Piramida.id
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy
Sabtu, Mei 10, 2025
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
Piramida.id
  • Berita
  • Dialektika
  • Dunia
  • Edukasi
  • Ekologi
  • Ekosospolbud
  • Kabar Desa
  • Pojokan
  • Sains
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Spiritualitas
Home Dialektika

Refleksi 75 Tahun Kemerdekaan RI

by Redaksi
15/08/2020
in Dialektika
98
SHARES
703
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Telegram

May Luther Dewanto Sinaga*

PIRAMIDA.ID- 17 Agustus 1945 ditetapkan sebagai momentum Hari Kemerdekaan Republik Indonesia (RI).

Sekitar 75 tahun yang silam tersebut, para pemimpin bangsa berkumpul bersama. Presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno dan wakilnya Moh. Hatta menyatakan kemerdekaan Indonesia dengan ditandai pembacaan naskah proklamasi.

Saban tahun, gegap gempita perayaan Hari Kemerdekaan RI setiap tanggal 17 Agustus biasanya berlangsung dengan sangat meriah di seluruh penjuru tanah air.

Sejarah mencatat begitu banyak dinamika dan upaya-upaya dalam mewujudkan kemerdekaan RI. Para pejuang kemerdekaan pada masa itu berupaya melepaskan bangsa ini dari kekangan pemerintahan kolonial (dan Jepang) dengan mengorbankan tenaga, pikiran, jiwa, bahkan nyawanya.

Tentu bukanlah sebuah perjalanan yang singkat dalam menggapai kemerdekaan tersebut dan penuh dengan rintangan.

Kemerdekaan tersebut diperjuangkan untuk mewujudkan kehidupan bangsa yang lebih baik, adil, dan sejahtera.

Terwujudnya kemerdekaan, tidak terlepas dari nilai rela berkorban, nilai kemanusiaan, nilai musyawarah dan mufakat, nilai kerjasama, nilai saling menghargai, serta nilai cinta tanah air dan bangsa.

Peristiwa yang mengandung makna sejarah tersebut, melahirkan banyak nilai yang berujung kepada persatuan bangsa Indonesia.

“Merdeka” adalah kata yang sering dilontarkan bangsa Indonesia setiap memperingati Hari Kemerdekaan setiap tanggal 17 Agustus. Namun apakah kata “merdeka” hanya sebatas kata yang tak memiliki makna? Bila berkaca dari masa perjuangan, kata “merdeka” ini merupakan kata yang didambakan dan menjadi impian setiap masyarakat Indonesia kala itu.

Dan boleh dikatakan, kata “merdeka” memiliki kesakralan tersendiri dan penuh dengan makna. Hal itu diperjelas dengan adanya kalimat yang mengatakan “merdeka atau mati”. Berarti, “merdeka” adalah tujuan hidup dari bangsa Indonesia pada masa itu.

Akan tetapi, di era globalisasi dan Revolusi Industri 4.0 saat ini, apakah makna “merdeka” itu sesakral dahulu? Seberapa bermaknanya saat ini kita memperingati hari kemerdekaan RI? Apakah hanya sebatas seremonial semata? Dan untuk siapa sebenarnya kemerdekaan itu?

Di usia ke-75 tahun ini, bangsa Indonesia masih saja diperhadapkan dengan permasalahan-permasalahan bangsa, seperti kemiskinan dan rendahnya sumber daya manusia (SDM). Apakah itu makna kemerdekaan?

Bila kita lihat dunia pendidikan, secara umum masih tergolong mahal, ditambah lagi situasi pandemi Coronavirus Disease (COVID-19) yang saat ini dihadapi bangsa yang sangat berdampak bagi berbagai sektor (ekonomi, pendidikan, dan lainnya).

Penguasaan asing atas sumber daya alam (SDA) yang semakin mencengkeram, dan kondisi semakin memprihatinkan dengan melihat Indonesia yang dikenal dengan kekayaan SDA-nya harus mengimpor beberapa barang, seperti beras, jagung, gula, kedelai, buah-buahan dan lainnya.

Merujuk dari CNN Indonesia, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), impor beras mencapai 2,25 juta ton pada 2018. Jumlah itu meningkat pesat dari 305,27 ribu pada 2017.

Permasalahan bangsa diperparah dengan hadirnya aksi-aksi terorisme, bagai komoditas politik yang asyik dilakoni oleh kelompok-kelompok tertentu.

Di sisi lain, para penegak hukum yang belum dapat dipercaya dalam penegakan keadilan, dan para elite dan pemimpin negeri yang tidak sensitif terhadap persoalan yang menghimpit rakyat kecil.

Dan boleh dikatakan, bangsa Indonesia sedang kehilangan jati dirinya sebagai bangsa yang dikenal dengan budi pekerti yang luhur.

Dahulu, keramahan, kesopanan, dan sikap gotong-royong menjadi ciri khas bangsa Indonesia. Namun, seiring berkembangnya zaman, hal tersebut mulai luntur. Sejak merdeka 17 Agustus 1945 hingga tahun 2020, apakah kita benar-benar sudah merdeka sebagai sebuah bangsa bila melihat situasi saat ini?

Menurut hemat penulis, kemerdekaan sesungguhnya dapat dirasakan bila bangsa Indonesia terlepas dari intimidasi, bebas dari kelas-kelas sosial dalam masyarakat, dan setiap masyarakat dapat menerima hak yang sama tanpa membeda-bedakan kultur dan kelas sosial.

Secara sederhana, semua itu sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945, bahwa setiap warga negara berposisi sederajat, tidak ada pembedaan atas ras, suku, agama atau apapun.

Perbedaan adalah kekayaan yang dimiliki bangsa Indonesia dan kemerdekaan RI diraih dari perjuangan bersama bangsa Indonesia yang berbeda (agama, suku, dan lainnya), sesuai dengan semboyan bangsa Indonesia “Bhineka Tunggal Ika”, berbeda-berbeda tetapi tetap satu.

Dengan demikian, di usia ke-75 tahun ini, kiranya menjadi sebuah momentum dalam melakukan refleksi nasional. Dan kiranya Indonesia semakin maju sesuai dengan tema HUT RI ke-75 kali ini.

Serta terwujudnya kesetaraan dan pertumbuhan ekonomi untuk rakyat Indonesia sesuai dengan makna logo perayaan HUT RI ke-75.

Selamat memperingati dan merefleksikan kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-75 tahun buat kita!


Penulis merupakan mahasiswa pascasarjana dan saat ini mengemban sebagai Ketua Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) cabang Pematangsiantar-Simalungun periode 2019-2021.

Tags: #75Tahun#kemerdekaan#refleksi
Share39SendShare

Related Posts

Pidato Lengkap Jefri Gultom di Dies Natalis GMKI ke-74: Bangkit Ditengah Pergumulan

26/02/2024

Bangkit Ditengah Pergumulan Pidato 74 tahun GMKI Jefri Edi Irawan Gultom Para peletak sejarah selalu berpegang pada prinsip ini, ‘’perjalanan...

Pewaris Opera Batak

11/07/2023

Oleh: Thompson Hs* PIRAMIDA.ID- Tahun 2016 saya menerima Anugerah Kebudayaan dari Kemdikbud (sekarang Kemendikbudristek) Republik Indonesia di kategori Pelestari. Sederhananya,...

Mengapa Membahas Masa Depan Guru “Dianggap” Tidak Menarik?

01/05/2023

Oleh: Agi Julianto Martuah Purba PIRAMIDA.ID- “Mengapa sejauh ini kampus kita tidak mengadakan seminar tentang tantangan dan strategi profesi guru di...

Membangun Demokrasi: Merawat Partisipasi Perempuan di Bidang Politik

14/04/2023

Oleh: Anggith Sabarofek* PIRAMIDA.ID- Demokrasi, perempuan dan politik merupakan tiga unsur yang saling berkesinambungan satu dengan yang lain. Berbicara mengenai...

Dari Peristiwa Kanjuruhan Hingga Batalnya Indonesia Tuan Rumah Piala Dunia U-20

03/04/2023

Oleh: Edis Galingging* PIRAMIDA.ID- Dunia sepak bola tanah air sedang merasakan duka yang dalam. Kali ini, duka itu hadir bukan...

Prinsip-Prinsip Disiplin Kelas

02/04/2023

Oleh: Muhammad Muharram Azhari* PIRAMIDA.ID- Pengertian disiplin menurut Elizabeth Hurtock mengemukakan bahwa; Disiplin itu berasal dari kata "discipline", yaitu seseorang...

Load More

Comments 1

  1. Andry napitupulu says:
    5 tahun ago

    Mantap bg

    Memuat...
    Balas

Tinggalkan KomentarBatalkan balasan

Terkini

Berita

Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH): Penegakan Hukum atau Alibi Militerisasi Atas Nama Konservasi?

09/05/2025
Berita

Ketua Front Justice: Kepemimpinan Wesly Silalahi Dinilai Gagal, Siantar Mengarah ke Kemunduran dan Kota Gelap

07/05/2025
Berita

GMKI Cabang Bandar Lampung Ungkap Krisis Kepolisian di Daerah Lampung: “Kekuasaan Tanpa Kendali, Rakyat Tanpa Perlindungan”

01/05/2025
Berita

Fawer Sihite Luncurkan Buku “Menghidupi Kembali Ut Omnes Unum Sint”: Refleksi dan Kebangkitan GMKI

22/04/2025
Edukasi

Refleksi Paskah dan Titik Balik Kebangkitan Ekonomi Indonesia

20/04/2025
Berita

DPD KNPI Simalungun Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Saudara Aldi Syahputra Siregar Sebagai Ketua KNPI Sumut Periode 2025-2028

19/04/2025

Populer

Berita

Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH): Penegakan Hukum atau Alibi Militerisasi Atas Nama Konservasi?

09/05/2025
Berita

Ketua Front Justice: Kepemimpinan Wesly Silalahi Dinilai Gagal, Siantar Mengarah ke Kemunduran dan Kota Gelap

07/05/2025
Dialektika

Mengapa Demokrasi dapat Melahirkan Tirani?

21/02/2022
Pojokan

Pesan Tersembunyi Ki Narto Sabdo Dalam Lagu Kelinci Ucul

23/09/2020
Dialektika

Enola, Gadis Kecil yang Dirampas Masa Depannya

21/06/2022
Edukasi

Pandangan Sosiologi Hukum terhadap Kasus Korupsi

15/10/2021
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba

%d