Piramida.id
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy
Senin, Juni 16, 2025
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
Piramida.id
  • Berita
  • Dialektika
  • Dunia
  • Edukasi
  • Ekologi
  • Ekosospolbud
  • Kabar Desa
  • Pojokan
  • Sains
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Spiritualitas
Home Dialektika

Hukum di Indonesia Makin Memburuk?

by Redaksi
01/02/2023
in Dialektika
100
SHARES
713
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Telegram

Oleh: Kasihta Saragih, Claudia Sianturi, Nuri Giovani, Oscar Simbolon*

PIRAMIDA.ID- Akhir-akhir ini situasi hukum yang ada di Indonesia mungkin sedang tidak baik-baik saja akibat beberapa kejadian yang membuat masyarakat bertanya-tanya tentang pelaksanaan hukum di Indonesia. Kadang ditemukan bahwa pihak yang berkuasa bisa mengatur hukum sesuai dengan kehendaknya.

Sehingga kata-kata yang sering kita dengar, “hukum tajam ke atas tumpul ke bawah” menjadi sebuah kalimat yang seolah benar jika dilihat dari kejadian-kejadian yang ada. Artinya, hukum yang ada sekarang tidak dapat memberikan kepastian yang sebenarnya berdasarkan fakta di persidangan.

Padahal hukum menjadi tumpuan dan dasar dalam kehidupan bersama di masyarakat serta menjadi sebuah batasan bagi setiap individu agar tidak bertindak sesuka hati dan melanggar hak-hak individu lainnya. Dengan adanya hukum diharapkan sebuah kehidupan di masyarakat dapat menjadi lebih baik dan aman dari tindakan-tindakan yang tidak sesuai dengan norma-norma kehidupan. Namun jika hukum tidak dijalankan dengan semestinya, pasti akan berakibat buruk bagi kehidupan bersama. Apalagi jika masyarakat sudah tidak percaya akan hukum yang berlaku.

Belakangan ini keraguan masyarakat tentang hukum di Indonesia mulai semakin jelas karena kasus pembunuhan terhadap Brigadir J. Yang lebih memprihatinkan pelakunya adalah oknum dari para penegak hukum yang seharusnya menjadi contoh dalam pelaksanaan hukum.

Selain itu yang semakin membuat publik kecewa adalah karena tuntutan terhadap para tersangka dinilai kurang adil. Seperti halnya kasus dugaan pembunuhan berencana kepada Brigadir J, Jaksa Penuntut Umum Pengadilan Negeri Jakarta Selatan memutuskan menuntut terdakwa dihukum penjara seumur hidup.

Namun, beberapa warganet masih merasa kecewa dengan keputusan jaksa dan menginginkan Ferdy Sambo dituntut hukuman mati. Adapun keputusan jaksa ini yang diungkap dalam sidang kasus dugaan pembunuhan berencana kepada Brigadir J. Dalam sidang tersebut, Ferdy Sambo dianggap mencoreng institusi polri di mata masyarakat Indonesia dan internasional.

Ferdy Sambo terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana pembunuhan berencana secara bersama-sama, sehingga Ferdi Sambo dituntut untuk penjara seumur hidup karena telah melanggar Pasal 340 KUHP jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP. Selain itu para pelaku lainya yang ikut terlibat di dalam pembunuhan tersebut hanya dituntut 8 tahun penjara oleh Jaksa Penuntut Umum Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Inilah dinamika hukum yang ada di Indonesia saat ini diduga “tajam ke bawah dan tumpul ke atas”. Walaupun sudah terbukti bersalah dan harus mendapatkan hukuman berdasarkan perbuatannya, namun dalam hal ini berbanding terbalik karena menurut publik tuntutan seumur hidup kurang pantas bagi seorang yang secara sadar melakukan pembunuhan.

Sehingga muncul sebuah paradigma yang menang adalah yang mempunyai kekuasaan, yang mempunyai uang, dan yang mempunyai kekuatan. Merekalah yang pasti aman dari gangguan hukum walaupun aturan negara dilanggar, atau dalam istilah hukum timpang sebelah.

Melihat keputusan yang ditetapkan oleh Jaksa Penuntut Umum Pengadilan Negeri Jakarta Selatan membuat masayarakat tidak percaya dengan proses hukum yang ada di Indonesia. Adanya fenomena ketidakadilan hukum ini terus terjadi dalam praktik hukum di negeri ini dan tidak bisa dipungkiri.

Munculnya, berbagai aksi protes terhadap aparat penegak hukum, menunjukan sistem dan praktik hukum kita sedang bermasalah. Keterpurukan hukum di Indonesia malah semakin menjadi-jadi akibat para pelakunya justru oknum-oknum penegak hukum sehingga berakibat terhadap kepercayaan masyarakat akan hukum mulai berkurang.

Maka mari kita terus menjaga kepercayaan masyarakat dengan menegakkan keadilan seadil-adilnya serta terus mengawasi dalam setiap proses pelaksaan hukum. Jangan sampai kepercayaan itu terus berkurang karena ke depan percaya atau tidak akan ada kasus yang lebih besar lagi dari yang ada dari sekarang.(*)


Penulis merupakan Mahasiswa Universitas HKBP Nommensen Pematang Siantar.

Tags: #analisis#brigadirJ#ferdysambo#Hukum#hukumanmati#Indonesia
Share40SendShare

Related Posts

Pidato Lengkap Jefri Gultom di Dies Natalis GMKI ke-74: Bangkit Ditengah Pergumulan

26/02/2024

Bangkit Ditengah Pergumulan Pidato 74 tahun GMKI Jefri Edi Irawan Gultom Para peletak sejarah selalu berpegang pada prinsip ini, ‘’perjalanan...

Pewaris Opera Batak

11/07/2023

Oleh: Thompson Hs* PIRAMIDA.ID- Tahun 2016 saya menerima Anugerah Kebudayaan dari Kemdikbud (sekarang Kemendikbudristek) Republik Indonesia di kategori Pelestari. Sederhananya,...

Mengapa Membahas Masa Depan Guru “Dianggap” Tidak Menarik?

01/05/2023

Oleh: Agi Julianto Martuah Purba PIRAMIDA.ID- “Mengapa sejauh ini kampus kita tidak mengadakan seminar tentang tantangan dan strategi profesi guru di...

Membangun Demokrasi: Merawat Partisipasi Perempuan di Bidang Politik

14/04/2023

Oleh: Anggith Sabarofek* PIRAMIDA.ID- Demokrasi, perempuan dan politik merupakan tiga unsur yang saling berkesinambungan satu dengan yang lain. Berbicara mengenai...

Dari Peristiwa Kanjuruhan Hingga Batalnya Indonesia Tuan Rumah Piala Dunia U-20

03/04/2023

Oleh: Edis Galingging* PIRAMIDA.ID- Dunia sepak bola tanah air sedang merasakan duka yang dalam. Kali ini, duka itu hadir bukan...

Prinsip-Prinsip Disiplin Kelas

02/04/2023

Oleh: Muhammad Muharram Azhari* PIRAMIDA.ID- Pengertian disiplin menurut Elizabeth Hurtock mengemukakan bahwa; Disiplin itu berasal dari kata "discipline", yaitu seseorang...

Load More

Tinggalkan KomentarBatalkan balasan

Terkini

Berita

Refleksi Hari Lahir Pancasila, Fawer Sihite: Kita Harus Dengarkan Hati Nurani Rakyat

01/06/2025
Berita

Kalah Sebagai Calon Ketua Umum, Fawer Sihite Pastikan Dukung Kepemimpinan Prima Surbakti dan Jessica Worouw di GMKI

28/05/2025
Berita

Aliansi Mahasiswa Siantar Se-Jabodetabek Akan Kepung Mabes Polri: Tuntut Penangkapan Wali Kota Wesli Silalahi

11/05/2025
Berita

Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH): Penegakan Hukum atau Alibi Militerisasi Atas Nama Konservasi?

09/05/2025
Berita

Ketua Front Justice: Kepemimpinan Wesly Silalahi Dinilai Gagal, Siantar Mengarah ke Kemunduran dan Kota Gelap

07/05/2025
Berita

GMKI Cabang Bandar Lampung Ungkap Krisis Kepolisian di Daerah Lampung: “Kekuasaan Tanpa Kendali, Rakyat Tanpa Perlindungan”

01/05/2025

Populer

Dunia

Sumber Air Bersih dan Air Minum di Arab Saudi

07/06/2020
Dialektika

Prinsip-Prinsip Disiplin Kelas

02/04/2023
Ekologi

Mengenal Prof. Mr. St. Munadjat Danusaputro, Guru Besar Hukum Lingkungan Hidup

22/06/2020
Berita

Ketua Front Justice: Kepemimpinan Wesly Silalahi Dinilai Gagal, Siantar Mengarah ke Kemunduran dan Kota Gelap

07/05/2025
Berita

Aliansi Mahasiswa Siantar Se-Jabodetabek Akan Kepung Mabes Polri: Tuntut Penangkapan Wali Kota Wesli Silalahi

11/05/2025
ilustrasi/getty images
Pojokan

Sejarah Tai

03/08/2020
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba