Piramida.id
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy
Sabtu, Mei 10, 2025
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
Piramida.id
  • Berita
  • Dialektika
  • Dunia
  • Edukasi
  • Ekologi
  • Ekosospolbud
  • Kabar Desa
  • Pojokan
  • Sains
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Spiritualitas
Home Dunia

Jerman Mencatat 68.000 Korban Sunat Perempuan

by Redaksi
28/06/2020
in Dunia
98
SHARES
701
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Telegram

PIRAMIDA.ID- Pemerintah mencatat jumlah korban sunat perempuan di Jerman meningkat 44% sejak tahun 2017. Hampir 15.000 perempuan terancam disunat. Kenaikan antara lain disebabkan oleh pendatang baru, yang juga datang dari Indonesia.

Jumlah perempuan dan remaja putri di Jerman yang mengalami mutilasi alat kelamin atau sunat perempuan (FGM) meningkat menjadi 68.000 kasus, tulis Kementerian Keluarga pada Kamis (25/6). Kenaikan sebesar 44% dibandingkan jumlah kasus yang tercatat pada 2017 diyakini disebabkan oleh kedatangan migran dari negara-negara yang masih menyuburkan praktik sunat perempuan.

Menurut laporan tersebut sebanyak 15.000 perempuan di Jerman terancam menjalani prosedur kontroversial tersebut.

“Sunat permpuan adalah pelanggaran Hak Asasi Manusia yang serius dan merupakan tindak kejahatan kuno yang melanggar hak perempuan dan remaja putri atas integritas fisik dan hak determinasi diri dalam isu seksual,” kata Menteri Keluarga Jerman, Franziska Giffey.

“Sunat perempuan menciptakan dampak jangka panjang terhadap fisik dan psikologis korban,” ujarnya sembari menambahkan tujuan kementeriannya adalah “melindungi perempuan dan remaja putri dari mutilasi alat kelamin dan menawarkan bantuan bagi korban.”

Kebijakan baru pemberdayaan perempuan

Giffey menyerukan agar komunitas-komunitas lokal ikut menerapkan kebijakan baru agar meredam kenaikan angka sunat perempuan.

Direktur NALA, sebuah organisasi hak sipil, Fadumo Korn, mengatakan fokus ke depan seharusnya “memberdayakan ibu-ibu untuk melindungi anak-anaknya.” Dia juga meyerahkan sebuah petisi berisi 125.000 tandatangan kepada Giffey yang menuntut diakhirinya praktik sunat perempuan.

Kenaikan praktik sunat perempuan dari 44.000 kasus pada tahun 2017 disebabkan oleh arus pendatang baru dari Eritrea, Somalia, Indonesia, Mesir dan Nigeria, kata Giffey. Di negara-negara ini praktik sunat perempuan masih marak dilakukan.

Di Indonesia sendiri Majelis Ulama Indonesia pada 7 Mei 2008 lalu memfatwakan haramnya melarang sunat perempuan, karena dianggap bertentangan dengan ketentuan Syariah Islam.

Badan Kesehatan Dunia, WHO, memprediksi sekitar 200 juta perempuan dan remaja putri di seluruh dunia sudah mengalami sunat perempuan.


Sumber: DW Indonesia

Tags: #hakperempuan#sunat#tradisi
Share39SendShare

Related Posts

Kebahagiaan Berasal dari Keyakinan dalam Diri

10/07/2023

PIRAMIDA.ID- Pernahkah Anda berkata pada diri sendiri saat marah, ‘Saya tidak boleh marah?' Atau mungkin ketika Anda merasa sedikit sedih,...

Mengapa Orang Terlihat Serius dan Tidak Tersenyum di Foto-foto Kuno?

30/04/2023

PIRAMIDA.ID- Foto-foto pertama diambil pada akhir tahun 1820-an. Tetapi sampai tahun 1920-an, tampaknya orang-orang mulai “belajar” tersenyum saat di foto....

Bagaimana Asal Usul Jabat Tangan?

02/04/2023

PIRAMIDA.ID- Kita sudah begitu terbiasa berjabat tangan dengan orang lain, kita hampir tidak memikirkan bagaimana, di mana, dan mengapa kebiasaan...

Marcus Aurelius: Kaisar Romawi Baik Hati yang Juga Seorang Filsuf

05/03/2023

PIRAMIDA.ID- Marcus Aurelius lahir pada 26 April 121 Masehi di Roma dengan nama lahir Marcus Annius Verus. Perjalanan hidupnya membuat...

Melihat Penghasilan Lenin dan Stalin

22/08/2022

PIRAMIDA.ID- Ketika para pemimpin Soviet pertama berkuasa, mereka menyiarkan slogan-slogan seperti “Tanah untuk Petani! Pabrik untuk Para Pekerja!” dan berjanji bahwa...

Sekilas tentang Abad Kegelapan: Apakah Kesenian juga Menjadi “Gelap”?

04/07/2022

PIRAMIDA.ID- Setelah kekaisaran raksasa Romawi Kuno perlahan menyusut hingga akhirnya tumbang dan hilang di tahun 476 M, maka hingga bertahun-tahun...

Load More

Tinggalkan KomentarBatalkan balasan

Terkini

Berita

Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH): Penegakan Hukum atau Alibi Militerisasi Atas Nama Konservasi?

09/05/2025
Berita

Ketua Front Justice: Kepemimpinan Wesly Silalahi Dinilai Gagal, Siantar Mengarah ke Kemunduran dan Kota Gelap

07/05/2025
Berita

GMKI Cabang Bandar Lampung Ungkap Krisis Kepolisian di Daerah Lampung: “Kekuasaan Tanpa Kendali, Rakyat Tanpa Perlindungan”

01/05/2025
Berita

Fawer Sihite Luncurkan Buku “Menghidupi Kembali Ut Omnes Unum Sint”: Refleksi dan Kebangkitan GMKI

22/04/2025
Edukasi

Refleksi Paskah dan Titik Balik Kebangkitan Ekonomi Indonesia

20/04/2025
Berita

DPD KNPI Simalungun Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Saudara Aldi Syahputra Siregar Sebagai Ketua KNPI Sumut Periode 2025-2028

19/04/2025

Populer

Berita

Ketua Front Justice: Kepemimpinan Wesly Silalahi Dinilai Gagal, Siantar Mengarah ke Kemunduran dan Kota Gelap

07/05/2025
Berita

Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH): Penegakan Hukum atau Alibi Militerisasi Atas Nama Konservasi?

09/05/2025
Dialektika

Mengapa Demokrasi dapat Melahirkan Tirani?

21/02/2022
Pojokan

Pesan Tersembunyi Ki Narto Sabdo Dalam Lagu Kelinci Ucul

23/09/2020
Dialektika

Enola, Gadis Kecil yang Dirampas Masa Depannya

21/06/2022
Edukasi

Pandangan Sosiologi Hukum terhadap Kasus Korupsi

15/10/2021
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba