Piramida.id
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy
Jumat, September 29, 2023
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
Piramida.id
  • Berita
  • Dialektika
  • Dunia
  • Edukasi
  • Ekologi
  • Ekosospolbud
  • Kabar Desa
  • Pojokan
  • Sains
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Spiritualitas
Home Edukasi

Apa Kabar Gerakan Mahasiswa Saat Ini?

by Redaksi
13/07/2023
in Edukasi
112
SHARES
798
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Telegram

Oleh: Tony Simanjorang*

PIRAMIDA.ID- Tentu sebelum kita membahas mengenai topik utama kita, penulis ingin mencoba menyelaraskan persepsi kita terhadap pemaknaan “mahasiswa”.

Mahasiswa dalam KBBI adalah orang yang belajar di perguruan tinggi. Sedangkan pemaknaan mahasiswa sebagai agent of change, merupakan penggerak seluruh masyarakat untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih positif dan lebih baik lagi dengan berdasarkan pertimbangan ilmu, pengetahuan, gagasan dan juga keahlian di bidang yang mereka kuasai.

Lebih dalam lagi, Soe Hok-Gie dalam buku catatan hariannya yang kemudian dibukukan dengan judul “Catatan Seorang Demonstran”, mendeskripsikan mahasiswa itu seperti memainkan peranan sebagai cowboy: datang ke sebuah kota untuk menumpas kejahatan di kota itu. Setelah itu ia harus pergi lagi tanpa seorang penduduk kota itu mengetahui siapa penolong mereka dan kemana ia pergi. Berbagi ilmunya tanpa mengharap pamrih.

Banyak pendapat tentang penempatan mahasiswa di mata masyarakat, di mata cendekiawan, dan di mata aktivis.

Nah, berdasarkan dari beberapa kutipan di atas dapat diartikan bahwa mahasiswa merupakan orang yang belajar di perguruan tinggi dan merupakan kontrol sosial, yang artinya mahasiswa menjadi pewarta edukatif di tengah masyarakat, menjadi mitra kritis, dan sebagai penyalur aspirasi masyarakat kepada kaum hierarki yang seharusnya mitra kritis mahasiswa.

Lalu bagaimana dengan gerakan? Dalam KBBI, gerakan adalah perbuatan atau keadaan bergerak. Maka, jika kita maknai dengan sederhana gerakan merupakan proses untuk berpindah (tidak diam). Nah, ketika dikaitkan dengan gerakan mahasiswa, hal apa yang pertama sekali terlintas di benak sobat sekalian?

“Gerakan mahasiswa itu ada mulai sejak kapan, ya? Yang seperti apa kira-kira gerakan mahasiswa itu?” ini adalah beberapa pertanyaan sekilas bagi kebanyakan mahasiswa milenial dewasa ini.

Gerakan mahasiswa di Indonesia adalah kegiatan kemahasiswaan yang ada di dalam maupun luar perguruan tinggi yang dilakukan untuk meningkatkan kecakapan, intelektualitas, dan kemampuan kepemimpinan.

Dalam sejarah mahasiswa tercatat bahwa gerakan mahasiswa ada di Indonesia sejak 20 Mei 1908 dan melebar di era reformasi. Gerakan awal tersebut bernama Boedi Oetomo.

“Beda zaman beda tantangannya, beda masa beda dinamikanya,” pernyataan Ini adalah sebuah kebenaran, namun apa benar di kota ini benar-benar tidak ada lagi sebuah polemik yang mahasiswa seharusnya hadir di tengah-tengah masyarakat? Mulai dari kasus TPL, kasus tanah sengketa, kebijakan pemerintah daerah atau penataan kota, berbicara mengenai anggaran, dan banyak hal yang seharusnya mahasiswa hadir sebagai pengkritik dengan ideologis dan sikap kritis terhadap instansi yang ada.

Ketika melihat berbagai hal, apa sebenarnya yang hilang dari gerakan mahasiswa?

Gerakan mahasiswa bukan tidak ada. Betul adanya beberapa kali muncul mencuat beberapa aksi mahasiswa, namun apa itu yang diartikan gerakan mahasiswa? Apakah mahasiswa itu hadir ketika timbul sebuah polemik sosial? Apakah standar dan kapasitas mahasiswa yang makin ke sini makin hilang rasa keberpihakan kepada kaum tertindas atau hilang kepekaan terhadap isu sosial yang berimbas dan merugikan banyak masyarakat? Ataukah rasa ideologi yang sudah mulai terkikis di kalangan mahasiswa? Atau apa mungkin lebih mementingkan ego sektoral masing-masing.

Kota Pematang Siantar dihuni ±21 perguruan tinggi dan 3 di antaranya merupakan universitas. Ini merupakan angka yang cukup banyak. Beranjak dari hal tersebut, harusnya kita bisa melihat begitu banyak ruang diskusi dan begitu kuatnya calon kaum intelektual yang menjadi patron menyongsong jeritan masyarakat Kota Pematang Siantar sekitar.

Kondisi Gerakan Mahasiswa di Kota Pematang Siantar

Gerakan mahasiswa saat ini sedang “opname” yang membutuhkan “antibodi”. Arti dari opname itu sendiri adalah diam. Mahasiswa melihat, mengetahui namun tidak bergerak menyalurkan dan menyuarakan aspirasi masyarakat.

Untuk menyembuhkan mahasiswa perlu berpikir kritis, dengan mencari tahu permasalahan sosial, isu dan kesenjangan yang perlu diselesaikan dan dicari solusinya. PMKRI sebagai wadah atau menjadi rumah untuk mendiskusikan, menyalurkan, mengembangkan dan menyelesaikan permasalahan dan gejolak di masyarakat.

Lagi dan lagi penulis mengambil kutipan dari Soe Hok-Gie, “Diam adalah sebuah perilaku penghianatan.” Ini mirip dengan gerakan mahasiswa dewasa ini. “Sejarah dunia adalah sejarah orang muda, jika angkatan muda mati rasa, matilah semua bangsa,” begitulah pesan Pramoedya Ananta Toer untuk kaum muda.

Mudah-mudahan gerakan mahasiswa ini tidak benar-benar mati. Kiranya kekhawatiran ini tidaklah sebuah kenyataan di generasi ini atau generasi mendatang, ini tugas kita bersama bagaimana kita tetap melestarikan gerakan mahasiswa.

Menjawab kekhawatiran terhadap gerakan mahasiswa, Kita sebagai mahasiswa harus menghidupkan kembali gairah berdiskusi, bergerak akan ketidakadilan dan melakukan konsolidasi lalu memperkuat kembali dunia literasi di kalangan mahasiswa.

Dan tugas yang paling berat adalah untuk mempertahankan “idealisme” sebagai mahasiswa untuk dapat dengan seutuhnya mengamanahkan kontrol sosial yang dipegang teguh, diestafetkan dari generasi ke generasi.

Singkatnya, kita mahasiswa yang dicetuskan sebagai generasi emas kiranya dapat meng-upgrade kapasitas, merawat dan mengingatkan nilai dari gerakan mahasiswa yang hadir di tengah polemik masyarakat dengan berbagai korban dari kejahatan struktural dan kebijakan-kebijakan yang tidak pro terhadap masyarakat akar rumput.

Kiranya kita sebagai mahasiswa mampu memegang teguh amanat sejarah bahwa anak muda merupakan katalisator dalam pembangunan nasional yang berperan serta mewujudkan Indonesia sebagai negara yang adil dan sejahtera.(*)


Penulis merupakan Ketua BEM Universitas HKBP Nommensen Pematang Siantar dan Presidium Pendidikan Kader (PPK) PMKRI Cab. Pematang Siantar.

Tags: #gerakan#mahasiswa#Siantar#soe-hokgie
Share45SendShare

Related Posts

Mengagumi Dalam Diam

01/08/2023

Oleh: Dewi Purnama Sari Lingga* PIRAMIDA.ID- Jatuh cinta ialah perasaan secara tiba-tiba dan alami yang pernah dialami oleh hampir semua...

Penguatan dan Makna Sila Ketiga dalam Organisasi

24/07/2023

Oleh: Alberto Nainggolan* PIRAMIDA.ID- Sebelum mengenal atau mendalami makna sila ketiga dalam organisasi terlebih dahulu kita harus mengetahui makna organisasi...

Siapa yang Sungguh Bertutur dalam Bahasa Indonesia?

11/07/2023

Nelly Martin-Atias* PIRAMIDA.ID- Meski memiliki keragaman bahasa yang luar biasa, Indonesia adalah bangsa yang memilih satu bahasa (monolingualisme). Kira-kira ada...

Pemilu yang Bersih Lahirkan Pemimpin yang Jujur & Adil

03/06/2023

Oleh: Sanro Sihombing* PIRAMIDA.ID- Menurut Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Republik Indonesia no. 7 tahun 2017, Pemilihan Umum yang selanjutnya...

Urgensi Data Pemilih Dalam Menyukseskan Pemilu

01/06/2023

Oleh: Parlin H. Sihotang* PIRAMIDA.ID- Pesta demokrasi (pemilihan umum) yang dilaksanakan setiap lima tahun sekali adalah proses yang dilakukan untuk...

Peringati Hari Lahir Pancasila, Ini Seruan PARKINDO

01/06/2023

PIRAMIDA.ID- "Suap janganlah kauterima, sebab suap membuat buta mata orang-orang yang melihat dan memutarbalikkan perkara orang-orang yang benar." Keluaran 23:8~...

Load More

Tinggalkan KomentarBatalkan balasan

Terkini

Berita

Dilantik Sebagai Sestama Lemhannas, Ketua ILAJ: Kita Yakin Irjen Panca Akan Torehkan Prestasi

09/09/2023
Berita

Dispora Simalungun Tak Penuhi Janji Penghargaan Kepada Para Pelatih

07/09/2023
Berita

Di Nilai Berhasil Selama Wagubsu, Fawer Sihite: Ribuan Pemuda Siap Menangkan Ijeck Menjadi Gubernur

04/09/2023
Berita

Filda C. Yusgiantoro Raih Nilai Akademik Terbaik Pada PPRA LXV Tahun 2023 Lemhannas RI

30/08/2023
Berita

Tidak Mampu Tangkap Bandar Narkoba UH, Ketua ILAJ Minta Mabes Polri Evaluasi Kapolres Siantar

28/08/2023
Berita

Rekam Jejak Unggul: Ketua ILAJ Fawer Sihite Mengusulkan Irjen Pol Panca Simanjuntak sebagai Kepala BNN RI

25/08/2023




Populer

Berita

SaLing Adukan Oknum Dugaan Pungli Penyelenggaraan Sertifikasi Ratusan Guru Simalungun

25/11/2021
Dialektika

Prinsip-Prinsip Disiplin Kelas

02/04/2023
Berita

Kritik Sastra: Pengertian, Fungsi, Manfaat dan Pendekatan

14/11/2022
Dialektika

Kesehatan Mental & Jiwa dalam Perspektif Sosiologi & Hukum

05/07/2022
Dialektika

Masyarakat Adat di Sekitar Danau Toba

24/01/2021
Edukasi

Kesenjangan Hukum di Indonesia menurut Perspektif Sosiologi

17/10/2021
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2020-2023 Piramida ID

Rotasi Barak Berita Siantar Berita Simalungun Danau Toba Wisata

No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas

© 2020-2023 Piramida ID

Rotasi Barak Berita Siantar Berita Simalungun Danau Toba Wisata