Piramida.id
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy
Rabu, Juli 16, 2025
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
Piramida.id
  • Berita
  • Dialektika
  • Dunia
  • Edukasi
  • Ekologi
  • Ekosospolbud
  • Kabar Desa
  • Pojokan
  • Sains
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Spiritualitas
Home Pojokan

Sejarah Tai

by Redaksi
03/08/2020
in Pojokan
ilustrasi/getty images

ilustrasi/getty images

222
SHARES
1.6k
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Telegram

Reiner Emyot Ointoe*

PIRAMIDA.ID- “Tai lu! Petai ngana!” Tak seorang pun membayangkan bahwa tai itu tak sekedar umpatan dan makian belaka. Pun tak sekedar limbah busuk dan nihil manfaat. Tapi, tai justru punya sejarah pengetahuan sublim pada psikologi politik dan kebudayaan bahkan peradaban.

Atas alasan itu, seorang psikoanalisis asal Perancis, Dominique Laporte, Ph.D (1949-1984) perlu menulis “History of Shit” (Sejarah Tai) — edisi Perancis (Histoire de la Merde, 1978).

Buku yang menguliti sejarah peradaban dari perspektif psikoanalisis Freud ini ditulis setelah Laporte ikut dalam revolusi mahasiswa tahun 1968 dan juga di tengah merebaknya wabah AID.

Seperti juga sejarah berdirinya WTO (World Toilet Organization) oleh Jack Sim di Singapura pada 2001 silam, sejarah tai memiliki pengaruh yang luas pada proses menurunnya mutu alat penciuman (olfactory) sebagai pelecut dan penggerak dinamika mentalitas aktual.

Dalam semua proses aktivitas kebudayaan manusia, selain penglihatan, sensasi psikis penciuman menjadi faktor yang ekspresif untuk mengenal keganjilan atas hak milik personal (baca: property right of shit) yang sejak dari siklus produksi ke konsumsi dan kembali sebagai paska produksi pada seluruh tatanan industri pencernaan.

Tak heran, dalam bukunya “On Belief” (terjemahannya: Tentang Kepercayaan Agama, 2001), filsuf Slovenia, Slavoj Zizek — dengan ikut mengutip Laporte — mengulas dalam suatu bab (2) dengan judul: “Anda Seharusnya Memberi Seonggok Tai”.

Dengan mengaitkan teori sublimasi Freud, tafsir Zizek atas tai adalah sebagai hadiah paling agung yang mula-mula diberikan sang bayi kepada ibunya. Karena tai itu bagian dari sublimasi dan pengulangan dari kompleksnya proses reproduksi hadirnya seorang bayi.

“Tahi itu berasal dari sumber ‘pedalaman’ yang paling rahasia dan tak teraba oleh indra penglihatan,” demikian kata Zizek.

Bukankah tai itu — selain reproduksi kultural — adalah industri tubuh domestik manusia. Bahkan dalam alam, tai diibaratkan dengan lava sebagai tai bumi yang diproduksi oleh gunung berapi.

Antara Laporte, Zizek, dan Sim si penggagas “organisasi toilet sedunia” (wadah yang memproses bagaimana tai bisa dikelola sebagai rekreasi) hendak menunjukkan betapa reproduksi benda-benda (order of things, istilah Foucault) — limbah maupun kapital — selalu memiliki dialektika kreatif sebagai potensialitas alami.

Produksi, reproduksi, dan paska produksi bukan sekedar sebuah siklus dan daur (recicling) pada penataan materi belaka. Karena pada setiap proses, terutama “menghadiahi” seonggok tai, terdapat suatu interaksi yang melibatkan banyak faktor yang umumnya tak pernah disadari.

Akibatnya, krisis sensasi penciuman pun bisa membatalkan banyak hal dalam proses keadaban kita.

“Tai lu. Petai ngana,” memangnya umpatan ini juga sekedar sebuah seloroh?

Padahal, sekali lagi, itu diproses dari suatu ‘pendalaman’,” kata Zizek.


Penulis merupakan pegiat literasi dan media sosial.

Tags: #filosofi#tai#toilet
Share89SendShare

Related Posts

Asal-usul Permainan Tradisional Anak-anak

12/07/2023

PIRAMIDA.ID- Anda merasa jenuh dengan bermain dengan gim di ponsel dan laptop? Terlalu lama bermain gim bisa menyebabkan kerusakan mata akibat...

Mengapa ada Tujuh Hari dalam Seminggu?

11/07/2023

PIRAMIDA.ID- Akhir pekan selalu tak kunjung tiba, kita harus menunggu enam hari penuh antara Senin dan Sabtu. Satu minggu itu...

Ini Medan, Bung!

05/03/2023

Supriadi Harja* PIRAMIDA.ID- Aku lupa, kapan aku pernah mengenal orang ini. Begitu melihatku, ia memperkenalkan diri. Namanya Pak Sukri. Namun...

Seperti Apa Sistem Absensi yang Banyak Digunakan di Indonesia?

20/12/2022

PIRAMIDA.ID- Aset terbesar perusahaan adalah karyawan. Tanpa karyawan, perusahaan tidak akan dapat mencapai tujuan perusahaan. Untuk mencapai tujuannya, human resources...

Mimpi

07/12/2022

Billie Gregorine* PIRAMIDA.ID- Semua orang sekiranya pastilah pernah bermimpi. Sambil rebahan, sayup-sayup kudengar lagu dari Nadin Hamizah yang judulnya 'Rumpang'....

Mengantongi Ragam Cerita dari Tanah Papua

04/09/2022

Oleh: Roberto Duma Buladja* PIRAMIDA.ID- Konsultasi Nasional (Konas) GMKI berlangsung pada 23–27 Agustus 2022 di Jayapura, tanah Papua. Kurang lebih...

Load More

Tinggalkan KomentarBatalkan balasan

Terkini

Edukasi

Geowisata Kaldera Toba Untuk Bumi Untuk Kita

15/07/2025
Berita

Koordinator Wilayah 2 Sumbagsel Serukan Evaluasi Total POLDA Lampung

15/07/2025
Berita

Suara dari Bonapasogit: Gereja dan Masyarakat Sipil Serukan Penutupan PT TPL

15/07/2025
Berita

Jadi Rumah Perjuangan Baru Aktivis Muda Jakarta, Ratusan Aktivis Cipayung dan BEM Resmi Gabung di Golkar

15/07/2025
Berita

Anies Baswedan Hadir Pada RAPIMNAS I Gerakan Rakyat, Ketua DPP Gerakan Rakyat Sebut Nama Tom Lembong

13/07/2025
Berita

Penyelidikan Dihentikan, Kuasa Hukum Korban Penipuan Segera Laporkan Penyidik Polda Sumut ke Propam

10/07/2025

Populer

No Content Available
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba