Piramida.id
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy
Selasa, Juli 1, 2025
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
Piramida.id
  • Berita
  • Dialektika
  • Dunia
  • Edukasi
  • Ekologi
  • Ekosospolbud
  • Kabar Desa
  • Pojokan
  • Sains
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Spiritualitas
Home Dialektika

Urgensi Pendidikan Anti Korupsi Sebagai Sarana “Social Engineering”

by Redaksi
18/09/2020
in Dialektika
118
SHARES
842
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Telegram

Grasela Shyntya Putri Siahaan & Daulat Nathanael Banjarnahor*

PIRAMIDA.ID- Indonesia sebagai negara besar dan luas yang memiliki sumber daya alam (SDA) yang melimpah, namun sampai saat ini masih tertinggal dari negara-negara lain.

Salah satu penyebabnya adalah maraknya korupsi, di mana merupakan sebuah fakta yang dapat dilihat secara nyata bahwa korupsi merupakan kejahatan luar biasa karena telah merampas hak-hak warga negara untuk memperoleh kesejahteraan dari negara sesuai konstitusi.

Krisis moralitas dan akhlak ditengarai menjadi faktor determinan maraknya kasus korupsi sehingga korupsi terus subur hingga saat ini dan tidak bisa dipungkiri bahwa saat ini pelaku kejahatan tindak korupsi mulai didominasi oleh anak muda di kalangan usia 25-40 tahun, seperti yang dinyatakan oleh Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Agus Raharjo bahwa saat ini banyak tersangka korupsi yang usianya masih terbilang muda dan tergolong produktif. Berbeda dengan para pelaku korupsi di masa sebelumnya yang didominasi orang tua.

Contoh kasus korupsi yang dilakukan oleh kaum muda dan sempat menjadi pemberitaan di media massa cetak dan online, yakni kasus korupsi yang dialami mantan Gubernur Jambi, Zumi Zola yang masih berusia 40 tahun.

Fakta ini semakin mempertegas dimulai regenerasi pelaku korupsi dari kalangan orang tua ke kalangan anak muda. Identifikasi masalah yang dapat dilihat dalam kasus korupsi oleh anak muda ini adalah belum diterapkannya edukasi/pendidikan anti korupsi pada generasi muda sejak dini, yaitu sejak sekolah dasar hingga ke tingkat perguruan tinggi.

Pendidikan anti korupsi sendiri bermakna usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan proses belajar mengajar yang kritis terhadap nilai-nilai anti korupsi.

Dalam proses tersebut maka pendidikan anti korupsi bukan sekedar media bagi transfer pengalihan pengetahuan (kognitif) namun juga menekankan pada upaya pembentukan karakter (afektif) dan kesadaran moral dalam melakukan perlawanan (psikomotorik) terhadap penyimpangan perilaku korupsi.

Sesuai pengertian dan dielaborasiakan dengan fakta maraknya korupsi di Indonesia maka pendidikan anti korupsi sangatlah penting untuk diimplementasikan sejak dini.

Menyetir pendapat Roscoe Pound yang mengatakan hukum sebagai sarana rekayasa sosial (social engineering) masyarakat, maka menurut hemat kami (penulis) pendidikan anti korupsi dapat diibaratkan juga sebagai satu sistem layaknya sistem hukum karena pendidikan anti korupsi berisi sistem bagaimana mendidik manusia sejak dini untuk menghindari perilaku tindakan korupsi.

Maka kami (penulis) menganggap pendidikan anti korupsi memiliki urgensi untuk diterapkan sejak dini sebagai upaya dan sarana dari negara (pemerintah) untuk meminimalisir dan bahkan dapat berupaya mencegah terjadinya tindak pidana korupsi.

Dengan minimnya tindak pidana korupsi maka pemerintah dapat menggunakan anggaran sebaik-baiknya untuk pembangunan dan kesejahteraan masyarakat demi tercapainya tujuan berngara Indonesia sebagaimana yang ada dalam UUD NRI 1945 sebagai Konstitusi RI.


* Mahasiswi Program Studi Pendidikan Kewarganegaran FKIP Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar.

** Dosen Program Studi Pendidikan Kewarganegaran FKIP Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar.

Tags: #korupsi#nommensen#roscoepound#socialengineering
Share47SendShare

Related Posts

Pidato Lengkap Jefri Gultom di Dies Natalis GMKI ke-74: Bangkit Ditengah Pergumulan

26/02/2024

Bangkit Ditengah Pergumulan Pidato 74 tahun GMKI Jefri Edi Irawan Gultom Para peletak sejarah selalu berpegang pada prinsip ini, ‘’perjalanan...

Pewaris Opera Batak

11/07/2023

Oleh: Thompson Hs* PIRAMIDA.ID- Tahun 2016 saya menerima Anugerah Kebudayaan dari Kemdikbud (sekarang Kemendikbudristek) Republik Indonesia di kategori Pelestari. Sederhananya,...

Mengapa Membahas Masa Depan Guru “Dianggap” Tidak Menarik?

01/05/2023

Oleh: Agi Julianto Martuah Purba PIRAMIDA.ID- “Mengapa sejauh ini kampus kita tidak mengadakan seminar tentang tantangan dan strategi profesi guru di...

Membangun Demokrasi: Merawat Partisipasi Perempuan di Bidang Politik

14/04/2023

Oleh: Anggith Sabarofek* PIRAMIDA.ID- Demokrasi, perempuan dan politik merupakan tiga unsur yang saling berkesinambungan satu dengan yang lain. Berbicara mengenai...

Dari Peristiwa Kanjuruhan Hingga Batalnya Indonesia Tuan Rumah Piala Dunia U-20

03/04/2023

Oleh: Edis Galingging* PIRAMIDA.ID- Dunia sepak bola tanah air sedang merasakan duka yang dalam. Kali ini, duka itu hadir bukan...

Prinsip-Prinsip Disiplin Kelas

02/04/2023

Oleh: Muhammad Muharram Azhari* PIRAMIDA.ID- Pengertian disiplin menurut Elizabeth Hurtock mengemukakan bahwa; Disiplin itu berasal dari kata "discipline", yaitu seseorang...

Load More

Comments 1

  1. Daulat Nathanael Banjarnahor, M.H. says:
    5 tahun ago

    Terima kasih.. selamat membaca. Semoga bermanfaat.. Daulat Nathanael Banjarnahor, M.H. Dosen Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar.

    Memuat...
    Balas

Tinggalkan KomentarBatalkan balasan

Terkini

Berita

Robot Polri Tuai Kritik Netizen, Fawer Sihite: Inovasi Harus Disambut Baik, Tapi Polri Perlu Bangun Instrumen Komunikasi yang Efektif

30/06/2025
Berita

Tokoh Cipayung Plus Gabung Golkar Lewat AMPI, Jefri Gultom: Politik Adalah Etika untuk Melayani

28/06/2025
Berita

Tokoh Cipayung Plus Login Golkar Pada HUT AMPI, Bahlil Lahadalia : Adik-Adik Saya Sudah di Jalan Yang Benar

28/06/2025
Berita

IRKI Nilai Tafsir UU Tipikor atas Pedagang Pecel Lele Menyesatkan

22/06/2025
Dunia

Perang Israel-Iran Menunjukkan Pentingnya STEM, Fawer Sihite: Dukung Sikap Presiden Prabowo

22/06/2025
Berita

Buntut Viralnya Dugaan Kekerasan Terhadap Tunanetra di Siantar, ILAJ Minta KND Periksa Wali Kota dan Jajaran Terkait

19/06/2025

Populer

Berita

Tokoh Cipayung Plus Login Golkar Pada HUT AMPI, Bahlil Lahadalia : Adik-Adik Saya Sudah di Jalan Yang Benar

28/06/2025
Edukasi

Keterbatasan Jumlah Guru Terampil

09/12/2021
Berita

Tokoh Cipayung Plus Gabung Golkar Lewat AMPI, Jefri Gultom: Politik Adalah Etika untuk Melayani

28/06/2025
domain publik
Dialektika

Daoed Joesoef, Hakikat Pendidikan, dan Nilai Keindonesiaan

17/09/2021
Berita

IRKI Nilai Tafsir UU Tipikor atas Pedagang Pecel Lele Menyesatkan

22/06/2025
Dunia

Sumber Air Bersih dan Air Minum di Arab Saudi

07/06/2020
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba

%d