Piramida.id
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy
Selasa, Juni 17, 2025
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
Piramida.id
  • Berita
  • Dialektika
  • Dunia
  • Edukasi
  • Ekologi
  • Ekosospolbud
  • Kabar Desa
  • Pojokan
  • Sains
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Spiritualitas
Home Berita

PP PMKRI: Negara Harus Hadir untuk Memberikan Pengakuan dan Perlindungan Terhadap Masyarakat Adat

by Redaksi
14/02/2021
in Berita
98
SHARES
703
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Telegram

PIRAMIDA.ID- Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PP PMKRI) mengadakan diskusi virtual dengan mengangkat topik ‘Jalan Panjang Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat Adat’, pada Sabtu (13/02 2021)

Diskusi ini bekerja sama dengan Forum Pemuda Kalimantan Tengah (Forpeka). Adapun yang menjadi narasumber dalam diskusi ini, yakni Erasmus Cahyadi selaku Deputi Sekjend Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) untuk urusan politik, Yanedi Jagau, Direktur Borneo Institute, dan Efendi Buhing dari Komunitas Adat Laman Kinipan, Lamandau, Kalimantan tengah.

Diskusi ini diawali dengan sambutan dari Alboin Samosir selaku Presidium Gerakan Kemasyarakatan PP PMKRI.

Dalam sambutan ia menyampaikan, “Diskusi ini lahir dari rasa keprihatinan terkait eksistensi masyarakat adat hari ini. Serangkaian kejadian yang dialami oleh masyarakat adat menunjukkan ketidakberpihakan negara terhadap mereka, bahkan eksistensi mereka cenderung dianggap sebagai batu sandungan dalam pembangunan yang berpola liberal dan kapitalistik sehingga tak heran sering sekali terjadi kriminalisasi, perampasan wilayah adat, dan tindakan represif dari aparat.”

Erasmus Cahyadi menyampaikan, salah satu yang menjadi akar masalah masyarakat adat di Indonesia adalah politik hukum kita. Betul bahwa Undang-Undang Dasar mengakui masyarakat adat tetapi tafsir dari hukum tersebut dilakukan secara teknokratis dan politis.

Itulah sebabnya banyak sekali undang-undang di bawah UUD membuat tafsiran yang berbeda-beda tentang masyarakat adat. Dalam hal pembuktian masyarakat adat diberikan beban yang sangat berat dikarenakan kewenangan untuk mengakui itu diluar otorita masyarakat adat itu sendiri.

Sementara itu Yanedi Jagau menyampaikan, masyarakat adat hari ini mengalami museumnisasi, keberadaan mereka hanya diperhatikan hanya saat-saat tertentu semisal menyambut tamu, acara-acara tertentu yang sifatnya seremonial belaka.

Kompleksitas masyakarat dihadapkan pada tiga tantangan, yakni transformasi dari dalam masyarakat adat, penyesuaian kelola masyarakat adat yang terpengaruhi situasi dan kondisi eksternal, dan mengelola interaksi antara masyarakat adat dengan negara. Sering sekali pelemahan terhadap masyarakat adat itu dilakukan dengan memecah belah sesama mereka dengan janji perusahan, lapangan kerja, dan lain sebagainya.”

Efendi Buhing dalam diskusi ini menyampaikan pengalaman dan perjuangannya dalam mempertahankan wilayah adatnya. Dimulai dari tahun 2012 hingga puncaknya pada 2018 saat pemetaan wilayah adat. Sejak saat itu juga mereka mengalami kesulitan terutama saat berhadapan dengan perusahaan yang saat itu melakukan penebangan pohon.

Ia mengatakan, “Dalam mempertahankan wilayah adatnya kami tetap melakukan penolakan-penolakan namun tetap mereka tidak peduli tetap melakukan land grabbing. Saat ini kehidupan kami sangat terusik baik secara pribadi maupun komunal.”

Efendi juga menambahkan, “Kami hanya minta diakui bahwa wilayah adat ini wilah adat kami. Bahwa kampung ini kampung kami. Kami tidak akan pernah takut memperjuangkannya. Kami tidak akan menghianati bangsa saya, bangsa dayak. Saya tidak akan menghianati kampung saya.
Dalam kesempatan diskusi tersebut dihadiri oleh Abdon Nababan, sosok yang tidak asing ketika berbicara masyarakat adat di Indonesia. Beliau merupakan Wakil Ketua Dewan AMAN Nasional yang sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Jendral AMAN.

Abdon Nababan menyampaikan, negera punya kewajiban untuk mengakui dan menghormati masyarakat adat. Masyarakat Adat itu masih hidup dan tidak bertentangan dengan NKRI, justru NKRI tanpa masyarakat adat bukanlah NKRI.

Permasalahan masyarakat adat bukanlah permasalahan konstitusi melainkan permasalahan politik. Ada banyak regulasi yang dilahirkan untuk menyelesaikan permasalahan ini. Persoalannya adalah perlu memastikan ada kekuatan dari masyarakat sipil, mahasiswa, dan dari masyarakat adat sendiri.”

Terdapat beberapa catatan terkait diskusi ini, diantaranya, yakni tentang peran Organisasi mahasiswa seperti PMKRI mampu untuk mendorong perubahan melalui konsolidasi dan Komunikasi politik ke para pemangku kebijakan, membuka kembali ruang-ruang diskusi masyarakat adat agar menjadi wacana publik, dan isu masyarakat adat harus menjadi isu strategis nasional yang urgen untuk diperjuangkan karena kita adalah bagian integral dari masyarakat adat.”

Diskusi ini dipandu oleh Novia Adventy Juran, dalam kata penutupnya ia mengatakan, “pentingnya para pemangku jabatan untuk mendengarkan masyarakat adat agar dapat mengolah dan memberikan kepastian kepada masyarakat adat secara keseluruhan. Bukan hanya mendeklarasikan tidak adanya hutan adat namun, lebih daripada realitas eksistensi masyarakat adat dan hutan adat menjadi sebuah kajian dan perhatian bersama.”(*)

Tags: #diskusi#masyarakatadat#pmkri
Share39SendShare

Related Posts

Refleksi Hari Lahir Pancasila, Fawer Sihite: Kita Harus Dengarkan Hati Nurani Rakyat

01/06/2025

PIRAMIDA.ID — Dalam momentum peringatan Hari Lahir Pancasila yang jatuh setiap tanggal 1 Juni, tokoh muda nasional Fawer Sihite mengajak seluruh...

Kalah Sebagai Calon Ketua Umum, Fawer Sihite Pastikan Dukung Kepemimpinan Prima Surbakti dan Jessica Worouw di GMKI

28/05/2025

PIRAMIDA.ID — Kongres Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) telah menetapkan Prima Surbakti sebagai Ketua Umum dan Jessica Worouw sebagai Sekretaris Umum...

Aliansi Mahasiswa Siantar Se-Jabodetabek Akan Kepung Mabes Polri: Tuntut Penangkapan Wali Kota Wesli Silalahi

11/05/2025

PIRAMIDA.ID -  Sekitar 150 mahasiswa asal Kota Pematangsiantar yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Siantar Se-Jabodetabek akan menggelar aksi demonstrasi besar-besaran...

Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH): Penegakan Hukum atau Alibi Militerisasi Atas Nama Konservasi?

09/05/2025

Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH): Penegakan Hukum atau Alibi Militerisasi Atas Nama Konservasi? Oleh: Edger Josua Silalahi - DPP BARAK...

Ketua Front Justice: Kepemimpinan Wesly Silalahi Dinilai Gagal, Siantar Mengarah ke Kemunduran dan Kota Gelap

07/05/2025

PIRAMIDA.ID — Ketua Front Justice (FJ), Cavin Tampubolon, melontarkan kritik keras terhadap kinerja Wali Kota Pematangsiantar, Wesly Silalahi. Dalam pernyataannya, Cavin...

GMKI Cabang Bandar Lampung Ungkap Krisis Kepolisian di Daerah Lampung: “Kekuasaan Tanpa Kendali, Rakyat Tanpa Perlindungan”

01/05/2025

PIRAMIDA.ID - Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Bandar Lampung menyampaikan keprihatinan mendalam terhadap sejumlah tindakan aparat kepolisian di Provinsi...

Load More

Tinggalkan KomentarBatalkan balasan

Terkini

Berita

Refleksi Hari Lahir Pancasila, Fawer Sihite: Kita Harus Dengarkan Hati Nurani Rakyat

01/06/2025
Berita

Kalah Sebagai Calon Ketua Umum, Fawer Sihite Pastikan Dukung Kepemimpinan Prima Surbakti dan Jessica Worouw di GMKI

28/05/2025
Berita

Aliansi Mahasiswa Siantar Se-Jabodetabek Akan Kepung Mabes Polri: Tuntut Penangkapan Wali Kota Wesli Silalahi

11/05/2025
Berita

Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH): Penegakan Hukum atau Alibi Militerisasi Atas Nama Konservasi?

09/05/2025
Berita

Ketua Front Justice: Kepemimpinan Wesly Silalahi Dinilai Gagal, Siantar Mengarah ke Kemunduran dan Kota Gelap

07/05/2025
Berita

GMKI Cabang Bandar Lampung Ungkap Krisis Kepolisian di Daerah Lampung: “Kekuasaan Tanpa Kendali, Rakyat Tanpa Perlindungan”

01/05/2025

Populer

Dunia

Sumber Air Bersih dan Air Minum di Arab Saudi

07/06/2020
Dialektika

Prinsip-Prinsip Disiplin Kelas

02/04/2023
Berita

Aliansi Mahasiswa Siantar Se-Jabodetabek Akan Kepung Mabes Polri: Tuntut Penangkapan Wali Kota Wesli Silalahi

11/05/2025
Ekologi

Mengenal Prof. Mr. St. Munadjat Danusaputro, Guru Besar Hukum Lingkungan Hidup

22/06/2020
Pojokan

Pesan Tersembunyi Ki Narto Sabdo Dalam Lagu Kelinci Ucul

23/09/2020
Berita

Ketua Front Justice: Kepemimpinan Wesly Silalahi Dinilai Gagal, Siantar Mengarah ke Kemunduran dan Kota Gelap

07/05/2025
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba