Piramida.id
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy
Sabtu, Februari 4, 2023
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
Piramida.id
  • Berita
  • Dialektika
  • Dunia
  • Edukasi
  • Ekologi
  • Ekosospolbud
  • Kabar Desa
  • Pojokan
  • Sains
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Spiritualitas
Home Edukasi

Mengapa Kecerdasan Hewan tidak Berevolusi menjadi seperti Manusia?

by Redaksi
10/02/2022
in Edukasi
101
SHARES
720
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Telegram

PIRAMIDA.ID- Manusia berevolusi secara berbeda dengan hewan lainnya. Kita memiliki otak yang jauh lebih besar dibandingkan ukuran badan ataupun tubuh dibandingkan mamalia lainnya. Kecerdasan manusia juga berevolusi, sedangkan hewan lainnya tidak.

Kecerdasan ini adalah anugerah. Berkat kecerdasan, kita bisa merencanakan sesuatu, maupun bekerja sama. Manusia pun dapat membuat terobosan sekaligus berbagi cerita keberhasilan seputar terobosan tersebut.

Makhluk hidup mengalami evolusi supaya mereka semakin mahir bertahan hidup. Misalnya, loreng pada harimau, warna cerah yang dimiliki kupu-kupu, ataupun otak besar pada manusia.

Fitur-fitur ini kemudian diwariskan secara turun-temurun.

Ada beragam hipotesis (dugaan sementara) tentang asal mula kecerdasan manusia. Salah satunya terkait topik penelitian saya yang disebut reproduksi biokultur.

Otak yang besar memungkinkan manusia untuk mempertahankan lebih banyak bayi dibandingkan hewan lainnya. Dalam teori reproduksi biokultur, ada dugaan bahwa kecerdasan yang membantu kita menjaga kehidupan bayi-bayi berasal dari rasa kepedulian kita terhadap satu sama lain. Khususnya terkait bagaimana kita menjaga anak-anak.

Saling peduli dan membantu

Banyak hewan yang hidup secara berkelompok, kecil maupun besar. Beberapa spesies burung dan mamalia, seperti meerkat (sejenis musang), bergotong-royong untuk memberi makan maupun melindungi bayi-bayi mereka.

Kerja sama itu disebut dengan pengembangbiakan bersama (cooperative breeding). Ada hewan-hewan yang bertugas sebagai pengasuh. Mereka tidak bereproduksi untuk membantu anggota keluarga yang dominan, seperti ibu atau saudara betinanya.

Sedangkan manusia berbeda. Siapapun yang mau dan mampu, bisa memiliki bayi. Memang tak semua orang tua bisa atau mau merawat bayinya sendiri, tapi banyak orang yang bisa membantu merawatnya.

Orang tua maupun para pengasuh menjaga anak-anak untuk waktu yang lama, terkadang sampai seumur hidup. Saya juga adalah orang tua yang terus menjaga perkembangan anak saya, maupun keturunannya – cucu saya. Inilah yang disebut para ahli sebagai reproduksi biokultur.

Sedangkan para pengasuh bisa saja memiliki hubungan keluarga dengan anak yang diasuhnya, tapi bisa juga tidak. Aturan main ini tidak ditentukan berdasarkan hubungan genetika, tapi dengan sebutan yang kita sematkan kepada orang lain. Sebutan ini bukan nama seperti Sami atau Barry, tetapi merupakan label ‘anak’, ‘bibi’, ‘kakek’, ‘sepupu’, ataupun ‘teman’.

Penyematan sebutan ini adalah wujud dari bahasa simbolis. Artinya, sebutan kita kepada orang lain mewakili ide bagaimana kita memperlakukan mereka. Evolusi dalam komunikasi simbolis tersebut hanya terjadi pada manusia dan beberapa nenek moyang kita.

Manusia memiliki panggilan ‘paman’ atau ‘bibi’ untuk menyebut orang yang lebih tua dan tidak memiliki kekerabatan secara langsung.

Karena alasan kedekatan, kita bahkan bisa memanggil sahabat kita dengan sebutan ‘saudara’ atau ‘sepupu’.

Beberapa pemimpin keagamaan pun disebut ‘bapa’, ‘ibu’, atau ‘suster’. Panggilan ini muncul sebagai simbol penghormatan sekaligus memberikan informasi terkait hubungan kita dengan orang-orang tersebut.

Kecerdasan tingkat tinggi untuk bertahan hidup

Cara penamaan yang dilakukan manusia itu cukup rumit. Butuh kecerdasan dengan otak yang besar untuk mengingat seluruh nama dan sejarah interaksi yang kita punya dengan keluarga ataupun teman.

Simpanse, sebagai sepupu biologis terdekat kita, hanya punya ukuran sepertiga dari otak manusia. Mereka tidak menggunakan bahasa simbolis atau memanggil simpanse lainnya dengan sebutan tertentu.

Induk simpanse memang peduli pada anak-anaknya. Tapi, kakeknya, ayahnya, ataupun simpanse lain tidak sepeduli itu. Akhirnya, hanya sepertiga bayi simpanse yang bertahan hidup hingga dewasa.

Sebaliknya, begitu banyak orang yang menaruh perhatian kepada bayi: memberi makan, menjaga saat sakit, mendidik, memberikan uang, mencurahkan kasih sayang. Akhirnya bayi manusia berpeluang lebih tinggi – tak sekadar bertahan hidup – tapi juga berkembang.

Kecerdasan tingkat tinggi yang membuat manusia lebih peduli kepada satu sama lain juga dapat menjawab sejumlah pertanyaan ihwal mengapa populasi manusia saat ini sedang menuju delapan miliar penduduk.(*)


The Conversation

Tags: #hewan#kecerdasan#manusia
Share40SendShare

Related Posts

Peran Pemuda dan Mahasiswa untuk Pengembangan SDM

03/02/2023

Oleh: Swandi Sihombing* PIRAMIDA.ID- Pemuda adalah individu yang bila dilihat secara fisik sedang mengalami perkembangan dan secara psikis sedang mengalami...

Meningkatkan Keadilan di Indonesia

29/01/2023

Oleh: Chintya Lolita Hutabarat, Brian Tolu Nahot Simorangkir, Debora Frances Togatorop, Wina Ekayanti Sinaga* PIRAMIDA.ID- Pemerintah bisa saja lebih bertindak...

Cerpen: Tambang Liar

17/12/2022

Oleh: Budi P. Hutasuhut* PIRAMIDA.ID- Meilani melihat punggung laki-laki tua itu saat melangkah menjauhinya, punggung yang sama selalu dilihatnya setiap...

Meningkatnya Kenakalan Remaja

14/12/2022

Oleh: Siti Fatimah* PIRAMIDA.ID- Remaja merupakan proses peralihan dari masa anak-anak ke masa pradewasa. Masa transisi ini seringkali menghadapakan individu...

Apa yang Salah dalam Sistem Pendidikan di Indonesia

08/12/2022

Oleh: Bona Simarmata* PIRAMIDA.ID- Sistem pendidikan adalah himpunan gagasan atau prinsip-prinsip pendidikan yang saling bertautan dan tergabung sehingga menjadi satu...

Peran Media Sosial terhadap Mental Remaja saat ini

07/12/2022

Oleh: Gabriel Hasintongan Hutagalung* PIRAMIDA.ID- Berbicara tentang media sosial popular di Indonesia, secara tidak langsung kita juga akan berbicara tentang...

Load More

Tinggalkan Komentar Batalkan balasan

Terkini

Berita

Kelompok Senior Peduli GMKI Serahkan Bantuan Inventaris kepada PP GMKI

04/02/2023
Berita

Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas: DPP PARKINDO Berkolaborasi dengan KND dalam menghilangkan Stigma terhadap Disabilitas di Gereja

03/02/2023
Berita

Peringati 9 tahun Gugurnya 7 Relawan Kemanusiaan GMKI, GMKI Kutacane Gelar Ibadah Peringatan Hari Relawan

03/02/2023
Edukasi

Peran Pemuda dan Mahasiswa untuk Pengembangan SDM

03/02/2023
Berita

Resmi Sertijab, Ini Struktur PP GMKI 2022-2024

01/02/2023
Dialektika

Hukum di Indonesia Makin Memburuk?

01/02/2023

Populer

Berita

Resmi Sertijab, Ini Struktur PP GMKI 2022-2024

01/02/2023
Prosesi sertijab PP GMKI/screeshot
Berita

PP GMKI Resmi dikukuhkan, Ini Susunan Pengurus Pusat GMKI Masa Bakti 2020-2022

09/01/2021
Edukasi

Peran Pemuda dan Mahasiswa untuk Pengembangan SDM

03/02/2023
Berita

Peringati 9 tahun Gugurnya 7 Relawan Kemanusiaan GMKI, GMKI Kutacane Gelar Ibadah Peringatan Hari Relawan

03/02/2023
Berita

Esensi Kekuasaan di Indonesia

28/01/2023
Berita

Kelompok Senior Peduli GMKI Serahkan Bantuan Inventaris kepada PP GMKI

04/02/2023

FULL CAFE SIANTAR DI JALAN NARUMONDA ATAS NO 30

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2020-2021 Piramida ID

wisata indonesia - destinasi wisata terpopuler Rotasi Asia - Berita Terkini Spot Wisata Danau Toba Terbaik destinasi wisata dunia

No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas

© 2020-2021 Piramida ID

wisata indonesia - destinasi wisata terpopuler Rotasi Asia - Berita Terkini Spot Wisata Danau Toba Terbaik destinasi wisata dunia