Piramida.id
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy
Selasa, Juli 1, 2025
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
Piramida.id
  • Berita
  • Dialektika
  • Dunia
  • Edukasi
  • Ekologi
  • Ekosospolbud
  • Kabar Desa
  • Pojokan
  • Sains
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Spiritualitas
Home Dunia

Bagaimana Donat Ditemukan dan Menyebar ke Seluruh Dunia?

by Redaksi
04/01/2022
in Dunia
100
SHARES
713
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Telegram

PIRAMIDA.ID- Ada tempat untuk donat di hati banyak orang. Teksturnya yang empuk, lapisan gula yang renyah, rasa manis yang begitu manis sehingga hampir membuat kita hampir berhenti makan donat, tapi selalu hanya hampir.

Di toko roti, kilau kuning kecoklatan donat hangat di atas nampan telah menyapa banyak pelanggan pagi dan meringankan banyak beban. Kita ingat dengan baik donat-donat berlapis sirup maple yang menghiasi toko di kota asal saya, dan kemungkinan besar, kita semua punya kenangan hangat dengan donat.

Adonan tepung yang digoreng adalah kebiasaan lama yang sudah sangat tua. Mungkin sudah ada di menu sejak manusia menggiling tepung dan tersedia lemak atau minyak hewani dalam jumlah besar.

Tapi donat seperti yang biasa kita bayangkan adalah makanan yang relatif muda. Donat versi Amerika Utara yang sekarang dijual di toko-toko di seluruh dunia tampaknya berasal dari dekade-dekade setelah Revolusi Amerika. Kue asal Belanda itu pun memiliki identitas baru.

Membaca sejarah donat, akan terlihat bahwa penganan itu telah lama diwarnai dengan nasionalisme. Ketika negara baru Amerika Serikat masih mencoba menemukan pijakannya di dunia, para penghuninya mencoba mencari tahu apa khas dari Amerika. Tentang sastranya, tentang karakter nasionalnya, tentang makanannya.

Ini berarti bahwa para penulis dan komentator melihat kembali sejarah negara (yang masih pendek) dengan semacam nostalgia bercampur keberanian.

Sebelum New York adalah New York, tentu saja, namanya adalah New Amsterdam. Para penulis sering melihat kembali kebiasaan Belanda di era sebelumnya dengan penuh sayang. Salah satu kebiasaan tersebut adalah pembuatan bola-bola goreng, yang dikenal sebagai oliekoecken, atau kue minyak.

Resep kudapan ini muncul di buku masak Belanda abad ke-17: kue ini dibuat mengembang dengan ragi dan bertabur buah kering.

Salah satu penyebutan paling awal tentang donat dalam literatur Amerika adalah dari tulisan Washington Irving. Irving adalah penulis dan diplomat, yang terkenal dengan The Legend of Sleepy Hollow dan Rip Van Winkle. Dalam Knickerbocker’s History of New York tahun 1809, ia menulis panjang lebar tentang tradisi kuno Amero-Belanda, menggambarkan “pesta teh primitif” dari masa lalu yang tidak terlalu lama.

“Pesta-pesta modis ini umumnya terbatas pada kelas yang lebih tinggi, atau bangsawan: artinya, seperti memelihara sapi sendiri dan mengendarai gerobak mereka sendiri,” tulisnya dengan campuran sentimentalitas dan meremehkan.

“Pesta itu pasti membanggakan sepiring adonan bola-bola manis, digoreng dengan lemak babi, dan disebut donat, atau olykoeks. Ini adalah sejenis kue yang lezat, yang saat ini jarang dikenal di kota ini, kecuali di keluarga Belanda asli.”

Mengidentifikasi donat sebagai makanan rumahan yang sederhana membuatnya lebih dari sekadar makanan penutup. Donat memberi warna suguhan Amerika yang otentik.

Fantasi seputar donat sebagai makanan rumahan terbaik terus berlanjut. Lebih dari 50 tahun setelah tulisan Irving, donat bertransformasi menjadi bulat dengan lubang di tengahnya.

Tapi cerita bagaimana dan mengapa transformasi ini terjadi telah hilang ditelan waktu, terkubur oleh cerita tentang seorang pelaut New England dan ibunya. Salah satu versi legenda ini menyatakan bahwa ibu Hanson Gregory membuat donat untuk bekal, dan anaknya memasukkan donatnya ke pegangan di roda kemudi kapal untuk dimakan selama badai. Variasi cerita ini hampir tak terbatas.

Mungkin orang hanya perlu melihat bahan donat untuk memahami bentuknya: Segumpal adonan basah tebal yang dimasukkan ke dalam minyak panas akan tetap mentah di tengahnya setelah bagian luarnya matang. Tetapi jika ingin membuat kue berukuran besar, lubang di tengahnya akan memastikan kue matang secara merata.

Budaya kapal penangkap ikan paus New England juga membuat donat yang digoreng dengan minyak ikan. Adanya sejumlah besar lemak ikan paus di kapal setelah penangkapan, menggoreng adalah hal yang logis untuk dilakukan, Michael Krondl melaporkan dalam bukunya The Donut: History, Recipes, and Lore from Boston to Berlin.

Mary Brewster, yang berada di atas kapal penangkap paus pada tahun 1845 menulis: “Sore ini para pria sedang menggoreng donat… dan tampaknya bersenang-senang dengan riang.”

Kredibilitas donat mungkin mencapai puncaknya dengan gadis donat Perang Dunia Pertama, sukarelawan Salvation Army yang menggoreng donat untuk pasukan Amerika.

Ratusan ribu donat dibagikan di dekat parit di garis depan, dan muncul poster serta penghargaan untuk pengabdian para perempuan ini dalam membawa rasa rumah bagi tentara. Citra Bala Keselamatan juga meningkat. Pada saat perang berakhir, “totem pilihan mereka, donat [sic], adalah simbol rumah yang mendarah daging,” tulis John T Edge dalam bukunya Donuts: An American Passion.

Tetapi bagi seorang gadis donat, kenikmatan donat hilang. Helen Purviance, yang dilaporkan telah menggoreng satu juta donat selama perang, diwawancarai oleh New York Times pada kesempatan penggalangan dana Salvation Army sesudahnya, ketika dia membuat donat di Savoy.

“Nona Purviance mengatakan dia tidak menyukai pekerjaan memasak donat,” tulis laporan itu. “Dia mengatakan bahwa dia jadi mengasosiasikan menggoreng donat dengan ‘kengerian perang’.”

“Tidak ada kemuliaan dalam perang,” katanya kepada wartawan.

Memang, untuk semua kesenangan yang dibawa oleh donat, adonan goreng adalah sesuatu yang dibuat ketika tidak ada sesuatu yang lebih baik, seperti di kapal penangkap ikan paus, misalnya, atau di parit berlumpur.

(Yang paling terkenal, roti goreng penduduk asli Amerika menjadi terkenal sebagai makanan di saat sulit; dibuat oleh orang-orang yang secara mengerikan direnggut dari rumah mereka oleh kebijakan pemukiman kembali AS.)

Donat toko modern mungkin dikemas dalam narasi kelezatan rumahan Amerika. Tapi adonan goreng adalah penghibur jiwa, dalam keadaan tertekan atau sebaliknya, di seluruh dunia.

Lihat di luar pilihan biasa dan donat bisa ditemukan di hampir setiap budaya, masing-masing dengan cerita mereka sendiri, roman mereka sendiri, penggemar mereka sendiri yang akan memberi alasan kebaikannya.(*)


BBC Indonesia

Tags: #donat#kue#sejarah
Share40SendShare

Related Posts

Perang Israel-Iran Menunjukkan Pentingnya STEM, Fawer Sihite: Dukung Sikap Presiden Prabowo

22/06/2025

PIRAMIDA.ID - Dalam sebuah wawancara eksklusif yang berlangsung di Mall Atrium Senen, Jakarta Pusat, Fawer Sihite menegaskan bahwa perang antara...

Kebahagiaan Berasal dari Keyakinan dalam Diri

10/07/2023

PIRAMIDA.ID- Pernahkah Anda berkata pada diri sendiri saat marah, ‘Saya tidak boleh marah?' Atau mungkin ketika Anda merasa sedikit sedih,...

Mengapa Orang Terlihat Serius dan Tidak Tersenyum di Foto-foto Kuno?

30/04/2023

PIRAMIDA.ID- Foto-foto pertama diambil pada akhir tahun 1820-an. Tetapi sampai tahun 1920-an, tampaknya orang-orang mulai “belajar” tersenyum saat di foto....

Bagaimana Asal Usul Jabat Tangan?

02/04/2023

PIRAMIDA.ID- Kita sudah begitu terbiasa berjabat tangan dengan orang lain, kita hampir tidak memikirkan bagaimana, di mana, dan mengapa kebiasaan...

Marcus Aurelius: Kaisar Romawi Baik Hati yang Juga Seorang Filsuf

05/03/2023

PIRAMIDA.ID- Marcus Aurelius lahir pada 26 April 121 Masehi di Roma dengan nama lahir Marcus Annius Verus. Perjalanan hidupnya membuat...

Melihat Penghasilan Lenin dan Stalin

22/08/2022

PIRAMIDA.ID- Ketika para pemimpin Soviet pertama berkuasa, mereka menyiarkan slogan-slogan seperti “Tanah untuk Petani! Pabrik untuk Para Pekerja!” dan berjanji bahwa...

Load More

Tinggalkan KomentarBatalkan balasan

Terkini

Berita

Robot Polri Tuai Kritik Netizen, Fawer Sihite: Inovasi Harus Disambut Baik, Tapi Polri Perlu Bangun Instrumen Komunikasi yang Efektif

30/06/2025
Berita

Tokoh Cipayung Plus Gabung Golkar Lewat AMPI, Jefri Gultom: Politik Adalah Etika untuk Melayani

28/06/2025
Berita

Tokoh Cipayung Plus Login Golkar Pada HUT AMPI, Bahlil Lahadalia : Adik-Adik Saya Sudah di Jalan Yang Benar

28/06/2025
Berita

IRKI Nilai Tafsir UU Tipikor atas Pedagang Pecel Lele Menyesatkan

22/06/2025
Dunia

Perang Israel-Iran Menunjukkan Pentingnya STEM, Fawer Sihite: Dukung Sikap Presiden Prabowo

22/06/2025
Berita

Buntut Viralnya Dugaan Kekerasan Terhadap Tunanetra di Siantar, ILAJ Minta KND Periksa Wali Kota dan Jajaran Terkait

19/06/2025

Populer

Berita

Tokoh Cipayung Plus Login Golkar Pada HUT AMPI, Bahlil Lahadalia : Adik-Adik Saya Sudah di Jalan Yang Benar

28/06/2025
Edukasi

Keterbatasan Jumlah Guru Terampil

09/12/2021
Berita

Tokoh Cipayung Plus Gabung Golkar Lewat AMPI, Jefri Gultom: Politik Adalah Etika untuk Melayani

28/06/2025
domain publik
Dialektika

Daoed Joesoef, Hakikat Pendidikan, dan Nilai Keindonesiaan

17/09/2021
Berita

IRKI Nilai Tafsir UU Tipikor atas Pedagang Pecel Lele Menyesatkan

22/06/2025
Dunia

Sumber Air Bersih dan Air Minum di Arab Saudi

07/06/2020
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba