Piramida.id
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy
Sabtu, Agustus 23, 2025
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
Piramida.id
  • Berita
  • Dialektika
  • Dunia
  • Edukasi
  • Ekologi
  • Ekosospolbud
  • Kabar Desa
  • Pojokan
  • Sains
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Spiritualitas
Home Sorot Publik

Vaksin Nusantara dan Ragam Persoalannya

by Redaksi
15/04/2021
in Sorot Publik
98
SHARES
701
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Telegram

Juan Ambarita*

PIRAMIDA.ID- Setelah dilakukannya reshuffle terhadap Menteri Kesehatan oleh Presiden Joko Widodo pada (22/12/2020) lalu, Terawan Agus Putranto tetap berkarya lewat partisipasinya dalam penanganan pandemi Covid-19 di negara ini, ia tidak berdiam diri melihat pandemi Covid-19.

Mantan Menteri Kesehatan tersebut mengembangkan suatu vaksin untuk melawan virus corona yang diberi nama Vaksin Nusantara.

Mengutip pemberitaan dari media kumparan.com, proses pengembangan Vaksin Nusantara bermula sekitar akhir tahun 2020. Tepatnya pada 22 Oktober 2020, Badan Litbang Kesehatan dengan PT Rama Emerald Multi Sukses menandatangani kerja sama uji klinik vaksin sel dendritik Sars-CoV-2 bertempat di ruang Dr. J. Leimena, Kementerian Kesehatan.

Kala itu kerja sama ini dilakukan karena penularan virus corona yang terus bertambah pesat menuntut akan kesediaan vaksin secara cepat yang diharapkan bisa menjadi salah satu upaya untuk menekan laju pertambahan kasus positip virus Covid-19.

Kini Vaksin Nusantara yang digagas oleh Eks Menteri Kesehatan Terawan tengah dilakukan uji klinis fase kedua.

Untuk metode pelaksanaan vaksinasi pada Vaksin Nusantara, yakni dengan mengambil darah dari tubuh seorang subjek atau pasien. Kemudian, darah dibawa ke laboratorium untuk dipisahkan antara sel darah putih dan sel dendritik (sel pertahanan, bagian dari sel darah putih). Sel dendritik ini akan dipertemukan dengan rekombinan antigen di laboratorium sehingga memiliki kemampuan untuk mengenali virus penyebab Covid-19 Sars-CoV-2.

Setelah sel berhasil dikenalkan dengan virus corona, maka sel dendritik akan kembali diambil untuk disuntikkan ke dalam tubuh subyek atau pasien (yang sama) dalam bentuk vaksin. Menurut Terawan Agus Putranto, di dalam tubuh sel dendritik tersebut akan memicu sel-sel imun lain untuk membentuk sistem pertahanan memori terhadap Sars Cov-2(Covid-19).

Ia memastikan bahwa Vaksin Nusantara yang kini tengah dikembangkan sebagai vaksin Covid-19 oleh pihaknya aman digunakan. Hal ini disampaikan Terawan di hadapan Kementerian Kesehatan, Badan Pengawas Obat dan Makanan, Lembaga Biologi Molekuler Eijkman pada rapat kerja bersama DPR.

Sementara pernyataan kontradiktif datang dari Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito, yang menyatakan bahwa pengembangan Vaksin Nusantara tidak sesuai dengan kaidah medis, kemudian BPOM menemukan bahwa dari data baseline imunogenitas yang diserahkan, semua subjek yang diuji klinis ternyata sudah memiliki antibodi terhadap Covid-19.

Padahal seharusnya subjek yang diuji belum terpapar. Atas dasar ini maka Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memilih untuk tidak memberi izin untuk dilakukannya uji klinis fase kedua terhadap Vaksin Nusantara yang digagas oleh Terawan. Namun meski tanpa persetujuan dari BPOM uji klinis fase kedua vaksin Nusantara ini tetap dilangsungkan.

Merangkum dari pemberitaan di berbagai media per tanggal 14/04/2021, sudah ada sejumlah tokoh publik yang mengikuti proses Vaksin Nusantara, di antaranya, yaitu;

1. Aburizal Bakrie
2. Gatot Nurmantyo
3. Sufmi Dasco Ahmad
4. Emanuel Melkiades Lakalena
5. Saleh Daulay
6. Adian Napitupulu
7. Nihayatul Wafiroh
8. Arzetty Bilbina.

Mereka percaya dan yakin terhadap Vaksin Nusantara yang diinisiasi oleh Terawan ini. Wakil Ketua Komisi IX DPR, Emanuel Melkiades Laka Lena mengklaim, seluruh fraksi mendukung tahapan uji klinis fase kedua Vaksin Nusantara.

Sementara pernyataan berbeda justru dilontarkan oleh Wakil ketua Komisi IX DPR RI dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Charles Honoris. Ia menyatakan bahwa komisinya tidak pernah menyepakati penyuntikan Vaksin Nusantara secara kolektif.

Di sini penulis atau mungkin publik dibuat bingung tentang kejelasan dari Komisi IX DPR RI, di mana salah satu lingkup tugasnya membidangi kesehatan saling melempar pernyataan yang berbeda terhadap Vaksin Nusantara ini. Kemudian terhadap sikap dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang memilih untuk tidak memberi izin terhadap uji klinis fase kedua.

Lalu, siapa yang akan bertanggung jawab jika terjadi gejala atau peristiwa tidak diinginkan setelah dilaksanakannya vaksinasi? Apakah hanya akan berdalih jika mereka adalah relawan?

Penulis di sini mengajak pembaca untuk kilas balik pada peristiwa pertama Virus Covid-19 masuk ke Indonesia. Meningkatnya angka positif Covid-19 dimulai dari tanggal (02/03/2020) sampai hari ini (15/04/2021) mengutip pemberitaan dari mediaindonesia.com, terdapat 1,583,182 kasus positif, 1,431,892 pasien sembuh, dan 42,906 korban meninggal.

Pelbagai persoalan timbul semenjak awal pandemi Covid-19 masuk ke Indonesia dan terus berlangsung hingga saat ini. Dimulai dari dampaknya di bidang kesehatan, ekonomi, pendidikan, politik, sosial dan budaya.

Semua saling bercampur-aduk dan menjadikan semakin kompleks persoalan yang ditimbulkan. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), selama pandemi virus Covid-19 jumlah warga miskin di Indonesia meningkat lebih dari 2,7 juta jiwa. Kemudian di bidang pendidikan, berbagai sekolah-sekolah dan perguruan tinggi terpaksa melaksanakan pembelajaran daring demi mengantisipasi meningkatnya angka positif Covid-19.

Demi mengatasi pandemi Covid-19, pemerintah melalui kebijakannya melaksanakan vaksinasi dengan menggunakan perbagai macam vaksin yang diimpor dari luar negeri demi mencapai herd imunity atau kekebalan kelompok. Untuk mencapai kekebalan ini, pemerintah menargetkan program vaksinasi kepada 181,5 juta masyarakat Indonesia.

Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19, data terakhir update jumlah warga negara Indonesia sudah divaksinasi Covid-19 per 13 April 2021 total 10.373.963 orang telah menjalani vaksinasi Covid-19 yang terdiri dari petugas kesehatan, petugas layanan publik serta para penduduk lanjut usia.

Masih banyak sekali masyarakat indonesia yang perlu divaksinasi demi tercapainya herd imunity atau kekebalan kelompok.

Di bulan suci Ramadhan yang penuh berkat ini, penulis berharap semoga para petinggi negara ini berkomitmen penuh dalam penanggulangan wabah pandemi Covid-19 ini dengan mendukung penuh dan memfasilitasi bagi warga negara seperti bapak mantan Menteri Kesehatan, Terawan dalam berpartisipasi untuk menangani kasus Covid-19 ini.

Serta melakukan evaluasi terhadap penanganan covid oleh pemerintah sejauh ini, di mana selalu terjadi lonjakan tiap harinya. Dan juga kepada warga masyarakat dan kawan-kawan semua mari taati protokol kesehatan dalam beraktivitas sehari-hari.(*)


Penulis merupakan mahasiswa Fakuktas Hukum Universitas Jambi.

Tags: #covid#herdimmunity#polemik#terawan#vaksinnusantara
Share39SendShare

Related Posts

Polri Tetap Solid, Komrad Pancasila: Semua Pihak Mendukung Keputusan Kapolri

08/08/2025

PIRAMIDA.ID – Di tengah riuhnya isu liar yang beredar di media sosial terkait mutasi jabatan Irjen Karyoto, publik justru menyaksikan...

AMPI Bergerak, Bahlil Dinilai Jadi Inspirasi Kader Muda Partai Golkar

07/08/2025

PIRAMIDA.ID - Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, mendapat apresiasi dari kader muda atas perannya yang dinilai mampu menginspirasi generasi...

DI GUYUR HUJAN PHBG GMIH BAIT’EL IDAMGAMLAMO SUKSES MELAKSANAKN GERAK JALAN POCO-POCO

16/04/2025

PIRAMIDA.ID - Menyambut Paskah Tahun 2025 panitia hari-hari besar Gerejawi (PHBG) GMIH Bait'el Idamgamlamo melaksanakan perlombaan Gerak jalan poco-poco pada...

gbr : Iptu L.Manurung dan Personil di lokasi yang diduga tempat perjudian

Warga : Kerja Kapolsek Saribudolok Itu Apa,Tangkap dan Berantas Judilah Baru Paten

06/05/2024

Piramida.id|Simalungun – Kapolsek Saribudolok dituding dan diduga sengaja melakukan pembiaran bahkan perlindungan terhadap kegiatan judi yang sedang marak terjadi di...

Illustrasi

Ratu Sabu Beraksi, Gunung Malela Diteror Narkoba Polsek Dicurigai

25/04/2024

Piramida.id|Simalungun – Sejumlah Warga kecamatan Gunung malela, kabupaten Simalungun, Sumut, menyatakan rasa ketidak percayaannya terhadap kinerja jajaran Polsek Bangun yang...

Jalin Kekompakan, Lapas Kelas IIA Pematangsiantar Gelar Berbagai Kegiatan Sebelum Buka Puasa

18/03/2024

Piramida.id|Siantar - 16 Maret 2024 Bulan Ramadhan merupakan bulan yang penuh berkah, kali ini dalam mengisi waktu sebelum berbuka Puasa...

Load More

Tinggalkan KomentarBatalkan balasan

Terkini

Berita

KNPI Simalungun Dukung Penuh Kejari untuk Segera Tuntaskan Dugaan Penyalagunaan Dana Hibah oleh Kaban Kesbangpol dan Dispora

22/08/2025
Berita

KNPI Dukung Investasi KEK Sei Mangkei Wujudkan Simalungun Maju

22/08/2025
Berita

ILAJ Akan Laporkan Kaban Kesbangpol Simalungun ke KPK RI, Desak Bupati Segera Copot Jabatan

17/08/2025
Berita

Rektor USI Berangkatkan 664 Mahasiswa/i USI dan 100 DPL Ikuti Program Kampus Berdampak Tahun 2025

16/08/2025
Berita

Dari Skandal Akademik ke Dugaan Politik Curang: Gelombang Penolakan Pradana di Pemilihan ILUNI UI 2025

15/08/2025
Berita

Rapin Mudiardjo: Dari Solidaritas Angkatan ke Dugaan Politisasi Ruang Akademik

15/08/2025

Populer

No Content Available
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba

xnxx
xnxx
xnxx
xnxx