Piramida.id
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy
Rabu, Juni 18, 2025
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
Piramida.id
  • Berita
  • Dialektika
  • Dunia
  • Edukasi
  • Ekologi
  • Ekosospolbud
  • Kabar Desa
  • Pojokan
  • Sains
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Spiritualitas
Home Dialektika

Tren Jurnalisme Seluler di Indonesia: Tantang SDM dan Teknologi yang Terbatas

by Redaksi
21/10/2020
in Dialektika
107
SHARES
766
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Telegram

Albertus Magnus Prestianta*

PIRAMIDA.ID- Setidaknya 65% dari total populasi Indonesia, atau sekitar 175 juta orang, sudah terkoneksi dengan Internet. Dari 175 juta orang yang terkoneksi ke internet hampir seluruhnya (98%) mengakses internet melalui perangkat telepon seluler (telepon seluler) dan menghabiskan waktu berselancar di internet selama empat jam per hari.

Bila dibandingkan dengan negara lain, Indonesia menjadi negara dengan jumlah pengguna internet terbesar ke empat di dunia setelah Cina, India. dan Amerika Serikat.

Tingginya penggunaan ponsel di Indonesia pada akhirnya mengubah cara orang mengkonsumsi berita. Tidak seperti generasi sebelumnya, generasi muda Indonesia kini jarang atau mungkin hampir tidak pernah membaca berita melalui koran atau majalah. Mereka lebih memilih ponsel sebagai medium untuk mengakses berita terkini.

Oleh karena mayoritas warga Indonesia menggunakan ponsel untuk mengakses berita, maka perusahaan media dipaksa harus beradaptasi menyesuaikan diri dengan menerapkan prinsip jurnalisme seluler (mobile journalism) demi mengakomodasi perubahan perilaku orang dalam mengakses berita.

Pakar jurnalisme dari Universitas Oslo Metropolitan, Norwegia, Oscar Westlund, mendefinisikan jurnalisme seluler sebagai proses produksi dan distribusi berita melalui perangkat ponsel.

Namun, meski kebutuhan produksi berita dengan menggunakan ponsel di Indonesia terus meningkat, saya melihat bahwa penerapan praktik jurnalisme seluler oleh media masih menemui sejumlah tantangan karena sumber daya manusianya yang terbatas dan kemampuan yang belum terstandarisasi. Belum lagi masalah akses terhadap teknologi dan internet yang tidak merata di Indonesia.

Jurnalisme mobile di Indonesia

Perubahan kini sedang terjadi di banyak ruang redaksi, termasuk redaksi media di Indonesia.

Anthony Adornato, profesor bidang jurnalistik di Ithaca College’s Roy H. Park School of Communication, Amerika Serikat, menjelaskan perubahan pada ruang redaksi yang mengadaptasi “prinsip yang memprioritaskan pemberitaan dengan menggunakan teknologi seluler (mobile first culture)” terjadi di seluruh dunia dan Indonesia bukan pengecualian.

Sejumlah media di Indonesia secara bertahap mulai beralih menerapkan jurnalisme seluler dalam kerja jurnalistiknya. Salah satu yang menerapkan prinsip mobile first adalah Kompas.com.

Media online milik grup Kompas Gramedia ini pertama kali diluncurkan 25 tahun lalu dan sejak 2018 membentuk divisi khusus untuk mengembangkan konten digital dengan mengarusutamakan prinsip jurnalisme seluler.

“Hal ini bukan tanpa sebab, 80% pembaca Kompas.com mengakses konten melalui ponsel,” kata Laksono Hari Wiwoho, Asisten Redaktur Pelaksana Kompas.com.

Kompas.com tidak sendiri sebab ada media lain juga yang mengaplikasikan pendekatan mobile first dalam produksi dan distribusi berita mereka.

Salah satunya adalah, Narasi TV, start up media televisi digital yang berdiri tahun 2018. Narasi TV menggunakan ponsel sebagai salah satu alat untuk mengambil gambar dan mengeditnya menjadi konten lalu mendistribusikan konten tersebut melalui platform media sosial.

“Kesadaran untuk menangkap momen dan menjamin efektifitas dalam kerja-kerja jurnalistik, maka prinsip jurnalisme seluler ini menjadi kebutuhan mendasar yang terus diasah,” kata Laban Abraham Laisila, Kepala Ruang Redaksi Narasi TV.

Hingga kini Narasi TV memiliki 14 program yang didistribusikan secara digital melalui situs web dan YouTube. Pendirinya, Najwa Shihab, mengatakan Narasi TV bertujuan untuk menghasilkan cerita yang berkualitas dan memastikan kontennya ramah untuk diakses secara mobile.

Tantangan

Jurnalisme seluler di Indonesia masih dalam tahap awal.

Akses internet yang layak masih jadi tantangan bagi reporter di lapangan.

“Kualitas jaringan internet yang terbatas seringkali memperlambat atau menghentikan proses pengiriman video. Kondisi ini lebih parah lagi jika hendak siaran langsung atau streaming,” kata Laksono.

Hambatan lain adalah pemahaman narasumber, terutama pejabat pemerintah, yang belum mengerti cara kerja jurnalis yang mulai berubah. Narasumber kerap menganggap jurnalis yang menggunakan ponsel tidak profesional dan serius dalam peliputan.

“Tidak sedikit pejabat pemerintah yang meremehkan jurnalis yang ingin wawancara dengan ponsel. Wartawan seluler sering dituduh sebagai reporter gadungan, padahal sudah melengkapi diri dengan kartu pers,” kata Andi Muhyiddin, mantan Kepala Divisi Digital Liputan6.com.

Menurut Andi, jurnalis di Liputan6.com sudah terbiasa menulis, mengambil gambar, dan merekam video untuk memproduksi berita sejak 2019.

Kualitas sumber daya manusia juga menjadi masalah.

Jurnalis diharapkan dapat memproduksi dan berbagi konten di berbagai platform dan pada saat yang sama berinteraksi dengan audiens. Tapi tidak banyak yang memiliki keterampilan ini dan tentunya tidak mudah.

Oleh karena itu, banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan oleh semua pemangku kepentingan dalam ekosistem media di Indonesia untuk dapat menerapkan prinsip jurnalisme seluler dalam memproduksi dan mendistribusikan berita melalui media sosial.

Dengan jumlah jurnalis di Indonesia yang lebih dari 120.000 orang (salah satu yang terbesar di kawasan Asia-Pasifik), saya yakin setiap jurnalis modern perlu memiliki kemampuan dalam mengoptimalisasi ponsel mereka dan media sosial.

Oleh karena itu jurnalis perlu dibekali dengan pelatihan dasar tentang cara menghasilkan berita menggunakan perangkat seluler mereka.

Asosiasi jurnalis seperti Aliansi Jurnalis Independen (AJI) dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) bisa bekerja sama memberikan semacam pelatihan untuk membekali wartawan agar tetap relavan dengan zaman. Asosisasi juga dapat bekerja sama dengan universitas untuk mengembangkan modul pelatihan dan eksperimen bentuk-bentuk baru karya jurnalistik.

Jurnalisme seluler membuka peluang baru bagi media di Indonesia. Peningkatan akses internet, kualitas dan keterjangkauan akan menjadi penentu perkembangan jurnalisme di Indonesia.

Jurnalisme seluler menghadirkan tantangan baru bagi media di Indonesia, tapi yang terpenting dari semua ini adalah kemampuan untuk beradaptasi dengan normal baru.


Penulis merupakan Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi, Program Studi Jurnalistik, Universitas Multimedia Nusantara.

Tags: #jurnalistik#medsos#seluler. #netizen
Share43SendShare

Related Posts

Pidato Lengkap Jefri Gultom di Dies Natalis GMKI ke-74: Bangkit Ditengah Pergumulan

26/02/2024

Bangkit Ditengah Pergumulan Pidato 74 tahun GMKI Jefri Edi Irawan Gultom Para peletak sejarah selalu berpegang pada prinsip ini, ‘’perjalanan...

Pewaris Opera Batak

11/07/2023

Oleh: Thompson Hs* PIRAMIDA.ID- Tahun 2016 saya menerima Anugerah Kebudayaan dari Kemdikbud (sekarang Kemendikbudristek) Republik Indonesia di kategori Pelestari. Sederhananya,...

Mengapa Membahas Masa Depan Guru “Dianggap” Tidak Menarik?

01/05/2023

Oleh: Agi Julianto Martuah Purba PIRAMIDA.ID- “Mengapa sejauh ini kampus kita tidak mengadakan seminar tentang tantangan dan strategi profesi guru di...

Membangun Demokrasi: Merawat Partisipasi Perempuan di Bidang Politik

14/04/2023

Oleh: Anggith Sabarofek* PIRAMIDA.ID- Demokrasi, perempuan dan politik merupakan tiga unsur yang saling berkesinambungan satu dengan yang lain. Berbicara mengenai...

Dari Peristiwa Kanjuruhan Hingga Batalnya Indonesia Tuan Rumah Piala Dunia U-20

03/04/2023

Oleh: Edis Galingging* PIRAMIDA.ID- Dunia sepak bola tanah air sedang merasakan duka yang dalam. Kali ini, duka itu hadir bukan...

Prinsip-Prinsip Disiplin Kelas

02/04/2023

Oleh: Muhammad Muharram Azhari* PIRAMIDA.ID- Pengertian disiplin menurut Elizabeth Hurtock mengemukakan bahwa; Disiplin itu berasal dari kata "discipline", yaitu seseorang...

Load More

Tinggalkan KomentarBatalkan balasan

Terkini

Berita

Kader IPK Taput Diduga di Aniaya Akibat Keributan di Purbatua

17/06/2025
Berita

Refleksi Hari Lahir Pancasila, Fawer Sihite: Kita Harus Dengarkan Hati Nurani Rakyat

01/06/2025
Berita

Kalah Sebagai Calon Ketua Umum, Fawer Sihite Pastikan Dukung Kepemimpinan Prima Surbakti dan Jessica Worouw di GMKI

28/05/2025
Berita

Aliansi Mahasiswa Siantar Se-Jabodetabek Akan Kepung Mabes Polri: Tuntut Penangkapan Wali Kota Wesli Silalahi

11/05/2025
Berita

Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH): Penegakan Hukum atau Alibi Militerisasi Atas Nama Konservasi?

09/05/2025
Berita

Ketua Front Justice: Kepemimpinan Wesly Silalahi Dinilai Gagal, Siantar Mengarah ke Kemunduran dan Kota Gelap

07/05/2025

Populer

Dunia

Sumber Air Bersih dan Air Minum di Arab Saudi

07/06/2020
Berita

Kader IPK Taput Diduga di Aniaya Akibat Keributan di Purbatua

17/06/2025
Dialektika

Prinsip-Prinsip Disiplin Kelas

02/04/2023
Berita

Ketua Front Justice: Kepemimpinan Wesly Silalahi Dinilai Gagal, Siantar Mengarah ke Kemunduran dan Kota Gelap

07/05/2025
Berita

Aliansi Mahasiswa Siantar Se-Jabodetabek Akan Kepung Mabes Polri: Tuntut Penangkapan Wali Kota Wesli Silalahi

11/05/2025
ilustrasi/Cleopatra dalam budaya pop.
Pojokan

Cleopatra: Simbol Kecantikan yang Tidak Cantik-Cantik Amat

24/09/2020
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba