Piramida.id
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy
Selasa, Mei 20, 2025
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
Piramida.id
  • Berita
  • Dialektika
  • Dunia
  • Edukasi
  • Ekologi
  • Ekosospolbud
  • Kabar Desa
  • Pojokan
  • Sains
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Spiritualitas
Home Edukasi

Suatu Ketika di Bandar Lamuri

by Redaksi
27/12/2020
in Edukasi
104
SHARES
745
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Telegram

Thompson Hs*

PIRAMIDA.ID- Seminggu lalu, Sabtu (19/12/2020) saya terlibat dalam pertunjukan “Suatu Ketika di Bandar Lamuri” yang ditampilkan di Pantai Lampuuk, Aceh Besar.

Pertunjukan dipersiapkan sejak bulan November 2020 dengan menyiapkan tahap awal naskah panggung yang diadopsi dari novel “Kura-kura Berjanggut” Azhari Aiyub. Novel tebal yang terbit sejak 2018 dan sebanyak 960 halaman itu diciutkan ke dalam naskah panggung hanya lebih kurang delapan halaman dan durasi pertunjukannya sampai 60 menit.

Adaptasi juga terjadi dengan mengangkat sejumlah model warisan budaya dari Aceh, terutama yang terkait dengan potensi seni pertunjukannya untuk difungsikan sebagai transisi di urutan babak atau adegan tertentu. Beberapa dari model warisan budaya itu, seperti sarunei kalee, rapa’i Pasee, tari guel dan sining, serta koreografi yang bersumber dari tradisi.

Sebelumnya, proses latihan untuk pertunjukan dibayangkan dapat berlangsung dua minggu. Namun dapat diundur sampai tiga minggu untuk memaksimalkan bentuk dan isi pertunjukan.

Para kru dan pemeran pertunjukan/istimewa

Lima hari sebelum pertunjukan proses pemadatan bentuk dan isi pertunjukan menjadi fokus dan konsentrasi proses, di samping kordinasi dan berbagai evaluasi antar-elemen yang terus memperkaya pertunjukan. Sampai 17 Desember lalu proses latihan berlangsung di lingkungan kantor BPNB Aceh dengan batas garis imajiner panggung dan artistiknya.

Dua hari sesudahnya berturut di panggung dan artistik yang nyata di area Joel’s Bungalow Lampuuk untuk orientasi, adaptasi, pengambilan gambar, dan final pertunjukan.

Di sela-sela itu tentu saja ada materi lain seperti evaluasi dan temu pers, meskipun penonton sudah dibatasi sesuai protokol kesehatan terkait pandemi Covid-19.

Bahkan sebelum final pertunjukan semua dari personal tim tidak menyebarkan sesuatu yang bersifat ajakan di media sosial, selain tempat rekreasi dan wisata itu dinyatakan tutup khusus pada hari pertunjukan. Namun kelihatan juga ada pengunjung yang asyik mandi di laut menjelang final pertunjukan dan terpaksa diarahkan menjauh dari kemungkinan tertangkap tiga kamera dan satu drone untuk pertunjukan itu.

Para seniman dan pekerja teknis panggung dari Aceh bekerja untuk pertunjukan dan saya menjadi spesial karena fasilitasi yang dilakukan oleh BPNB Aceh. Sebagai salah satu penulis naskah panggung “Suatu Ketika di Bandar Lamuri”, saya sekaligus menjadi Direktur Artistik dan pemeran Asoekaya, tokoh yang dijebloskan lebih awal di penjara sampai kematiannya. Dialah yang meramalkan Nurrudin akan menjadi seorang sultan, selain upaya adiknya bernama Nenek Apiun untuk kebebasan si anak haram sultan sebelumnya.

Wilayah kerja BPNB Aceh yang meliputi Aceh dan Sumatera Utara, sehingga posisi spesial saya juga menjadi representatif, bahkan menjadi “super spesial” karena dianggap berpengalaman dalam proses membuat pertunjukan Opera Batak yang direvitalisasi sejak 2002. Menang tahun 2016 saya menerima Penghargaan Kebudayaan dalam Kategori Pelestari Opera Batak, juga atas dorongan BPNB Aceh dan seterusnya mulai terlibat dalam Program Belajar Bersama Maestro (2018) dan sejumlah program lainnya untuk pemajuan kebudayaan.

Pertunjukan “Suatu Ketika di Bandar Lamuri” menampilkan jejak sejarah dan akar multikultural di Aceh, meskipun ide dan sumber utama pemanggungannya bersifat fiksional.

Cobalah membuka link YouTube Bpnb Aceh, di mana per hari Minggu, 27 Desember 2020 pada pukul 19.00, pertunjukan “Suatu Ketika di Bandar Lamuri” dapat mulai ditonton secara virtual. Lebih kurang Anda sekaligus akan melihat latar belakang panggung adalah pemandangan laut di pantai Lampuuk, salah satu destinasi favorit di Aceh sebelum dan sesudah tsunami.(*)


Penulis merupakan direktur Pusat Latihan Opera Batak (PLOt). Dikenal sebagai sastrawan Sumut.

Tags: #Aceh#Budaya#opera#teater
Share42SendShare

Related Posts

Refleksi Paskah dan Titik Balik Kebangkitan Ekonomi Indonesia

20/04/2025

Refleksi Paskah dan Titik Balik Kebangkitan Ekonomi Indonesia Oleh: Fawer Full Fander Sihite, S.Th.,S.H.,MAPS 1. Menghadapi Perang Dagang Global Perang...

Presiden Prabowo ke Timur Tengah: Mengukuhkan Posisi Indonesia di Panggung Global

14/04/2025

Presiden Prabowo ke Timur Tengah: Mengukuhkan Posisi Indonesia di Panggung Global Oleh: Fawer Full Fander Sihite, S.Th., S.H., MAPS Kunjungan...

Pertemuan Prabowo dan Megawati: Sebuah Sinyal Positif bagi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

11/04/2025

Pertemuan Prabowo dan Megawati: Sebuah Sinyal Positif bagi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Refleksi Mahasiswa Kristen dalam Perspektif Alkitabiah Ditulis Oleh: Fawer...

Ekonomi Indonesia di Tengah Perang Dagang Global: Perspektif Alkitabiah dan Peran Mahasiswa Kristen

01/04/2025

Ekonomi Indonesia di Tengah Perang Dagang Global: Perspektif Alkitabiah dan Peran Mahasiswa Kristen Oleh: Fawer Full Fander Sihite.,S.Th.,S.H.,MAPS Perang dagang...

Pemuda Sebagai ‘Agent Of Solution’ Pada Pemilu 2024

24/01/2024

Sejak 28 November 2023, masa kampanye Pemilu 2024 dimulai. Partisipasi politik generasi milenial dan generasi Z (Gen Z) memiliki pengaruh...

Jes Manro Kepsek SMP 1 Parapat Klarifikasi Pemberitaan Dirinya

12/12/2023

Piramida.id|Simalungun - Jes Manro Tambunan Kepala Sekolah (Kepsek) SMP 1 Parapat, kabupaten Simalungun (Sumut) memberikan klarifikasi atas pemberitaan terkait dirinya...

Load More

Tinggalkan KomentarBatalkan balasan

Terkini

Berita

Aliansi Mahasiswa Siantar Se-Jabodetabek Akan Kepung Mabes Polri: Tuntut Penangkapan Wali Kota Wesli Silalahi

11/05/2025
Berita

Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH): Penegakan Hukum atau Alibi Militerisasi Atas Nama Konservasi?

09/05/2025
Berita

Ketua Front Justice: Kepemimpinan Wesly Silalahi Dinilai Gagal, Siantar Mengarah ke Kemunduran dan Kota Gelap

07/05/2025
Berita

GMKI Cabang Bandar Lampung Ungkap Krisis Kepolisian di Daerah Lampung: “Kekuasaan Tanpa Kendali, Rakyat Tanpa Perlindungan”

01/05/2025
Berita

Fawer Sihite Luncurkan Buku “Menghidupi Kembali Ut Omnes Unum Sint”: Refleksi dan Kebangkitan GMKI

22/04/2025
Edukasi

Refleksi Paskah dan Titik Balik Kebangkitan Ekonomi Indonesia

20/04/2025

Populer

Berita

Aliansi Mahasiswa Siantar Se-Jabodetabek Akan Kepung Mabes Polri: Tuntut Penangkapan Wali Kota Wesli Silalahi

11/05/2025
Spiritualitas

Kasih Sebagai Perintah Baru

26/07/2020
Edukasi

Peran Media Massa sebagai Watchdog Politik di Indonesia

17/11/2022
Dialektika

Prinsip-Prinsip Disiplin Kelas

02/04/2023
Dialektika

Menilik Fenomena Hukum Tajam ke Bawah Tumpul ke Atas

28/04/2022
Dialektika

Immanuel Kant, Filsuf Yang Lebih Tepat Waktu Dari Jam

24/05/2020
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba