Piramida.id
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy
Selasa, Mei 20, 2025
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
Piramida.id
  • Berita
  • Dialektika
  • Dunia
  • Edukasi
  • Ekologi
  • Ekosospolbud
  • Kabar Desa
  • Pojokan
  • Sains
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Spiritualitas
Home Dialektika

Masa Depan Kelas Pekerja di Tengah Pandemi

by Redaksi
11/08/2020
in Dialektika
ilustrasi/ayosemarang.com

ilustrasi/ayosemarang.com

98
SHARES
700
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Telegram

Debby Sepriyanti Damanik*

PIRAMIDA.ID- Semenjak pandemi corona telah merebak, berbagai sektor kehidupan manusia perlahan terancam, termasuk para kelas pekerja. Beberapa waktu lalu, ratusan pekerja kontrak (outsourcing) di PT Aerofood ACS Bandara Soekarno-Hatta dipecat.

Hal ini membuat Serikat Buruh-Gerakan Buruh Katering memprotes sikap anak perusahaan PT Garuda Indonesia atas kebijakan pemecatan pekerja tersebut.

Perusahaan e-commerce terbesar, Amazon juga memecat pegawainya yang kontak langsung dengan pasien yang terinfeksi virus corona.

Di Perancis, negara meminta perusahaan untuk tidak memecat karyawannya, termasuk melalui skema yang memungkinkan bisnis untuk mengurangi jam kerja tanpa karyawan menerima gaji besar.

Sementara di Inggris, pemerintah setempat mengatakan 477 ribu orang telah mengajukan permohonan selama sembilan hari terakhir untuk universal credit, yakni pembayaran untuk membantu biaya hidup bagi mereka yang menganggur atau berpenghasilan rendah. Selain itu pula, peningkatan pengangguran terjadi pula di Irlandia, bahkan melonjak tinggi.

Tercatat, pandemi COVID-19 telah menginfeksi manusia hingga menembus angka 20 juta (per-11 Agustus 2020) tersebar di global dan menelan ratusan ribu korban jiwa.

Hilangnya pendapatan tenaga kerja akan berdampak pada konsumsi barang dan jasa yang lebih rendah, yang merugikan untuk kelangsungan bisnis. Dampak dari hasil pendapatan itu pun dihasilkan dari penurunan kegiatan ekonomi akan sangat berdampak besar pada pekerja yang dekat atau di bawah garis kemiskinan.

Selain itu, sangat diperlukannya akses cuti sakit berbayar yang dibiayai berdasarkan kolektif, tunjangan sakit juga memastikan keamanan penghasilan bagi mereka yang sakit, di karantina atau dirawat untuk anak anak, lansia atau bahkan anggota keluarga lainnya.

Dengan menganalisis bahwa kapitalisme dan krisis merupakan dua sisi dari sekeping mata uang, maka untuk memperpanjang nafas, sistem ini selalu berusaha keluar dari krisis dengan resep penghilang rasa sakit, tetapi tidak menyelesaikan akar masalahnya.

Dalam masa krisis akibat pandemi COVID-19, penting bagi kita untuk mengetahui bahwa kapital mengalami masa-masa yang dalam dirinya sendiri terdapat kelemahan.

Demikianlah, menjadi loncatan dan peluang besar bagi gerakan kelas pekerja untuk merebut sarana produksi atau kapital yang tidak bisa lagi mengalami mutasi dan reaksioner dalam membendung perlawanan kelas pekerja.

Dengan demikian, kelas menengah rentan miskin dan sama sekali tidak tersentuh oleh bantuan pemerintahan.

Lantas, bagaimana nasib para buruh tani yang ingin memenuhi kehidupannya dengan anak istrinya? Sedangkan pendapatan mereka pun sudah tidak cukup untuk biaya makan sehari-hari, belum lagi dengan biaya anak sekolah yang harus memenuhi kebutuhan utamanya, seperti membeli data internet.

Tak lain, Dini Afiandi dari Tuban, Jawa Timur, warga kelas menengah memiliki kekhawatiran ekonomi. Meski Dini tidak dirumahkan, karyawan yang bekerja di perusahaan angkutan truk tersebut mengatakan khawatir dengan kondisi keuangannya karena pemasukan perusahaan tempatnya bekerja telah berkurang sejak tiga bulan lalu.

Di tengah penurunan ekonomi akibat wabah virus corona, perempuan yang berusia 25 tahun itu pun kini masih bekerja untuk memenuhi kebutuhannya.

Dini juga berharap kepada pemerintah agar memberikan bantuan untuk menyambung hidup beserta keluarganya. Ia adalah satu dari sekian banyak pekerja kelas menengah yang merasakan penurunan pendapatan selama pandemi ini.

Begitu banyak juga kelas menengah berpotensi turun ke kelas miskin. Kelompok yang berada di tengah ini rentan kembali ke kelas miskin jika ada bencana alam atau masalah penyakit kesehatan dengan skala yang luas, seperti pandemi COVID-19 sekarang.

Sementara itu, Organisasi Buruh Dunia (ILO) memperkirakan pandemi global ini mengakibatkan hilangnya 5 sampai 25 juta lapangan pekerjaan, dan pendapatan warga dunia akan berkurang sampai 3,4 Triliun dollar AS.

Dibandingkan dengan program-program yang sebenarnya telah menyasar orang miskin, tapi dananya ditambah, sementara yang rentan miskin ini jumlahnya cukup banyak dan ini yang harus dipikirkan pemerintah.

Lantas, bagaimana nasib kelas pekerja ke depan dengan kondisi semacam ini? Para kelas menengah bisa jatuh miskin. Lantas, bagaimana dengan buruh di negeriku ini? Apakah upah mereka sesubur seperti kekayaan sebelumnya atau bahkan akan merosot lebih parah lagi.

Para pedagang kaki lima tidak akan ramai pembeli lagi, restoran-restoran ternama akan tutup sedangkan biaya hidup kian meningkat.

Bagaimana juga nasib kaum buruh di negeri sendiri jika pemerintah lebih mementingkan investasi asing jalan terus ketimbang memperhatikan nasib kaum buruh yang di PHK di masa pandemi ini. Kiranya sektor ini menjadi perhatian pemerintah ke depan.


Penulis merupakan mahasiswi Keperawatan di Universitas Efarina, Pematangsiantar.

Tags: #kelaspekerja#outsourcing#pandemi
Share39SendShare

Related Posts

Pidato Lengkap Jefri Gultom di Dies Natalis GMKI ke-74: Bangkit Ditengah Pergumulan

26/02/2024

Bangkit Ditengah Pergumulan Pidato 74 tahun GMKI Jefri Edi Irawan Gultom Para peletak sejarah selalu berpegang pada prinsip ini, ‘’perjalanan...

Pewaris Opera Batak

11/07/2023

Oleh: Thompson Hs* PIRAMIDA.ID- Tahun 2016 saya menerima Anugerah Kebudayaan dari Kemdikbud (sekarang Kemendikbudristek) Republik Indonesia di kategori Pelestari. Sederhananya,...

Mengapa Membahas Masa Depan Guru “Dianggap” Tidak Menarik?

01/05/2023

Oleh: Agi Julianto Martuah Purba PIRAMIDA.ID- “Mengapa sejauh ini kampus kita tidak mengadakan seminar tentang tantangan dan strategi profesi guru di...

Membangun Demokrasi: Merawat Partisipasi Perempuan di Bidang Politik

14/04/2023

Oleh: Anggith Sabarofek* PIRAMIDA.ID- Demokrasi, perempuan dan politik merupakan tiga unsur yang saling berkesinambungan satu dengan yang lain. Berbicara mengenai...

Dari Peristiwa Kanjuruhan Hingga Batalnya Indonesia Tuan Rumah Piala Dunia U-20

03/04/2023

Oleh: Edis Galingging* PIRAMIDA.ID- Dunia sepak bola tanah air sedang merasakan duka yang dalam. Kali ini, duka itu hadir bukan...

Prinsip-Prinsip Disiplin Kelas

02/04/2023

Oleh: Muhammad Muharram Azhari* PIRAMIDA.ID- Pengertian disiplin menurut Elizabeth Hurtock mengemukakan bahwa; Disiplin itu berasal dari kata "discipline", yaitu seseorang...

Load More

Tinggalkan KomentarBatalkan balasan

Terkini

Berita

Aliansi Mahasiswa Siantar Se-Jabodetabek Akan Kepung Mabes Polri: Tuntut Penangkapan Wali Kota Wesli Silalahi

11/05/2025
Berita

Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH): Penegakan Hukum atau Alibi Militerisasi Atas Nama Konservasi?

09/05/2025
Berita

Ketua Front Justice: Kepemimpinan Wesly Silalahi Dinilai Gagal, Siantar Mengarah ke Kemunduran dan Kota Gelap

07/05/2025
Berita

GMKI Cabang Bandar Lampung Ungkap Krisis Kepolisian di Daerah Lampung: “Kekuasaan Tanpa Kendali, Rakyat Tanpa Perlindungan”

01/05/2025
Berita

Fawer Sihite Luncurkan Buku “Menghidupi Kembali Ut Omnes Unum Sint”: Refleksi dan Kebangkitan GMKI

22/04/2025
Edukasi

Refleksi Paskah dan Titik Balik Kebangkitan Ekonomi Indonesia

20/04/2025

Populer

Berita

Aliansi Mahasiswa Siantar Se-Jabodetabek Akan Kepung Mabes Polri: Tuntut Penangkapan Wali Kota Wesli Silalahi

11/05/2025
Spiritualitas

Kasih Sebagai Perintah Baru

26/07/2020
Edukasi

Peran Media Massa sebagai Watchdog Politik di Indonesia

17/11/2022
Dialektika

Prinsip-Prinsip Disiplin Kelas

02/04/2023
Dialektika

Immanuel Kant, Filsuf Yang Lebih Tepat Waktu Dari Jam

24/05/2020
Dialektika

Menilik Fenomena Hukum Tajam ke Bawah Tumpul ke Atas

28/04/2022
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba