Piramida.id
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy
Selasa, Juli 1, 2025
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
Piramida.id
  • Berita
  • Dialektika
  • Dunia
  • Edukasi
  • Ekologi
  • Ekosospolbud
  • Kabar Desa
  • Pojokan
  • Sains
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Spiritualitas
Home Dialektika

Turunnya jumlah Mahasiswa Baru karena Pandemi: Apa yang Bisa Dilakukan?

by Redaksi
16/11/2020
in Dialektika
102
SHARES
732
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Telegram

Luthfi T. Dzulkifar*

PIRAMIDA.ID- Melemahnya perekonomian Indonesia akibat pandemi COVID-19 berdampak buruk terhadap kondisi keuangan perguruan tinggi di Indonesia.

Angka pengangguran yang meningkat dan turunnya pendapatan orang tua mahasiswa – ditambah dengan banyaknya kampus yang belum bisa menjalankan kuliah daring dengan baik – menyebabkan berkurangnya jumlah mahasiswa baru tahun ajaran ini.

Raihan, Rektor Universitas Islam Jakarta (UID) dan juga Sekretaris Jenderal Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Wilayah III di Jakarta, misalnya, memberikan masalah ini dihadapi oleh banyak kampus di Indonesia.

“Jumlahnya bervariasi, yang parah turun mulai 50%-90%,” ujarnya.

Universitas Nasional dan Universitas Islam Djakarta di Jakarta, misalnya, masing-masing mengalami penurunan sekitar 20%.

Raihan menambahkan dampaknya lebih parah lagi terutama pada perguruan tinggi swasta (PTS) dan kampus dengan jumlah mahasiswa yang memang sedikit.

“Kalau saya mengikuti webinar APTISI seluruh Indonesia, akibatnya pada hampir setengahnya [PTS di Indonesia yang mengalami tingkat penurunan mahasiswa lebih dari 50%],” terangnya.

Penurunan ini pada akhirnya menyebabkan berbagai perguruan tinggi mengalami penurunan pendapatan.

Masalah keuangan yang dialami institusi pendidikan tinggi di Indonesia merupakan bagian dari cerminan kondisi yang diderita oleh sektor pendidikan selama pandemi. Banyak sekolah mulai dari tingkat Taman Kanak-Kanak (TK) di daerah rawan COVID-19 mengalami penurunan jumlah siswa dan harus memotong biaya SPP.

Dalam tulisan ini kami berbicara dengan pejabat rektorat di tiga kampus untuk memahami respons bagaimana sektor pendidikan tinggi mengatasi masalah ini.

PTS paling terdampak

Raihan menambahkan dampak pandemi COVID-19 lebih parah lagi terlihat pada perguruan tinggi swasta (PTS) dan kampus dengan jumlah mahasiswa yang memang sedikit.

Hal ini dikarenakan sebagian besar pendapatannya bersumber dari uang kuliah mahasiswa.

“Kalau negeri dia punya dana dari pemerintah juga, sekian persen dari mahasiswa bisa sekian persen dari APBN. Swasta bisa dibilang sumber dana mayoritas dari biaya kuliah mahasiswa,” kata Andrei Ikhsano, Rektor London School of Public Relations (LSPR) Jakarta.

Berdasarkan riset dari Amerika Serikat, banyak PTS kecil di Indonesia juga memiliki dana riset dan pengembangan teknologi pembelajaran yang minim.

“Kalau boleh saya katakan, sebagian [PTS] kapasitas pembelajaran daringnya oke. Selebihnya memiliki kemampuan yang boleh dikatakan terbata-bata, karena kan tidak semua punya LMS [sistem pembelajaran daring],” kata Raihan.

Raihan sendiri memperkirakan ada hampir setengah angka PTS di Indonesia yang mengalami tingkat penurunan mahasiswa baru setidaknya 50%.

PTS menyumbang 3.171 lembaga (sekitar 96% total perguruan tinggi di Indonesia) dan merupakan tempat belajar hampir 4,5 juta mahasiswa (sekitar 64% jumlah nasional).

Berbagai respons dari pejabat kampus

Salah satu langkah bagi kampus untuk meredam dampak tersebut adalah menghemat pengeluaran pembangunan dan fasilitas – renovasi, alat kantor, penggunaan listrik, dan seterusnya.

Namun, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi di Kementerian Pendidikan, Nizam menjelaskan bahwa biaya operasional fisik hanya menyumbang 5%-10% dari total pengeluaran perguruan tinggi.

“Selama pembelajaran daring, tetap ada cost [dari] dosen [yang] tetap hadir, penilaian berjalan, layanan administrasi berjalan,” kata Nizam.

Studi tahun 2011 dari Asosiasi Universitas Eropa (EUA), misalnya, menemukan bahwa universitas di dunia pada umumnya memiliki porsi pengeluaran untuk sumber daya manusia sekitar 60%-90%.

Oleh karena itu, banyak kampus memilih untuk melakukan penghematan di sektor ini. Universitas Ma Chung di Jawa Timur, misalnya, terpaksa harus memotong tunjangan jabatan untuk tenaga pendidikannya – yang besarannya sekitar 10% dari total pendapatan bulanan.

“Tunjangan jabatan itu dikurangi karena memang kondisinya sedang tidak menguntungkan, karena kami baru mengandalkan pemasukan mahasiswa saja. Jadi ada pemangkasan tapi tidak mengurangi gaji pokok,” kata Patrisius Djiwandono, Wakil Rektor di Ma Chung.

Sebagai gantinya, Ma Chung memangkas hari kerja stafnya dari lima hari menjadi empat hari dalam seminggu dengan shift yang bergantian.

“Ada secara kasar mungkin sekitar 30% berkurang [biaya operasional kampus],” kata Patrisius.

Sementara itu, Andrei mengatakan kampusnya, LSPR memilih membatasi honor transportasi untuk stafnya.

“Kalau dulu kita berikan secara total, sekarang kita hitung hanya kalau masuk kampus atau saat work from home (WFH). Kami rasa itu cukup fair [adil],” katanya.

Namun, Patrisius mengaku bahwa kampusnya sudah mempersiapkan kemungkinan terburuk untuk mengurangi jumlah staf mengingat PTS seperti Universitas Ma Chung memiliki kondisi keuangan yang lebih menantang dibandingkan perguruan tinggi yang besar.

“Sampai sekarang tidak [memecat], baru sebatas peringatan pada mereka yang kinerjanya rendah sebagai satu kode kasarnya kalau kinerjanya seperti ini terus kami tidak bisa mempertahankan kedepannya, apalagi di masa pandemi ini,” katanya.

Mitigasi yang dibutuhkan secara jangka panjang

Mengingat ketidakpastian dari berakhirnya pandemi COVID-19 maupun dampaknya pada pendidikan tinggi, Raihan manghimbau seluruh kampus untuk mulai memikirkan strategi bertahan jangka panjang.

Berdasarkan skenario yang dibuat oleh APTISI, Raihan mengatakan kondisi pandemi ini akan menyebabkan hanya sekitar 60% dari 4.500 kampus di Indonesia yang akan bertahan.

Salah satu strategi yang bisa diterapkan adalah mengembangkan bentuk usaha yang bisa dilakukan yayasan penaung perguruan tinggi setidak tidak bergantung sepenuhnya pada jumlah mahasiswa yang baru.

LSPR Jakarta, misalnya, memiliki menawarkan program ke perusahaan, lembaga, dan kementerian baik training komunikasi, konsultansi, dan lain lain.

“In total, mungkin kalau kita bicara per tahun bisa membantu menyusun hampir 20% hingga 25% dari sumber pendapatan lain [selain biaya kuliah mahasiswa],” kata Andrei.

Patrisius mengatakan kampusnya, Universitas Ma Chung juga mulai merintis hal yang sama – seperti menawarkan kursus bahasa dari Fakultas Bahasa. Ia memproyeksikan keuntungannya baru bisa dinikmati 1 hingga 2 tahun ke depan.

Upaya lain yang bisa menjadi pilihan perguruan tinggi, menurut Raihan, adalah melakukan efisiensi jumlah program studi hingga skema merger PTS.(*)


 

Tags: #kampus#mahasiswa#sepi#turun
Share41SendShare

Related Posts

Pidato Lengkap Jefri Gultom di Dies Natalis GMKI ke-74: Bangkit Ditengah Pergumulan

26/02/2024

Bangkit Ditengah Pergumulan Pidato 74 tahun GMKI Jefri Edi Irawan Gultom Para peletak sejarah selalu berpegang pada prinsip ini, ‘’perjalanan...

Pewaris Opera Batak

11/07/2023

Oleh: Thompson Hs* PIRAMIDA.ID- Tahun 2016 saya menerima Anugerah Kebudayaan dari Kemdikbud (sekarang Kemendikbudristek) Republik Indonesia di kategori Pelestari. Sederhananya,...

Mengapa Membahas Masa Depan Guru “Dianggap” Tidak Menarik?

01/05/2023

Oleh: Agi Julianto Martuah Purba PIRAMIDA.ID- “Mengapa sejauh ini kampus kita tidak mengadakan seminar tentang tantangan dan strategi profesi guru di...

Membangun Demokrasi: Merawat Partisipasi Perempuan di Bidang Politik

14/04/2023

Oleh: Anggith Sabarofek* PIRAMIDA.ID- Demokrasi, perempuan dan politik merupakan tiga unsur yang saling berkesinambungan satu dengan yang lain. Berbicara mengenai...

Dari Peristiwa Kanjuruhan Hingga Batalnya Indonesia Tuan Rumah Piala Dunia U-20

03/04/2023

Oleh: Edis Galingging* PIRAMIDA.ID- Dunia sepak bola tanah air sedang merasakan duka yang dalam. Kali ini, duka itu hadir bukan...

Prinsip-Prinsip Disiplin Kelas

02/04/2023

Oleh: Muhammad Muharram Azhari* PIRAMIDA.ID- Pengertian disiplin menurut Elizabeth Hurtock mengemukakan bahwa; Disiplin itu berasal dari kata "discipline", yaitu seseorang...

Load More

Tinggalkan KomentarBatalkan balasan

Terkini

Berita

Robot Polri Tuai Kritik Netizen, Fawer Sihite: Inovasi Harus Disambut Baik, Tapi Polri Perlu Bangun Instrumen Komunikasi yang Efektif

30/06/2025
Berita

Tokoh Cipayung Plus Gabung Golkar Lewat AMPI, Jefri Gultom: Politik Adalah Etika untuk Melayani

28/06/2025
Berita

Tokoh Cipayung Plus Login Golkar Pada HUT AMPI, Bahlil Lahadalia : Adik-Adik Saya Sudah di Jalan Yang Benar

28/06/2025
Berita

IRKI Nilai Tafsir UU Tipikor atas Pedagang Pecel Lele Menyesatkan

22/06/2025
Dunia

Perang Israel-Iran Menunjukkan Pentingnya STEM, Fawer Sihite: Dukung Sikap Presiden Prabowo

22/06/2025
Berita

Buntut Viralnya Dugaan Kekerasan Terhadap Tunanetra di Siantar, ILAJ Minta KND Periksa Wali Kota dan Jajaran Terkait

19/06/2025

Populer

Berita

Tokoh Cipayung Plus Login Golkar Pada HUT AMPI, Bahlil Lahadalia : Adik-Adik Saya Sudah di Jalan Yang Benar

28/06/2025
Edukasi

Keterbatasan Jumlah Guru Terampil

09/12/2021
Berita

Tokoh Cipayung Plus Gabung Golkar Lewat AMPI, Jefri Gultom: Politik Adalah Etika untuk Melayani

28/06/2025
domain publik
Dialektika

Daoed Joesoef, Hakikat Pendidikan, dan Nilai Keindonesiaan

17/09/2021
Berita

IRKI Nilai Tafsir UU Tipikor atas Pedagang Pecel Lele Menyesatkan

22/06/2025
Dunia

Sumber Air Bersih dan Air Minum di Arab Saudi

07/06/2020
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba