Piramida.id
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy
Selasa, Juni 17, 2025
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
Piramida.id
  • Berita
  • Dialektika
  • Dunia
  • Edukasi
  • Ekologi
  • Ekosospolbud
  • Kabar Desa
  • Pojokan
  • Sains
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Spiritualitas
Home Sains

Cepheid Yang Mengikuti Putaran Jarum Jam

by Redaksi
02/08/2020
in Sains
ilustrasi/thefamouspeople.com

ilustrasi/thefamouspeople.com

98
SHARES
701
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Telegram

Emi Lidia Nadeak*

PIRAMIDA.ID- Bintang mira memiliki kebiasaan yang tidak teratur. Periode variasinya berganti-ganti, begitu juga dengan tinggi rendahnya kecerahan. Tetapi di rasi bintang cepheus, terdapat jenis bintang variabel yang lain, delta cephei, yang bersinar dan meredup dengan keteraturan mutlak.

Sebagai raksasa kuning yang berdenyut, kecerahannya bervariasi antara magnitude 3,5 dan 4,3 tepat dalam 5366 hari. Bintang ini memberikan namanya pada Cepheid, suatu kelompok bintang variabel dengan kebiasaan berdenyut yang teratur seperti putaran jarum jam.

Bintang lainnya adalah polaris, bintang kutub, walaupun menurun kecerahannya, selama kurun waktu empat hari dan sukar diamati dengan mata telanjang.

Cepheid yang khas memiliki periode waktu bersinar antara sekitar 1 hingga 50 hari. Bintang variabel lyrae sangat dekat hubungannya, tetapi memiliki periode yang jauh lebih pendek, terukur hanya dalam hitungan jam.

Mereka juga termasuk bintang-bintang tua. Biasa disebut “Gugusan Bintang Variabel”, mereka ditemukan dalam gugusan globular yang mengelilingi pusat-pusat galaksi.

Gugusan globular berbeda dengan gugusan terbuka dalam banyak hal. Mereka tidak ditemukan pada cakram galaksi kita, seperti gugusan terbuka atau bintang biasa.

Mereka juga tidak ikut bersirkulasi seperti pusaran air dari galaksi. Sebaliknya, mereka berputar bebas mengelilingi tonjolan di pusat galaksi pada jarak yang sangat jauh.

Sementara bintang pada gugusan terbuka masih muda, mereka yang berada di gugusan globular sudah sangat tua. Para astronom mempercayai bahwa mereka mungkin terbentuk pada saat bersamaan dengan galaksinya sendiri.

Pada saat Cepheid dan sanak saudara lainnya berdenyut bervariasi dalam terang secara terduga, jenis bintang variabel lainnya bertingkah laku tidak menentu.

Mereka tiba-tiba mengeluarkan nyala api yang menjulang tanpa peringatan dan dalam beberapa kejadian dapat meledakkan diri mereka dengan suatu ledakan yang menghancurkan.

Hukum Henrietta

Astronom Amerika Serikat, Henrietta Leavitt menjadi terkenal atas karyanya mengenai bintang variabel Cepheid pada observatorium Harvard.

Pada tahun 1912 ia menemukan periode variasi pada sebuah Cepheid bergantung pada kecerahan mutlak (sebenarnya) atau luminositasnya. Penemuan ini memberikan para astronom ukuran yang berharga untuk memperkirakan jarak terhadap galaksi terjauh.

Bintang variabel yang tiba-tiba mengeluarkan nyala api yang besar disebut bintang variabel eruptif. Di antaranya beberapa bintang merah kecil yang disebut bintang menyala.

Hampir setiap hari mereka bersinar terang selama beberapa menit ketika mereka memancarkan nyala gas yang berpijar sama dengan yang terlihat di matahari. Nyala api diduga disebabkan oleh medan magnet yang melepaskan energi.

Di matahari, kecerahan nyala tersebut hilang tertutup oleh cahaya menyilaukan dan permukaan.

Dari waktu ke waku, sesuatu yang terlihat seperti bintang baru tiba-tiba muncul di langit malam, bersinar terang untuk beberapa saat dan kemudian meredup. Walaupun mereka dikenal sebagai nova (artinya “baru”), melalui teleskop. Bintang baru tersebut terungkap merupakan bintang lama yang tiba-tiba bersinar terang secara dramatis.

Sebanyak 30 bintang baru dapat terjadi di galaksi kita dalam kurun waktu setahun. Para astronom menduga bahwa nova terjadi dalam sistem bintang biner dekat yang mencakup bintang kerdil putih dan raksasa merah.

Gas yang mengalir dari raksasa ke bintang kerdil meningkat dan semakin panas, hingga akhirnya menjadi cukup panas untuk menyebabkan terjadinya fusi nuklir.

Pada saat fusi bereaksi melalui tumpukan materi, bintang terlihat mulai bersinar terang. Dalam beberapa jam atau paling banyak dalam beberapa hari, ia menjadi lampu sorot perbintangan baru hingga sejuta kali lebih dari saat awal.

Ia tetap bersinar hingga seluruh materi yang terakumulasi telah lenyap, kemudian meredup kembali ke normal. Hal ini dapat berlangsung dalam beberapa tahun atau hanya beberapa bulan, sama seperti nova cygni (padarasi cygnus).

Teleskop ruang angkasa Hubble diluncurkan tepat waktu untuk mengikuti selubung gas mengembang yang meletup ke ruang angkasa selama ledakan nova.

Kadangkala, proses nuklir cukup ganas utuk menghancurkan bintang itu berkepng-keping. Kita kemudian melihat suatu nyala yang lebih terang lagi, disebut sebagai supernova atau untuk lebih tepatnya, supernova tipe I.

Tipe ini lebih terang dari supernova tipe II, yang terjadi ketika sebuah bintang padat mati.


Penulis merupakan mahasiswa Pendidikan Fisika di Universitas HKBP Nommensen. Founder di Komunitas Kartini Indonesia (Kokasi).

Tags: #astronomi#fisika#hukumalam
Share39SendShare

Related Posts

Akankah Waktu Berhenti?

10/07/2023

PIRAMIDA.ID- Waktu dimulai ketika alam semesta mulai tercipta. Apakah jika alam semesta berakhir maka waktu akan berakhir juga? Kami pikir...

Kesenjangan Gender dalam Sains di Indonesia

29/04/2023

Wati Hermawati* PIRAMIDA.ID- Selama ratusan tahun, sains dipandang sebagai bidang laki-laki dan maskulin. Baru pada dekade 1990-an mulai terungkap secara...

Kenapa Beberapa Orang Bisa ‘Mendengar’ Suara Orang Mati

05/03/2023

PIRAMIDA.ID- Pengalaman clairvoyance dan clairaudience merupakan pengalaman melihat atau mendengar sesuatu tanpa adanya stimulus eksternal, dan dikaitkan dengan roh orang...

Cerita tentang Bedes Bijak (Homosapiens)

27/01/2023

Oleh: Agung Baster* PIRAMIDA.ID- Sejarah manusia yang kita ketahui hari ini sebenarnya tidak lebih dari 1% dari sejarah spesies bedes...

Benarkah Mimpi Merupakan Kelanjutan dari Kehidupan Dunia Nyata?

27/01/2023

PIRAMIDA.ID- Dari mana mimpi berasal? Itu merupakan pertanyaan yang banyak diajukan orang. Peradaban kuno menginpretasikan mimpi sebagai kekuatan supernatural atau...

ilustrasi: tirto.id/Gery

Apa itu Teori Evolusi Darwin?

27/01/2023

PIRAMIDA.ID- Teori evolusi dengan seleksi alam, yang pertama kali dirumuskan dalam buku Darwin “On the Origin of Species” pada tahun...

Load More

Tinggalkan KomentarBatalkan balasan

Terkini

Berita

Refleksi Hari Lahir Pancasila, Fawer Sihite: Kita Harus Dengarkan Hati Nurani Rakyat

01/06/2025
Berita

Kalah Sebagai Calon Ketua Umum, Fawer Sihite Pastikan Dukung Kepemimpinan Prima Surbakti dan Jessica Worouw di GMKI

28/05/2025
Berita

Aliansi Mahasiswa Siantar Se-Jabodetabek Akan Kepung Mabes Polri: Tuntut Penangkapan Wali Kota Wesli Silalahi

11/05/2025
Berita

Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH): Penegakan Hukum atau Alibi Militerisasi Atas Nama Konservasi?

09/05/2025
Berita

Ketua Front Justice: Kepemimpinan Wesly Silalahi Dinilai Gagal, Siantar Mengarah ke Kemunduran dan Kota Gelap

07/05/2025
Berita

GMKI Cabang Bandar Lampung Ungkap Krisis Kepolisian di Daerah Lampung: “Kekuasaan Tanpa Kendali, Rakyat Tanpa Perlindungan”

01/05/2025

Populer

Dunia

Sumber Air Bersih dan Air Minum di Arab Saudi

07/06/2020
Dialektika

Prinsip-Prinsip Disiplin Kelas

02/04/2023
Berita

Ketua Front Justice: Kepemimpinan Wesly Silalahi Dinilai Gagal, Siantar Mengarah ke Kemunduran dan Kota Gelap

07/05/2025
Berita

Aliansi Mahasiswa Siantar Se-Jabodetabek Akan Kepung Mabes Polri: Tuntut Penangkapan Wali Kota Wesli Silalahi

11/05/2025
Pojokan

Pesan Tersembunyi Ki Narto Sabdo Dalam Lagu Kelinci Ucul

23/09/2020
ilustrasi/Cleopatra dalam budaya pop.
Pojokan

Cleopatra: Simbol Kecantikan yang Tidak Cantik-Cantik Amat

24/09/2020
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba