Piramida.id
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy
Selasa, Juni 17, 2025
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
Piramida.id
  • Berita
  • Dialektika
  • Dunia
  • Edukasi
  • Ekologi
  • Ekosospolbud
  • Kabar Desa
  • Pojokan
  • Sains
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Spiritualitas
Home Dialektika

Hubungan Antara Bahasa dan Budaya

by Redaksi
29/06/2021
in Dialektika
235
SHARES
1.7k
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Telegram

Dominica Diniafiat*

PIRAMIDA.ID- Bahasa menunjukkan bangsa. Menjadi penunjuk subjek berasal dari bangsa apa, karena bahasa penting dan menunjuk pada identitas diri. Demikian juga, bahasa menjadi penanda dan tanda, siapa kita, asal kita, bahkan dari mana kita berasal. Maka dengan bahasa, identitas individu, juga kelompok kita, dengan mudah diketahui. Fakta sederhana ini tentu bukan tanpa alasan, karena pada dasarnya, bahasa menjadi kekhasan setiap subjek, terutama karena manusia itu bisa berbicara/berbahasa.

Di sisi yang sama, Santoso dalam kajiannya menyatakan bahwa bahasa adalah sistem bunyi yang digunakan kelompok sosial untuk bekerjasama, berkomunikasi dan mengidentifikasikan diri. Bahasa membawa identitas budaya dan status sosial. Bahasa mencerminkan kondisi sosial dan hubungan atas manusia. Hal ini mengandung makna bahwa bahasa tidak hanya digunakan sebagai alat komunikasi tapi juga berfungsi sebagai alat untuk mengidentitaskan diri, karena melalui bahasa identitas diketahui. Jadi bahasa terkait erat dengan identitas suatu budaya. (Santoso 2006: 49).

Pertanyaan sentral penting berikutnya adalah apa hubungan antara bahasa dan budaya? Apakah budaya benar-benar memberi kerangka atau menjadi bingkai bagi pembentukan sebuah budaya tertentu? Dalam menjawab hal ini, penulis berangkat dari kajian Ambrosius M. Loho berjudul “Hubungan antara Bahasa & Budaya di Minahasa dan Implikasinya” Jurnal Esa Genang Balai Pelestarian Nilai Budaya Sulawesi Utara, Volume 18 Nomor 1 Februari 2019. Beliau menegaskan bahwa sebagaimana adat, bahasa merupakan bagian penting sebuah realitas kehidupan sosial dan budaya, berarti juga dipengaruhi oleh budaya.

Sebagaimana mengutip Siwu, Loho mengatakan bahwa bagi masyarakat Minahasa, khususnya yang sub etnis Tombulu berbahasa Tombulu, kebiasaan-kebiasaan atau aturan-aturan yang tidak tertulis (dalam bentuk bahasa), seperti yang disebut relasi sosial/nuwu’ ni tua (kata-kata orang tua/leluhur) menjadi penting dan bermakna dalam. Hal itu tampak melalui relasi sosial yang dimaksud mengandung kolektivitas dalam prinsip dan partisipasi orang Minahasa.

Maka dari uraian itu, sebuah bahasa secara tidak langsung dipengaruhi oleh budaya. Budaya membentuk bahasa setiap orang. Kendati, perubahan sosial bahkan perubahan kebudayaan yang nampak kini, secara tidak langsung membawa pengaruh pada perubahan cara memahami dan cara memaknai sebuah Bahasa. Bahasa dan budaya, sebagaimana telah diuraikan di atas, memiliki keterkaitan dan berkesinambungan. Kerterkaitan & kesinambungan erat itulah kita tidak bisa memungkiri bahwa terdapat banyak hal yang perlu untuk dikedepankan, dipahami dan dipraktekkan dalam kehidupan realitas kini.

Dengan demikian, bahasa dan budaya mempunyai hubungan erat yakni hubungan yang sederajat, yang kedudukannya sangat tinggi. Bahasa jika ditinjau dari luar dirinya adalah merupakan alat dan wadah kebudayaan dalam wujud kegiatan-kegiatan berbahasa seperti berbagai bentuk bahasa tulisan maupun  bahasa lisan. Demikian juga bahasa secara de facto tidak bisa terpisah dari kebudayaan dan konteks kebudayaan tertentu.

Fakta yang bisa kita lihat adalah seperti contoh berikut: Bahasa  yang diucapkan   atau   dipergunakan   oleh   suatu   kelompok   masyarakat   adalah suatu  refleksi  atau  cerminan  keseluruhan  kebudayaan  masyarakat  tersebut. Dengan   kata   lain, bahasa   hanya   akan   mempunyai   makna dalam latar kebudayaan yang menjadi wadahnya. Bahasa bermakna berbeda dalam latar kebudayaan  yang  berbeda.  Akhirnya, bahasa   merupakan   kemampuan   yang diwarisi  secara  kultural.  Ketika  suatu  hal  diwarisi  secara kultural,  maka  dapat  dikatakan  bahwa  hal  tersebut  tentu  melibatkan  interaksi sosial  sebagai  salah  satu  elemen  utama  dalam  sebuah  sistem  kebudayaan. Akhirnya, marilah kita memahami bahwa bahasa penting, sepenting budaya karena salah satau unsur kebudayaan adalah bahasa. Bahasa menunjukkan bangsa.(*)


Penulis merupakan Akademisi, Seniman & Pegiat Budaya AJD Sahabat Budaya Jakarta. Pertama kali terbit untuk Pojok Seni.

Tags: #bahasa#bangsa#identitas
Share94SendShare

Related Posts

Pidato Lengkap Jefri Gultom di Dies Natalis GMKI ke-74: Bangkit Ditengah Pergumulan

26/02/2024

Bangkit Ditengah Pergumulan Pidato 74 tahun GMKI Jefri Edi Irawan Gultom Para peletak sejarah selalu berpegang pada prinsip ini, ‘’perjalanan...

Pewaris Opera Batak

11/07/2023

Oleh: Thompson Hs* PIRAMIDA.ID- Tahun 2016 saya menerima Anugerah Kebudayaan dari Kemdikbud (sekarang Kemendikbudristek) Republik Indonesia di kategori Pelestari. Sederhananya,...

Mengapa Membahas Masa Depan Guru “Dianggap” Tidak Menarik?

01/05/2023

Oleh: Agi Julianto Martuah Purba PIRAMIDA.ID- “Mengapa sejauh ini kampus kita tidak mengadakan seminar tentang tantangan dan strategi profesi guru di...

Membangun Demokrasi: Merawat Partisipasi Perempuan di Bidang Politik

14/04/2023

Oleh: Anggith Sabarofek* PIRAMIDA.ID- Demokrasi, perempuan dan politik merupakan tiga unsur yang saling berkesinambungan satu dengan yang lain. Berbicara mengenai...

Dari Peristiwa Kanjuruhan Hingga Batalnya Indonesia Tuan Rumah Piala Dunia U-20

03/04/2023

Oleh: Edis Galingging* PIRAMIDA.ID- Dunia sepak bola tanah air sedang merasakan duka yang dalam. Kali ini, duka itu hadir bukan...

Prinsip-Prinsip Disiplin Kelas

02/04/2023

Oleh: Muhammad Muharram Azhari* PIRAMIDA.ID- Pengertian disiplin menurut Elizabeth Hurtock mengemukakan bahwa; Disiplin itu berasal dari kata "discipline", yaitu seseorang...

Load More

Tinggalkan KomentarBatalkan balasan

Terkini

Berita

Refleksi Hari Lahir Pancasila, Fawer Sihite: Kita Harus Dengarkan Hati Nurani Rakyat

01/06/2025
Berita

Kalah Sebagai Calon Ketua Umum, Fawer Sihite Pastikan Dukung Kepemimpinan Prima Surbakti dan Jessica Worouw di GMKI

28/05/2025
Berita

Aliansi Mahasiswa Siantar Se-Jabodetabek Akan Kepung Mabes Polri: Tuntut Penangkapan Wali Kota Wesli Silalahi

11/05/2025
Berita

Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH): Penegakan Hukum atau Alibi Militerisasi Atas Nama Konservasi?

09/05/2025
Berita

Ketua Front Justice: Kepemimpinan Wesly Silalahi Dinilai Gagal, Siantar Mengarah ke Kemunduran dan Kota Gelap

07/05/2025
Berita

GMKI Cabang Bandar Lampung Ungkap Krisis Kepolisian di Daerah Lampung: “Kekuasaan Tanpa Kendali, Rakyat Tanpa Perlindungan”

01/05/2025

Populer

Dunia

Sumber Air Bersih dan Air Minum di Arab Saudi

07/06/2020
Dialektika

Prinsip-Prinsip Disiplin Kelas

02/04/2023
Pojokan

Pesan Tersembunyi Ki Narto Sabdo Dalam Lagu Kelinci Ucul

23/09/2020
Berita

Ketua Front Justice: Kepemimpinan Wesly Silalahi Dinilai Gagal, Siantar Mengarah ke Kemunduran dan Kota Gelap

07/05/2025
Berita

Aliansi Mahasiswa Siantar Se-Jabodetabek Akan Kepung Mabes Polri: Tuntut Penangkapan Wali Kota Wesli Silalahi

11/05/2025
Ekologi

Mengenal Prof. Mr. St. Munadjat Danusaputro, Guru Besar Hukum Lingkungan Hidup

22/06/2020
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba