Piramida.id
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy
Selasa, Januari 31, 2023
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
Piramida.id
  • Berita
  • Dialektika
  • Dunia
  • Edukasi
  • Ekologi
  • Ekosospolbud
  • Kabar Desa
  • Pojokan
  • Sains
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Spiritualitas
Home Dialektika

Nasionalisme Sempit

by Redaksi
02/06/2020
in Dialektika
99
SHARES
709
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Telegram

Tumpak Winmark Hutabarat (Si Parjalang)*

PIRAMIDA.ID- Kebijakan pemerintah negeri ini tiada hentinya menunjukkan sisi gelapnya. Berbagai kebijakan kontroversial menjadi wacana dan kerap menjadi suatu undang-undang dan peraturan yang secara de facto berlaku dalam kehidupan berbangsa dan bernegara kita. Dari sekian banyak kebijakan yang berlaku tersebut, hampir tidak ada yang berpihak kepada masyarakat kecil (buruh, petani dan nelayan).

Inilah yang menjadi kekhawatiran bersama, seperti apa watak pemerintahan kita.

Dominasi perusahaan asing yang mitosnya meningkatkan kesejahteraan rakyat semakin menjamur di Indonesia. Hal ini tentunya sangat disukai pemerintah, terbukti dengan adanya sejumlah kebijakan yang berpihak dan tawaran menggiurkan lainnya.

Berangkat dari itulah maka sangat wajar Neokolonialisme dan Imperialisme (Neokolim) tertancap tajam di Indonesia. Sebab telah bersatunya gerakan yang dibangun perusahaan modal besar, Trans National/Multi National Corporation (TNC/MNC), lembaga keuangan internasional, dan borjuasi elite birokrasi negeri ini. Korporatokrasi ini lah yang mengakibatkan semakin maraknya dominasi negara asing dalam setiap kebijakan publik dan dalam aspek ekonomi politik Indonesia.

Neokolim sendiri bukan barang baru lagi bagi Indonesia. Ia telah ada sejak kemerdekaan 17 Agustus 1945, dan meletus besar ketika peristiwa 1965 di mana pintu masuk penguasaan sumber daya alam, keuangan, dan manusia Indonesia menjadi dibuka lebar.

Sampai saat ini juga, model pemerintahan kita menghamba pada arus modal asing. Bermimpi akan adanya kemajuan dan pertumbuhan ketika adanya investasi yang disertai ketentuan yang mengikat.

Realitas Buruknya Pemerintahan Indonesia

Kondisi-kondisi yang dipaparkan dalam tulisan ini mungkin bisa menguatkan betapa sudah mengakarnya watak Neokolim yang telah menggerogoti bangsa ini. Di saat utang luar negeri telah membengkak dan mentorehkan prestise angka fantastis, Rp 5.835 triliun (Kuartal I 2020).

Perilaku korupsi yang digemari elite birokrasi bangsa ini pun sampai pada perlakuan memanipulasi hukum untuk tujuan pribadi dalam ikatan kerjasama dengan pihak dalam negeri maupun asing.

Tujuannya menguras kekayaan negara dan menghabiskan anggaran negara demi memuaskan libido mengakumulasi keuntungan pribadinya.

​Modal Asing Bukti Nasionalime Sempit

​Aturan-aturan yang ketat kerap dikatakan menjadi penghambat perkembangan perekonomian bagi perusahaan dalam penanaman modal. Akan tetapi keadaaan parah terjadi, ketika perusahaan swasta besar/kecil bangkrut, pemerintah langsung membantu sampai menghabiskan dana negara yang begitu besar. Padahal jika terjadi pemecatan (PHK) di rakyat dan ketika rakyat butuh bantuan negara, pemerintah acuh tak acuh.

Sikap menghamba terhadap arus penanaman modal asing, inilah ciri pemerintahan kita. Ketika seluruh kekayaan alam, tambang, hutan, mineral, perkebunan, laut, diserahkan pada perusahaan asing. Dan kegiatan eksploitasi dioptimalkan pada ekspor ke luar negeri (negara maju), tidak untuk keperluan dalam negri, tapi lebih kepada menghidupi kegiatan industri negara maju.

Tidak terhenti sampai di situ, ketika sumber daya alam dikerahkan pada modal asing, harga melonjak tinggi, harga listrik naik, harga bahan pokok naik, dan masyarakat tetap menjadi korban, mengalami penderitaan. Akibat eksploitasi, rakyat tidak lagi punya tanah, tidak punya tempat tinggal, kehilangan identitas, yang berlabuh pada hilangnya mata pencaharian rakyat.

Pemerintah telah memiliki keyakinan baru, lebih meyakini yang namanya perdagangan bebas.

Padahal perdagangan bebas akan mematikan industri dalam negeri. Alasan pemerintah bahwa persaingan dengan negara-negara ekonomi kuat, maka perekonomian negara Indonesia katanya secara tidak langsung akan menjadi kuat.

Ada pemahaman parsial di pemerintah, ketika negara maju kuat dalam ekonomi adalah karena mampu menyusun strategi ekonomi nasionalnya, dengan cara mengembangkan kekuatan nasional. Beda dengan pemerintah ini, yang tidak percaya dengan kekuatan sendiri.

Sektor perusahaan swasta mendapatkan posisi yang dimanjakan oleh pemerintah, ketika pemerintah memberikan berbagai kemudahan, fasilitas yang mewah seperti keuangan, kebijakan, pembangunan pelabuhan dan pergudangan.

Sehingga pemerintah mengesampingkan kebutuhan publik, mengakibatkan tidak adanya pembangunan infrastruktur yang dibutuhkan rakyat, malah kehancuran lah yang terjadi dalam sarana dan prasarana publik

Akhirnya, seluruh sumber kekayaan alam, daerah teritorial diserahkan sepenuhnya pada kekuasaan asing. Dan pemerintah menerapkan UU yang menjamin stabilitas dominasi dan eksploitasi perusahaan asing terhadap kekayaan alam Indonesia . Pemerintah tidak berbuat apa-apa ketika sektor perkebunan, mineral, energi, hutan, laut dan bahkan sektor keuangan dikuasai asing.

Padahal pemerintah sering mengelu-elukan nasionalisme.

Inilah yang membuktikan bahwa nasionalisme pemerintah hanyalah sebatas nasionalisme sempit!


Penulis merupakan pegiat sosial-kreatif. Aktif traveling. Akrab disapa “Si Parjalang”.

Tags: headline
Share40SendShare

Related Posts

Manusia sebagai Makhluk Mengada dalam Ruang & Waktu

18/12/2022

Oleh: Inosius Pati Wedu* PIRAMIDA.ID- Kemajuan teknologi transportasi, informasi dan komunikasi di zaman modern menyebabkan manusia dapat berinteraksi dan berkomunikasi...

Sejarah Bidang

17/12/2022

PIRAMIDA.ID- “Sejarah itu bersajak”, ujar Mark Twain. Walau sejarah tak bisa terulang kembali. Sekarang, ke mana dan di mana kita...

Romantisme Bom Bunuh Diri Astana Anyar

12/12/2022

Oleh: Gregorius Bryan G. Samosir (Ketua Lembaga Pengembangan SDM PP PMKRI) PIRAMIDA.ID- Belum kering air mata akibat gempa yang mengguncang...

Peran Media Massa Sebagai Salah Satu Konsep Kekuatan Politik di Indonesia

18/11/2022

Oleh: Dwi Puja Kusuma* PIRAMIDA.ID- Perkembangan media massa di Indonesia mengalami pertumbuhan yang luar biasa. Utamanya setelah memasuki era reformasi,...

Eksistensi ABRI Sebagai Aktor Kekuatan Politik Pasca Orde Baru

16/11/2022

Oleh: Aulia Sindi Pifua* PIRAMIDA.ID- Berbicara mengenai politik merupakan satu hal yang sangat menarik, namun perlu digarisbawahi juga bahwa tidak...

Perkembangan Politik Pencitraan diselaraskan dengan Perkembangan Demokrasi

11/11/2022

Oleh: Buha Pasaribu* PIRAMIDA.ID- Pencitraan kebijakan atau political imaging, berkembang dengan demokrasi di Indonesia, dimulai dengan pemilihan presiden langsung tahun...

Load More

Tinggalkan Komentar Batalkan balasan

Terkini

Edukasi

Meningkatkan Keadilan di Indonesia

29/01/2023
Berita

Esensi Kekuasaan di Indonesia

28/01/2023
Berita

Komda PMKRI Sumbagut: Wali Kota Medan Penuh Pencitraan

28/01/2023
Berita

PP Simalungun Buka Pendaftaran Balon Ketua MPC Simalungun

28/01/2023
Berita

Tuntaskan Perkara Judi Apin BK, Komda PMKRI Sumut Apresiasi Kinerja Kapolda Sumut

28/01/2023
Sains

Cerita tentang Bedes Bijak (Homosapiens)

27/01/2023

Populer

Prosesi sertijab PP GMKI/screeshot
Berita

PP GMKI Resmi dikukuhkan, Ini Susunan Pengurus Pusat GMKI Masa Bakti 2020-2022

09/01/2021
ilustrasi: tirto.id/Gery
Sains

Apa itu Teori Evolusi Darwin?

27/01/2023
Berita

Syukuran Pembubaran Panitia, Panitia Perayaan Natal 3 Sinode Gelar Pemberian Tali Asih di Panti Asuhan

02/06/2022
Berita

Esensi Kekuasaan di Indonesia

28/01/2023
Edukasi

Keterbatasan Jumlah Guru Terampil

09/12/2021
Berita

Kritik Sastra: Pengertian, Fungsi, Manfaat dan Pendekatan

14/11/2022

FULL CAFE SIANTAR DI JALAN NARUMONDA ATAS NO 30

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2020-2021 Piramida ID

wisata indonesia - destinasi wisata terpopuler Rotasi Asia - Berita Terkini Spot Wisata Danau Toba Terbaik destinasi wisata dunia

No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas

© 2020-2021 Piramida ID

wisata indonesia - destinasi wisata terpopuler Rotasi Asia - Berita Terkini Spot Wisata Danau Toba Terbaik destinasi wisata dunia