Piramida.id|Simalungun – Berjalan 1 bulan pembangunan pagar sekolah sepanjang 90 meter beserta gapura SMP Negeri 3 kecamatan Tanah jawa kabupaten Simalungun menuai kritikan di kalangan masyarakat pemerhati.
Pembangunan pagar sekolah yang bernilai 198.870.000 serta pembangunan gapura sekolah senilai 43.090.000 tersebut, diketahui bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU) dinas pendidikan kabupaten Simalungun TA.2023 yang dikerjakan oleh CV.Bona.
Amatan Piramida.id dilokasi kamis 26/10, didapati untuk konstruksi bangunan tiang gapura sekolah tersebut dibangun tanpa mengutamakan kualitas dan terkesan kejar target.
Hal itu terbukti dikedua tiang gapura yang sudah didirikan tidak memiliki garis vertikal yang lurus serta berlekuk lekuk, serta menggunakan material bambu bengkok yang digunakan sebagai penyangga pemasangan gapura.
Ditemukan juga pada bagian pundasi pagar sekolah yang sedang dikerjakan, memiliki ruang kosong serta berrongga yang dikerjakan dengan sistem semen cor serta adanya pengurangan material besi pada tiang pundasi pagar sekolah.
Warga sekitar yang ditemui disekitar lokasi berceritera kepada Piramida.id merasa heran dan curiga melihat kondisi bangunan tersebut, para pekerja di lokasi juga tidak memiliki Alat Pelindung Diri (APD).
“Heran aku bang kok bisa ya kek gitu tiang nya gak lurus, pake bambu bengkok pula penopang nya”,ucap seorang warga.
“Tengok lah bang pundasinya itu banyak kali bolongnya padahal sistem cor, sangsi kami bang gapuranya pun gak lurus nanti hasilnya,” ucapnya lagi.
Pelaksana CV.Bona berinisial silalahi yang berdomisili di kotamadya pematang siantar, jarang berkunjung ke lokasi kegiatan untuk mengawasi serta memeriksa hasil pekerjaan.
“Orang siantar pelaksananya bang marga silalahi, jarang kali pun dia kesini,” ucap salah seorang pekerja.
Terpisah Niko yang diketahui sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek DAU ketika dikonfirmasi piramida.id melalui seluler tidak memberikan tanggapan.
Kepala sekolah SMP Negeri 3 mengaku kalau pihak Pelaksana dan dinas sangat jarang turun ke lokasi melakukan monitoring.
“Jarang nya dia kemari pak, kalau pun pas datang cuma bentar aja” ucap kepala sekolah.(LRT)