Piramida.id
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy
Kamis, Agustus 21, 2025
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
Piramida.id
  • Berita
  • Dialektika
  • Dunia
  • Edukasi
  • Ekologi
  • Ekosospolbud
  • Kabar Desa
  • Pojokan
  • Sains
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Spiritualitas
Home Dialektika

Suburnya Etnosentrisme dan Religiosentrisme di Masyarakat

by Redaksi
03/04/2021
in Dialektika
103
SHARES
735
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Telegram

Tulus Panggabean*

PIRAMIDA.ID- Secara umum kita telah mengetahui bahwa Indonesia terdiri dari berbagai macam latar belakang yang berbeda-beda. Indonesia terdiri dari berbagai suku, agama, ras yang cukup banyak.

Keunikan yang terdapat pada masing-masing suku, agama, ras tersebut justru seharusnya mampu menjadi kekuatan dan kekayaan bagi bangsa ini. Akan tetapi, pada dewasa ini, keragaman itu masih tetap saja memunculkan sikap-sikap yang fanatik terhadap keberagaman itu, di antaranya adalah sikap etnosentrisme dan religiosentrisme.

Sifat-sifat seperti ini masih kerap terjadi di kalangan masyarakat dan masih banyak di temukan dalam ruang-ruang publik yang kemudian memicu kesalahpahaman yang akan menimbulkan konflik antara satu identitas dengan indentitas lainya.

Etnosentrisme adalah penilaian terhadap kebudayaan lain atas dasar nilai dan standar budaya sendiri. Etnosentrisme merupakan salah satu istilah yang menyatakan suatu pandangan atau persepsi yang di miliki seorang individu atau kelompok mengenai penilaian kebudayaan lain.

Individu atau kelompok tersebut menganggap bahwa kebudayaan miliknya diyakini lebih unggul dan baik daripada budaya lainya. Sifat ini merujuk pada sikap seorang individu atau kelompok kepada budayanya secara berlebihan.

Begitu juga dengan religiosentrisme, sifat individu ataupun kelompok yang menganggap bahwa aliran kepercayaannya lah yang paling baik dan yang paling benar dibandingkan aliran kepercayaan lainya secara berlebihan.

Hal seperti ini adalah awal benih memicu gesekan-gesekan horizontal di kalangan masyarakat yang akan menimbulkan sifat fanatisme di kalangan indivu dan kelompok masyarakat.

Etnosentrisme dan religiosentrisme tidak serta merta muncul dalam diri seseorang atau kelompok begitu saja, namun ada berbagai macam yang melatarbelakangi munculnya hal tersebut, yang pada umumnya sifat tersebut muncul karena faktor dari lingkungan sosial individu ataupun kelompoknya.

Jika dilihat kembali sejarah kemerdekaan bangsa Indonesia yang disponsori oleh keberagaman atas agama, ras, mapun suku di berbagai pulau-pulau negeri yang bersatu melawan penjajah adalah hal yang patut kita refleksikan sekarang ini.

Konflik-konflik horizontal yang menjadi konsumsi kita sehari-hari yang tertuang dalam media-media cetak mapun online menjadi hal yang harus kita seriusi untuk kesatuan bangsa ini.

Pada dewasa ini banyak kasus-kasus kekerasan, kejahatan yang mengatasnamakan budaya ataupun agama, padahal sejatinya tak ada ajaran budaya ataupun ajaran agama yang mengajarkan kebencian terhadap kepercayaan individu atau kelompok lainya.

Kita kerap terjebak dalam respon kecintaan yang berlebihan terhadap budaya atau ajaran agama kita yang pada akhirnya respon-respon yang salah atau respon yang berlebihan tersebut menimbulkan kebencian terhadap ajaran lainya yang tidak sesuai dengan ajaran yang kita anut.

Seharusnya dengan adanya keberagaman di nusantara kita ini, menjadikan kita semakin bersyukur dan seharusnya semakin saling menghargai satu sama lain di dalam keberagaman itu.

Fanatisme bukanlah sesuatu yang membuat suku, agama ataupun budaya kita menjadi semakin baik, akan tetapi menjadi mempermudah perpecahan di nusantara ini. Indonesia adalah negara dengan beragam keunikan, maka itu harus tetap dijaga dan dilestarikan, bukan direspon dengan cara yang salah.(*)


Penulis merupakan Sekretaris Cabang GMKI Pematangsiantar-Simalungun. 

 

Tags: #keberagaman#spritual#toleransi
Share41SendShare

Related Posts

Pidato Lengkap Jefri Gultom di Dies Natalis GMKI ke-74: Bangkit Ditengah Pergumulan

26/02/2024

Bangkit Ditengah Pergumulan Pidato 74 tahun GMKI Jefri Edi Irawan Gultom Para peletak sejarah selalu berpegang pada prinsip ini, ‘’perjalanan...

Pewaris Opera Batak

11/07/2023

Oleh: Thompson Hs* PIRAMIDA.ID- Tahun 2016 saya menerima Anugerah Kebudayaan dari Kemdikbud (sekarang Kemendikbudristek) Republik Indonesia di kategori Pelestari. Sederhananya,...

Mengapa Membahas Masa Depan Guru “Dianggap” Tidak Menarik?

01/05/2023

Oleh: Agi Julianto Martuah Purba PIRAMIDA.ID- “Mengapa sejauh ini kampus kita tidak mengadakan seminar tentang tantangan dan strategi profesi guru di...

Membangun Demokrasi: Merawat Partisipasi Perempuan di Bidang Politik

14/04/2023

Oleh: Anggith Sabarofek* PIRAMIDA.ID- Demokrasi, perempuan dan politik merupakan tiga unsur yang saling berkesinambungan satu dengan yang lain. Berbicara mengenai...

Dari Peristiwa Kanjuruhan Hingga Batalnya Indonesia Tuan Rumah Piala Dunia U-20

03/04/2023

Oleh: Edis Galingging* PIRAMIDA.ID- Dunia sepak bola tanah air sedang merasakan duka yang dalam. Kali ini, duka itu hadir bukan...

Prinsip-Prinsip Disiplin Kelas

02/04/2023

Oleh: Muhammad Muharram Azhari* PIRAMIDA.ID- Pengertian disiplin menurut Elizabeth Hurtock mengemukakan bahwa; Disiplin itu berasal dari kata "discipline", yaitu seseorang...

Load More

Tinggalkan KomentarBatalkan balasan

Terkini

Berita

ILAJ Akan Laporkan Kaban Kesbangpol Simalungun ke KPK RI, Desak Bupati Segera Copot Jabatan

17/08/2025
Berita

Rektor USI Berangkatkan 664 Mahasiswa/i USI dan 100 DPL Ikuti Program Kampus Berdampak Tahun 2025

16/08/2025
Berita

Dari Skandal Akademik ke Dugaan Politik Curang: Gelombang Penolakan Pradana di Pemilihan ILUNI UI 2025

15/08/2025
Berita

Rapin Mudiardjo: Dari Solidaritas Angkatan ke Dugaan Politisasi Ruang Akademik

15/08/2025
Berita

Ada Jejak Buruk Ivan Ahda di Skandal Korupsi Chromebook Kemendikbud?

15/08/2025
Berita

Kejadian Pati, Antara Arogansi Kekuasaan dan Gerakan Perubahan Rakyat

14/08/2025

Populer

No Content Available
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba

xnxx
xnxx
xnxx
xnxx