. Namun, warisan tradisi ini bisa berperan meringankan gejala penyakit penyerta yang diderita pasien. Menurut data Kementerian Kesehatan, hipertensi, diabetes, jantung, penyakit paru obstruktif kronis, penyakit ginjal dan asma adalah sejumlah penyakit penyerta yang ditemui pada pasien terinfeksi virus corona.

“Jamu atau herbal bisa dipakai untuk meringankan gejala-gejala penyakit penyerta tersebut. Tujuannya seperti itu, jadi jamu itu bukan untuk menyembuhkan Covid, seperti beberapa informasi yang misleading beberapa hari ini. Jamu ini bisa dipakai untuk meringankan, untuk mencegah agar penyakit komorbid-nya tidak menjadi lebih parah lagi,” ujar Saikhu.

Klaim Herbal Tidak Berdasar

Sedangkan Togi Junice Hutadjulu menguraikan, perlu proses panjang hingga sebuah produk herbal masuk dalam kriteria tertentu. Produk yang disebut jamu, adalah bahan-bahan yang secara empiris diyakini masyarakat bermanfaat untuk menjaga kesehatan. Produk ini tersedia luas dan diperjualbelikan bebas di masyarakat.

Satu tingkat diatas jamu adalah obat herbal terstandar. Ini adalah produk herbal yang sudah lolos melewati uji praklinis, yaitu uji coba pada binatang. Di atas itu adalah fitofarmaka, yaitu produk herbal yang telah melewati ujiklinis, sebagaimana obat pada umumnya.

“Sampai saat ini pengembangan obat belum ada yang bisa di klaim ataupun diindikasikan untuk obat Covid -19. Sedangkan obat herbal juga belum.

Pengembangan vaksin sekarang sedang berjalan, Badan POM mengawal untuk memastikan bahwa obat ini nantinya akan aman digunakan dalam rangka pencegahan ataupun treatment dalam Covid-19,” kata Togi.

BPOM terus melakukan evaluasi terhadap produk herbal yang beredar di masyarakat. Produk yang telah lolos evaluasi akan diberikan ijin edar. Setidaknya, masyarakat yang memanfaatkan produk herbal, dapat menjadikan ijin edar ini sebagai salah satu pedoman ketika memilihnya di pasaran.

“Dalam kondisi saat ini, banyak sekali tawaran-tawaran atau endorse, bahwa klaimnya adalah produk ini menyembuhkan Covid, dengan harga yang murah dan sebagainya. Ini tentunya kita berharap masyarakat menjadi masyarakat yang cerdas,” tambah Togi.


Sumber: VOA Indonesia/ Nurhadi Sucahyo

Tags: #herbalCoronaVaksin
Share39SendShare

Related Posts

DI GUYUR HUJAN PHBG GMIH BAIT’EL IDAMGAMLAMO SUKSES MELAKSANAKN GERAK JALAN POCO-POCO

16/04/2025

PIRAMIDA.ID - Menyambut Paskah Tahun 2025 panitia hari-hari besar Gerejawi (PHBG) GMIH Bait'el Idamgamlamo melaksanakan perlombaan Gerak jalan poco-poco pada...

gbr : Iptu L.Manurung dan Personil di lokasi yang diduga tempat perjudian

Warga : Kerja Kapolsek Saribudolok Itu Apa,Tangkap dan Berantas Judilah Baru Paten

06/05/2024

Piramida.id|Simalungun – Kapolsek Saribudolok dituding dan diduga sengaja melakukan pembiaran bahkan perlindungan terhadap kegiatan judi yang sedang marak terjadi di...

Illustrasi

Ratu Sabu Beraksi, Gunung Malela Diteror Narkoba Polsek Dicurigai

25/04/2024

Piramida.id|Simalungun – Sejumlah Warga kecamatan Gunung malela, kabupaten Simalungun, Sumut, menyatakan rasa ketidak percayaannya terhadap kinerja jajaran Polsek Bangun yang...

Jalin Kekompakan, Lapas Kelas IIA Pematangsiantar Gelar Berbagai Kegiatan Sebelum Buka Puasa

18/03/2024

Piramida.id|Siantar - 16 Maret 2024 Bulan Ramadhan merupakan bulan yang penuh berkah, kali ini dalam mengisi waktu sebelum berbuka Puasa...

Dana Desa Bukit Rejo Dipertanyakan, Pangulu Pilih Bungkam

01/03/2024

Piramida.id|Simalungun – Ricardo Nainggolan Sekretaris Jaringan Pendamping Kebijakan Pembangunan (JPKP) Simalungun meragukan kebenaran alokasi dana desa nagori Bukit Rejo, kecamatan...

Lokasi Peredaran Narkoba Bangsal Diramaikan Polisi,Kenziro Pucat

20/02/2024

Piramida.id|Siantar – Kawasan Bangsal, kelurahan Melayu, kecamatan Siantar Utara, Pematangsiantar, mendadak padat, Jalan Raya Wahidin pun spontan dipadati kendaraan dan...

Load More

Tinggalkan KomentarBatalkan balasan

Terkini

Berita

Aliansi Mahasiswa Siantar Se-Jabodetabek Akan Kepung Mabes Polri: Tuntut Penangkapan Wali Kota Wesli Silalahi

11/05/2025
Berita

Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH): Penegakan Hukum atau Alibi Militerisasi Atas Nama Konservasi?

09/05/2025
Berita

Ketua Front Justice: Kepemimpinan Wesly Silalahi Dinilai Gagal, Siantar Mengarah ke Kemunduran dan Kota Gelap

07/05/2025
Berita

GMKI Cabang Bandar Lampung Ungkap Krisis Kepolisian di Daerah Lampung: “Kekuasaan Tanpa Kendali, Rakyat Tanpa Perlindungan”

01/05/2025
Berita

Fawer Sihite Luncurkan Buku “Menghidupi Kembali Ut Omnes Unum Sint”: Refleksi dan Kebangkitan GMKI

22/04/2025
Edukasi

Refleksi Paskah dan Titik Balik Kebangkitan Ekonomi Indonesia

20/04/2025

Populer

Berita

Aliansi Mahasiswa Siantar Se-Jabodetabek Akan Kepung Mabes Polri: Tuntut Penangkapan Wali Kota Wesli Silalahi

11/05/2025
Spiritualitas

Kasih Sebagai Perintah Baru

26/07/2020
Edukasi

Peran Media Massa sebagai Watchdog Politik di Indonesia

17/11/2022
Dialektika

Prinsip-Prinsip Disiplin Kelas

02/04/2023
Dialektika

Immanuel Kant, Filsuf Yang Lebih Tepat Waktu Dari Jam

24/05/2020
Dialektika

Menilik Fenomena Hukum Tajam ke Bawah Tumpul ke Atas

28/04/2022
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba