Piramida.id
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy
Senin, Mei 12, 2025
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
Piramida.id
  • Berita
  • Dialektika
  • Dunia
  • Edukasi
  • Ekologi
  • Ekosospolbud
  • Kabar Desa
  • Pojokan
  • Sains
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Spiritualitas
Home Pojokan

Catatan Perjalanan si ‘Enjoy’

by Redaksi
08/08/2020
in Pojokan
98
SHARES
703
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Telegram

Andry Napitupulu*

PIRAMIDA.ID- Lestari! Demikian kata yang diucapkan oleh kaum pemuda-pemudi yang suka berpetualang dengan alam. Mengapa hanya segelintir orang yang mengucapkan? Iya, mungkin mereka belum mengerti apa arti dari kata ‘lestari’.

Timbul pertanyaan kenapa ada kata ‘lestari’ dalam berpetualang? Kata ‘lestari’ memiliki makna bahwasanya ‘lestari’ merupakan pedoman bagi kaum pemuda-pemudi yang ingin tetap menjaga dan mengagumi keindahan alam yang Allah ciptakan.

Awal pertama kali saya sendiri berpetualang tepatnya di bulan September 2016, di mana saat itu saya masih kelas 10 duduk di bangku SMA Negeri 1 Bakti Raja, Kabupaten Humbang Hasundutan.

Air Terjun Sipoltak Hoda merupakan air terjun yang jarang dikunjungi oleh masyarakat setempat. Hal ini ditengarai karena jalan menuju air terjun tersebut cukuplah ekstrim dan berjurang.

Kala itu, timbul pertanyaan dari hati paling dalam, akankah saya sampai ke tempat tersebut? Cukup berat rasanya untuk sampai ke sana, namun niat dan tekad untuk memberanikan diri cukuplah besar.

Singkat cerita, akhirnya saya sampai ke sana dan di sana saya berkomitmen untuk melanjutkan perjalanan berpetualang kemana pun.

Cukup banyak perjalanan yang sudah saya kunjungi pada saat tinggal di Humbang Hasundutan — Kabupaten yang mencakup pinggiran Danau Toba.

Sedih juga untuk untuk meninggalkan tempat tersebut dikarenakan orangtua angkat saya pindah kerja.

***

Pada tahun 2018, tepatnya bulan Agustus, saya tiba di Kecamatan Kolang, Kabupaten Tapanuli Tengah, meninggalkan Kabupaten Humbang Hasundutan, karena saya akan melanjutkan pendidikan saya di SMA Negeri 1 Kolang.

Mungkin Kabupaten Tapanuli Tengah tidak asing lagi, tentu tempat tersebut berada di pinggiran laut terbuka.

Di sana saya juga kembali melanjutkan hobi petualangan di beberapa tempat yang berada di Kabupaten Tapteng tersebut.

Singkat cerita, saya hanya 1 tahun di sana. Saya kemudian ‘merantau’ ke Siantar untuk melanjutkan pendidikan saya ke perguruan tinggi di Politeknik Gihon, Pematangsiantar.

April 2019, dengan beraninya saya menginjakkan kaki dengan gagah berani di Pematangsiantar untuk melanjutkan pendidikan D3 Manajemen Informatika (Amd, Kom).

Di samping kesibukan perkuliahan, saya mencuri waktu untuk berpetualang, karena itu jiwa yang sudah mendalam dari diri saya.

Satu waktu, saya curi-dengar sekelompok pemuda-pemudi berbicara tentang Sibuatan, timbul kembali pertanyaan, apa sih Sibuatan?

Saya buka Google dan  saya searching, sempat tidak percaya bahwa mereka mau berbicara untuk menaiki gunung Sibuatan yang perjalanannya 10 jam dan cukup parah menuju ke gunung Sibuatan.

Namun, di situ saya kembali bertekad untuk menaiki gunung tersebut. Saya sendiri sebelumnya sudah pernah menaiki gunung Sibayak, namun dari penuturan mereka, ternyata gunung Sibuatan ini lebih ekstrem dan tempatnya bisa dikatakan angker, karena berada di tengah hutan rimba.

Akhirnya, kami pergi ke sana dengan personil 10 orang di mana komposisinya terdiri dari 7 pemuda dan 3 pemudi memberanikan diri menaiki gunung tertinggi di Sumatera Utara tersebut.

Sesampainya di base camp desa Pancur Baru, kami harus terlebih dahulu mendaftarkan diri untuk menaiki Sibuatan.

Singkat cerita, sampai di posko 1 kami semua berkumpul, dan salah satu dari teman saya mengatakan sebelum kita menaiki ada baiknya kita berdoa agar kita sampai dengan selamat.

Saya kemudian diunjuk untuk memimpin doa. Selepas berdoa, kami kemudian mulai mendaki dan hingga 10 jam kemudian kami sampai di atas puncak Gunung Sibuatan yang berketinggian 2457 mdpl.

Banyak pelajaran yang saya dapat ketika menaiki Sibuatan di mana saya diajak untuk menjadi orang yang memiliki prinsip hidup yang jelas, semakin kuatnya saya berkomitmen untuk berpetualang ke tempat di mana saya belum pernah mengunjungi nya.

Di samping saya memiliki jiwa dalam dalam berpetualang, saya juga memiliki sifat bersosialisasi yang cukup. Sampai saat ini saya masih menjalani kehidupan saya sebagai mahasiswa, berjiwa berpetualang, dan berjiwa bersosialisasi, karena setiap manusia pasti membutuhkan seseorang.

Prinsip saya hanya satu, hidup itu pilihan, jadi selagi masih bisa, gunakan waktumu sebaik mungkin.

Banyak pelajaran dan pengalaman yang saya dapat dari alam, tapi saya tidak ingin menyombongkan diri dalam hal tersebut.

Saya hanya bisa berpura-pura diam di depan publik, karena saya tidak memiliki hobi untuk berkata-kata banyak di depan banyak orang, tetapi jika saya diminta untuk angkat berbicara, saya siap untuk memberikan dan berbagi cerita sesama yang lain.


Penulis merupakan mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Siantar. Hobi berpetualang dan mencari tantangan. Saat ini aktif di GMKI Pematangsiantar-Simalungun.

Tags: #catatanperjalanan#inspirasi#survival
Share39SendShare

Related Posts

Asal-usul Permainan Tradisional Anak-anak

12/07/2023

PIRAMIDA.ID- Anda merasa jenuh dengan bermain dengan gim di ponsel dan laptop? Terlalu lama bermain gim bisa menyebabkan kerusakan mata akibat...

Mengapa ada Tujuh Hari dalam Seminggu?

11/07/2023

PIRAMIDA.ID- Akhir pekan selalu tak kunjung tiba, kita harus menunggu enam hari penuh antara Senin dan Sabtu. Satu minggu itu...

Ini Medan, Bung!

05/03/2023

Supriadi Harja* PIRAMIDA.ID- Aku lupa, kapan aku pernah mengenal orang ini. Begitu melihatku, ia memperkenalkan diri. Namanya Pak Sukri. Namun...

Seperti Apa Sistem Absensi yang Banyak Digunakan di Indonesia?

20/12/2022

PIRAMIDA.ID- Aset terbesar perusahaan adalah karyawan. Tanpa karyawan, perusahaan tidak akan dapat mencapai tujuan perusahaan. Untuk mencapai tujuannya, human resources...

Mimpi

07/12/2022

Billie Gregorine* PIRAMIDA.ID- Semua orang sekiranya pastilah pernah bermimpi. Sambil rebahan, sayup-sayup kudengar lagu dari Nadin Hamizah yang judulnya 'Rumpang'....

Mengantongi Ragam Cerita dari Tanah Papua

04/09/2022

Oleh: Roberto Duma Buladja* PIRAMIDA.ID- Konsultasi Nasional (Konas) GMKI berlangsung pada 23–27 Agustus 2022 di Jayapura, tanah Papua. Kurang lebih...

Load More

Comments 3

  1. Niayeni says:
    5 tahun ago

    Kapan-kapan naik bareng yok

    Memuat...
    Balas
    • Andry napitupulu says:
      5 tahun ago

      Ayok kak.
      Ini WA saya
      082273375692

      Memuat...
      Balas
  2. Andry says:
    5 tahun ago

    Boleh kak

    Memuat...
    Balas

Tinggalkan KomentarBatalkan balasan

Terkini

Berita

Aliansi Mahasiswa Siantar Se-Jabodetabek Akan Kepung Mabes Polri: Tuntut Penangkapan Wali Kota Wesli Silalahi

11/05/2025
Berita

Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH): Penegakan Hukum atau Alibi Militerisasi Atas Nama Konservasi?

09/05/2025
Berita

Ketua Front Justice: Kepemimpinan Wesly Silalahi Dinilai Gagal, Siantar Mengarah ke Kemunduran dan Kota Gelap

07/05/2025
Berita

GMKI Cabang Bandar Lampung Ungkap Krisis Kepolisian di Daerah Lampung: “Kekuasaan Tanpa Kendali, Rakyat Tanpa Perlindungan”

01/05/2025
Berita

Fawer Sihite Luncurkan Buku “Menghidupi Kembali Ut Omnes Unum Sint”: Refleksi dan Kebangkitan GMKI

22/04/2025
Edukasi

Refleksi Paskah dan Titik Balik Kebangkitan Ekonomi Indonesia

20/04/2025

Populer

Berita

Aliansi Mahasiswa Siantar Se-Jabodetabek Akan Kepung Mabes Polri: Tuntut Penangkapan Wali Kota Wesli Silalahi

11/05/2025
Berita

Ketua Front Justice: Kepemimpinan Wesly Silalahi Dinilai Gagal, Siantar Mengarah ke Kemunduran dan Kota Gelap

07/05/2025
Berita

Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH): Penegakan Hukum atau Alibi Militerisasi Atas Nama Konservasi?

09/05/2025
Dialektika

Mengapa Demokrasi dapat Melahirkan Tirani?

21/02/2022
Edukasi

Pandangan Sosiologi Hukum terhadap Kasus Korupsi

15/10/2021
Spiritualitas

Kasih Sebagai Perintah Baru

26/07/2020
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba

%d