Piramida.id
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy
Minggu, Juli 6, 2025
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
Piramida.id
  • Berita
  • Dialektika
  • Dunia
  • Edukasi
  • Ekologi
  • Ekosospolbud
  • Kabar Desa
  • Pojokan
  • Sains
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Spiritualitas
Home Pojokan

Setan di Gunung Tidak Adil

by Redaksi
26/02/2021
in Pojokan
102
SHARES
731
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Telegram

Edis Galingging*

PIRAMIDA.ID- Acap kali kita mendengar cerita seram, mitos, bahkan sampai horor dari teman-teman kita yang gemar mendaki gunung. Walaupun cerita tersebut sampai saat ini masih sulit untuk diverifikasi kebenarannya.

Kendati demikian, pengalaman cerita seperti itu sudah menjadi familiar bagi orang-orang yang gemar hiking atau orang-orang yang melabeli dirinya sebagai pendaki gunung.

Salah seorang teman saya kerap kali bercerita hal-hal tersebut, dan ia cukup sering bercerita kalau kita mendaki gunung itu harus jaga sikap. Kita tidak boleh buang sampah sembarangan, kita tidak boleh berbuat mesum di atas gunung, kita tidak boleh ribut, kita tidak boleh merusak tumbu-tumbuhan, dan hal lain yang bersifat senonoh.

Usut punya usut kalau melanggar aturan-aturan tersebut, kita akan merasa tidak tenang bila mendaki. Kita akan dikerjai mahkluk halus sehingga berputar-putar di kawasan yang sama. Ditengarai kita akan diganggu setan-setan yang ada di gunung yang tidak menginginkan alamnya atau rumahnya dirusak dan diganggu oleh para pendaki.

Memang dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir ini, mendaki gunung menjadi salah satu tren pada kalangan anak muda dan hal itu kian cepat menyebar di seluruh penjuru daerah Indonesia.

Wajar hal itu bisa saja terjadi, dengan didorong oleh kemajuan dan kecanggihan dunia teknologi. Terkhususnya media sosial yang mengambil peran penting sebagai media publikasi dan eksistensi para anak muda.

Tapi entah mengapa tiba-tiba saya merenungkan diri, dan sekonyong-konyong berpikir kalau “setan di gunung tidak adil”. Ya, tidak adil! Hehehe.

Ada beberapa hal yang menjadi dasar saya untuk mengatakan setan di gunung tidak adil, yakni setan di gunung beraninya hanya mengganggu pendaki, beraninya sama “orang kecil” yang melanggar aturan di gunung. Tapi gak berani sama perusahaan-perusahaan yang sudah merusak alam selama puluhan tahun.

Setan di gunung hanya mikirin egonya masing-masing, hanya mikirin rumah mereka masing-masing, tidak peduli kepada makhluk hidup lainnya yang tempat tinggalnya digusur oleh perusahaan. Tidak peduli terhadap pengusaha kecil yang terpaksa “gulung tikar” disebabkan hadirnya perusahaan besar, dan bahkan masih banyak alasan kita untuk mengatakan setan di gunung tidak adil.

Dasar, setan cemen kalian! Dasar, setan culun kalian! Jangan-jangan kalian sudah ’86’ ya, dengan perusahaan perusak lingkungan? Apa bedanya dirimu dengan pemerintah kita, yang selalu tunduk terhadap perusahaan!

Coba seandainya setan-setan di gunung kompak turun gunung, sembari membawa spanduk bertuliskan “jangan rusak tanah leluhur kami” dan turut serta membantu para aktivis lingkungan yang sedang membela masyarakat “akar rumput”.

Kompak membentuk gerakan bawah tanah. Lalu mereka melakukan aksi ke depan gerbang perusahaan yang telah merusak alam, dan salah satu di antara mereka nendangin pagar dan berkata, “Hei, Tuan Perusak Lingkungan! Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) kalian tidak jelas, jangan rampas hutan masyarakat, jangan ganggu lahan pertanian masyarakat, asap pabrik mu buat kami sesak kalau lagi terbang.”

Atau bahkan mereka bisa mencontoh sosok Casper. Iya, betul. Casper, pemeran protagonis dari serial kartun dan komik ‘Casper the Friendly Ghost’ yang suka berteman dengan orang-orang dan selalu ingin membantu setiap manusia yang terkena musibah, dan akan siap berjibaku melawan sifat-sifat antagonis perusahaan-perusahaan.

Ahh….aku selalu membayangkan hal itu terjadi, dan akan aku pastikan rasa keadilan akan kita dapatkan. Hehehe. Para aktivis lingkungan tidak bakalan susah payah memikirkan strategi apa yang cocok untuk melawan perusahaan-perusahaan yang telah merusak lingkungan. Dasar setan! Kemana lagi kami mencari keadilan?

Atau mungkin para setan di gunung tidak paham akan ‘politik devide et impera’? Seperti yang kerap dilakukan para politikus kita yang tidak pernah memiliki rasa andil terhadap rakyatnya. Sehingga mereka hanya paham mengganggu dan memecah bela rombongan para pendaki saja.

Kalau sudah bercerita panjang lebar begini, bikin kita jadi kangen nonton Casper ya? Di mana setiap sore hari menemani hari-hari kita. Btw, Casper pernah daki gunung gak ya? Xixixi.(*)


Penulis merupakan pemuda yang senang dengan keheningan alam.

Tags: #casper#gunung#lingkungan#pendaki#setan
Share41SendShare

Related Posts

Asal-usul Permainan Tradisional Anak-anak

12/07/2023

PIRAMIDA.ID- Anda merasa jenuh dengan bermain dengan gim di ponsel dan laptop? Terlalu lama bermain gim bisa menyebabkan kerusakan mata akibat...

Mengapa ada Tujuh Hari dalam Seminggu?

11/07/2023

PIRAMIDA.ID- Akhir pekan selalu tak kunjung tiba, kita harus menunggu enam hari penuh antara Senin dan Sabtu. Satu minggu itu...

Ini Medan, Bung!

05/03/2023

Supriadi Harja* PIRAMIDA.ID- Aku lupa, kapan aku pernah mengenal orang ini. Begitu melihatku, ia memperkenalkan diri. Namanya Pak Sukri. Namun...

Seperti Apa Sistem Absensi yang Banyak Digunakan di Indonesia?

20/12/2022

PIRAMIDA.ID- Aset terbesar perusahaan adalah karyawan. Tanpa karyawan, perusahaan tidak akan dapat mencapai tujuan perusahaan. Untuk mencapai tujuannya, human resources...

Mimpi

07/12/2022

Billie Gregorine* PIRAMIDA.ID- Semua orang sekiranya pastilah pernah bermimpi. Sambil rebahan, sayup-sayup kudengar lagu dari Nadin Hamizah yang judulnya 'Rumpang'....

Mengantongi Ragam Cerita dari Tanah Papua

04/09/2022

Oleh: Roberto Duma Buladja* PIRAMIDA.ID- Konsultasi Nasional (Konas) GMKI berlangsung pada 23–27 Agustus 2022 di Jayapura, tanah Papua. Kurang lebih...

Load More

Tinggalkan KomentarBatalkan balasan

Terkini

Berita

Dugaan Fee Proyek, Ketua ILAJ Minta KPK Pantau Bagi-Bagi Proyek di Kota Siantar

04/07/2025
Berita

Robot Polri Tuai Kritik Netizen, Fawer Sihite: Inovasi Harus Disambut Baik, Tapi Polri Perlu Bangun Instrumen Komunikasi yang Efektif

30/06/2025
Berita

Tokoh Cipayung Plus Gabung Golkar Lewat AMPI, Jefri Gultom: Politik Adalah Etika untuk Melayani

28/06/2025
Berita

Tokoh Cipayung Plus Login Golkar Pada HUT AMPI, Bahlil Lahadalia : Adik-Adik Saya Sudah di Jalan Yang Benar

28/06/2025
Berita

IRKI Nilai Tafsir UU Tipikor atas Pedagang Pecel Lele Menyesatkan

22/06/2025
Dunia

Perang Israel-Iran Menunjukkan Pentingnya STEM, Fawer Sihite: Dukung Sikap Presiden Prabowo

22/06/2025

Populer

Berita

Dugaan Fee Proyek, Ketua ILAJ Minta KPK Pantau Bagi-Bagi Proyek di Kota Siantar

04/07/2025
Berita

Robot Polri Tuai Kritik Netizen, Fawer Sihite: Inovasi Harus Disambut Baik, Tapi Polri Perlu Bangun Instrumen Komunikasi yang Efektif

30/06/2025
Berita

Resmi Sertijab, Ini Struktur PP GMKI 2022-2024

01/02/2023
Berita

Tokoh Cipayung Plus Login Golkar Pada HUT AMPI, Bahlil Lahadalia : Adik-Adik Saya Sudah di Jalan Yang Benar

28/06/2025
Edukasi

Keterbatasan Jumlah Guru Terampil

09/12/2021
Pojokan

Pesan Tersembunyi Ki Narto Sabdo Dalam Lagu Kelinci Ucul

23/09/2020
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba