Piramida.id
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy
Senin, Juni 23, 2025
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
Piramida.id
  • Berita
  • Dialektika
  • Dunia
  • Edukasi
  • Ekologi
  • Ekosospolbud
  • Kabar Desa
  • Pojokan
  • Sains
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Spiritualitas
Home Sorot Publik

Kasus Corona Meningkat, Kita Butuh Gerakan Kolektif

by Redaksi
22/07/2020
in Sorot Publik
ilustrasi/shutterstock

ilustrasi/shutterstock

98
SHARES
700
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Telegram

PIRAMIDA.ID- Pekan ini, jumlah kasus positif virus corona di Indonesia melampaui jumlah kasus di China, yang telah memasuki titik rendah dengan catatan sekitar 83 ribu kasus. Sementara Indonesia pekan ini memasuki angka 84 ribu kasus dan masih terus meningkat.

Padahal, Prof Hamam Hadi, guru besar kedokteran Universitas Gadjah Mada yang juga Rektor Universitas Alma Ata Yogyakarta mengatakan Indonesia belum mencapai puncak. Angka reproduksi masih di sekitar 1, yang maknanya untuk setiap 1 kasus positif akan menciptakan 1 kasus baru.

Pemerintah sendiri mengatakan jumlah kasus di Indonesia terus naik karena tes yang dilakukan juga makin bertambah. Namun Hamam mengingatkan, jumlah kenaikan tes itu ternyata tidak diikuti penurunan persentase angka positif. Saat ini, Indonesia mencatatkan positivity rate pada kisaran 12,2 persen.

“Artinya setiap 100 spesimen yang diperiksa, kurang lebih ada 12 yang positif. Dan itu angkanya relatif stabil, mulai dari akhir Mei sampai dengan hari ini, angkanya pada kisaran 12 persen. Maknanya, bahwa transmisi rate atau tingkat penularan belum berubah. Belum turun,” kata Hamam.

Hamam Hadi berbicara dalam diskusi daring “Indonesia Melampaui China dalam Kasus Covid-19: Mencari Solusi Bersama Masyarakat” yang digelar pada Senin (21/7) malam oleh Akademi Al Hikmah Yogyakarta, didukung berbagai lembaga seperti PMI Pusat, Baznas RI, ICMI DIY dan KAHMI DIY.

Pembicara lainnya adalah mantan wakil presiden Jusuf Kalla, Sudirman Said, Sekjen Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PB NU) Helmy Faishal Zaini, dan tokoh muda Muhammadiyah Afnan Hadikusumo. Diskusi membahas upaya meningkatkan peran masyarakat mendukung pemerintah menekan laju sebaran corona.

Belum Masuki Periode Puncak

Hamam menambahkan, Amerika Serikat saat ini mengalami pergeseran pusat pandemi. Tren itu sebenarnya bisa juga dijadikan referensi bagi Indonesia. Jika sebelumnya Jabodetabek mencatatkan kasus tertinggi, kini Surabaya dan sekitarnya yang mengambil alih. Bukan tidak mungkin, tren itu akan berlanjut dengan sebaran kasus makin naik di sejumlah wilayah.

Hamam mengingatkan, sejumlah daerah seperti Aceh, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Bali, Sulawesi Selatan, Papua dan Gorontalo sebagai wilayah yang butuh perhatian lebih.

Melihat grafik kasus, pada periode tertentu Indonesia sebenarnya sudah mampu mengendalikan penularan, ujar Hamam, yaitu ketika angka kasus cenderung stabil, misalnya pada akhir April hingga pertengahan Mei. Namun kemudian ternyata jumlah kasus kembali melonjak.

Jika dikaitkan dengan penerapan kebijakan, Hamam menilai ketika relaksasi diberlakukan, jumlah kasus cenderung naik tajam. Kasus Jakarta bisa menjadi contoh. Kawasan ini sempat mengalami penurunan, tetapi kemudian kembali melonjak begitu kebijakan yang ketat mulai dikendorkan. Karena itulah, Indonesia perlu menerapkan kebijakan yang lebih serius.

“Seringkali kebijakan dimulai dan diakhiri kurang tepat waktunya. Dimulainya agak terlambat, ketika belum ada perubahan sudah ganti lagi. Ini mungkin perlu dicatat bersama, yang seperti ini perlu dihindari. Jadi, jangan suka memulainya terlambat tetapi mengakhirinya lebih cepat,” ujarnya.

Seruan dari Masjid

Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan ketegasan dan kecepatan adalah kunci keberhasilan penanganan pandemi. Kalla menyebut upaya menekan penularan tergantung dari respon pemerintah dan partisipasi masyarakat. Dia memberi contoh, Korea Selatan, Taiwan, China, Vietnam dan Selandia Baru sebagai negara-negara yang berhasil, sedangkan Amerika Serikat dan India contoh gagal menangani corona.

Mengutip data, Kalla menyebut dunia membutuhkan 90 hari untuk mencapai jumlah satu juta pertama. Namun saat ini, penambahan kasus satu juga hanya membutuhkan waktu 14 hari. Begitupun Indonesia. Sepuluh ribu kasus pertama dicapai setelah pandemi berjalan dua bulan. Saat ini, untuk mencatatkan angka itu, Indonesia hanya butuh 6 hari.

Mengibaratkan dengan kebakaran hutan, Kalla mengatakan selalu lebih mudah mengatasi pandemi ketika belum menyebar. Namun kini, ketika skalanya sudah besar, diperlukan kebersamaan dan kedisiplinan seluruh pihak saat ini.

Berbicara dalam kapasitas sebagai Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia, Kalla mengaku telah menggerakkan potensi keagamaan terkait upaya ini, yaitu dengan inisiatif “Seruan Dari Masjid”. Inisiatif itu adalah ajakan kepada masyarakat untuk menjaga jarak, mengenakan masker, dan mencuci tangang.

“Setiap waktu salat, loudspeaker masjid harus memberikan peringatan kepada jamaah, kepada masyarakat sekitarnya, agar melaksanakan tiga hal itu,” kata Jusuf Kalla.

Gerakkan Jaringan Sosial

Sekretaris Jenderal Palang Merah Indonesia (PMI) Sudirman Said menilai, pemerintah dan seluruh pihak telah bekerja sangat keras untuk mengatasi pandemi. Namun di sisi lain dibutuhkan gerakan bersama seluruh masyarakat untuk memaksimalkan upaya tersebut.

Sudirman Said mengatakan, PMI beserta organisasi sejenis dari 155 negara telah memahami adanya tiga skenario terkait pandemi.

Skenario pertama adalah major resurgent atau kondisi di mana diandaikan virus telah bermutasi menjadi lebih ganas, lebih susah dikendalikan dan timbul wabah dimana-mana. Skenario kedua dikenal sebagai normal baru, yaitu virus ada dimana-mana, tetapi masyarakat berhasil hidup disiplin berdampingan dengan virus dengan menerapkan protokol kesehatan. Skenario terakhir disebut disparity and convergent, di mana virus bisa dikontrol dengan penemuan obat dan vaksin.

Belum diketahui, dari tiga skenario itu, maka yang akan terjadi di masa depan. Namun, apapun itu, Sudirman Said menilai penting peran masyarakat ke depan.

“Bagaimana kita menggunakan jejaring sosial untuk mengatasi persoalan ini. Kita harus melengkapi atau memperkuat apa yang sudah dikerjakan otoritas. Memanfaatkan jejaring sosial untuk menggerakkan warga,” kata Sudirman Said.

PMI mendorong penerapan serupa dari program “Seruan Dari Masjid” yang digerakkan Dewan Masjid Indonesia. Sudirman Said meyebut, ada lebih 820 ribu organisasi masyarakat, 10 ribu Puskesmas, 229.457 Posyandu, lebih 800 ribu masjid, lebih 12 ribu gereja Katolik, 43 ribu gereja Protestan, sekitar 7 ribu Pura, 24 ribu Wihara, dan 4.500 kampus yang bisa bergerak bersama.


Sumber: VOA Indonesia/Nurhadi Sucahyo

Tags: #Indonesia#kolektifCoronaVaksin
Share39SendShare

Related Posts

DI GUYUR HUJAN PHBG GMIH BAIT’EL IDAMGAMLAMO SUKSES MELAKSANAKN GERAK JALAN POCO-POCO

16/04/2025

PIRAMIDA.ID - Menyambut Paskah Tahun 2025 panitia hari-hari besar Gerejawi (PHBG) GMIH Bait'el Idamgamlamo melaksanakan perlombaan Gerak jalan poco-poco pada...

gbr : Iptu L.Manurung dan Personil di lokasi yang diduga tempat perjudian

Warga : Kerja Kapolsek Saribudolok Itu Apa,Tangkap dan Berantas Judilah Baru Paten

06/05/2024

Piramida.id|Simalungun – Kapolsek Saribudolok dituding dan diduga sengaja melakukan pembiaran bahkan perlindungan terhadap kegiatan judi yang sedang marak terjadi di...

Illustrasi

Ratu Sabu Beraksi, Gunung Malela Diteror Narkoba Polsek Dicurigai

25/04/2024

Piramida.id|Simalungun – Sejumlah Warga kecamatan Gunung malela, kabupaten Simalungun, Sumut, menyatakan rasa ketidak percayaannya terhadap kinerja jajaran Polsek Bangun yang...

Jalin Kekompakan, Lapas Kelas IIA Pematangsiantar Gelar Berbagai Kegiatan Sebelum Buka Puasa

18/03/2024

Piramida.id|Siantar - 16 Maret 2024 Bulan Ramadhan merupakan bulan yang penuh berkah, kali ini dalam mengisi waktu sebelum berbuka Puasa...

Dana Desa Bukit Rejo Dipertanyakan, Pangulu Pilih Bungkam

01/03/2024

Piramida.id|Simalungun – Ricardo Nainggolan Sekretaris Jaringan Pendamping Kebijakan Pembangunan (JPKP) Simalungun meragukan kebenaran alokasi dana desa nagori Bukit Rejo, kecamatan...

Lokasi Peredaran Narkoba Bangsal Diramaikan Polisi,Kenziro Pucat

20/02/2024

Piramida.id|Siantar – Kawasan Bangsal, kelurahan Melayu, kecamatan Siantar Utara, Pematangsiantar, mendadak padat, Jalan Raya Wahidin pun spontan dipadati kendaraan dan...

Load More

Tinggalkan KomentarBatalkan balasan

Terkini

Berita

IRKI Nilai Tafsir UU Tipikor atas Pedagang Pecel Lele Menyesatkan

22/06/2025
Dunia

Perang Israel-Iran Menunjukkan Pentingnya STEM, Fawer Sihite: Dukung Sikap Presiden Prabowo

22/06/2025
Berita

Buntut Viralnya Dugaan Kekerasan Terhadap Tunanetra di Siantar, ILAJ Minta KND Periksa Wali Kota dan Jajaran Terkait

19/06/2025
Berita

Fawer Sihite: Tiga Bulan Wesly Jabat Wali Kota Tidak Mencerminkan Visi Misi Saat Kampanye

18/06/2025
Berita

Kader IPK Taput Diduga di Aniaya Akibat Keributan di Purbatua

17/06/2025
Berita

Refleksi Hari Lahir Pancasila, Fawer Sihite: Kita Harus Dengarkan Hati Nurani Rakyat

01/06/2025

Populer

Berita

IRKI Nilai Tafsir UU Tipikor atas Pedagang Pecel Lele Menyesatkan

22/06/2025
Berita

Buntut Viralnya Dugaan Kekerasan Terhadap Tunanetra di Siantar, ILAJ Minta KND Periksa Wali Kota dan Jajaran Terkait

19/06/2025
Berita

Kader IPK Taput Diduga di Aniaya Akibat Keributan di Purbatua

17/06/2025
Berita

Fawer Sihite: Tiga Bulan Wesly Jabat Wali Kota Tidak Mencerminkan Visi Misi Saat Kampanye

18/06/2025
Dunia

Perang Israel-Iran Menunjukkan Pentingnya STEM, Fawer Sihite: Dukung Sikap Presiden Prabowo

22/06/2025
Edukasi

Keterbatasan Jumlah Guru Terampil

09/12/2021
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba