Piramida.id
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy
Senin, Juni 30, 2025
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
Piramida.id
  • Berita
  • Dialektika
  • Dunia
  • Edukasi
  • Ekologi
  • Ekosospolbud
  • Kabar Desa
  • Pojokan
  • Sains
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Spiritualitas
Home Dialektika

Lomonosov, Ilmuwan Kesohor Rusia di Segala Bidang

by Redaksi
27/09/2020
in Dialektika
101
SHARES
721
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Telegram

PIRAMIDA.ID- Berdasarkan sumbangsih yang diberikan pada Rusia, Lomonosov dapat disejajarkan dengan Peter I, tsar pendiri kota Saint Petersburg. Lomonosov selalu menjadi orang pertama dalam berbagai bidang, mulai dari fisika, filosofi, hingga kesusastraan. Ia jugalah yang mengembangkan budaya Rusia yang kita ketahui saat ini.

Ada mitos yang mengatakan bahwa sebenarnya Lomonosov adalah putra Peter I di luar nikah. Memang benar, Peter I pernah berada di Laut Putih, tempat Lomonosov dilahirkan. Peter I datang ke daerah tersebut untuk bekerja dan belajar di galangan kapal. Jadi, mungkin saja mitos itu benar.

Kejar Ilmu Hingga ke Jerman

Dalam biografi Lomonsov pun banyak misteri yang belum terkuak. Ayahnya adalah seorang pria kaya raya, yang memiliki rumah besar dengan bidang tanah yang luas dan kapal pribadi. Namun, Lomonosov memutuskan keluar dari rumah. Ia pergi ke Moskow menggunakan gerobak ikan dan menyambung hidup di kota tersebut mengandalak uang receh. Seorang petugas gereja yang mendidik Lomonosov di kota asalnya menerangkan bahwa Lomonosov ingin belajar bahasa Latin agar bisa mempelajari ilmu pengetahuan, dan itu hanya bisa didapat di kota Moskow.

Lomonosov menuntut ilmu di Moskow dan masuk ke Slavic Greek Latin Academy, salah satu institusi pendidikan ternama di Moskow kala itu. Institusi tersebut kemudian mengutus pemuda berbakat ini pergi ke Eropa untuk menuntut ilmu di sana.

Selama masa pendidikannya di Jerman, Lomonosov terlibat dalam sebuah skandal. Ketika beasiswa Lomonosov ditahan, ia kabur dari universitas dan pergi mengelilingi Eropa setahun penuh sebagai aksi protes atas hal tersebut. Lomonosov pun mengalami banyak petualangan yang menarik selama ia berada di Jerman.

Salah satunya ia sempat dipaksa masuk ke dalam tentara Prusia (nama kerajaan di Jerman), lalu dikurung dalam benteng, kemudian Lomonosov berhasil kabur dari sana layaknya yang terjadi di novel petualangan “Pangeran Monte Cristo”. Lomonosov menikah dengan seorang perempuan Jerman secara Kristen Protestan, meski tentu Lomonosov sendiri beragama Kristen Ortodoks dan saat itu hal tersebut dinilai tabu di Rusia.

Watak Tempramental

Lomonosov sendiri tidak terlalu terlihat seperti seorang ilmuwan. Ia berbadan tegap dengan kepercayaan diri yang tinggi.

Pada suatu ketika, segerombolan penjahat berusaha merampok Lomonosov. Ia lalu memegang kepala dua orang perampok itu dan membenturkannya satu sama lain. Kedua perampok itu pun langsung pingsan seketika, sementara perampok lain spontan lari meninggalkan teman-temannya. Lomonosov mengejar dan menangkapnya, lalu bertanya, “Apa yang hendak kau lakukan pada saya?”. “Merampas pakaianmu,” jawab sang perampok. Lomonosov pun berkata, “Oh begitu. Sekarang saya akan tanggalkan pakaianmu. Copot semua!”, dan sang perampok pun menanggalkan semua pakaiannya.

Setelah itu Lomonosov mengambil semua pakaian milik perampok itu dan membuangnya ke sungai di dekat sana. Adegan tersebut layaknya peristiwa yang terjadi dalam film aksi Amerika.

Lomonosov terkenal memiliki watak temperamental. Ia pernah mengatakan, “Saya tidak ingin hanya menjadi orang bodoh di depan para bangsawan, bahkan di depan Tuhan sekalipun”. Pernyataan tersebut menggambarkan sifat Lomonosov yang cenderung mudah terusik.

Skandal berikutnya yang dibuat Lomonosov terjadi di Akademi Sains Saint Petersburg. Dalam sebuah laporan ditulis, “Dia (Lomonosov) menghujat para profesor, menyebut mereka sebagai pencuri dan menyerukan kata-kata, yang bahkan ia malu untuk menuliskannya di sini, dan dia acungkan tangannya pada mereka sambil menunjukkan tanda yang paling merendahkan mereka”.

Lomonosov menyebut mereka sebagai “pencuri” bukannya tanpa dasar. Pencurian kerap terjadi di institusi tersebut. Lomonosov juga merasa keberatan semua profesor di sana adalah orang Jerman. Sempat terjadi polemik antara Lomonosov dengan sejarawan asal Jerman Gerhard Freidrich Miller.

Miller menilai sejarah sebagai sebuah ilmu pengetahuan yang bersifat objektif. Sementara Lomonosov mengatakan, sebelum mengizinkan seseorang masuk ke dalam mata kuliah sejarah, orang tersebut perlu disumpah bahwa dia hanya akan menulis hal-hal yang meninggikan tanah airnya, tidak termasuk sisi-sisi gelap yang dimiliki negaranya. Selain itu, menurut Lomonosov sejarawan Rusia haruslah orang Rusia sendiri, bukan bangsa lain.

Merombak Ilmu Pengetahuan

Lomonosov tertarik dengan semua hal, mulai dari sejarah, lalu dengan mudahnya dapat masuk dan mempelajari fisika dan astronomi. Ia adalah penemu hukum kekekalan massa yang dikenal dengan nama “Hukum Lomonosov-Lavoisier”, yang berbunyi, “massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah tetap”.

Ia juga membuat teleskop dan mengamati planet Venus melalui alat tersebut. Namun, semua itu tidak diklaim oleh Lomonosov. Banyak sekali penemuan-penemuan Lomonosov yang tidak diketahui oleh Eropa dan banyak dari penemuan tersebut dilakukan kembali.

Namun bagi Rusia, Lomonosov mempunyai arti yang lebih besar dibanding Einstein ataupun Newton. Sendirian, ia berhasil merombak praktis seluruh ilmu pengetahuan yang ada, termasuk bidang sastra. Ia banyak menulis ode (sejenis puisi lirik dengan tema serius) dan tragedi.

Memang karya sastra tulisannya tidak terlalu anggun, bahkan terkesan acak-acakan. Akan tetapi Lomonosov termasuk orang pertama yang membuat tulisan dalam bahasa Rusia, bukan dalam bahasa gereja-Slavia. Sastra sekuler (yang bersifat duniawi) baru dimulai di Rusia setelah kemunculan ode-ode yang ditulis oleh Lomonosov. Sebelum itu, di Rusia hanya ada sastra-sastra religius saja.

Lomonosov selalu terobsesi dengan apa yang ia kerjakan. Ketika menulis sesuatu, ia sering lupa makan, bahkan selama berminggu-minggu ia hanya minum air putih dan roti tawar saja. Lomonosov telah memberi sumbangsih di semua bidang yang ada di dunia ini. Selalu ada penemuan-penemuan perdana milik Lomonosov di bidang apapun. Ia bahkan menciptakan cara untuk menentukan ramalan cuaca, instrumen pembuat jalan bagi kapal di samudera beku, dan mendalami ilmu demografi.

Dalam bidang demografi, ia mengajukan sejumlah cara untuk pemerintahan kala itu, yang dapat berguna untuk meningkatkan populasi penduduk.

Beberapa langkah yang dimaksud adalah menganulir peraturan yang melarang orang untuk menikah lebih dari tiga kali, menarik warga asing lebih banyak ke dalam negeri (fenomena tersebut saat ini disebut gastarbeiter/pekerja migran), gerakan antimabuk, dan mengurangi masa wajib militer sebab banyak orang yang kabur ke luar negeri untuk menghindari wamil. Para petinggi negara saat itu tidak menyadari hal tersebut dan bisa dikatakan mereka sama sekali tidak mengerti kehidupan di Rusia. Sedangkan Lomonosov mengerti dan peduli.

Lomonosov sering menjadi orang yang pertama memulai atau pun mencetuskan sesuatu. Di Prancis, semua pekerjaan yang berhasil dilakukan oleh Lomonosov seorang diri, dilakukan juga di sana, namun oleh sejumlah tim yang terdiri dari polimatik (orang dengan pengetahuan yang tidak terbatas di satu bidang) dan tenaga ahli seperti filsuf, ilmuwan, dan pakar ekonomi. Sementara, pada abad ke-18, di Rusia tidak ada tim tenaga ahli, hanya ada satu orang, yakni Mikhail Lomonosov.


Source: Russia Beyond.

Tags: #berpengaruh#gemilang#ilmuwan#rusia
Share40SendShare

Related Posts

Pidato Lengkap Jefri Gultom di Dies Natalis GMKI ke-74: Bangkit Ditengah Pergumulan

26/02/2024

Bangkit Ditengah Pergumulan Pidato 74 tahun GMKI Jefri Edi Irawan Gultom Para peletak sejarah selalu berpegang pada prinsip ini, ‘’perjalanan...

Pewaris Opera Batak

11/07/2023

Oleh: Thompson Hs* PIRAMIDA.ID- Tahun 2016 saya menerima Anugerah Kebudayaan dari Kemdikbud (sekarang Kemendikbudristek) Republik Indonesia di kategori Pelestari. Sederhananya,...

Mengapa Membahas Masa Depan Guru “Dianggap” Tidak Menarik?

01/05/2023

Oleh: Agi Julianto Martuah Purba PIRAMIDA.ID- “Mengapa sejauh ini kampus kita tidak mengadakan seminar tentang tantangan dan strategi profesi guru di...

Membangun Demokrasi: Merawat Partisipasi Perempuan di Bidang Politik

14/04/2023

Oleh: Anggith Sabarofek* PIRAMIDA.ID- Demokrasi, perempuan dan politik merupakan tiga unsur yang saling berkesinambungan satu dengan yang lain. Berbicara mengenai...

Dari Peristiwa Kanjuruhan Hingga Batalnya Indonesia Tuan Rumah Piala Dunia U-20

03/04/2023

Oleh: Edis Galingging* PIRAMIDA.ID- Dunia sepak bola tanah air sedang merasakan duka yang dalam. Kali ini, duka itu hadir bukan...

Prinsip-Prinsip Disiplin Kelas

02/04/2023

Oleh: Muhammad Muharram Azhari* PIRAMIDA.ID- Pengertian disiplin menurut Elizabeth Hurtock mengemukakan bahwa; Disiplin itu berasal dari kata "discipline", yaitu seseorang...

Load More

Tinggalkan KomentarBatalkan balasan

Terkini

Berita

Robot Polri Tuai Kritik Netizen, Fawer Sihite: Inovasi Harus Disambut Baik, Tapi Polri Perlu Bangun Instrumen Komunikasi yang Efektif

30/06/2025
Berita

Tokoh Cipayung Plus Gabung Golkar Lewat AMPI, Jefri Gultom: Politik Adalah Etika untuk Melayani

28/06/2025
Berita

Tokoh Cipayung Plus Login Golkar Pada HUT AMPI, Bahlil Lahadalia : Adik-Adik Saya Sudah di Jalan Yang Benar

28/06/2025
Berita

IRKI Nilai Tafsir UU Tipikor atas Pedagang Pecel Lele Menyesatkan

22/06/2025
Dunia

Perang Israel-Iran Menunjukkan Pentingnya STEM, Fawer Sihite: Dukung Sikap Presiden Prabowo

22/06/2025
Berita

Buntut Viralnya Dugaan Kekerasan Terhadap Tunanetra di Siantar, ILAJ Minta KND Periksa Wali Kota dan Jajaran Terkait

19/06/2025

Populer

Berita

Tokoh Cipayung Plus Login Golkar Pada HUT AMPI, Bahlil Lahadalia : Adik-Adik Saya Sudah di Jalan Yang Benar

28/06/2025
Edukasi

Keterbatasan Jumlah Guru Terampil

09/12/2021
Berita

Tokoh Cipayung Plus Gabung Golkar Lewat AMPI, Jefri Gultom: Politik Adalah Etika untuk Melayani

28/06/2025
Dunia

Sumber Air Bersih dan Air Minum di Arab Saudi

07/06/2020
domain publik
Dialektika

Daoed Joesoef, Hakikat Pendidikan, dan Nilai Keindonesiaan

17/09/2021
Pojokan

Aku dan Sejuta Masalah Hidupku

17/06/2021
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba