Piramida.id
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy
Senin, Juni 5, 2023
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
Piramida.id
  • Berita
  • Dialektika
  • Dunia
  • Edukasi
  • Ekologi
  • Ekosospolbud
  • Kabar Desa
  • Pojokan
  • Sains
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Spiritualitas
Home Berita

Ideologi Pancasila dan Kebingungan Bangsa

by Redaksi
08/06/2022
in Berita
99
SHARES
710
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Telegram

Oleh: Ados Aleksander Sianturi*

PIRAMIDA.ID- Dewasa ini, Indonesia sampai kepada suatu kondisi di mana para pemimpin dan rakyatnya sama-sama kebingungan dalam memahami, menerjemahkan, dan mengimplementasikan Pancasila sebagai ideologi negara.

Kebingungan ini jelas terlihat dari banyaknya perdebatan mengenai Pancasila. Misalnya, Pancasila itu adalah ideologi atau bukan, adanya klaim Pancasila itu dirumuskan dari suatu agama, apakah Pancasila itu anti komunis atau tidak, dan masih banyak lagi.

Tak hanya itu kebingungan ini juga terlihat dari praktik kehidupan yang jauh dari acuan yang telah ditawarkan oleh Pancasila. Fenomena ini adalah bukti kehadiran negara yang inkonsisten dalam memumpuk Pancasila sebagai ideologi yang harus dipedomani dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Akan tetapi, fenomena ini nampaknya tidaklah dianggap menjadi suatu permasalahan yang serius karena adanya anggapan bahwasanya Pancasila sudah dipahami apabila mampu menghapal sila-silanya. Kemudian, anggapan Pancasila sudah dilaksanakan dalam kehidupan apabila sudah menjalankan beberapa praktik yang dianggap relevan berlandaskan tafsir personal saja.

Misalnya, di sila Pertama “Ketuhanan Yang Maha Esa” sebagian besar orang akan merasa hebat jika bersikap “baik” terhadap penganut agama lainnya tetapi di satu sisi mencela orang yang tidak menganut agama.

Anggapan yang sempit ini terus berkembang di kalangan masyarakat bahkan di kalangan pemimpin bangsa ini. Hal ini tentu akan berdampak negatif pada perjalanan bangsa Indonesia. Secara logis, Indonesia akan kehilangan arahnya secara perlahan dan memperlambat Indonesia sampai pada cita-cita luhur kemerdekaan. Sehingga harus segera diambil langkah konkret guna mengembalikan pengertian yang benar terhadap Pancasila dan memperkokoh kedudukannya sebagai ideologi bangsa.

Kedudukan Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia adalah hal yang mutlak dan tidak sepatutnya diperdebatkan lagi. Perdebatan-perdebatan mengenai Pancasila hanya akan membuka ruang yang akan mendistorsi pemaknaan Pancasila itu sendiri. Baik itu secara historis maupun secara filosofis.

Sebaliknya, apabila Pancasila dihantarkan dalam ruang-ruang diskursus yang terarah, Pancasila akan semakin terbuka, menyebar, dan merasuk menjadi keyakinan ideologis bagi orang banyak.
Adapun ideologi adalah satu istilah yang dapat dimaknai dalam berbagai macam pengertian. Akan tetapi, secara etimologis ideologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu “eidos” dan “logos”. “Eidos” berarti “pengertian”, “ide” atau “gagasan” dan ”logos” artinya “ilmu”. Jadi dapat diterangkan bahwa ideologi berarti “pengetahuan tentang ide-ide” (science of ideas).

Dengan demikian ideologi bisa dikatakan sebagai sebuah ilmu tentang ide (science of ideas). Ide yang dimaksud dalam ideologi adalah ide mengenai suatu cita-cita atau suatu tujuan. Terlepas dari mungkin (rasional) atau tidak mungkin (utopis) cita-cita tersebut untuk dicapai, idelogi memiliki metode-metode khusus sebagai tata pelaksanaannya. Selain itu, dalam praktiknya ideologi haruslah memiliki penganut (massa) baik kelompok, golongan, maupun suatu bangsa yang mampu memahami metode untuk melakukan praktik-praktik (aksi) sebagai usaha untuk meraih cita-cita ideologi. Oleh karena itu dapat disimpulkan ada empat hal penting yang harus ada untuk menyempurnakan suatu ideologi, yakni ide, metode, massa, dan aksi.

Indonesia yang menjadikan Pancasila sebagai ideologi bangsa yang didasarkan pada konsensus para pendiri bangsa adalah suatu keputusan yang sangat tepat. Karena Pancasila digali dari kultur dan kepribadian bangsa Indonesia yang sudah ada sejak ribuan tahun silam dan kemudian formulasikan menjadi lima mutiara yang indah.

Selain itu, Pancasila juga merupakan ideologi terbuka (dinamis) yang mampu mengikuti perkembangan zaman tanpa mengalami perubahan ide dan metode yang menjadi dasar ilmiahnya. Melainkan pada aksi pencapaian tujuannya.

Kembali ke permasalahan. Akibat kebingungan yang terjadi, para elit politik pun berpotensi memanfaatkan situasi ini untuk keuntungan pribadi dan golongannya. Ini bisa tercermin dari banyaknya produk undang-undang yang menyeleweng daripada nilai-nilai Pancasila. Alhasil, yang jadi korban adalah dan hanyalah rakyat.

Kebingungan terhadap Pancasila ini juga mengakibatkan eksistensi Pancasila sebagai ideologi sakti hanya sebatas omongan belaka yang hampir tak bisa membendung banyaknya ideologi transnasional yang siap menghantam bangsa Indonesia.

Maka daripada itu, Indonesia bisa mengambil langkah-langkah konkret untuk meminimalisir potensi terjadinya masalah yang lebih besar lagi. Setidaknya ada dua hal yang harus segera di ambil oleh pemerintah dan segenap elemen masyarakat, yaitu revitalisasi Pancasila dan reaktualisasi Pancasila. Revitalisasi Pancasila adalah proses menghidupkan atau memahami dan menghayati kembali nilai-nilai luhur Pancasila. Sedangkan reaktualisasi Pancasila adalah kembali mewujudkan nilai-nilai pancasila yang terabaikan dalam setiap pribadi perorangan, warga negara, penduduk, penguasa dan orang indonesia dalam aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.

Revitalisasi Pancasila bisa dilakukan seperti dengan internalisasi dan indoktrinasi Pancasila kepada seluruh masyarakat Indonesia yang dipelopori pemerintah. Baik dalam sektor pendidikan, sosial, ataupun birokrasi. Dalam pelaksanaanya pemerintah harus tetap merujuk pada rumusan Pancasila yang asli atau Pancasila yang dirumuskan oleh penggalinya, yakni Bung Karno.

Banyak pidato dan tulisan Bung Karno yang bisa dijadikan rujukan dan bahkan bisa menterjemahkan konsepsi Pancasila itu sendiri. Jika kedua hal tersebut dilaksanakan secara konsisten dan sistematis, Pancasila pasti mampu bertransormasi dari ide menjadi sebuah praktik kolektif bangsa Indonesia.

Dengan demikian, ideologi Pancasila akan kokoh dan tidak mudah rapuh. Ia akan menjelma menjadi sesuatu kekuatan yang tak akan terkalahkan dan mampu menggiring bangsa Indonesia menjadi suatu bangsa yang progresif dan terarah. Apabila bangsa Indonesia sudah menjadi bangsa yang progresif, masyarakat yang adil dan makmur tidak lagi sebatas utopi melainkan realita yang dapat dinikmati.

Sebagai penutup, suatu ideologi sama sekali tidaklah berdaya tanpa daya para penganutnya. Hilangnya suatu ideologi diakibatkan oleh hilangnya ide dan metode dalam ruang pemikiran dan aksi penganutnya. Ideologi akan sempurna apabila ide mampu bertranformasi menjadi praktik (aksi) kolektif penganut-penganutnya demi mencapai tujuan ideologi itu sendiri.(*)


Penulis merupakan Ketua Umum Lingkar Studi Mahasiswa Marhaenis (LSMM) Jambi.

Tags: #bungkarno#gagasan#Indonesia#opini#Pancasila#refleksi
Share40SendShare

Related Posts

Gelar Konferensi Besar Wilayah, Carlos Sianturi Terpilih Nahkodai LSMM Jambi

04/06/2023

PIRAMIDA.ID- Lingkar Studi Mahasiswa Marhaenis (LSMM) Provinsi Jambi lakukan Konferensi Besar Wilayah (KBW) di Aula Kesbangpol Provinsi Jambi pada Sabtu...

PP GMKI Dukung Kapolda Sumut jaga Kamtibmas

01/06/2023

PIRAMIDA.ID- Pengurus Pusat GMKI Koordinator Wilayah 1 Sumut-NAD, Hizkia Silalahi mengapresiasi Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak serta...

Pancasila Fest GMKI Dimulai di Ende, Sinergi Menuju Net Zero Emissions

28/05/2023

PIRAMIDA.ID- Pancasila Fest GMKI yang direncanakan roadshow di provinsi di Indonesia resmi dimulai dari Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur. (27/05/2023)....

Rayakan Dies Natalis, PMKRI Siantar Gelar Dialog Publik dan Lomba Menulis Esai

26/05/2023

PIRAMIDA.ID- Dalam rangka merayakan momentum dies natalis PMKRI Sanctus Thomas Aquinas Ke-76 Tahun, pada tanggal 25 Mei 2023, PMKRI Cabang...

Peringati Hari Kenaikan Yesus Kristus, Ini Seruan yang Disampaikan PARKINDO

18/05/2023

PIRAMIDA.ID- "Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem...

Jelang Pemilu 2024, Ketua ILAJ Sebut 20 Alasan LBP Layak jadi Cawapres

09/05/2023

PIRAMIDA.ID- Gonjang-ganjing soal siapa yang layak menjadi calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Republik Indonesia untuk pemilu tahun...

Load More

Tinggalkan Komentar Batalkan balasan

Terkini

Berita

Gelar Konferensi Besar Wilayah, Carlos Sianturi Terpilih Nahkodai LSMM Jambi

04/06/2023
Edukasi

Pemilu yang Bersih Lahirkan Pemimpin yang Jujur & Adil

03/06/2023
Berita

PP GMKI Dukung Kapolda Sumut jaga Kamtibmas

01/06/2023
Edukasi

Urgensi Data Pemilih Dalam Menyukseskan Pemilu

01/06/2023
Edukasi

Peringati Hari Lahir Pancasila, Ini Seruan PARKINDO

01/06/2023
Berita

Pancasila Fest GMKI Dimulai di Ende, Sinergi Menuju Net Zero Emissions

28/05/2023

Populer

Dialektika

Prinsip-Prinsip Disiplin Kelas

02/04/2023
Edukasi

Keterbatasan Jumlah Guru Terampil

09/12/2021
Berita

Gelar Konferensi Besar Wilayah, Carlos Sianturi Terpilih Nahkodai LSMM Jambi

04/06/2023
Edukasi

Apa dan Bagaimana itu Melodrama?

28/03/2022
Edukasi

Kesenjangan Hukum di Indonesia menurut Perspektif Sosiologi

17/10/2021
Dialektika

Tentang Tokoh dan Penokohan dalam Teater serta Jenis-jenisnya

03/07/2022

FULL CAFE SIANTAR DI JALAN NARUMONDA ATAS NO 30

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2020-2021 Piramida ID

wisata indonesia - destinasi wisata terpopuler Rotasi Asia - Berita Terkini Spot Wisata Danau Toba Terbaik destinasi wisata dunia

No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas

© 2020-2021 Piramida ID

wisata indonesia - destinasi wisata terpopuler Rotasi Asia - Berita Terkini Spot Wisata Danau Toba Terbaik destinasi wisata dunia