Piramida.id
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy
Selasa, Juni 17, 2025
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
Piramida.id
  • Berita
  • Dialektika
  • Dunia
  • Edukasi
  • Ekologi
  • Ekosospolbud
  • Kabar Desa
  • Pojokan
  • Sains
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Spiritualitas
Home Dialektika

Semangat Kehidupan (Sebuah Refleksi Sebelum 2021)

by Redaksi
30/12/2020
in Dialektika
98
SHARES
699
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Telegram

Thompson Hs*

PIRAMIDA.ID- Ada saatnya saya selalu mengalami flu pada pagi hari. Bahkan sudah sekian tahun. Kadang perasaan flu itu tak tertahankan dan jalan keluarnya tidak selalu saya pilih dengan memakan obat. Saya selalu memilih tenang jika flu tak lagi tertahankan; tenang sambil merebahkan tubuh dan pikiran.

Keputusan untuk tenang bersumber dari pikiran. Bukan dari tubuh yang bisa kelelahan karena dipengaruhi efek flu itu. Lalu, memang saya lumayan lama menerima satu pemahaman jika pikiran dapat memerintah tubuh. Sekali lagi, bukan sebaliknya: tubuh mengatur pikiran!

Nah, kita mau mengenal pikiran itu ketika situasi flu seperti memberikan interupsi. Pikiran saya merasa selalu sehat tanpa flu, meskipun potensi tidak sehat lainnya dapat muncul dari sejumlah emosi negatif. Termasuk flu mungkin bisa muncul karena emosi negatif tertentu, selain kondisi ruang dan tempat kita tinggal, istirahat, atau bekerja. Debu yang terhirup sudah pasti bisa bikin flu, meskipun tak selalu terhindarkan di wilayah perkotaan.

Seminggu saja kita tidak membersihkan sudut-sudut rumah tempat tinggal kita, debu-debu sudah menempel. Mungkin terkecuali di rumah-rumah yang memiliki petugas kebersihan atau pembantu rumah tangga.

Bagaimana dengan kita yang hanya membersihkan debu menjelang akhir tahun?

Debu-debu dapat dibersihkan setiap saat sampai nodanya hilang. Lalu akhir tahun terasa menyenangkan untuk dilewati. Tahun depan debu itu datang lagi dan dibersihkan lagi. Bahkan untuk membersihkan debu-debu itu tidak perlu minta maaf, karena hanya masalah teknis atau rutinitas.

Di dalam rumah tempat tinggal sungguh banyak debu jika tidak dibersihkan setiap hari. Setiap hari kelihatan standar seperti kebersihan kamar hotel dan restoran.

Hari ini tak sengaja juga saya membersihkan debu-debu yang saya lihat menempel di rak buku dan sekitar jendela. Upaya pembersihan saya sebut tak sengaja bukan berarti tanpa keinginan.

Namun dorongannya saja yang ingin menegaskan ketidaksengajaan itu. Begitulah kadang yang muncul, apalagi dua hari flu sempat mulai mengganggu konsentrasi.

Noda Batin seperti Debu

Pikiran yang tenang dapat juga menenangkan badai di dalam tubuh. Badai itu seperti kegelisahan untuk berbuat banyak hal, baik ingin menyelesaikan berbagai agenda maupun gagasan beraneka macam. Kadang satu per satu tak dapat diselesaikan kalau daya konsentrasi menurun. Apalagi kalau sampai kehilangan semangat.

Seperti biasa pagi harinya saya mengambil bacaan yang dapat menenangkan saraf. Saya ambil tiga judul dan salah satunya berjudul: Batin Mengatasi Nodanya. Buku tersebut buku Budhis dan ditulis oleh Acharya Buddharakkhita (Karaniya, 2007).

Sebagai manusia biasa, saya tahu juga punya noda. Atau dosa menurut agama. Atau salah menurut sosial. Lalu kesempatan untuk membaca buku itu lagi sepertinya sangat tepat sebelum melangkah ke tahun 2021.

Dari pengantar sampai pendahuluan buku itu saya membaca perlahan sambil melakukan identifikasi atas noda tertentu yang ada dalam diri saya. Noda itu mungkin melemahkan dan akan terus mempengaruhi otak dan pikiran saya.

Di bagian pengantar kalimat menarik tertentu adalah: “Sebuah daftar lengkap kiasan-kiasan terhadap noda batin hanya akan menjadi latihan akademik semata dan tidak ada gunanya.” Sudah pasti kalimat itu tidak saya pahami di awal membaca buku itu waktu baru beli. Sedangkan di bagian pendahuluan kita diajak untuk semakin memahami jika noda batin itu memang ada.

Memasuki bagian pertama buku saya berhenti pada dua halaman dan tiba-tiba berhenti setelah menangkap cara mengatasi noda batin melalui tujuh jalan; pandangan terang, pengendalian diri, penggunaan yang bijaksana, kesabaran, penghindaran, penghapusan, dan pengembangan. Ketujuh jalan itu dijelaskan sampai halaman 17.

Merasa tak perlu lagi memahami ketujuh jalan itu, dorongan tak sengaja untuk membersihkan debu di rak buku dan sekitar jendela tiba-tiba muncul. Semalam debu itu bahkan kelihatan sudah menempel dan hitam di salah satu folder dokumen.

Debu lain semalam malahan sudah membuat jorok jemari saya ketika membolak-balik sejumlah majalah arsitektur. Dorongan tak sengaja untuk menyingkirkan semua debu itu sekaligus menguji upaya saya melihat noda yang belum terdeteksi dalam diri.

Waktu – Ruang – Antarsesama

Saya juga berusaha tidur siang jika berkesempatan bekerja di rumah atau jika dapat mengatur waktu di penginapan. Namun tidur siang itu dapat tertunda dan tidak sampai mengganggu konsentrasi.

Pada lebih tiga jam membersihkan debu rasa kantuk mendorong saya untuk melakukan tidur siang. Kemudian setelah bangun membeli lauk untuk makan siang. Lalu setelah makan ada rasa malas untuk melanjutkan pembersihan. Apakah saya masih kurang tidur?

Saya membuka judul lain dari 3 buku itu; Ilmu Ekonomi Kehidupan (2013). Buku itu ditulis oleh Shih Cheng Yen, master dan pendiri Komunitas Tzu Chi yang tetap melihat perkembangan dunia dari Taiwan. Karena buku itu saya baca untuk kedua kali, saya mencoba lebih lambat menikmati kalimat-kalimat dan uraiannya.

Di halaman 18 saya kembali menghentikan pembacaan dengan mencermati perkataan salah satu murid Budha: “Kehidupan berada di antara tarikan nafas.”

Cukup dulu! Saya mencoba meraih hp dan membuka jaringan data seluler. Lalu menangkap inti dan membuat judul tulisan ini sebagaimana adanya.(*)


Penulis merupakan sastrawan Sumatera Utara. Direktur Pusat Latihan Opera Batak (PLOt).

Tags: #2021#refleksi#sastrawan
Share39SendShare

Related Posts

Pidato Lengkap Jefri Gultom di Dies Natalis GMKI ke-74: Bangkit Ditengah Pergumulan

26/02/2024

Bangkit Ditengah Pergumulan Pidato 74 tahun GMKI Jefri Edi Irawan Gultom Para peletak sejarah selalu berpegang pada prinsip ini, ‘’perjalanan...

Pewaris Opera Batak

11/07/2023

Oleh: Thompson Hs* PIRAMIDA.ID- Tahun 2016 saya menerima Anugerah Kebudayaan dari Kemdikbud (sekarang Kemendikbudristek) Republik Indonesia di kategori Pelestari. Sederhananya,...

Mengapa Membahas Masa Depan Guru “Dianggap” Tidak Menarik?

01/05/2023

Oleh: Agi Julianto Martuah Purba PIRAMIDA.ID- “Mengapa sejauh ini kampus kita tidak mengadakan seminar tentang tantangan dan strategi profesi guru di...

Membangun Demokrasi: Merawat Partisipasi Perempuan di Bidang Politik

14/04/2023

Oleh: Anggith Sabarofek* PIRAMIDA.ID- Demokrasi, perempuan dan politik merupakan tiga unsur yang saling berkesinambungan satu dengan yang lain. Berbicara mengenai...

Dari Peristiwa Kanjuruhan Hingga Batalnya Indonesia Tuan Rumah Piala Dunia U-20

03/04/2023

Oleh: Edis Galingging* PIRAMIDA.ID- Dunia sepak bola tanah air sedang merasakan duka yang dalam. Kali ini, duka itu hadir bukan...

Prinsip-Prinsip Disiplin Kelas

02/04/2023

Oleh: Muhammad Muharram Azhari* PIRAMIDA.ID- Pengertian disiplin menurut Elizabeth Hurtock mengemukakan bahwa; Disiplin itu berasal dari kata "discipline", yaitu seseorang...

Load More

Tinggalkan KomentarBatalkan balasan

Terkini

Berita

Refleksi Hari Lahir Pancasila, Fawer Sihite: Kita Harus Dengarkan Hati Nurani Rakyat

01/06/2025
Berita

Kalah Sebagai Calon Ketua Umum, Fawer Sihite Pastikan Dukung Kepemimpinan Prima Surbakti dan Jessica Worouw di GMKI

28/05/2025
Berita

Aliansi Mahasiswa Siantar Se-Jabodetabek Akan Kepung Mabes Polri: Tuntut Penangkapan Wali Kota Wesli Silalahi

11/05/2025
Berita

Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH): Penegakan Hukum atau Alibi Militerisasi Atas Nama Konservasi?

09/05/2025
Berita

Ketua Front Justice: Kepemimpinan Wesly Silalahi Dinilai Gagal, Siantar Mengarah ke Kemunduran dan Kota Gelap

07/05/2025
Berita

GMKI Cabang Bandar Lampung Ungkap Krisis Kepolisian di Daerah Lampung: “Kekuasaan Tanpa Kendali, Rakyat Tanpa Perlindungan”

01/05/2025

Populer

Dunia

Sumber Air Bersih dan Air Minum di Arab Saudi

07/06/2020
Dialektika

Prinsip-Prinsip Disiplin Kelas

02/04/2023
Berita

Ketua Front Justice: Kepemimpinan Wesly Silalahi Dinilai Gagal, Siantar Mengarah ke Kemunduran dan Kota Gelap

07/05/2025
Berita

Aliansi Mahasiswa Siantar Se-Jabodetabek Akan Kepung Mabes Polri: Tuntut Penangkapan Wali Kota Wesli Silalahi

11/05/2025
Pojokan

Pesan Tersembunyi Ki Narto Sabdo Dalam Lagu Kelinci Ucul

23/09/2020
ilustrasi/Cleopatra dalam budaya pop.
Pojokan

Cleopatra: Simbol Kecantikan yang Tidak Cantik-Cantik Amat

24/09/2020
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba