Piramida.id
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy
Selasa, Juni 17, 2025
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
Piramida.id
  • Berita
  • Dialektika
  • Dunia
  • Edukasi
  • Ekologi
  • Ekosospolbud
  • Kabar Desa
  • Pojokan
  • Sains
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Spiritualitas
Home Dialektika

Urgensi Penekanan paham Nasionalisme di Era Globalisasi

by Redaksi
07/04/2021
in Dialektika
99
SHARES
710
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Telegram

Juan Ambarita*

PIRAMIDA.ID- Nasionalisme merupakan kata yang sering muncul ketika berbicara tentang sejarah kemerdekaan Indonesia. Hal ini disebabkan oleh karena adanya keinginan yang kuat dari para pendahulu bangsa Indonesia untuk berjuang demi terbebasnya bangsa Ini dari belenggu kolonialisme Belanda dan Jepang pada zaman dahulu.

Semangat untuk membentuk sebuah tatanan kehidupan yang merdeka dan bebas dari kolonialisme akhirnya melahirkan suatu kesatuan antar suku, ras, agama, dan golongan untuk bersatu kemudian membentuk suatu politik identitas serta solidaritas nasional, yaitu nasionalisme Indonesia.

Semangat nasionalisme di Indonesia pada dasarnya memang lahir dari bentuk perlawanan terhadap kolonialisme. Akan tetapi nasionalisme Indonesia juga dipengaruhi oleh adanya politik identitas serta solidaritas nasional.

Ada banyak defenisi dari nasionalisme. Di sini penulis hanya mengutip tiga saja;

1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), nasionalisme adalah paham (ajaran) untuk mencintai bangsa dan negara sendiri; sifat kenasionalan.

2.Menurut Ir. Soekarno, founding father Negara Kesatuan Republik Indonesia, nasionalisme (dalam Irwan, 2001) bukanlah jingo nasionalisme atau chauvinisme, dan bukan pula suatu tiruan atau kopi dari nasionalisme barat. Nasionalisme adalah nasionalisme yang menerima rasa hidupnya sebagai wahyu.

3. Menurut Adolf Hitler, nasionalisme adalah suatu sikap dan semangat rela berkorban untuk melawan bangsa lain demi bangsa sendiri.

Berdasarkan tiga defenisi yang tertera di atas, penulis menyimpulkan bahwa nasionalisme adalah paham tentang kebangsaan dan cinta tanah air yang kemudian diwujudnyatakan dalam tindakan bermasyarakat dan bernegara. Nasionalisme amat diperlukan dalam rangka mencapai tujuan negara sebagaimana termaktub di dalam Pembukaan Undang Undang Dasar NRI 1945.

Namun di era serba modern saat ini, nasionalisme benar-benar mendapat ujian serius dari globalisme. Derasnya gempuran kebudayaan asing yang terfasilitasi oleh media dan teknologi internet dapat secara bebas hadir di tengah-tengah masyarakat dan berpotensi mendominasi serta mempengaruhi atau bahkan mengaburkan kebudayaan, nilai-nilai serta kearifan lokal dari berbagai daerah yang menjadi ciri khas Indonesia semenjak diproklamasikan oleh founding father kita, Ir. Soekarno.

Ditambah lagi dengan permasalahan-permasalahan pelik dis-integrasi bangsa seperti bermunculannya gerakan dengan ideologi yang berseberangan dengan ideologi negara, terorisme, radikalisme, serta konflik sosial bermotif suku, ras, dan agama yang mengindikasikan bahwa nilai-nilai nasionalisme dalam masyarakat sudah mulai tergerus.

Globalisme mengikis nasionalisme lewat kekuatan-kekuatan kapitalis asing yang menginvasi dan semakin merajalelanya memperluas jaringannya demi mengeruk sumber daya alam Indonesia yang melimpah. Eksploitasi alam maupun tenaga kerja oleh pihak asing dilakukan dengan kedok “investasi”, di mana keuntungan lebih banyak dinikmati oleh kapitalis asing, secara tidak langsung kita dijajah kembali oleh kekuatan asing.

Dalam kaitan antara globalisme dengan nasionalisme, penulis beranggapan bahwa negara hanya dijadikan sebagai alat penjaga keamanan dan ketertiban, sedangkan kemakmuran dan kesejahteraan dikuasai sebagian besar oleh perusahaan-perusahaan multi nasional yang notabenenya adalah milik asing. Hal ini bertendensi kepada pergeseran peran negara ke arah di mana nantinya nasionalisme warga negara sedikit demi sedikit akan memudar dan diganti dengan paham globalisme yang mendewakan uang dan kesenangan. Memudarnya semangat atau nilai-nilai nasionalisme sedikit demi sedikit akan berpengaruh terhadap perjalanan negara.

Kecenderungan munculnya kelompok-kelompok etnis merupakan salah satu bentuk memudarnya nasionalisme. Di tengah maraknya globalisme dengan segala atributnya, berupa modernisasi, keterbukaan, kemudahan dan kemajuan teknologi, merupakan sebuah tantangan bagi eksistensi nasionalisme. Peran kapital asing semakin besar dan ketergantungan negara terhadap pihak asing semakin menyudutkan peran negara di mata warga negara.

Era teknologi komunikasi dengan mewabahnya internet dengan segala fitur canggihnya semakin melegitimasi bahwa dunia semakin sempit dan ada tendensi ke arah dunia sebagai suatu kesatuan, sebuah kerumunan, masyarakat layaknya negara. Orang bebas berinteraksi satu sama lain tanpa adanya sekat pembatas. Tanpa dorongan yang kuat dari dalam dan kesadaran warga negara akan pentingnya nasionalisme maka lambat laun orang akan semakin individualistis tanpa ada keinginan untuk menjalin keterikatan satu sama lain.

Akhirnya di tengah semakin majunya peradaban dengan teknologi ilmu pengetahuan yang semakin maju, paham nasionalisme diuji apakah akan tetap eksis atau bahkan hilang ditelan arus globalisasi?
Berangkat dari asumsi ini, nasionalisme perlu disuarakan kembali untuk menjaga kedaulatan bangsa dan membawa Indonesia ke arah yang lebih baik karena jika tidak persatuan dan kesatuan akan terancam dan generasi mendatang akan bersikap apatis terhadap negerinya sendiri.(*)


Penulis merupakan Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Jambi.

Tags: #kapitalisme#liberalisme#nasionalisme#tantangan
Share40SendShare

Related Posts

Pidato Lengkap Jefri Gultom di Dies Natalis GMKI ke-74: Bangkit Ditengah Pergumulan

26/02/2024

Bangkit Ditengah Pergumulan Pidato 74 tahun GMKI Jefri Edi Irawan Gultom Para peletak sejarah selalu berpegang pada prinsip ini, ‘’perjalanan...

Pewaris Opera Batak

11/07/2023

Oleh: Thompson Hs* PIRAMIDA.ID- Tahun 2016 saya menerima Anugerah Kebudayaan dari Kemdikbud (sekarang Kemendikbudristek) Republik Indonesia di kategori Pelestari. Sederhananya,...

Mengapa Membahas Masa Depan Guru “Dianggap” Tidak Menarik?

01/05/2023

Oleh: Agi Julianto Martuah Purba PIRAMIDA.ID- “Mengapa sejauh ini kampus kita tidak mengadakan seminar tentang tantangan dan strategi profesi guru di...

Membangun Demokrasi: Merawat Partisipasi Perempuan di Bidang Politik

14/04/2023

Oleh: Anggith Sabarofek* PIRAMIDA.ID- Demokrasi, perempuan dan politik merupakan tiga unsur yang saling berkesinambungan satu dengan yang lain. Berbicara mengenai...

Dari Peristiwa Kanjuruhan Hingga Batalnya Indonesia Tuan Rumah Piala Dunia U-20

03/04/2023

Oleh: Edis Galingging* PIRAMIDA.ID- Dunia sepak bola tanah air sedang merasakan duka yang dalam. Kali ini, duka itu hadir bukan...

Prinsip-Prinsip Disiplin Kelas

02/04/2023

Oleh: Muhammad Muharram Azhari* PIRAMIDA.ID- Pengertian disiplin menurut Elizabeth Hurtock mengemukakan bahwa; Disiplin itu berasal dari kata "discipline", yaitu seseorang...

Load More

Tinggalkan KomentarBatalkan balasan

Terkini

Berita

Refleksi Hari Lahir Pancasila, Fawer Sihite: Kita Harus Dengarkan Hati Nurani Rakyat

01/06/2025
Berita

Kalah Sebagai Calon Ketua Umum, Fawer Sihite Pastikan Dukung Kepemimpinan Prima Surbakti dan Jessica Worouw di GMKI

28/05/2025
Berita

Aliansi Mahasiswa Siantar Se-Jabodetabek Akan Kepung Mabes Polri: Tuntut Penangkapan Wali Kota Wesli Silalahi

11/05/2025
Berita

Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH): Penegakan Hukum atau Alibi Militerisasi Atas Nama Konservasi?

09/05/2025
Berita

Ketua Front Justice: Kepemimpinan Wesly Silalahi Dinilai Gagal, Siantar Mengarah ke Kemunduran dan Kota Gelap

07/05/2025
Berita

GMKI Cabang Bandar Lampung Ungkap Krisis Kepolisian di Daerah Lampung: “Kekuasaan Tanpa Kendali, Rakyat Tanpa Perlindungan”

01/05/2025

Populer

Dunia

Sumber Air Bersih dan Air Minum di Arab Saudi

07/06/2020
Dialektika

Prinsip-Prinsip Disiplin Kelas

02/04/2023
Berita

Ketua Front Justice: Kepemimpinan Wesly Silalahi Dinilai Gagal, Siantar Mengarah ke Kemunduran dan Kota Gelap

07/05/2025
Berita

Aliansi Mahasiswa Siantar Se-Jabodetabek Akan Kepung Mabes Polri: Tuntut Penangkapan Wali Kota Wesli Silalahi

11/05/2025
Ekologi

Mengenal Prof. Mr. St. Munadjat Danusaputro, Guru Besar Hukum Lingkungan Hidup

22/06/2020
Pojokan

Pesan Tersembunyi Ki Narto Sabdo Dalam Lagu Kelinci Ucul

23/09/2020
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba