Piramida.id
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy
Jumat, Mei 20, 2022
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
Piramida.id
  • Berita
  • Dialektika
  • Dunia
  • Edukasi
  • Ekologi
  • Ekosospolbud
  • Kabar Desa
  • Pojokan
  • Sains
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Spiritualitas
Home Ekologi

Akses Layanan Kesehatan Terjangkau Tekan Laju Deforestasi

by Redaksi
29/10/2020
in Ekologi
99
SHARES
704
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Telegram

PIRAMIDA.ID- Para peneliti meyakini, dengan menawarkan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau kepada penduduk desa dan masyarakat adat yang tinggal di dekat hutan, dapat membantu mengurangi masalah pembalakan liar yang dituduh memicu perubahan iklim.

Sebuah studi terbaru yang dipimpin Universitas Stanford yang diterbitkan dalam jurnal Proceedings of the National Aceademy Sciences, menganalisis sebuah klinik yang terletak di dekat Taman Nasonal Gunung Palung, Kalimantan Barat, yang menyediakan layanan kesehatan terjangkau. Penelitian dilakukan selama peiode 2009 hingga 2019.

Menggabungkan data citra satelit tutupan hutan dengan catatan pasien, tim peneliti menilai kehadiran layanan tersebut berperan dalam penurunan 70% deforestasi – setara dengan 27 km persegi luas hutan – dibandingkan dengan taman nasional lain yang ada di Indonesia. Angka ini setara dengan hilangnya karbon yang bernilai lebih dari US$ 65 juta (Rp 910 miliar).

Salah satu tim penulis, Susanne Sokolow, peneliti dari Standford Institute for the Environment mengamati penurunan deforestasi yang signifikan tersebut.

“Penting, kami juga menemukan bahwa semakin banyak penduduk desa yang  terlibat, dengan berapa kali mereka pergi ke klinik atau berpartisipasi dalam program konservasi…semakin banyak dampak  yang kami lihat,” ujar Sokolow dikutip dari Reuters.

Laporan tersebut mengungkap menurunnya angka penebangan pohon paling signifikan terjadi di hutan di sebelah desa yang paling banyak mengunakan layanan klinik.

Manusia dan hutan berkaitan erat

Secara global, sekitar 35% kawasan alam yang dilindungi dimiliki secara tradisional, dimanfaatkan dan ditempati oleh masyarakat adat dan komunitas lokal. Akan tetapi, mereka jarang mendapat perhatian dalam program konservasi dan iklim.

Dua yayasan nirlaba yang fokus dalam bidang kesehatan dan lingkungan yakni Alam Sehat Lestari (ASRI) yang berbasis di Indonesia dan Health In Harmony yang berbasis di Amerika Serikat, mengajukan pertanyaan kepada masyarakat setempat, hingga akhirnya menemukan bahwa alasan utama mereka menebang pohon, adalah untuk membayar biaya pengobatan.

Berbasis alasan tersebut kedua yayasan mendirikan klinik pelayanan kesehatan yang terjangkau pada tahun 2007. Klinik tersebut menerima pembayaran alternatif seperti bibit pohon, hasil kerajinan tangan, pupuk kandang, atau tenaga kerja. Klinik juga memberikan potongan harga untuk desa-desa yang terbukti mengalami penurunan deforestasi.

Direktur Eksekutif ASRI Nur Febriani, dalam sebuah diskusi virtual beberapa waktu lalu menegaskan, kesehatan dan kelestarian hutan merupakan dua aspek yang saling berkaitan erat.

“Manusia tidak akan bisa sehat tanpa hutan yang sehat, dan sebaliknya hutan tidak sehat jika manusianya tidak sehat. Karena kalau manusianya tidak sehat, mereka membutuhkan uang untuk akses kesehatan, yang nantinya bisa merambah hutan. Dua-duanya perlu kita berikan perhatian yang cukup,” katanya.

Deforestasi picu munculnya penyakit zoonosis?

Berdasarkan laporan Greenpeace Indonesia, deforestasi khususnya di hutan tropis merupakan pintu awal dari munculnya penyakit zoonosis. Zoonosis adalah penyakit yang ditularkan dari hewan atau serangga ke manusia, atau sebaliknya.

“Penebangan hutan, perburuan, hingga perdagangan satwa liar menimbulkan risiko besar bagi penularan antar spesies dan dampaknya dapat meluas ke seluruh dunia karena menggunakan jalur perjalanan internasional serta faktor kepadatan populasi yang tinggi,” kata laporan tersebut.

Greenpeace Indonesia meyakini telah terjadi peningkatan kemunculan penyakit zoonosis dalam lima puluh tahun terakhir akibat invasi manusia ke hutan atau alam liar, khususnya di wilayah tropis seperti Indonesia.

“Deforestasi juga dikaitkan dengan wabah malaria di Kalimantan. Diperkirakan malaria menewaskan lebih dari 400.000 orang pada 2018,“ kata laporan tersebut.


Dari berbagai sumber.

Tags: #bumihijau#hutan#kesehatan#masyarakatadat
Share40SendShare

Related Posts

Apakah Efektif Pola Baru Pengawasan dan Penegakan Hukum di Laut Indonesia?

09/04/2022

PIRAMIDA.ID- Pengamanan wilayah laut menjadi kegiatan sangat penting untuk bisa terus berlangsung sepanjang tahun. Kegiatan tersebut tak hanya untuk mengamankan...

Bagaimana Distopia dapat Menyelamatkan Dunia?

06/04/2022

PIRAMIDA.ID- Bentuk patung itu tak biasa, tapi anehnya sangat menarik. Monumen, karya itu, bentuknya seperti pohon raksasa yang terbuat dari...

Apa Alasan Seseorang Menyampah Sembarangan?

23/03/2022

PIRAMIDA.ID- Membuang sampah sembarangan masih kerap dilakukan oleh banyak orang. Beberapa jenis sampah yang sering dibuang tidak pada tempatnya antara...

Deforestasi Berakhir Mati?

07/03/2022

Oleh: Al Bayati* PIRAMIDA.ID- Seperti yang kita ketahui deforestasi adalah penebangan hutan secara liar yang membuat hutan menjadi gundul sehingga...

Sejauh Mana Transparansi Tata Kelola Sawit di Indonesia?

27/02/2022

PIRAMIDA.ID- Sebagai negara produsen minyak sawit mentah terbesar, Indonesia saat ini tengah menikmati tren naiknya harga minyak sawit di pasar...

Wacana Sawit Ditetapkan Menjadi Tanaman Hutan, Bagaimana Dampaknya?

05/02/2022

Oleh: Hero Marhaento* PIRAMIDA.ID- Wacana sejumlah pihak untuk menjadikan kelapa sawit sebagai tanaman hutan semakin riuh. Hal ini ditandai dengan...

Load More

Tinggalkan Komentar Batalkan balasan

Terkini

Berita

Resmob Manado Amankan Minuman Alkohol Tanpa Izin Penjualan

19/05/2022
Berita

Tim Resmob Polres Tomohon Amankan ART Pelaku Pencurian Uang Ratusan Juta Milik Majikannya

19/05/2022
Berita

Bangun Budaya Literasi Desa, KPPM Univ. Nommensen Medan Aktifkan Kembali Pandopo Literasi Desa Garoga

19/05/2022
Berita

Polsek Wanea Gencarkan Patroli “Silau Mata” Mencegah Gangguan Kamtibmas

18/05/2022
Berita

Polda Sulut Dorong Pembangunan Zona Integritas Menuju WBK dan WBBM

18/05/2022
Berita

Polsek Tenga Amankan Pelaku Penganiayaan Terhadap Kedua Orang Tua Kandung

18/05/2022

FULL CAFE SIANTAR DI JALAN NARUMONDA ATAS NO 30

Populer

Berita

Wakil Gubernur Dukung Konsultasi Wilayah GMKI Sulawesi Tengah

17/05/2022
Edukasi

Keterbatasan Jumlah Guru Terampil

09/12/2021
Berita

GMKI Pematangsiantar-Simalungun Sukses Laksanakan kegiatan MABIM

16/05/2022
Berita

Kapolda Sulut Menjadi Narasumber dalam Simposium Paskah Nasional di Talaud

16/05/2022
Spiritualitas

Kasih Sebagai Perintah Baru

26/07/2020
Berita

Polsek Singkil Laksanakan KRYD dan Operasi Yustisi untuk Minimalisir Penyebaran Covid-19

15/05/2022

PUSAT PERLENGKAPAN LAUNDRY TERLENGKAP DI SULAWESI UTARA

PUSAT PERLENGKAPAN LAUNDRY TERLENGKAP DI MANADO
PUSAT PERLENGKAPAN LAUNDRY TERLENGKAP DI SULAWESI UTARA
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2020-2021 Piramida ID - Designed by: Bang Ze

No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas

© 2020-2021 Piramida ID - Designed by: Bang Ze