Piramida.id
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy
Selasa, Maret 21, 2023
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
Piramida.id
  • Berita
  • Dialektika
  • Dunia
  • Edukasi
  • Ekologi
  • Ekosospolbud
  • Kabar Desa
  • Pojokan
  • Sains
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Spiritualitas
Home Dialektika

Hukum di Indonesia Makin Memburuk?

by Redaksi
01/02/2023
in Dialektika
99
SHARES
706
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Telegram

Oleh: Kasihta Saragih, Claudia Sianturi, Nuri Giovani, Oscar Simbolon*

PIRAMIDA.ID- Akhir-akhir ini situasi hukum yang ada di Indonesia mungkin sedang tidak baik-baik saja akibat beberapa kejadian yang membuat masyarakat bertanya-tanya tentang pelaksanaan hukum di Indonesia. Kadang ditemukan bahwa pihak yang berkuasa bisa mengatur hukum sesuai dengan kehendaknya.

Sehingga kata-kata yang sering kita dengar, “hukum tajam ke atas tumpul ke bawah” menjadi sebuah kalimat yang seolah benar jika dilihat dari kejadian-kejadian yang ada. Artinya, hukum yang ada sekarang tidak dapat memberikan kepastian yang sebenarnya berdasarkan fakta di persidangan.

Padahal hukum menjadi tumpuan dan dasar dalam kehidupan bersama di masyarakat serta menjadi sebuah batasan bagi setiap individu agar tidak bertindak sesuka hati dan melanggar hak-hak individu lainnya. Dengan adanya hukum diharapkan sebuah kehidupan di masyarakat dapat menjadi lebih baik dan aman dari tindakan-tindakan yang tidak sesuai dengan norma-norma kehidupan. Namun jika hukum tidak dijalankan dengan semestinya, pasti akan berakibat buruk bagi kehidupan bersama. Apalagi jika masyarakat sudah tidak percaya akan hukum yang berlaku.

Belakangan ini keraguan masyarakat tentang hukum di Indonesia mulai semakin jelas karena kasus pembunuhan terhadap Brigadir J. Yang lebih memprihatinkan pelakunya adalah oknum dari para penegak hukum yang seharusnya menjadi contoh dalam pelaksanaan hukum.

Selain itu yang semakin membuat publik kecewa adalah karena tuntutan terhadap para tersangka dinilai kurang adil. Seperti halnya kasus dugaan pembunuhan berencana kepada Brigadir J, Jaksa Penuntut Umum Pengadilan Negeri Jakarta Selatan memutuskan menuntut terdakwa dihukum penjara seumur hidup.

Namun, beberapa warganet masih merasa kecewa dengan keputusan jaksa dan menginginkan Ferdy Sambo dituntut hukuman mati. Adapun keputusan jaksa ini yang diungkap dalam sidang kasus dugaan pembunuhan berencana kepada Brigadir J. Dalam sidang tersebut, Ferdy Sambo dianggap mencoreng institusi polri di mata masyarakat Indonesia dan internasional.

Ferdy Sambo terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana pembunuhan berencana secara bersama-sama, sehingga Ferdi Sambo dituntut untuk penjara seumur hidup karena telah melanggar Pasal 340 KUHP jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP. Selain itu para pelaku lainya yang ikut terlibat di dalam pembunuhan tersebut hanya dituntut 8 tahun penjara oleh Jaksa Penuntut Umum Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Inilah dinamika hukum yang ada di Indonesia saat ini diduga “tajam ke bawah dan tumpul ke atas”. Walaupun sudah terbukti bersalah dan harus mendapatkan hukuman berdasarkan perbuatannya, namun dalam hal ini berbanding terbalik karena menurut publik tuntutan seumur hidup kurang pantas bagi seorang yang secara sadar melakukan pembunuhan.

Sehingga muncul sebuah paradigma yang menang adalah yang mempunyai kekuasaan, yang mempunyai uang, dan yang mempunyai kekuatan. Merekalah yang pasti aman dari gangguan hukum walaupun aturan negara dilanggar, atau dalam istilah hukum timpang sebelah.

Melihat keputusan yang ditetapkan oleh Jaksa Penuntut Umum Pengadilan Negeri Jakarta Selatan membuat masayarakat tidak percaya dengan proses hukum yang ada di Indonesia. Adanya fenomena ketidakadilan hukum ini terus terjadi dalam praktik hukum di negeri ini dan tidak bisa dipungkiri.

Munculnya, berbagai aksi protes terhadap aparat penegak hukum, menunjukan sistem dan praktik hukum kita sedang bermasalah. Keterpurukan hukum di Indonesia malah semakin menjadi-jadi akibat para pelakunya justru oknum-oknum penegak hukum sehingga berakibat terhadap kepercayaan masyarakat akan hukum mulai berkurang.

Maka mari kita terus menjaga kepercayaan masyarakat dengan menegakkan keadilan seadil-adilnya serta terus mengawasi dalam setiap proses pelaksaan hukum. Jangan sampai kepercayaan itu terus berkurang karena ke depan percaya atau tidak akan ada kasus yang lebih besar lagi dari yang ada dari sekarang.(*)


Penulis merupakan Mahasiswa Universitas HKBP Nommensen Pematang Siantar.

Tags: #analisis#brigadirJ#ferdysambo#Hukum#hukumanmati#Indonesia
Share40SendShare

Related Posts

Potret Silicon Valley Bank: Bangkrut & Ancaman Keuangan RI

20/03/2023

Oleh: Cornelius Corniado Ginting, S.H. PIRAMIDA.ID- Silicon Valley Bank (SVB) awalnya didirikan pada tahun 1983. Lembaga yang berbasis di Santa...

Quo Vadis Carbon Trading sebagai Industri Keuangan Terbarukan

19/03/2023

Oleh: Cornelius Corniado Ginting, S.H. PIRAMIDA.ID- Perdagangan karbon (carbon trading) merupakan kegiatan jual beli kredit karbon (carbon credit), di mana...

Keterwakilan Perempuan dalam Politik

07/03/2023

Oleh: Riani Kartini Samosir* PIRAMIDA.ID- Nyatakah kesetaraan gender? Dengan paradigma, norma dan stigma yang ada, perempuanlah yang jadi korbannya. Apa...

Peran Media Massa Sebagai Salah Satu Konsep Kekuatan Politik di Indonesia

01/03/2023

Oleh: Dwi Puja Kusuma* PIRAMIDA.ID- Perkembangan media massa di Indonesia mengalami pertumbuhan yang luar biasa. Utamanya setelah memasuki era reformasi,...

Manusia sebagai Makhluk Mengada dalam Ruang & Waktu

01/03/2023

Oleh: Inosius Pati Wedu* PIRAMIDA.ID- Kemajuan teknologi transportasi, informasi dan komunikasi di zaman modern menyebabkan manusia dapat berinteraksi dan berkomunikasi...

Sejarah Bidang

17/12/2022

PIRAMIDA.ID- “Sejarah itu bersajak”, ujar Mark Twain. Walau sejarah tak bisa terulang kembali. Sekarang, ke mana dan di mana kita...

Load More

Tinggalkan Komentar Batalkan balasan

Terkini

Dialektika

Potret Silicon Valley Bank: Bangkrut & Ancaman Keuangan RI

20/03/2023
Berita

Tidak Sepakat Hasil Pansus Angket, Ketua ILAJ Tantang Ketua DPRD Siantar Debat Terbuka

20/03/2023
Berita

PMKRI Siantar Sukses Gelar Mabim, 17 Kader Militan Terbentuk

20/03/2023
Dialektika

Quo Vadis Carbon Trading sebagai Industri Keuangan Terbarukan

19/03/2023
Berita

Yakin MA Akan Tolak Hasil Pansus Angket, ILAJ Minta 7 DPP Partai Ini Evaluasi Anggota DPRD Siantar

19/03/2023
Sorot Publik

Mahasiswa Universitas Asahan Gelar KKN dan Bagikan Paket Sedekah

18/03/2023

Populer

Berita

Tidak Sepakat Hasil Pansus Angket, Ketua ILAJ Tantang Ketua DPRD Siantar Debat Terbuka

20/03/2023
Berita

Revolusi Mental Gagal di Kalangan Pejabat, GMKI Desak Presiden Jokowi Segera Bersihkan ASN Bobrok

15/03/2023
Berita

Yakin MA Akan Tolak Hasil Pansus Angket, ILAJ Minta 7 DPP Partai Ini Evaluasi Anggota DPRD Siantar

19/03/2023
Dialektika

Quo Vadis Carbon Trading sebagai Industri Keuangan Terbarukan

19/03/2023
Berita

Demi Kepentingan Rakyat, ILAJ Minta PPATK Pantau Panitia Angket dan Pimpinan DPRD Siantar

15/03/2023
Edukasi

Polemik Pejabat Lembaga Keuangan Negara & Langkah Tegas Menteri Keuangan

15/03/2023

FULL CAFE SIANTAR DI JALAN NARUMONDA ATAS NO 30

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2020-2021 Piramida ID

wisata indonesia - destinasi wisata terpopuler Rotasi Asia - Berita Terkini Spot Wisata Danau Toba Terbaik destinasi wisata dunia

No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas

© 2020-2021 Piramida ID

wisata indonesia - destinasi wisata terpopuler Rotasi Asia - Berita Terkini Spot Wisata Danau Toba Terbaik destinasi wisata dunia