Piramida.id
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy
Selasa, Februari 7, 2023
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
Piramida.id
  • Berita
  • Dialektika
  • Dunia
  • Edukasi
  • Ekologi
  • Ekosospolbud
  • Kabar Desa
  • Pojokan
  • Sains
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Spiritualitas
Home Dialektika

Apakah Daging Pegang Peran Penting bagi Evolusi Otak Manusia?

by Redaksi
22/03/2022
in Dialektika
99
SHARES
707
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Telegram

PIRAMIDA.ID- Sebetulnya, kita, manusia, bisa mengalami nasib sama seperti dinosaurus, yaitu punah. Tapi kita sekarang masih eksis. Jadi apa yang membedakan kita dari dinosaurus? Yang terutama adalah: manusia mengembangkan otaknya menjadi lebih kuat dan produktif.

Itu keuntungan besar dalam proses evolusi. Tapi harus dibayar mahal. Ahli paleoantropologi Philipp Gunz mengatakan, otak adalah organ yang sangat energetik dan rumit. “Sebagai spesies, manusia harus mampu memenuhi kebutuhan energi otak yang sangat besar. Karena walaupun volumenya hanya beberapa persen dari volume tubuh, otak perlu 25% energi kita selama 24 jam sehari, dan tujuh hari sepekan.”

Pola Makan Tepat Sokong Ketahanan terhadap Kepunahan

Oleh karena itu timbul pertanyaan dari mana datangnya energi ini? Mengapa otak kita bisa berkembang pesat sampai bentuknya sekarang? Itulah yang diselidiki ahli paleoantropologi, Philip Gunz herausfinden.

Energi dari konsumsi daging

Untuk menjawab teka-teki perkembangan otak manusia, ada baiknya menengok makanan hewan yang paling mirip manusia, yaitu kera besar. Jika dibandingkan dengan makanan manusia, tampak jelas bahwa kera besar hanya mengkonsumsi tumbuhan. Itu jugalah yang awalnya dilakukan nenek moyang kita.

Tapi itu kemudian berubah. Kera besar yang diberi nama Lucy hidup sekitar tiga juta tahun lalu, dan dia memakan daging, walaupun jarang. Itu terbukti dari tulang hewan yang memiliki takik yang unik. Takik pada tulang hewan itu berasal dari peralatan dari batu, yang digunakan nenek moyang kita untuk melepas daging dari tulang.

Kemudian, sekitar dua setengah juta tahun lalu, konsumsi daging meningkat dengan sangat cepat. Philipp Gunz, ahli paleoantropolosi, “Kami menduga, keturunan manusia setelah itu mulai secara aktif memburu hewan. Setiap kali berburu, mereka juga semakin sukses, semakin ulung, sehingga bisa mengkonsumsi lebih banyak daging.”

Dengan demikian mereka mendapat energi dalam jumlah lebih besar. Oleh sebab itu, otak manusia juga semakin besar. Artinya, itu perkembangan yang mereka picu sendiri. Akhirnya, kita punya volume otak sangat besar jika dibandingkan dengan ukuran tubuh. Demikian dijelaskan Philipp Gunz.

Manusia jadi semakin hebat dalam berburu, dengan metode efektif, juga strategi dan senjata. Otak kita terus berkembang. Tapi apa urusannya daging hasil perburuan dengan ukuran otak kita?

Energi dari daging mendorong pertumbuhan otak

Ada sebuah teori. nenek moyang kita punya alat pencernaan yang besar, untuk mencerna tumbuhan. Itu perlu banyak energi. Dari daging tentu mereka bisa mendapat energi jauh lebih mudah daripada dari tumbuhan. Alat pencernaan lama-kelamaan jadi mengecil. Bersamaan dengan itu, energi yang tersisa digunakan tubuh untuk mendorong pertumbuhan otak. Dengan demikian, daging jadi faktor penting bagi evolusi otak kita.

Dari manakah energi berasal, apakah dari lemak atau dari protein di dalam daging? Pertanyaan itu sekarang sudah tidak bisa dijawab lagi. Philipp Gunz mengungkap, “Kalau soal ukuran otak, protein membuat otak kita menjadi seperti yang sekarang.” Jadi kita sebetulnya butuh banyak tambahan energi, yang datang dari daging, dan terutama dari protein serta lemak, untuk mengevolusi otak.

Jadi bagi evolusi manusia, daging mutlak dibutuhkan. Tapi lain dari tiga juta tahun lalu, sekarang kita bisa mendapatkan buah-buahan, sayuran dan padi-padian yang berkualitas jauh lebih tinggi. Energi dari daging kemungkinan tidak begitu dibutuhkan lagi oleh otak kita.(*)


DW Indonesia

Tags: #daging#evolusi#liniwaktu#peradaban
Share40SendShare

Related Posts

Hukum di Indonesia Makin Memburuk?

01/02/2023

Oleh: Kasihta Saragih, Claudia Sianturi, Nuri Giovani, Oscar Simbolon* PIRAMIDA.ID- Akhir-akhir ini situasi hukum yang ada di Indonesia mungkin sedang...

Manusia sebagai Makhluk Mengada dalam Ruang & Waktu

18/12/2022

Oleh: Inosius Pati Wedu* PIRAMIDA.ID- Kemajuan teknologi transportasi, informasi dan komunikasi di zaman modern menyebabkan manusia dapat berinteraksi dan berkomunikasi...

Sejarah Bidang

17/12/2022

PIRAMIDA.ID- “Sejarah itu bersajak”, ujar Mark Twain. Walau sejarah tak bisa terulang kembali. Sekarang, ke mana dan di mana kita...

Romantisme Bom Bunuh Diri Astana Anyar

12/12/2022

Oleh: Gregorius Bryan G. Samosir (Ketua Lembaga Pengembangan SDM PP PMKRI) PIRAMIDA.ID- Belum kering air mata akibat gempa yang mengguncang...

Peran Media Massa Sebagai Salah Satu Konsep Kekuatan Politik di Indonesia

18/11/2022

Oleh: Dwi Puja Kusuma* PIRAMIDA.ID- Perkembangan media massa di Indonesia mengalami pertumbuhan yang luar biasa. Utamanya setelah memasuki era reformasi,...

Eksistensi ABRI Sebagai Aktor Kekuatan Politik Pasca Orde Baru

16/11/2022

Oleh: Aulia Sindi Pifua* PIRAMIDA.ID- Berbicara mengenai politik merupakan satu hal yang sangat menarik, namun perlu digarisbawahi juga bahwa tidak...

Load More

Tinggalkan Komentar Batalkan balasan

Terkini

Berita

Lantik dan Bimtek PKD, Panwascam Purbatua Ingatkan Perlunya Kemampuan Pengawasan dan Integritas

07/02/2023
Berita

Lantik PKD, Ketua Panwaslu Dolok Panribuan Ingatkan Jajaran Jaga Integritas

07/02/2023
Edukasi

Membangun Kesadaran Bela Negara Masyarakat Indonesia

06/02/2023
Berita

Kelompok Senior Peduli GMKI Serahkan Bantuan Inventaris kepada PP GMKI

04/02/2023
Berita

Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas: DPP PARKINDO Berkolaborasi dengan KND dalam menghilangkan Stigma terhadap Disabilitas di Gereja

03/02/2023
Berita

Peringati 9 tahun Gugurnya 7 Relawan Kemanusiaan GMKI, GMKI Kutacane Gelar Ibadah Peringatan Hari Relawan

03/02/2023

Populer

Berita

Resmi Sertijab, Ini Struktur PP GMKI 2022-2024

01/02/2023
Edukasi

Peran Pemuda dan Mahasiswa untuk Pengembangan SDM

03/02/2023
Berita

Peringati 9 tahun Gugurnya 7 Relawan Kemanusiaan GMKI, GMKI Kutacane Gelar Ibadah Peringatan Hari Relawan

03/02/2023
Berita

Kelompok Senior Peduli GMKI Serahkan Bantuan Inventaris kepada PP GMKI

04/02/2023
Berita

Lantik dan Bimtek PKD, Panwascam Purbatua Ingatkan Perlunya Kemampuan Pengawasan dan Integritas

07/02/2023
Berita

Esensi Kekuasaan di Indonesia

28/01/2023

FULL CAFE SIANTAR DI JALAN NARUMONDA ATAS NO 30

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2020-2021 Piramida ID

wisata indonesia - destinasi wisata terpopuler Rotasi Asia - Berita Terkini Spot Wisata Danau Toba Terbaik destinasi wisata dunia

No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas

© 2020-2021 Piramida ID

wisata indonesia - destinasi wisata terpopuler Rotasi Asia - Berita Terkini Spot Wisata Danau Toba Terbaik destinasi wisata dunia