Piramida.id
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy
Senin, Agustus 25, 2025
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
Piramida.id
  • Berita
  • Dialektika
  • Dunia
  • Edukasi
  • Ekologi
  • Ekosospolbud
  • Kabar Desa
  • Pojokan
  • Sains
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Spiritualitas
Home Sorot Publik

Obat Herbal dan Upaya Atasi Corona

by Redaksi
09/08/2020
in Sorot Publik
Aneka bahan alam yang berkhasiat sebagai obat (foto Liliek Hermanu).

Aneka bahan alam yang berkhasiat sebagai obat (foto Liliek Hermanu).

98
SHARES
703
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Telegram

PIRAMIDA.ID- Sejumlah klaim berulang kali disampaikan pihak-pihak yang mengaku menemukan obat untuk mengatasi virus corona. Kementerian Pertanian pernah mempromosikan kalung anticorona berbahan eukaliptus. Satu pekan terakhir, masyarakat juga dihebohkan wawancara artis dengan seseorang yang mengaku menemukan herbal antibodi Covid-19.

Pakar obat tradisional dan peneliti di Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Prof Zullies Ikawati menyarankan masyarakat untuk berhati-hati. Dia mengapresiasi siapapun yang berupaya menemukan obat untuk pasien terinfeksi virus corona.

Faktanya, sampai saat ini industri farmasi belum mampu menyediakannya. Tetapi Zullies juga mengingatkan, banyak pihak yang kadang-kadang mengambil kesempatan di tengah kepanikan masyarakat.

“Nah, obat herbal biasanya belum sampai uji klinik, maka kita tidak bisa membuat klaim yang terlalu tinggi. Status jamu tidak boleh diklaim anti virus, karena itu terlalu tinggi untuk jamu. Klaim itu harus dibuktikan secara klinis,” ujar Zullies kepada VOA.

Jamu sebagai produk herbal tidak bisa berperan sebagai obat. Dia harus diposisikan sesuai dengan perannya masing-masing yang telah dikenal masyarakat. Karena bukan obat, produk jamu hanya bisa dipromosikan misalnya membantu melegakan tenggorokan atau meningkatkan daya tahan tubuh.

Zullies menyebut salah satu contoh produk herbal, yaitu kalung berbahan minyak eukaliptus yang diklaim anti corona. Meski dalam uji coba di laboratorium klaim itu bisa saja terbentuk, saat digunakan kepada manusia belum tentu akan menunjukkan hasil yang diinginkan.

Karena itulah, Zullies setuju dengan langkah kementerian yang kemudian melakukan koreksi atas klaim awal mereka.

Produk herbal biasanya dikenal masyarakat karena pengalaman empirik selama bertahun-tahun. Bahan-bahan tertentu diyakini bisa membantu mengeluarkan dahak, bahan lain melegakan tenggorokan, kemudian bahan yang berbeda dikonsumsi ketika perempuan sedang memasuki periode menstruasi.

Tidak seperti obat yang merupakan produk senyawa tunggal untuk fungsi pengobatan tertentu, bahan herbal memiliki banyak senyawa beragam.

“Sehingga umumnya sifatnya holistik, kita minum jamu itu untuk memelihara kesehatan secara umum, jadi bisanya untuk menjaga kebugaran, meningkatkan daya tahan,” tambah Zullies.

Tidak Ada Jamu Covid

Satuan Tugas Penanganan Covid-19, menyelenggarakan dialog mengenai obat tradisional untuk infeksi virus corona ini. Dialog ini diselenggarakan antara lain untuk meluruskan pemahaman masyarakat, terkait klaim penemuan produk herbal antibodi Covid-19.

Klaim ini disampaikan seseorang bernama Hadi Pranoto, dalam wawancara di kanal YouTube milik penyanyi Anji. Selain itu, Satgas juga merasa perlu memberikan panduan bagi masyarakat terkait obat tradisional kaitannya dengan Covid-19.

Berbicara dalam dialog ini, Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional, Badan Litbang Kesehatan, Kementerian Kesehatan, Akhmad Saikhu. Hadir pula Direktur Standardisasi Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif BPOM, Togi Junice Hutadjulu.

Menjawab pertanyaan mengenai peran obat herbal tradisional bagi penyembuhan pasien Covid-19, Ahmad Saikhu menegaskan karena penyebab virus, obat satu-satunya adalah antivirus. Sampai saat, tegas dia, semua masih dalam proses pengembangan, termasuk di Indonesia.

Produk herbal, lanjutnya, tidak bisa menyembuhkan Covid-19. Namun, warisan tradisi ini bisa berperan meringankan gejala penyakit penyerta yang diderita pasien. Menurut data Kementerian Kesehatan, hipertensi, diabetes, jantung, penyakit paru obstruktif kronis, penyakit ginjal dan asma adalah sejumlah penyakit penyerta yang ditemui pada pasien terinfeksi virus corona.

“Jamu atau herbal bisa dipakai untuk meringankan gejala-gejala penyakit penyerta tersebut. Tujuannya seperti itu, jadi jamu itu bukan untuk menyembuhkan Covid, seperti beberapa informasi yang misleading beberapa hari ini. Jamu ini bisa dipakai untuk meringankan, untuk mencegah agar penyakit komorbid-nya tidak menjadi lebih parah lagi,” ujar Saikhu.

Klaim Herbal Tidak Berdasar

Sedangkan Togi Junice Hutadjulu menguraikan, perlu proses panjang hingga sebuah produk herbal masuk dalam kriteria tertentu. Produk yang disebut jamu, adalah bahan-bahan yang secara empiris diyakini masyarakat bermanfaat untuk menjaga kesehatan. Produk ini tersedia luas dan diperjualbelikan bebas di masyarakat.

Satu tingkat diatas jamu adalah obat herbal terstandar. Ini adalah produk herbal yang sudah lolos melewati uji praklinis, yaitu uji coba pada binatang. Di atas itu adalah fitofarmaka, yaitu produk herbal yang telah melewati ujiklinis, sebagaimana obat pada umumnya.

“Sampai saat ini pengembangan obat belum ada yang bisa di klaim ataupun diindikasikan untuk obat Covid -19. Sedangkan obat herbal juga belum.

Pengembangan vaksin sekarang sedang berjalan, Badan POM mengawal untuk memastikan bahwa obat ini nantinya akan aman digunakan dalam rangka pencegahan ataupun treatment dalam Covid-19,” kata Togi.

BPOM terus melakukan evaluasi terhadap produk herbal yang beredar di masyarakat. Produk yang telah lolos evaluasi akan diberikan ijin edar. Setidaknya, masyarakat yang memanfaatkan produk herbal, dapat menjadikan ijin edar ini sebagai salah satu pedoman ketika memilihnya di pasaran.

“Dalam kondisi saat ini, banyak sekali tawaran-tawaran atau endorse, bahwa klaimnya adalah produk ini menyembuhkan Covid, dengan harga yang murah dan sebagainya. Ini tentunya kita berharap masyarakat menjadi masyarakat yang cerdas,” tambah Togi.


Sumber: VOA Indonesia/ Nurhadi Sucahyo

Tags: #herbalCoronaVaksin
Share39SendShare

Related Posts

KPK pilih Sindi Pramita dan Gading Simangunsong wakili Sumatera Utara di Bootcamp Antikorupsi 2025

24/08/2025

PIRAMIDA.ID- Dua aktivis muda Sumatera Utara dipilih engikuti event nasional antikorupsi. Berdasarkan surat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nomor B/5278/DKM.01.03/80-84/08/2025, Sindi...

Polri Tetap Solid, Komrad Pancasila: Semua Pihak Mendukung Keputusan Kapolri

08/08/2025

PIRAMIDA.ID – Di tengah riuhnya isu liar yang beredar di media sosial terkait mutasi jabatan Irjen Karyoto, publik justru menyaksikan...

AMPI Bergerak, Bahlil Dinilai Jadi Inspirasi Kader Muda Partai Golkar

07/08/2025

PIRAMIDA.ID - Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, mendapat apresiasi dari kader muda atas perannya yang dinilai mampu menginspirasi generasi...

DI GUYUR HUJAN PHBG GMIH BAIT’EL IDAMGAMLAMO SUKSES MELAKSANAKN GERAK JALAN POCO-POCO

16/04/2025

PIRAMIDA.ID - Menyambut Paskah Tahun 2025 panitia hari-hari besar Gerejawi (PHBG) GMIH Bait'el Idamgamlamo melaksanakan perlombaan Gerak jalan poco-poco pada...

gbr : Iptu L.Manurung dan Personil di lokasi yang diduga tempat perjudian

Warga : Kerja Kapolsek Saribudolok Itu Apa,Tangkap dan Berantas Judilah Baru Paten

06/05/2024

Piramida.id|Simalungun – Kapolsek Saribudolok dituding dan diduga sengaja melakukan pembiaran bahkan perlindungan terhadap kegiatan judi yang sedang marak terjadi di...

Illustrasi

Ratu Sabu Beraksi, Gunung Malela Diteror Narkoba Polsek Dicurigai

25/04/2024

Piramida.id|Simalungun – Sejumlah Warga kecamatan Gunung malela, kabupaten Simalungun, Sumut, menyatakan rasa ketidak percayaannya terhadap kinerja jajaran Polsek Bangun yang...

Load More

Tinggalkan KomentarBatalkan balasan

Terkini

Berita

KPK pilih Sindi Pramita dan Gading Simangunsong wakili Sumatera Utara di Bootcamp Antikorupsi 2025

24/08/2025
Berita

KNPI Simalungun Dukung Penuh Kejari untuk Segera Tuntaskan Dugaan Penyalagunaan Dana Hibah oleh Kaban Kesbangpol dan Dispora

22/08/2025
Berita

KNPI Dukung Investasi KEK Sei Mangkei Wujudkan Simalungun Maju

22/08/2025
Berita

ILAJ Akan Laporkan Kaban Kesbangpol Simalungun ke KPK RI, Desak Bupati Segera Copot Jabatan

17/08/2025
Berita

Rektor USI Berangkatkan 664 Mahasiswa/i USI dan 100 DPL Ikuti Program Kampus Berdampak Tahun 2025

16/08/2025
Berita

Dari Skandal Akademik ke Dugaan Politik Curang: Gelombang Penolakan Pradana di Pemilihan ILUNI UI 2025

15/08/2025

Populer

No Content Available
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba

xnxx
xnxx
xnxx
xnxx