PIRAMIDA.ID- Terbentuknya Panitia Percepatan Provinsi Tapanuli (PPPT) baru-baru ini mendapat tanggapan dari akademisi di salah satu institut Tarutung yang juga merupakan Sekretaris Panitia Pembentukan Protap Daerah Tapanuli Utara (Taput), Dr. Simion D. Harianja.
Beliau menuturkan, pembentukan PPPT merupakan hak konstitusional, tetapi ia mengingatkan, sangat tidak bijak kalau menambah dan menghilangkan dokumen ide Provinsi Tapanuli (Protap) begitu saja.
“Justru kalau dihilangkan akan menimbulkan kontraproduktif terhadap para pejuang-pejuang yang sampai ada beberapa orang itu dipenjara karena perjuangan dan lain-lain, jangan sampai apa yang maksudnya baik, justru akhirnya kontraproduktif,” kata Dr. Simion D. Harianja, Selasa, (25/10/2022).
Menurut Dr. Simion, pihaknya juga memandang positif terbentuknya PPPT karena kehadiran mereka saat pembentukan sudah nyaris seratus orang dari berbagai spirit ilmu. Oleh karenanya, hal itu menjadi bukti bahwa ide gagasan yang dilontarkan panitia terdahulu memang benar-benar bahwasanya Provinsi Tapanuli ada di hati rakyat.
Hal itu juga sebagai bukti bahwa gagasan Sumatera Utara menjadikan Provinsi Tapanuli jadi tidak terbendung bagaikan mata air yang mengalir tidak akan bisa dibendung demi kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan.
“Meski rencana Provinsi Tapanuli jatuh bangun hari ini tapi cepat atau lambat, Protap pasti terwujud. Inilah yang selalu bergelora di hati setiap simpatisan dan para pejuang Protap,” ujarnya seraya menyebut Protap, aku mencintaimu.
Terkait dokumen perluasan wilayah kisah panjang perjuangan Protap, ia mengingatkan PPPT agar dokumen yang terdahulu dipakai karena itu sudah sampai Amanat Presiden sampai paripurna DPR RI Komisi II yang sudah diberikan pada saat itu.
Teman-teman yang ada di PPPT, katanya, jangan menambah kawasan perjuangan Protap sebab pihaknya memandang tidak produktif tapi justru kontraproduktif karena sebelumnya dokumen yang dimiliki sudah ada di masing -masing daerah, di antaranya kepala daerah dan DPR bahkan telah sampai kepada Presiden dan kepada DPR RI Komisi II.
Sekedar informasi, ia menambahkan, seluruh teman-teman seperjuangan untuk Protap di Kabupaten Taput hingga sekarang masih eksis dengan ide gagasan dasar pencapaian yang mulia untuk keadilan dan pemerataan pembangunan.
Hal senada juga disampaikan Ketua Komite Pemprakarsa (Komsa) Pembentukan Protap, Drs Juhal Siahaan dari Kabupaten Taput. Dirinya berharap dalam mewujudkan Protap sebenarnya harus saling bersinergi dan tidak priori terhadap semua masyarakat yang mau ingin memperjuangkan Protap.
“Hanya saja barangkali kita harus tahu bahwa perjuangan Protap, semua dokumennya telah selesai, rekomendasi kabupaten-kota pada saat itu termasuk kajian studi kelayakannya secara akademis sudah selesai sebenarnya. Jadi kita harus bersama-sama mengharapkan ini agar PPPT yang baru dibentuk itu mendorong biar lebih cepat dan supaya kita sama-sama memperjuangkan terjadinya Protap,” ungkapnya.
Menurutnya, siapapun itu masyarakat, apabila ada niat membangun untuk mempercepat dan tidak jalan sendiri-sendiri dan tidak saling berebutan melainkan harus bersama-sama melakukan perjuangan.
“Saya yakin, seluruh masyarakat dari berbagai suku pasti bangga, peduli dan konsen terhadap terwujudnya Protap. Karena perjuangan ini sudah lama,” sambungnya.
Dikatakannya, perjuangan Protap sebelumnnya sudah ada tahun 1998 dengan sebutan Komite Pemprakarsa Protap (Komsa). Saat itu menjabat sebagai Ketua Umum Bomer Pasaribu, kemudian digantikan Mayjend Pol (Purn) MB Hutagalung selanjutnya digantikan Martin Sirait sebagai Ketua Protap dan digantikan Manaor Silitonga.
Dia juga menjelaskan, Ketua Protap mulai tahun 2002 hingga sekarang (2022) dijabat oleh Bapak Ir GM Chandra Panggabean dan saat itu terjadi penyampaian kebulatan tekad dan aspirasi rakyat tahun 2002 oleh Bapak Ir GM Chandra Panggabean sekaligus mendapatkan rekomendasi-rekomendasi baik dari pusat dan daerah. Jadi untuk mendapatkan itu tidak gampang dan tidak semudah membalikkan tangan begitu saja.
Di bagian lain, Panitia Provinsi Tapanuli, Rijon Manalu, S.PdK juga menyampaikan, sangat mengapresiasi semangat lahirnya Protap yang terus hidup sejak dulu hingga sekarang ini.
“Maka untuk itu saya selaku generasi muda yang sudah terlibat sejak tahun 2006 berharap para tokoh-tokoh bisa mengedepankan tujuan utama itu menjadikan terwujudnya Protap dan membangun solidaritas dan kebersamaan. Itu yang menjadi harapan kami,” pintanya.
Ia juga menyarankan agar PPPT menghormati generasi muda lain dan para penggagas guna untuk merajut komunikasi oleh para komunitas yang hadir agar semangat tetap sama.
Kemudian Panitia Protap lainya, David Hutabarat, S.T., juga menyampaikan, dirinya merasa bahwa pembentukan PPPT itu adalah suatu semangat baru terkait cita-cita mulia terbentuknya Provinsi Tapanuli di Sumatera Utara.
“Kita berharap dengan gerakan itu perjuangan yang telah dilakukan oleh para senior-senior terdahulu mendapat support yang kuat. Sekaitan itu, kita berharap juga dengan doa kita dan keyakinan bahwa PPPT ini bisa lebih maksimal untuk mensupport usulan-usulan yang sudah disampaikan kepada pemerintah pusat, baik itu lembaga pemerintah maupun legislatif,” tukasnya.
Ia memahami, secara yuridiksi panitia Protap dan yang mencintai Protap sebenarnya terganjal moratorium pemekaran meski berkas-berkas dokumen sudah dilengkapi dan tinggal menunggu pemerintah saja buka kran baru untuk pemekaran.
Dirinya juga berharap agar PPPT bisa mendorong lebih maksimal agar usulan-usulan panitia Protap terdahulu bisa terealisasi dan Protap yang diusulkan dari tahap awal bisa terwujud secara kongkrit.
“Kita berharap juga PPPT itu merangkul seluruh elemen-elemen orang Batak dan dari berbagai suku baik yang ada di daerah maupun di pusat agar bahu membahu untuk mewujudkan Protap,” tandasnya.(*)