Piramida.id
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy
Jumat, September 29, 2023
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
Piramida.id
  • Berita
  • Dialektika
  • Dunia
  • Edukasi
  • Ekologi
  • Ekosospolbud
  • Kabar Desa
  • Pojokan
  • Sains
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Spiritualitas
Home Dialektika

Tren Sharenting: Riskan dan Berisiko terhadap Perkembangan Anak

by Redaksi
14/10/2020
in Dialektika
98
SHARES
701
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Telegram

Rahmat Edi Irawan & Merry Fridha

PIRAMIDA.ID- Saat ini, bukan hal yang aneh ketika orang tua membagi foto dan video anak mereka di media sosial.

Para orang tua ini dengan bangga menampilkan anak beserta diri mereka dalam satu foto maupun video disertai dengan ungkapan kebanggaan terhadap kepintaran sang anak.

Kebiasaan tersebut dikenal dengan sebutan sharenting yang berasal dari kata oversharing dan parenting yang bisa diartikan sebagai salah satu pola pengasuhan yang cenderung membagikan berbagai sisi perkembangan anak melalui media sosial.

Perilaku sharenting ini diperkirakan mulai ada sejak media sosial hadir dan banyak orang tua yang melakukannya tanpa menyadari risiko dan dampak yang terjad pada anak mereka.

Artikel ini berusaha membahas beberapa akibat negatif dari aksi sharenting dan apa yang bisa kita lakukan untuk mencegahnya.

Sharenting: antara eksploitasi dan komersialisasi anak

Setiap orang tua bisa melakukan sharenting, baik mereka orang biasa maupun orang terkenal.

Orang tua ini dengan bangga membagikan foto dan video anak mereka sejak masih dalam janin hingga mereka lahir dan tumbuh.

Umumnya orang tua merasa bahwa sharenting bukan hal yang salah karena tidak ada yang dirugikan.

Namun ahli hukum hak anak-anak dari Amerika Serikat Stacey B. Steinberg dalam penelitiannya mengatakan praktik sharenting berisiko menimbulkan perasaan tidak nyaman anak karena privasi sang anak disebarluaskan di media sosial. Rasa tidak nyaman tersebut akan muncul ketika sang anak telah mengerti dan merasa terganggu dengan perilaku orang tuanya.

Ketidaknyamanan itu berasal dari praktik sharenting yang berujung mengeksploitasi sang anak. Dengan kemasan foto dan video yang menarik, orang tua menjadikan anak model iklan di media sosial. Tak jarang, orang tua kemudian membuat akun media sosial atas nama sang anak dan kemudian mengisi akun tersebut dengan berbagai iklan.

Praktik mengeksploitasi anak tersebut bukan hal yang asing di kalangan artis atau selebgram. Sharenting pun akhirnya berujung pada praktik komersialisasi anak ketika ada ikatan kontrak sebagai imbal jasa membagi foto atau video anak berpose dengan sebuah produk atau jasa.

Bahkan di luar negeri, praktik menjual foto bayi, termasuk untuk iklan produk komersial, juga marak terjadi, dan tentu saja menimbulkan pro dan kontra, termasuk di kalangan artis itu sendiri.

Bentuk-bentuk sharenting di atas dapat menghilangkan hak anak. Bisa jadi setelah dewasa sang anak merasa tidak ingin momen-momen saat dirinya masih kecil dilihat banyak orang, namun foto-foto atau video tersebut sudah beredar dan menjadi milik publik.

Di sisi lain, karena sudah dijual hak komersialnya, sang anak sudah tidak memiliki hak lagi atas berbagai foto dan video momen-momen masa kecilnya tersebut.

Bahaya lain sharenting

Selain eksploitasi dan komersialisasi, terdapat bahaya lain ketika foto dan video anak banyak beredar di sosial media. Salah satunya adalah penyalahgunaan foto dan video anak oleh akun-akun media sosial yang berorientasi pada tindak kriminal seperti pelecehan anak, penjualan anak maupun penculikan.

Di Indonesia, kasus pelecehan anak di media online menunjukkan angka yang memprihatinkan. Kasus kejahatan seksual anak di media online naik hampir 60% pada 2019 dibanding setahun sebelumnya.

Dari data tersebut terlihat bahwa ancaman kejahatan seksual di media online tidak dapat diremehkan.

Kasus paling mengerikan adalah ketika ditemukannya grup pedofil bernama “Candy” di akun Facebook . Grup tersebut telah memiliki anggota hingga 7.000 orang. Di grup Facebook tersebut terpampang foto-foto maupun video anak-anak di bawah umur yang dicuri dari akun orang tua mereka. Mengerikan bukan?

Apa yang harus dilakukan

Sejatinya sharenting bukanlah hal yang tabu sama sekali. Akan tetapi risiko seperti eksploitasi, komersialisasi, dan tindakan kriminal atas anak akibat sharenting perlu ditanggapi dengan serius dan membutuhkan kerja sama dari berbagai pihak untuk mencegahnya.

Orang tua harus memiliki pengetahuan yang cukup dalam menggunakan media sosial dan memahami privasi anak. Dan untuk dapat memahami hal tersebut diperlukan kemampuan literasi digital yaitu sebuah keterampilan dalam memahami dan menggunakan informasi digital. Dengan kemampuan literasi digital yang memadai maka orang tua akan selektif dalam menentukan foto atau video mana yang pantas dibagi ke media sosial.

Melindungi privasi anak dengan aksi menutup wajah anak yang dilakukan beberapa artis yang tidak mau privasi anaknya terganggu merupakan sebuah langkah bijak karena telah menghargai privasi anak. Ini seperti yang dilakukan pasangan artis penyanyi Raisa dan pasangannya aktor Hamish Daud.

Di sisi lain masyarakat diharapkan menjadi garda pengaman untuk aktif mengontrol atau melapor ke pihak berwenang bila ada penyalahgunaan penggunaan media sosial. Kemudian, pihak pemerintah semestinya lebih mempertegas sangsi terhadap penyalahgunaan pendistribusian foto dan video milik orang lain.


Penulis merupakan dosen ilmu komunikasi. Artikel pertama kali dipublikasi untuk The Conversation.

Tags: #medsos#psikologi#sharenting
Share39SendShare

Related Posts

Pewaris Opera Batak

11/07/2023

Oleh: Thompson Hs* PIRAMIDA.ID- Tahun 2016 saya menerima Anugerah Kebudayaan dari Kemdikbud (sekarang Kemendikbudristek) Republik Indonesia di kategori Pelestari. Sederhananya,...

Mengapa Membahas Masa Depan Guru “Dianggap” Tidak Menarik?

01/05/2023

Oleh: Agi Julianto Martuah Purba PIRAMIDA.ID- “Mengapa sejauh ini kampus kita tidak mengadakan seminar tentang tantangan dan strategi profesi guru di...

Membangun Demokrasi: Merawat Partisipasi Perempuan di Bidang Politik

14/04/2023

Oleh: Anggith Sabarofek* PIRAMIDA.ID- Demokrasi, perempuan dan politik merupakan tiga unsur yang saling berkesinambungan satu dengan yang lain. Berbicara mengenai...

Dari Peristiwa Kanjuruhan Hingga Batalnya Indonesia Tuan Rumah Piala Dunia U-20

03/04/2023

Oleh: Edis Galingging* PIRAMIDA.ID- Dunia sepak bola tanah air sedang merasakan duka yang dalam. Kali ini, duka itu hadir bukan...

Prinsip-Prinsip Disiplin Kelas

02/04/2023

Oleh: Muhammad Muharram Azhari* PIRAMIDA.ID- Pengertian disiplin menurut Elizabeth Hurtock mengemukakan bahwa; Disiplin itu berasal dari kata "discipline", yaitu seseorang...

RUU Omnibus Law Kesehatan: Keberadaan, Tantangan dan Peluang

27/03/2023

Oleh: Cornelius Corniado Ginting, S.H. PIRAMIDA.ID- Badan Legislasi (Baleg) DPR telah menyetujui Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Kesehatan Omnibus Law dibawa...

Load More

Tinggalkan KomentarBatalkan balasan

Terkini

Berita

Dilantik Sebagai Sestama Lemhannas, Ketua ILAJ: Kita Yakin Irjen Panca Akan Torehkan Prestasi

09/09/2023
Berita

Dispora Simalungun Tak Penuhi Janji Penghargaan Kepada Para Pelatih

07/09/2023
Berita

Di Nilai Berhasil Selama Wagubsu, Fawer Sihite: Ribuan Pemuda Siap Menangkan Ijeck Menjadi Gubernur

04/09/2023
Berita

Filda C. Yusgiantoro Raih Nilai Akademik Terbaik Pada PPRA LXV Tahun 2023 Lemhannas RI

30/08/2023
Berita

Tidak Mampu Tangkap Bandar Narkoba UH, Ketua ILAJ Minta Mabes Polri Evaluasi Kapolres Siantar

28/08/2023
Berita

Rekam Jejak Unggul: Ketua ILAJ Fawer Sihite Mengusulkan Irjen Pol Panca Simanjuntak sebagai Kepala BNN RI

25/08/2023




Populer

Berita

SaLing Adukan Oknum Dugaan Pungli Penyelenggaraan Sertifikasi Ratusan Guru Simalungun

25/11/2021
Dialektika

Prinsip-Prinsip Disiplin Kelas

02/04/2023
Berita

Kritik Sastra: Pengertian, Fungsi, Manfaat dan Pendekatan

14/11/2022
Dialektika

Kesehatan Mental & Jiwa dalam Perspektif Sosiologi & Hukum

05/07/2022
Dialektika

Masyarakat Adat di Sekitar Danau Toba

24/01/2021
Edukasi

Kesenjangan Hukum di Indonesia menurut Perspektif Sosiologi

17/10/2021
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2020-2023 Piramida ID

Rotasi Barak Berita Siantar Berita Simalungun Danau Toba Wisata

No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas

© 2020-2023 Piramida ID

Rotasi Barak Berita Siantar Berita Simalungun Danau Toba Wisata