Piramida.id
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy
Rabu, Juli 2, 2025
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
Piramida.id
  • Berita
  • Dialektika
  • Dunia
  • Edukasi
  • Ekologi
  • Ekosospolbud
  • Kabar Desa
  • Pojokan
  • Sains
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Spiritualitas
Home Dialektika

Coronakrasi?

by Redaksi
27/05/2020
in Dialektika
100
SHARES
717
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Telegram

May Luther Dewanto Sinaga*

PIRAMIDA.ID- Coronakrasi? Mungkin beberapa orang akan bertanya-tanya terkait kata itu. Apa maknanya? Kenapa muncul? Dan apa pentingnya membahas kata itu? Dalam tulisan ini, saya ingin mengulas secara singkat tentang kata itu sesuai dengan pemahamannya.

Kata “coronakrasi” merupakan kolaborasi dari dua kata, yakni kata “corona” dan kata “krasi”. Kata “corona” merujuk kepada nama sebuah virus, sementara kata “krasi” sering diasosiasikan sebagai kekuasaan (“kratos” dari bahasa Yunani).

Dus, dalam perspektif tulisan ini, secara gamblang dapat dikatakan bahwa coronakrasi adalah kekuasaan (berasal dari) virus corona.

Lantas, apa yang mendasari lahirnya tulisan ini, sehingga penulis mengambil topik “coronakrasi”?

Tulisan ini dilatarbelakangi oleh situasi saat ini, di mana hampir seluruh dunia disibukkan dengan hadirnya virus corona yang telah menjadi pandemi ini. Setiap negara, setiap daerah, dan setiap orang, hari-harinya tak terlepas dengan jejalan informasi dan bahasan tentang virus ini.

Virus ini bagaikan hantu, yang setiap harinya menakuti setiap insan. Ia hadir dalam tiap bingkai topik, dari perspektif medis sampai teori konspirasi. Hingga menimbulkan pemahaman di beberapa kalangan bahwa virus ini akan memusnahkan manusia satu per satu secara perlahan bila melihat dampak yang diberikan virus tersebut.

Sekilas tentang virus corona, virus ini pertama sekali ditemukan di kota Wuhan, China pada akhir Desember 2019. World Health Organization (WHO) kemudian memberi nama resmi terhadap virus ini, yakni COVID-19 (Corona Virus Disease 2019).

COVID-19 merupakan penyakit yang sangat berbahaya bagi kehidupan setiap manusia. Cara kerja dari virus ini adalah dengan menyerang sistem pernapasan manusia yang dapat menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian. Ditambah lagi penularannya yang sangat cepat, membuat setiap negara sibuk untuk melakukan berbagai upaya pencegahan serta mencari obat (vaksin) dari virus tersebut.

Misalnya di negara Indonesia sendiri, pemerintah memberikan berbagai imbauan-imbauan dalam proses pemutusan mata rantai penyebaran COVID-19 ini, seperti setiap orang diminta untuk menjaga kebersihan diri, anjuran di rumah saja (stay at home), menggunakan masker saat keluar rumah (bila ada kepentingan keluar rumah), mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, hingga tidak menyentuh wajah.

Mata dan mulut merupakan area di mana virus dapat dengan mudah dan rentan memasuki tubuh.

Melansir healthline, menurut CDC, virus corona SARS-coV-2 menular dari orang ke orang, seperti infeksi pernapasan lainnya. Penularan ini termasuk tetesan pernapasan yang dihasilkan saat seseorang bersin dan orang lain menghirupnya. Bahkan virus dapat menular saat tangan menyentuh permukaan yang telah terkontaminasi.

Hingga kini, belum ada yang mengetahui pasti kapan pandemi COVID-19 ini berakhir. Dan beberapa kalangan sudah menyampaikan prediksinya terkait kapan berakhirnya pandemi ini. Ada yang mengatakan hingga akhir tahun, ada juga yang mengatakan hingga dua tahun ke depan. Tapi itu semua prediksi, yang bisa saja benar dan bisa saja tidak.

COVID-19 ini hampir berada di seluruh daerah, dan seolah-olah sudah menguasai dunia. Selain mengancam kesehatan setiap orang, virus ini juga memengaruhi berbagai lini kehidupan global, seperti pemerintahan (krasi/kratos) bangsa-bangsa dan kebijakannya, tak terkecuali negara Indonesia.

Agenda-agenda politik hingga kebijakan anggaran dan kondisi ekonomi secara luas dan seketika juga berubah dipengaruhi oleh pandemi COVID-19 ini.

Situasi tersebut, dipandang penulis sebagai coronakrasi, di mana kekuasaan atau pemerintahan oleh virus corona (COVID-19). Kekuasaannya semakin besar dikarenakan penyebarannya yang semakin luas. Semakin banyak korban yang terpapar virus tersebut bahkan ada yang hingga meninggal akibatnya. Akan tetapi ada juga beberapa orang yang mampu sembuh dari virus tersebut.

COVID-19 secara perlahan ingin menggerogoti kehidupan manusia satu per satu. Dan virus ini akan berkuasa penuh atas dunia bila tidak ada solidaritas dari setiap orang dalam upaya pencegahannya.

Akibat dampaknya, sudah menjadi fakta dalam dinamika seantero kehidupan manusia, ditambah penyebarannya yang begitu cepat, menyebabkan terjadi perubahan bagi setiap orang dalam menjalani kehidupannya dan membuat para pemimpin (pemerintah) memutar otak semaksimal mungkin dalam mengambil keputusan di tingkat global, nasional maupun lokal dalam upaya memutus mata rantai penyebaran virus tersebut.

Tak pelak saat ini virus corona berada di “puncak kekuasaan” terhadap manusia.

Karenanya, sebelum kekuasaan corona (coronakrasi) semakin meluas, perlu kesolidan setiap stakeholder dalam meruntuhkan coronakrasi.

Coronakrasi menjadi musuh besar bersama setiap orang karena mengancam kehidupannya. Melawannya pun tidak cukup hanya peran pemerintah atau peran dari satu maupun beberapa orang saja, akan tetapi menjadi penting peran bersama dalam meruntuhkan pemerintahan virus corona saat ini (coronakrasi).

Jadi, melalui tulisan ini saya ingin memberikan sedikit pemahaman terkait situasi saat ini. Saya menyakini bahwa coronakrasi masih mampu diruntuhkan seiring berjalannya waktu dengan berbagai upaya bersama.

Kesadaran kolektif masyarakat dalam menaati imbauan dan protokoler pencegahan, serta peran bersama masyarakat dalam proses memutus mata rantai penyebaran virus tersebut sangat membantu pemerintah dalam meruntuhkan pemerintahan corona (coronakrasi) yang saat ini semakin merajalela.

Mari bersama melawan coronakrasi!


Penulis merupakan Ketua GMKI Cab. Pematangsiantar-Simalungun. Mahasiswa Pascasarjana STT HKBP Pematangsiantar.

Editor: Red/Hen

Tags: headline
Share40SendShare

Related Posts

Pidato Lengkap Jefri Gultom di Dies Natalis GMKI ke-74: Bangkit Ditengah Pergumulan

26/02/2024

Bangkit Ditengah Pergumulan Pidato 74 tahun GMKI Jefri Edi Irawan Gultom Para peletak sejarah selalu berpegang pada prinsip ini, ‘’perjalanan...

Pewaris Opera Batak

11/07/2023

Oleh: Thompson Hs* PIRAMIDA.ID- Tahun 2016 saya menerima Anugerah Kebudayaan dari Kemdikbud (sekarang Kemendikbudristek) Republik Indonesia di kategori Pelestari. Sederhananya,...

Mengapa Membahas Masa Depan Guru “Dianggap” Tidak Menarik?

01/05/2023

Oleh: Agi Julianto Martuah Purba PIRAMIDA.ID- “Mengapa sejauh ini kampus kita tidak mengadakan seminar tentang tantangan dan strategi profesi guru di...

Membangun Demokrasi: Merawat Partisipasi Perempuan di Bidang Politik

14/04/2023

Oleh: Anggith Sabarofek* PIRAMIDA.ID- Demokrasi, perempuan dan politik merupakan tiga unsur yang saling berkesinambungan satu dengan yang lain. Berbicara mengenai...

Dari Peristiwa Kanjuruhan Hingga Batalnya Indonesia Tuan Rumah Piala Dunia U-20

03/04/2023

Oleh: Edis Galingging* PIRAMIDA.ID- Dunia sepak bola tanah air sedang merasakan duka yang dalam. Kali ini, duka itu hadir bukan...

Prinsip-Prinsip Disiplin Kelas

02/04/2023

Oleh: Muhammad Muharram Azhari* PIRAMIDA.ID- Pengertian disiplin menurut Elizabeth Hurtock mengemukakan bahwa; Disiplin itu berasal dari kata "discipline", yaitu seseorang...

Load More

Tinggalkan KomentarBatalkan balasan

Terkini

Berita

Robot Polri Tuai Kritik Netizen, Fawer Sihite: Inovasi Harus Disambut Baik, Tapi Polri Perlu Bangun Instrumen Komunikasi yang Efektif

30/06/2025
Berita

Tokoh Cipayung Plus Gabung Golkar Lewat AMPI, Jefri Gultom: Politik Adalah Etika untuk Melayani

28/06/2025
Berita

Tokoh Cipayung Plus Login Golkar Pada HUT AMPI, Bahlil Lahadalia : Adik-Adik Saya Sudah di Jalan Yang Benar

28/06/2025
Berita

IRKI Nilai Tafsir UU Tipikor atas Pedagang Pecel Lele Menyesatkan

22/06/2025
Dunia

Perang Israel-Iran Menunjukkan Pentingnya STEM, Fawer Sihite: Dukung Sikap Presiden Prabowo

22/06/2025
Berita

Buntut Viralnya Dugaan Kekerasan Terhadap Tunanetra di Siantar, ILAJ Minta KND Periksa Wali Kota dan Jajaran Terkait

19/06/2025

Populer

Berita

Tokoh Cipayung Plus Login Golkar Pada HUT AMPI, Bahlil Lahadalia : Adik-Adik Saya Sudah di Jalan Yang Benar

28/06/2025
Berita

Robot Polri Tuai Kritik Netizen, Fawer Sihite: Inovasi Harus Disambut Baik, Tapi Polri Perlu Bangun Instrumen Komunikasi yang Efektif

30/06/2025
Edukasi

Keterbatasan Jumlah Guru Terampil

09/12/2021
Berita

Tokoh Cipayung Plus Gabung Golkar Lewat AMPI, Jefri Gultom: Politik Adalah Etika untuk Melayani

28/06/2025
Dunia

Sumber Air Bersih dan Air Minum di Arab Saudi

07/06/2020
Dunia

Perang Israel-Iran Menunjukkan Pentingnya STEM, Fawer Sihite: Dukung Sikap Presiden Prabowo

22/06/2025
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba