Piramida.id
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy
Minggu, Juli 6, 2025
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
Piramida.id
  • Berita
  • Dialektika
  • Dunia
  • Edukasi
  • Ekologi
  • Ekosospolbud
  • Kabar Desa
  • Pojokan
  • Sains
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Spiritualitas
Home Ekosospolbud

Pilkada di Tengah Pandemi: Perempuan Berpotensi Kehilangan Suara

by Redaksi
24/07/2020
in Ekosospolbud
Seorang ibu sambil menggendong bayinya menunjukkan jarinya usai mencoblos di Bondowoso, Jawa Timur dalam pemilu 2014 (Foto Reuters/Sigit Pamungkas).

Seorang ibu sambil menggendong bayinya menunjukkan jarinya usai mencoblos di Bondowoso, Jawa Timur dalam pemilu 2014 (Foto Reuters/Sigit Pamungkas).

98
SHARES
700
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Telegram

PIRAMIDA.ID- Ketua Kalyanamitra, Listyowati, mengatakan di masa pandemi Covid-19 sekarang ini perempuan dililit begitu banyak keterbatasan, tidak saja dalam ruang publik, tetapi juga domestik. Merujuk pada pelaksanaan Pilkada yang akan dilangsungkan 9 Desember mendatang, perempuan diperkirakan tidak akan bisa memainkan peran secara maksimal, baik sebagai pemilih, maupun calon yang akan bertarung.

Sebagai pemilih, perempuan memiliki keterbatasan akses informasi mengenai proses pilkada karena lebih banyak berada di rumah dan disibukkan dengan pekerjaan rumah tangga. Walhasil perempuan mungkin tidak akan datang ke TPS dan berpotensi kehilangan suara.

Sementara sebagai calon yang akan dipilih dalam pilkada, lanjut Listyowati, perempuan akan menghadapi masalah berupa kekurangan modal atau anggaran, kurangnya penguatan kapasitas karena keterbatasan akses informasi, waktu, dan tenaga; serta lemahnya dukungan dari partai politik yang mendukungnya dengan alasan pandemi Covid-19. Ini membuat calon perempuan berkurang atau bahkan tidak ada.

Dalam diskusi bertajuk “Akses Perempuan di Pilkada 2020” yang dilangsungkan di Jakarta, Rabu (22/7), diketahui bahwa dampak pandemi terhadap pilkada itu diperkirakan membuat pemenuhan hak-hak perempuan dan penyelesaian isu perempuan akan terhambat, sementara tingkat partisipasi perempuan rendah.

Banyak Faktor Yang Menyurutkan Langkah Perempuan di Dunia Politik

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sulawesi Utara Ardiles Mario Rivelino Mewoh mengatakan hak perempuan untuk berpartisipasi penuh dalam proses politik dan pemilihan umum adalah hak dasar. Hak-hak ini diakui dalam instrumen hukum regional dan internasional.

Selain itu perempuan berhak berpartisipasi dalam perumusan kebijakan pemerintah dan pelaksanaannya, memegang jabatan dalam pemerintahan dan melaksanakan segala fungsi pemerintahan di semua tingkatan.

Kaum hawa juga berhak berpartisipasi dalam lembaga swadaya masyarakat dan perkumpulan yang peduli terhadap kehidupan bermasyarakat dan politik di semua negara.

“Sangat penting bahwa memang perempuan dan laki-laki itu secara penuh dan aktif dalam proses pengambilan keputusan politik. Jika demokrasi mengabaikan partisipasi perempuan, tidak menanggapi suara perempuan, dan membatasi hak-hak perempuan, sesungguhnya demokrasi itu hanya separuh warganya,” kata Ardiles.

Menurutnya ada beberapa faktor yang menyebabkan persentase perempuan dalam politik kecil. Antara lain karena memang jumlah perempuan yang aktif atau peduli politik lebih sedikit dibanding laki-laki karena menilai politik sebagai dunia yang keras. Juga stereotip bahwa perempuan merupakan penanggungjawab utama urusan rumah tangga, tidak percaya diri dan kurang membuka diri pada dunia luar.

Hal lain yang ikut menyurutkan persentase perempuan dalam politik adalah karena sistem pemilu, peran organisasi dan partai politik, serta nilai budaya.

Ardiles menekankan Undang-undang Pilkada belum sepenuhnya mengadopsi tindakan khusus untuk mendorong keterlibatan perempuan secara lebih intensif dalam politik.

Dia mencontohkan belum ada pengaturan soal pengurangan syarat minimal dukungan untuk calon perseorangan perempuan dalam pemilihan kepala daerah, atau pengurangan minimal jumlah kursi bagi partai politik atau gabungan partai politik buat mengajukan calon perempuan.

Survei Kompas: 90,4% Warga Setuju Perempuan Masuk dalam Dunia Politik

Hasil survei yang dilakukan tim Litbang Kompas pada 2018 menunjukkan persepsi masyarakat luas semakin baik dengan makin meningkatnya kehadiran perempuan dalam kontestasi pilkada. Sebanyak 74 persen masyarakat setuju perempuan menjadi pemimpin. Bahkan 90,4 persen masyarakat setuju perempuan masuk dalam dunia politik.

Anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Sulawesi Tengah Zatriawati mengakui wabah Covid-19 saat ini terjadi akan menghambat keterlibatan perempuan dalam pelaksanaan dan pengawasan pemilihan kepala daerah (Pilkada) dilangsungkan pada 9 Desember mendatang.

Pemilihan kepala daerah tahun ini akan dilaksanakan di 270 wilayah yang meliputi sembilan provinsi, 224 kabupaten, dan 37 kota.

Menurut Zatriawati, jumlah pengawas perempuan dalam pemilihan kepala daerah 2020 lebih sedikit ketimbang pengawas lelaki. Dari 7.593 calon pengawas Pilkada 2020 yang lolos seleksi administrasi, perempuan hanya berjumlah 1.209 orang (16 persen). Dari jumlah 2.107 anggota Bawaslu di tingkat pusat, provinsi, dan kabupaten/kota, terdapat hanya 362 perempuan.

Untuk di Sulawesi tengah, lanjut Zatriawati, dari 81.927 anggota Pengawas Pemilihan Umum (panwaslu di tingkat desa atau kelurahan, yang berkelamin perempuan sebanyak 25.675 orang (31 persen).

“Berdasarkan latar belakang pekerjaan, ternyata ibu rumah tangga berada di level 12 persen menjadi bagian dari penyelenggara pengawas pemilihan umum. Yang paling tinggi karyawan atau honorer (27,14 persen). Kemudian di level kedua ada petani (18,52 persen),” kata Zatriawati.


Sumber: VOA Indonesia/Fathiyah Wardah

Tags: #haksuara#pandemi#Perempuan
Share39SendShare

Related Posts

Petani Kopi: Penjaga Lingkungan dan Intelektualitas

29/04/2023

PIRAMIDA.ID- Tanaman kopi, mungkin satu-satunya tanaman yang dikembangkan Belanda yang memberikan pengaruh positif terhadap peradaban bangsa Indonesia....

Sanggar Seni Sebagai Organisasi Budaya

02/04/2023

Thompson Hs* PIRAMIDA.ID- Sanggar identik sebagai suatu tempat untuk berlatih dan berguru. Luas tempat untuk sebuah sanggar tidak harus luas,...

Tangkap Bos 303, Ketua ILAJ Sebut Integritas Kapolri dan Kapolda Sumut Tidak Perlu Diragukan

17/10/2022

PIRAMIDA.ID - Bos judi online asal Sumatera Utara Apin BK yang kabur ke Malaysia tiba di Bandara Soekarno-Hatta Jumat malam,...

Visi Presiden RI Jokowi dan Agenda Menparekraf Sandiaga Uno Hadiri Nias Pro & Maniamolo Fest

28/06/2022

Oleh: Firman Jaya Daeli (Ketua Dewan Pembina Puspolkam Indonesia) PIRAMIDA.ID- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Menparekraf RI), Sandiaga...

Pengalaman Sebagai Ketua SPI

06/06/2022

Oleh: Manahati Zebua* PIRAMIDA.ID- Setiap perusahaan yang mau menginginkan organisasinya bekerja lebih baik kinerjanya dalam bidang keuangan, biasanya pemimpinnya menghadirkan...

Munculnya Generasi Tuna Budaya

24/01/2022

Oleh: Arianto Sitorus Pane* PIRAMIDA.ID- Salah satu yang paling menggelisahkan dari negeri ini adalah semakin jauhnya kebudayaan dari kehidupan generasi...

Load More

Tinggalkan KomentarBatalkan balasan

Terkini

Berita

Dugaan Fee Proyek, Ketua ILAJ Minta KPK Pantau Bagi-Bagi Proyek di Kota Siantar

04/07/2025
Berita

Robot Polri Tuai Kritik Netizen, Fawer Sihite: Inovasi Harus Disambut Baik, Tapi Polri Perlu Bangun Instrumen Komunikasi yang Efektif

30/06/2025
Berita

Tokoh Cipayung Plus Gabung Golkar Lewat AMPI, Jefri Gultom: Politik Adalah Etika untuk Melayani

28/06/2025
Berita

Tokoh Cipayung Plus Login Golkar Pada HUT AMPI, Bahlil Lahadalia : Adik-Adik Saya Sudah di Jalan Yang Benar

28/06/2025
Berita

IRKI Nilai Tafsir UU Tipikor atas Pedagang Pecel Lele Menyesatkan

22/06/2025
Dunia

Perang Israel-Iran Menunjukkan Pentingnya STEM, Fawer Sihite: Dukung Sikap Presiden Prabowo

22/06/2025

Populer

Berita

Dugaan Fee Proyek, Ketua ILAJ Minta KPK Pantau Bagi-Bagi Proyek di Kota Siantar

04/07/2025
Berita

Robot Polri Tuai Kritik Netizen, Fawer Sihite: Inovasi Harus Disambut Baik, Tapi Polri Perlu Bangun Instrumen Komunikasi yang Efektif

30/06/2025
Berita

Resmi Sertijab, Ini Struktur PP GMKI 2022-2024

01/02/2023
Berita

Tokoh Cipayung Plus Login Golkar Pada HUT AMPI, Bahlil Lahadalia : Adik-Adik Saya Sudah di Jalan Yang Benar

28/06/2025
Edukasi

Keterbatasan Jumlah Guru Terampil

09/12/2021
Pojokan

Aku dan Sejuta Masalah Hidupku

17/06/2021
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba