Piramida.id
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy
Selasa, Juni 17, 2025
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
Piramida.id
  • Berita
  • Dialektika
  • Dunia
  • Edukasi
  • Ekologi
  • Ekosospolbud
  • Kabar Desa
  • Pojokan
  • Sains
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Spiritualitas
Home Ekologi

Jokowi Mencari Jalan Tengah Bagi Hutan, Industri dan Konservasi

by Redaksi
24/10/2020
in Ekologi
Presiden Jokowi dan Menhan Prabowo Subiyanto di lokasi pengembangan lumbung pangan nasional, Kalimantan Tengah, Kamis, 9 Juli 2020. (Foto: Courtesy/BPMI Setpres)

Presiden Jokowi dan Menhan Prabowo Subiyanto di lokasi pengembangan lumbung pangan nasional, Kalimantan Tengah, Kamis, 9 Juli 2020. (Foto: Courtesy/BPMI Setpres)

99
SHARES
704
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Telegram

PIRAMIDA.ID- Jokowi menggelar tantangan bagi para ilmuwan kehutanan terkait hubungan masyarakat dan hutan. Saat ini, ada persoalan penting yang belum dapat diselesaikan, yaitu bagaimana mengelola hutan bagi pertanian dan industri, tanpa merusak perannya dalam konservasi.

“Dalam kenyataannya, agrarisasi dan industrialisasi berbasis hutan masih merupakan sektor ekonomi yang penting, seperti industri kertas, rayon, minyak sawit dan lain-lainnya. Tetapi konsep agrarisasi dan industrialisasi tersebut sering dikontradiksikan dengan konsep pascaindustri yang cenderung konservasi dan konservatif,” kata Jokowi.

Tentu saja, tantangan itu langsung atau tidak, berlaku juga untuk Jokowi sendiri. Dia menyandang julukan rimbawan, seorang sarjana bidang kehutanan. Tantangan itu dia sampaikan dalam forum daring memperingati Dies Natalis Fakultas Kehutanan UGM ke-57, Jumat (23/10). Jokowi adalah salah satu alumni fakultas ini, dimana dia masuk sebagai angkatan 1980 dan menyandang gelar sarjana kehutanan pada 1985.

Tentu saja, Jokowi fasih berbicara soal bagaimana masyarakat dan hutan mengalami proses evolusi peran dan kontribusi. Pada masyarakat tradisional, ujarnya, hutan menjadi penyedia kebutuhan dasar masyarakat sekitarnya, seperti makanan dan obat-obatan. Pada tahap selanjutnya, masyarakat agraris, hutan menjadi area perluasan bagi kegiatan pertanian dan peternakan. Evolusi berlanjut pada masyarakat industri, di mana hutan berperan sebagai sumber bahan baku industri.

Bagi masyarakat pascaindustri, kata Jokowi, hutan berperan sebagai basis pelayanan masyarakat, terutama sumber air bersih, oksigen dan biodiversitas. Sektor kehutanan, dinilai presiden, memasuki era tarik-menarik berkepanjangan, antara hutan dalam konsep agraris, konsep industrial dan konsep pasca industri. Dia mengharap Fakultas Kehutanan UGM mencarikan titik temu dan jembatan kedua sisi itu

Jokowi menawarkan pemanfaatan teknologi digital, dengan apa yang disebutnya sebagai precision forestry. Di dalamnya ada penggunaan teknologi digital dan komputasi, pemanfaatan big data analytics, dan pengembangan kecerdasan buatan.

“Dengan bantuan teknologi ini, semangat gabungan antara penggunaan hutan dalam konsep agraris dan industrial, tanpa mengorbankan pascaindustri, bisa kita kembangkan,” kata Jokowi meyakinkan.

Prabowo dan Ketahanan Pangan

Soal pemanfaatan hutan ini Jokowi memang tidak sekedar bicara. Dia memiliki program ambisius dalam memanfaatkan lahan di Kalimantan untuk lumbung pangan baru. Pimpinan proyek ini, tidak lain dan tidak bukan adalah Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto. Keduanya sudah berkunjung ke Kalimantan pada Juli lalu untuk memastikan proyek tersebut berjalan sesuai harapan.

Prabowo juga berbicara dalam acara ini, dengan pidato yang jauh lebih panjang dari presiden. Dia mengungkapkan pentingnya pangan sebagai salah satu pertahanan negara. Ketahanan pangan (food security), kemandirian pangan (food resilience), terutama kedaulatan pangan (food sovereignty) harus menjadi tekad bersama, kata Prabowo

Agar bisa berdaulat pangan, Prabowo meminta dukungan semua pihak, dukungan sumber daya lahan cukup, sumber daya manusia tangguh serta dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi. Salah satu sumber daya alam yang penting terkait kedaulatan pangan, ujarnya, berasal dari sumbe rdaya hutan. Lahan hutan dapat menghasilkan pangan dan material kayu berkualitas premium, tentu dengan tata kelola yang berkelanjutan, kata Menhan. 

“Hutan-hutan tropis di Indonesia yang masih tersisa perlu dipertahankan dan dilestarikan. Sementara, lahan hutan yang sudah rusak, kritis dan yang belum dioptimalkan perlu dimanfaatkan menjadi lahan – lahan produktif, khususnya untuk mendukung kedaulatan pangan,” kata Prabowo

Mengutip data organisasi pangan dunia, FAO, Prabowo menegaskan dunia terancam kekurangan pangan akibat pandemi dan perubahan iklim. Indonesia harus menyiapkan cadangan logistik nasional, untuk mengamankan pasokan sekaligus mengurangi impor. Pengembangan lumbung pangan di Kalimantan Tengah, Sumatera Utara, dan sejumlah daerah lain disebutnya menjadi jalan keluar.

Prabowo membela strategi Jokowi, yang menjadikan Kementerian Pertahanan sebagai pemimpin proyek ini. Mengutip aneka strategi perang, dia memberikan pendekatan penyediaan logistik, sebagai strategi menghadapi musuh. Apalagi, dia percaya perang masa depan adalah perang pangan.

Menurut Prabowo, Indonesia memiliki potensi 12,7 juta hektar program perhutanan sosial dalam kawasan hutan. Lahan itu dapat dikembangkan untuk pangan dan material kayu. Hingga saat ini, sekitar 4,2 juta hektar telah diberikan ijin perhutanan sosial kepada kelompok tani. Sekitar dua juta hektar dapat digunakan untuk areal tanaman pangan dah setidaknya satu juta kepala keluarga terlibat dalam program ini.

Untuk mengembangkan program ekonomi di kawasan hutan terkait kedaulatan pangan, Prabowo meminta pemerintah berani berpihak.

“Salah satunya dengan memberikan alokasi kredit kepada sektor kehutanan. Dengan keberpihakan ini, maka kita berharap pertanian pangan modern akan dapat dikembangkan,” lanjut Prabowo.

Dua Sudut Pandan

Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Dr Budiadi memandang penting, mengedepankan fungsi sosial hutan, yang digaungkan lewat program kehutanan sosial. Meski seluruh pihak setuju dengan program ini, realisasi dan manfaatnya dinilai belum nampak.

“Realisasi alokasi lahan yang baru 4,2 juta hektar juga masih jauh dari target 12,7 juta hektar yang direncanakan. Serta sulitnya implementasi program pada level mikro, karena beragamnya kondisi biofisik, sosial dan ekonomi masyarakat petani kita,” papar Budiadi.

Budiadi juga menyinggung mengenai diskursus kebangkitan kejayaan kehutanan Indonesia. Ada dua sudut pandang yang ada, satu dimiliki rimbawan masa lalu, dan satu diyakini rimbawan milenial. Rimbawan generasi dahulu menggunakan cara pandang eksplotatif dan melihat sumber daya hutan dengan romantisme zaman emas hijau. Faktanya, semua itu sudah tergeser.

Di sisi lain, generasi milenial harus memahami bahwa sumber daya hutan pernah menjadi motor penggerak pembangunan yang sangat penting di era 1970 hingga 1990an.

“Kejayaan kehutanan perlu dibangkitkan lagi, sebagai salah satu penopang kehidupan manusia di muka bumi, namun tidak sekadar memandang sumber daya hutan sebagai komoditas yang bisa dieksploitasi. Komoditas hasil hutan yang dimanfaatkan harus berorientasi kepada material unggul dengan nilai tambah yang tinggi,” ujar Budiadi.


VOA Indonesia.

Tags: #hutan#jalantengah#konservasi
Share40SendShare

Related Posts

Menelusuri Asal Usul Makna Warna Hijau & Gerakan Lingkungan

05/03/2023

PIRAMIDA.ID- Pada Februari 1970, sekelompok hippie dan aktivis berkumpul di Vancouver, Kanada untuk membahas rencana uji coba nuklir di Pulau...

Perspektif Sosiologi terhadap Permasalahan Eksistensi Nelayan Skala Kecil

27/10/2022

Oleh: Adhitya Qurdiansyah (2205030012) PIRAMIDA.ID- Nelayan merupakan sebuah istilah bagi setiap individu atau kelompok yang mana kesehariannya bekerja menangkap ikan...

Di Jambi Penyelesaian Konflik Agraria Dinilai Setengah Hati, WALHI Ungkap Sejumlah Persoalan

26/07/2022

PIRAMIDA.ID- Proses penyelesaian konflik agraria di wilayah Provinsi Jambi, diakui masih menapaki jakan terjal oleh Manager Advokasi Wahana Lingkungan Hidup...

Apa yang Terjadi jika Kita Berhenti Menggunakan Plastik?

06/07/2022

PIRAMIDA.ID- Dari 8.300 juta ton plastik murni yang diproduksi hingga akhir tahun 2015, terdapat 6.300 juta tonnya telah dibuang. Sebagian...

Dampak Plastik terhadap Lingkungan

07/06/2022

Oleh: Lidya Putri* PIRAMIDA.ID- Kantung plastik kresek dan kemasan dari plastik lainnya merupakan alat pengemas yang paling banyak dipergunakan karena...

Apakah Efektif Pola Baru Pengawasan dan Penegakan Hukum di Laut Indonesia?

09/04/2022

PIRAMIDA.ID- Pengamanan wilayah laut menjadi kegiatan sangat penting untuk bisa terus berlangsung sepanjang tahun. Kegiatan tersebut tak hanya untuk mengamankan...

Load More

Tinggalkan KomentarBatalkan balasan

Terkini

Berita

Refleksi Hari Lahir Pancasila, Fawer Sihite: Kita Harus Dengarkan Hati Nurani Rakyat

01/06/2025
Berita

Kalah Sebagai Calon Ketua Umum, Fawer Sihite Pastikan Dukung Kepemimpinan Prima Surbakti dan Jessica Worouw di GMKI

28/05/2025
Berita

Aliansi Mahasiswa Siantar Se-Jabodetabek Akan Kepung Mabes Polri: Tuntut Penangkapan Wali Kota Wesli Silalahi

11/05/2025
Berita

Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH): Penegakan Hukum atau Alibi Militerisasi Atas Nama Konservasi?

09/05/2025
Berita

Ketua Front Justice: Kepemimpinan Wesly Silalahi Dinilai Gagal, Siantar Mengarah ke Kemunduran dan Kota Gelap

07/05/2025
Berita

GMKI Cabang Bandar Lampung Ungkap Krisis Kepolisian di Daerah Lampung: “Kekuasaan Tanpa Kendali, Rakyat Tanpa Perlindungan”

01/05/2025

Populer

Dunia

Sumber Air Bersih dan Air Minum di Arab Saudi

07/06/2020
Dialektika

Prinsip-Prinsip Disiplin Kelas

02/04/2023
Berita

Aliansi Mahasiswa Siantar Se-Jabodetabek Akan Kepung Mabes Polri: Tuntut Penangkapan Wali Kota Wesli Silalahi

11/05/2025
Ekologi

Mengenal Prof. Mr. St. Munadjat Danusaputro, Guru Besar Hukum Lingkungan Hidup

22/06/2020
Pojokan

Pesan Tersembunyi Ki Narto Sabdo Dalam Lagu Kelinci Ucul

23/09/2020
Berita

Ketua Front Justice: Kepemimpinan Wesly Silalahi Dinilai Gagal, Siantar Mengarah ke Kemunduran dan Kota Gelap

07/05/2025
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba