Piramida.id
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy
Senin, Juni 16, 2025
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
Piramida.id
  • Berita
  • Dialektika
  • Dunia
  • Edukasi
  • Ekologi
  • Ekosospolbud
  • Kabar Desa
  • Pojokan
  • Sains
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Spiritualitas
Home Edukasi

Kesehatan Mental di Ruang Kelas

by Redaksi
27/10/2022
in Edukasi
103
SHARES
737
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Telegram

Oleh: Agi Purba*

PIRAMIDA.ID- Masih ingat dengan pertanyaan yang sempat saya tanyakan di pagi hari kala membuka kegiatan belajar di kelas? Hari ini masalah mental sedang dibahas di mana-mana. Insecure, overthinking, dan rasa rendah diri. Sebenarnya kehidupan ini yang semakin sulit? Atau orang-orangnya yang semakin lembek?

Semua dari kita memiliki perjalanan hidup yang beragam. Katakanlah sesederhana, ada yang bangun tidur harus mengerjakan pekerjaan rumah sendiri, menyapu, mengepel, memasak nasi dan lain sebagainya. Di lain sisi, mungkin ada yang baru bangun tidur dan segala sesuatunya sudah beres dan tinggal berangkat sekolah.

Di sekolah, sukar untuk diketahui mana yang menanggung beban berat dan mana yang hidupnya sudah dijamin oleh keluarga. Tidak ada yang salah. Nasib saja yang kadang belum memihak. Beberapa kesempatan ada beberapa siswa yang membuat hati saya tersentuh, bukan karena kecerdasannya namun karena apa yang dia dapati dalam hidupnya.

Ditinggal orang tua, diabaikan keluarga, bahkan dibanding-bandingkan dengan sanak saudaranya. Bagaimana anak-anak mau dapat belajar dengan baik di sekolah, jika sumber pendidikan nomor 1 dan terdekatnya saja memperlakukannya seperti itu? Akibatnya sekolah dijadikan sebagai tempat penghapus lara dan ratapan. Pergaulan di sekolah dijadikan pelampiasan kesedihannya, dan takutnya kenakalan yang disebabkannya adalah bungkus dari penderitaannya.

Sebagai seorang guru, saya selalu mencoba untuk berkata pada diri sendiri bahwa saya tidak hanya sedang mentransfer ilmu pengetahuan, namun sedang memanusiakan manusia. Di beberapa kesempatan, saya gagal dan tersulut emosi. Di hari-hari berikutnya saya terus menyadari bahwa memahami siswa adalah proses yang sangat Panjang, namun sebenarnya begitu berarti baginya.

Keadaan yang terjadi dalam hidup mereka, mutlak berada diluar kendalinya. Ayolah, tidak ada anak yang ingin ditinggal orangtua, yang melihat bapak ibunya berpisah, atau diabaikan keluh kesahnya, Mereka tak mau! Tapi apa daya, manusia ada batas untuk berkehendak. Mari bayangkan, mungkin ada siswa kita yang lewatkan malamnya dengan aliran air mata di bantal kesayangannya.

Saat di mana dia lampiaskan sedih dan luka batinnya, yang tak terceritakan kepada siapa pun, kecuali pada malam dingin dan kesendirian. Hebatnya, besok di sekolah dia adalah orang yang berbeda penuh dengan senyum dan berlagak kuat.

Namun sekali lagi, tak bisa mengendarai motor dengan hanya menggunakan gas tanpa rem. Celaka. Permasalahan mental anak hari ini juga adalah tanggung jawab guru unuk mencoba memahaminya dengan baik melalui pendekatan-pendekatan yang diperlukan oleh anak tersebut.

Tidak muluk-muluk, hanya terus mengajar dan mengesampingkan persoalan-persoalan anak diluar pembelajaran yang sedikit banyaknya mempengaruhi performanya di kelas.

Anak, yang berperan sebagai siswa di sekolah juga tidak boleh menyalahgunakan pemahaman-pemahaman yang diberikan sebagai sebuah tameng untuk berlindung dari kesalahan-kesalahan yang mungkin sengaja diperbuat. Hal ini tekankan untuk mencegah, persoalan mental tadi dijadikan sebuah alasan-alasan untuk menutupi kemalasan atau ketidakmautahuannya terkait pembelajaran.

Niscaya, jika guru dan siswa dapat bekerjasama dengan baik di sekolah dengan menajlankan perannya sebaik-baiknya, akan tercapai proses pembelajaran yang baik dan memanusiakan manusia. Saya yakin bahwa pendidikan tidak hanya ditujukan untuk melahirkan siswa/i yang cerdas, namun sebagai sebuah wadah yang memanusiakan manusia. Selamat Hari Kesehatan Mental Sedunia! (10 Okober 2022)


Penulis merupakan Tenaga Pendidik di Tanjung Morawa.

Tags: #anak#kesehatanmental#pendidikan#sekolah
Share41SendShare

Related Posts

Refleksi Paskah dan Titik Balik Kebangkitan Ekonomi Indonesia

20/04/2025

Refleksi Paskah dan Titik Balik Kebangkitan Ekonomi Indonesia Oleh: Fawer Full Fander Sihite, S.Th.,S.H.,MAPS 1. Menghadapi Perang Dagang Global Perang...

Presiden Prabowo ke Timur Tengah: Mengukuhkan Posisi Indonesia di Panggung Global

14/04/2025

Presiden Prabowo ke Timur Tengah: Mengukuhkan Posisi Indonesia di Panggung Global Oleh: Fawer Full Fander Sihite, S.Th., S.H., MAPS Kunjungan...

Pertemuan Prabowo dan Megawati: Sebuah Sinyal Positif bagi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

11/04/2025

Pertemuan Prabowo dan Megawati: Sebuah Sinyal Positif bagi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Refleksi Mahasiswa Kristen dalam Perspektif Alkitabiah Ditulis Oleh: Fawer...

Ekonomi Indonesia di Tengah Perang Dagang Global: Perspektif Alkitabiah dan Peran Mahasiswa Kristen

01/04/2025

Ekonomi Indonesia di Tengah Perang Dagang Global: Perspektif Alkitabiah dan Peran Mahasiswa Kristen Oleh: Fawer Full Fander Sihite.,S.Th.,S.H.,MAPS Perang dagang...

Pemuda Sebagai ‘Agent Of Solution’ Pada Pemilu 2024

24/01/2024

Sejak 28 November 2023, masa kampanye Pemilu 2024 dimulai. Partisipasi politik generasi milenial dan generasi Z (Gen Z) memiliki pengaruh...

Jes Manro Kepsek SMP 1 Parapat Klarifikasi Pemberitaan Dirinya

12/12/2023

Piramida.id|Simalungun - Jes Manro Tambunan Kepala Sekolah (Kepsek) SMP 1 Parapat, kabupaten Simalungun (Sumut) memberikan klarifikasi atas pemberitaan terkait dirinya...

Load More

Tinggalkan KomentarBatalkan balasan

Terkini

Berita

Refleksi Hari Lahir Pancasila, Fawer Sihite: Kita Harus Dengarkan Hati Nurani Rakyat

01/06/2025
Berita

Kalah Sebagai Calon Ketua Umum, Fawer Sihite Pastikan Dukung Kepemimpinan Prima Surbakti dan Jessica Worouw di GMKI

28/05/2025
Berita

Aliansi Mahasiswa Siantar Se-Jabodetabek Akan Kepung Mabes Polri: Tuntut Penangkapan Wali Kota Wesli Silalahi

11/05/2025
Berita

Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH): Penegakan Hukum atau Alibi Militerisasi Atas Nama Konservasi?

09/05/2025
Berita

Ketua Front Justice: Kepemimpinan Wesly Silalahi Dinilai Gagal, Siantar Mengarah ke Kemunduran dan Kota Gelap

07/05/2025
Berita

GMKI Cabang Bandar Lampung Ungkap Krisis Kepolisian di Daerah Lampung: “Kekuasaan Tanpa Kendali, Rakyat Tanpa Perlindungan”

01/05/2025

Populer

Dunia

Sumber Air Bersih dan Air Minum di Arab Saudi

07/06/2020
Dialektika

Prinsip-Prinsip Disiplin Kelas

02/04/2023
Ekologi

Mengenal Prof. Mr. St. Munadjat Danusaputro, Guru Besar Hukum Lingkungan Hidup

22/06/2020
ilustrasi/getty images
Pojokan

Sejarah Tai

03/08/2020
Berita

Ketua Front Justice: Kepemimpinan Wesly Silalahi Dinilai Gagal, Siantar Mengarah ke Kemunduran dan Kota Gelap

07/05/2025
Berita

Aliansi Mahasiswa Siantar Se-Jabodetabek Akan Kepung Mabes Polri: Tuntut Penangkapan Wali Kota Wesli Silalahi

11/05/2025
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba