Piramida.id
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy
Kamis, Februari 9, 2023
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
Piramida.id
  • Berita
  • Dialektika
  • Dunia
  • Edukasi
  • Ekologi
  • Ekosospolbud
  • Kabar Desa
  • Pojokan
  • Sains
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Spiritualitas
Home Dialektika

Tentang Na I Hasagian

by Redaksi
30/08/2022
in Dialektika, Edukasi
105
SHARES
751
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Telegram

Oleh: Thompson Hs

PIRAMIDA.ID- Hari ini, Selasa (30/08/2022) perhatian sepenuhnya untuk proses dokumentasi “Na I Hasagian” mencapai klimaksnya pendokumentasi itu dilaksanakan oleh Sanggar Sitopaksada Medan melalui Program FBK (Fasilitasi Bidang Kebudayaan) 2022 dari Dirjen Kemdibudristek RI.

Suatu penghargaan yang baik atas judul Na I Hasagian. Baik sebagai karya terbaru Opera Batak maupun untuk saya pribadi yang dapat menyusun karya ini di level naskah dan menyutradarai pertunjukannya pertama kali pada 15 Oktober 2018.

Judul Na I Hasagian mungkin tidak selalu langsung bisa ditangkap maksudnya, kecuali oleh para peserta Program BBM (Belajar Bersama Maestro) yang menjadi para pemain dalam pertunjukan perdana itu. Pertunjukan itu sendiri dipersiapkan untuk mengisi panggung dalam acara Indonesiana. Tepatnya momen pertunjukan dilakukan setelah Seminar Nasional tentang Tenun Nusantara.

Beberapa dari penonton waktu itu bertanya soal arti Na I Hasagian. Saya menjelaskan judul itu sebagai sebutan untuk petenun (dalam dialek Batak Toba: partonun). Judul itu lebih penting dan menarik diperkenalkan daripada hanya: Petenun. Atau “Ahu Partonun”. Meskipun produk terkait kedua sebutan itu tetap saya sukai.

Na I Hasagian mungkin agak lain dalam cara menuliskannya. Itu juga bisa dipertanyakan. Prosesnya hingga begitu tidak gampang atau jatuh dari langit. Sebutan itu antara lazimnya diucapkan dan dituliskan harus berakar pada makna yang dimaksudkan. Itulah yang saya gali sebelum menggunakan sebutan itu menjadi judul naskah. Cerita “Na I Hasagian” seputar kain tenun ulos dan petenun yang strukturnya dibuka dan ditutup oleh kekinian. Sedangkan masa lalu ulos dan petenun itu merupakan flash-back yang bisa ditafsir berdasarkan pengetahuan yang ada dalam berbagai level pemahaman.

Semua proses “Na I Hasagian” sebelum menjadi satu naskah diwarnai dinamika dalam proses BBM yang berlangsung hingga dua minggu di Gedung Aula Dinas Pendidikan Kabupaten Tapanuli Utara. Program BBM diinisiasi oleh Bpnb Aceh dan khusus dengan Maestro Opera Batak diposisikan kepada saya berdasarkan acuan “Penerima Penghargaan Kebudayaan Tahun 2016 untuk Kategori Pelestari Opera Batak”.

“Na I Hasagian” dalam pengucapan tidak setegas pengucapan “Nai Hasagian” jika dituliskan. Jadi saya mengadopsi potensi dari pengucapan itu ke sasaran maknanya. Meskipun tradisi bertenun masih didominasi oleh kaum perempuan sejak tradisi ini ada dan direpresentasikan sejak awal oleh perempuan seperti Siboru Deak Parujar. Kata Boru adalah feminim dan bentukan Siboru bisa langsung dimaknai si perempuan.

Nah, saya bisa mengikuti kesan petenun itu hanya perempuan dengan memilih cara penulisan dengan “Nai Hasagian”. Aturan penulisan ini tampaknya perlu diperhatikan dari sisi atau tata bahasa. Namun saya tidak memilihnya, kecuali dengan keputusan sastra yang dapat mengakomodir bahwa petenun itu bukan hanya kaum perempuan. Petenun dari kaum laki-laki pasti ada, setidaknya menurut yang saya temukan. Bagaimana pandangan umum atas petenun dari kaum laki-laki?

Itu terbuka didiskusikan lewat “Na I Hasagian”. Atau bagaimana perannya bagi tradisi tenun seperti kain tenun ulos?

Naakah “Na I Hasagian” akhirnya saya susun untuk sebuah pertunjukan yang diutamakan untuk pemahaman para peserta BBM 2018. Kemudian bagaimana pemahaman itu diekspresikan kepada para penonton. Tema yang dikandungnya juga memenuhi harapan daripada judul lain yang waktu itu ingin dipaksakan oleh Event Organizernya. Sehingga dalam gonjang-ganjing ingin dipertunjukkan di panggung Indonesiana, “Na I Hasagian” seakan dipenuhi ambisi yang mengalahkan judul lain yang tidak kontekstual. Para pemain “Na I Hasagian” itu juga secara objektif berproses, bukan diimpor dari luar Tarutung sekitarnya, dan objek terbaik dari konsep regenerasi. Meskipun harapan yang semakin berkembang tidak dapat dilanjutkan kemudian.

Tahun 2021 lalu “Na I Hasagian” ingin dipentaskan ulang. Namun situasi pandemi Covid-19 cukup mengganggu tim dan semua pemain. Poster dan gedung tempat pertunjukan sudah dikondisikan di sebuah lingkungan kampus di Medan. Latihan-latihan bersama diupayakan di sekretariat Sanggar Sitopaksada Medan.

Sebelum pegiat di Sanggar Sitopaksada memutuskan pelamaran untuk FBK naskah “Na I Hasagian” mulai dijadikan objek untuk penelitian skripsi dan sebelum pendokumentasiannya dimulai hari Kamis lalu (25.08.2022) judul skripsi itu sudah dimeja-hijaukan dan mahasiswa yang mengajukan dinyatakan lulus. Kesan dari judul skripsi itu bahwa “Na I Hasagian” pernah dipentaskan oleh PLOt. Padahal sesungguhnya itu belum pernah terjadi, kecuali karena BBM 2018 yang dimainkan para siswa-siswi 6 sekolah dari Tarutung sekitarnya. Produksi pertunjukan itu sendiri oleh Bpnb Aceh dan mungkin boleh disebut kerjasama dengan orang-orang PLOt.

Mari kita tunggu kesan khusus dari dokumenter “Na I Hasagian” untuk melengkapi kesan-kesan sebelumnya atas karya terbaru Opera Batak itu. Semoga karya dokumenter itu dapat menjadi bahan tambahan pembelajaran untuk suatu jejak dalam proses berkarya. Terima kasih untuk Sanggar Sitopaksada, Sanggar Sarimpang Art, Sanggar Maduma, dan Dirjen Kebudayaan kemendikbudristek RI atas apresiasi untuk karya “Na I Hasagian”. Juga untuk Dhea Putri Ayu Malau yang pertama kali mengangkat karya ini menjadi objek skripsi di jurusan Etnomusikologi USU.(*)


Penulis merupakan budayawan Batak dan Direktrur Pusat Latihan Opera Batak (PLOt). 

Tags: #naihasagian#operabatak#tenun
Share42SendShare

Related Posts

Membangun Kesadaran Bela Negara Masyarakat Indonesia

06/02/2023

Oleh: Nanda Purba* PIRAMIDA.ID- Pemuda adalah seseorang yang berjiwa besar dalam menghadapi segala hal. Sedangkan bela negara adalah tekad, sikap...

Peran Pemuda dan Mahasiswa untuk Pengembangan SDM

03/02/2023

Oleh: Swandi Sihombing* PIRAMIDA.ID- Pemuda adalah individu yang bila dilihat secara fisik sedang mengalami perkembangan dan secara psikis sedang mengalami...

Hukum di Indonesia Makin Memburuk?

01/02/2023

Oleh: Kasihta Saragih, Claudia Sianturi, Nuri Giovani, Oscar Simbolon* PIRAMIDA.ID- Akhir-akhir ini situasi hukum yang ada di Indonesia mungkin sedang...

Meningkatkan Keadilan di Indonesia

29/01/2023

Oleh: Chintya Lolita Hutabarat, Brian Tolu Nahot Simorangkir, Debora Frances Togatorop, Wina Ekayanti Sinaga* PIRAMIDA.ID- Pemerintah bisa saja lebih bertindak...

Manusia sebagai Makhluk Mengada dalam Ruang & Waktu

18/12/2022

Oleh: Inosius Pati Wedu* PIRAMIDA.ID- Kemajuan teknologi transportasi, informasi dan komunikasi di zaman modern menyebabkan manusia dapat berinteraksi dan berkomunikasi...

Cerpen: Tambang Liar

17/12/2022

Oleh: Budi P. Hutasuhut* PIRAMIDA.ID- Meilani melihat punggung laki-laki tua itu saat melangkah menjauhinya, punggung yang sama selalu dilihatnya setiap...

Load More

Tinggalkan Komentar Batalkan balasan

Terkini

Berita

Timsel KPU Kepri Terbentuk, GMKI & GAMKI Tanjungpinang: Junjung Integritas dan Profesional

08/02/2023
Berita

Lantik dan Bimtek PKD, Panwascam Purbatua Ingatkan Perlunya Kemampuan Pengawasan dan Integritas

07/02/2023
Berita

Lantik PKD, Ketua Panwaslu Dolok Panribuan Ingatkan Jajaran Jaga Integritas

07/02/2023
Edukasi

Membangun Kesadaran Bela Negara Masyarakat Indonesia

06/02/2023
Berita

Kelompok Senior Peduli GMKI Serahkan Bantuan Inventaris kepada PP GMKI

04/02/2023
Berita

Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas: DPP PARKINDO Berkolaborasi dengan KND dalam menghilangkan Stigma terhadap Disabilitas di Gereja

03/02/2023

Populer

Edukasi

Peran Pemuda dan Mahasiswa untuk Pengembangan SDM

03/02/2023
Berita

Peringati 9 tahun Gugurnya 7 Relawan Kemanusiaan GMKI, GMKI Kutacane Gelar Ibadah Peringatan Hari Relawan

03/02/2023
Berita

Lantik dan Bimtek PKD, Panwascam Purbatua Ingatkan Perlunya Kemampuan Pengawasan dan Integritas

07/02/2023
Berita

Kelompok Senior Peduli GMKI Serahkan Bantuan Inventaris kepada PP GMKI

04/02/2023
ilustrasi: tirto.id/Gery
Sains

Apa itu Teori Evolusi Darwin?

27/01/2023
Berita

Resmi Sertijab, Ini Struktur PP GMKI 2022-2024

01/02/2023

FULL CAFE SIANTAR DI JALAN NARUMONDA ATAS NO 30

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2020-2021 Piramida ID

wisata indonesia - destinasi wisata terpopuler Rotasi Asia - Berita Terkini Spot Wisata Danau Toba Terbaik destinasi wisata dunia

No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas

© 2020-2021 Piramida ID

wisata indonesia - destinasi wisata terpopuler Rotasi Asia - Berita Terkini Spot Wisata Danau Toba Terbaik destinasi wisata dunia