Piramida.id
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy
Selasa, Juli 15, 2025
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
Piramida.id
  • Berita
  • Dialektika
  • Dunia
  • Edukasi
  • Ekologi
  • Ekosospolbud
  • Kabar Desa
  • Pojokan
  • Sains
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Spiritualitas
Home Sorot Publik

Rapid Test Jadi Komersial, Perlukah Dihentikan?

by Redaksi
06/07/2020
in Sorot Publik
98
SHARES
699
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Telegram

PIRAMIDA.ID- Lembaga negara pengawas pelayanan publik, Ombudsman, mengendus upaya komersialisasi alat tes cepat Covid-19. Pakar wabah pun mendesak pemerintah menghentikan tes cepat, dan fokus pada tes PCR.

Wakil Ketua Ombudsman RI, Lely Pelitasari, mengatakan upaya komersialisasi itu terlihat dari semakin banyaknya pihak yang mensyaratkan rapid test. Di sisi lain, tidak ada standar yang mengatur tes cepat dan biayanya.

“Belakangan kemudian disyaratkan bagi mereka yang akan naik pesawat. Bahkan terakhir informasinya—kami masih harus konfirmasi— di Jawa Timur, disyaratkan untuk mereka yang akan ujian, anak-anak disyaratkan untuk rapid test,” ungkapnya dalam sebuah diskusi, Sabtu (4/7) pagi.

Bahkan, Lely menyebut, sejumlah rumah sakit di Jakarta mensyaratkan rapid test bagi penunggu pasien.

“Saya dua minggu yang lalu menjadi penunggu pasien, dan itu salah satu persyaratannya harus lulus rapid test dan rontgen paru,” tambahnya yang sempat menjadi pasien Covid-19 dan kini telah sembuh.

Karena itu, dia menegaskan, perlu ada standarisasi layanan, biaya, regulasi, dan standar prosedur operasi (standard operating procedure/SOP). Dia mendesak pemerintah turun tangan dan tidak menyerahkan rapid test ke mekanisme pasar.

“Ini kan kaitannya dengan kepentingan umum, pemerintah atau negara harus intervensi. Apa lagi ini kondisinya extraordinary,” tegasnya.

Ahli Wabah Minta Fokus pada PCR

Sementara itu pakar wabah dari Universitas Indonesia, Pandu Riono, PhD, melihat ada pihak-pihak tertentu yang memanfaatkan kecemasan publik. Akhirnya, rapid test pun menjadi sesuatu yang diperjualbelikan.

“Saya nggak tahu siapa yang memetik keuntungan dari masalah ini. Dan harus ada tindakan tegas untuk menghentikan semua ini,” tegasnya dalam kesempatan yang sama.

Pandu menjelaskan, tes cepat tidaklah akurat. Sebab tes cepat tidak benar benar mendeteksi keberadaan virus melainkan mendeteksi antibodi.

“Yang dites itu antibodi, respon tubuh terhadap adanya virus. Itu baru terbentuk seminggu atau 10 hari setelah terinfeksi. Jadi kalau tidak reaktif, bukan berarti tidak terinfeksi. Kalau reaktif, bukan berarti juga bisa infeksius, paparnya.

Selain itu, tambah Pandu, di Indonesia sekarang beredar 100 jenis tes cepat yang tidak pernah diuji tingkat akurasinya. Karena itu dia mendesak pemerintah segera menghentikan tes cepat dan fokus pada tes PCR (polymerase chain reaction).

“Kalau enggak (dihentikan), publik rugi. Atau banyak uang negara yang harusnya bisa meningkatkan kapasitas testing PCR akhirnya untuk membeli rapid test, tambahnya.

Puji Daerah yang Tingkatkan PCR

Sementara itu, Pandu mengatakan ada sejumlah wilayah yang patut diberi pujian karena meningkatkan kapasitas tes PCR-nya. Daerah ini adalah DKI Jakarta dan Jawa Barat.

“Karena dalam jangka panjang–pandemi ini panjang–kita butuh surveilans yang masif. Surveilansnya apa? Testing, lacak, isolasi,” imbuhnya.

Pemprov DKI Jakarta mengumumkan, sampai 28 Juni kemarin telah melakukan tes PCR terhadap 296.360 sampel. DKI Jakarta meningkatkan kapasitas tes lewat jejaring laboratorium yang kini mencapai 41 lokasi.

Sementara Pemprov Jabar mencatat telah mengetes 78.108 orang dengan metode PCR. Pemprov Jabar mengatakan saat ini masih memiliki stok 70 ribu test kit PCR. Dalam waktu dekat Pemprov akan membeli 150 ribu test kit PCR sebagian impor sebagian buatan dalam negeri.

Di sisi lain, Lely dari Ombudsman mengapresiasi inisiatif daerah yang meningkatkan kapasitas PCR, seperti dilakukan Sumatera Barat.

“Skema inisiatif dari daerah. Contoh bagaimana kawan-kawan di Universitas Andalas di Sumbar, membuat inisiatif membuat alat (PCR) sendiri,” tutupnya.


Sumber: VOA Indonesia/Rio Tuasikal

Tags: #komersialisasi#pcr#rapidtestCorona
Share39SendShare

Related Posts

DI GUYUR HUJAN PHBG GMIH BAIT’EL IDAMGAMLAMO SUKSES MELAKSANAKN GERAK JALAN POCO-POCO

16/04/2025

PIRAMIDA.ID - Menyambut Paskah Tahun 2025 panitia hari-hari besar Gerejawi (PHBG) GMIH Bait'el Idamgamlamo melaksanakan perlombaan Gerak jalan poco-poco pada...

gbr : Iptu L.Manurung dan Personil di lokasi yang diduga tempat perjudian

Warga : Kerja Kapolsek Saribudolok Itu Apa,Tangkap dan Berantas Judilah Baru Paten

06/05/2024

Piramida.id|Simalungun – Kapolsek Saribudolok dituding dan diduga sengaja melakukan pembiaran bahkan perlindungan terhadap kegiatan judi yang sedang marak terjadi di...

Illustrasi

Ratu Sabu Beraksi, Gunung Malela Diteror Narkoba Polsek Dicurigai

25/04/2024

Piramida.id|Simalungun – Sejumlah Warga kecamatan Gunung malela, kabupaten Simalungun, Sumut, menyatakan rasa ketidak percayaannya terhadap kinerja jajaran Polsek Bangun yang...

Jalin Kekompakan, Lapas Kelas IIA Pematangsiantar Gelar Berbagai Kegiatan Sebelum Buka Puasa

18/03/2024

Piramida.id|Siantar - 16 Maret 2024 Bulan Ramadhan merupakan bulan yang penuh berkah, kali ini dalam mengisi waktu sebelum berbuka Puasa...

Dana Desa Bukit Rejo Dipertanyakan, Pangulu Pilih Bungkam

01/03/2024

Piramida.id|Simalungun – Ricardo Nainggolan Sekretaris Jaringan Pendamping Kebijakan Pembangunan (JPKP) Simalungun meragukan kebenaran alokasi dana desa nagori Bukit Rejo, kecamatan...

Lokasi Peredaran Narkoba Bangsal Diramaikan Polisi,Kenziro Pucat

20/02/2024

Piramida.id|Siantar – Kawasan Bangsal, kelurahan Melayu, kecamatan Siantar Utara, Pematangsiantar, mendadak padat, Jalan Raya Wahidin pun spontan dipadati kendaraan dan...

Load More

Tinggalkan KomentarBatalkan balasan

Terkini

Berita

Anies Baswedan Hadir Pada RAPIMNAS I Gerakan Rakyat, Ketua DPP Gerakan Rakyat Sebut Nama Tom Lembong

13/07/2025
Berita

Penyelidikan Dihentikan, Kuasa Hukum Korban Penipuan Segera Laporkan Penyidik Polda Sumut ke Propam

10/07/2025
Berita

150 Hari Kerja Bupati Simalungun, GMKI : Simalungun mau dibawa kemana?

09/07/2025
Berita

Ketua ILAJ Minta Hakim Berhikmat: Kasus Hasto & Tom Lembong Jangan Dikendalikan Politik, Vonis Bebas Adalah Pilihan Konstitusional

07/07/2025
Berita

Dugaan Fee Proyek, Ketua ILAJ Minta KPK Pantau Bagi-Bagi Proyek di Kota Siantar

04/07/2025
Berita

Robot Polri Tuai Kritik Netizen, Fawer Sihite: Inovasi Harus Disambut Baik, Tapi Polri Perlu Bangun Instrumen Komunikasi yang Efektif

30/06/2025

Populer

No Content Available
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba