Piramida.id
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy
Selasa, Juli 15, 2025
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
Piramida.id
  • Berita
  • Dialektika
  • Dunia
  • Edukasi
  • Ekologi
  • Ekosospolbud
  • Kabar Desa
  • Pojokan
  • Sains
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Spiritualitas
Home Ekosospolbud

Teh Obeng: Es Teh Manis Khas Kepulauan Riau

by Redaksi
16/09/2021
in Ekosospolbud
ilustrasi/gnfi.id

ilustrasi/gnfi.id

115
SHARES
822
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Telegram

PIRAMIDA.ID- Apa yang pertama kali muncul dalam benak Anda setelah mendengar Teh Obeng? Apakah karena cara pengadukan tehnya yang menggunakan obeng?

Kalau ya, sayang sekali pemikiran Anda salah. Melansir dari beberapa sumber dan pengalaman beberapa orang, ternyata penamaan Teh Obeng ini ada asal-usulnya dan menjadi ciri khas penamaan teh di Kepulauan Riau.

Teh Obeng merupakan teh yang sangat familiar dan diminati masyarakat Kepulauan Riau, khususnya di Batam dan Tanjung Pinang. Meski penamaan Teh Obeng terkesan ekstrim, sebenarnya Teh Obeng ini hanyalah es teh manis pada umumnya.

Hanya saja, jika Anda berkunjung ke Kepulauan Riau, jangan pernah memesannya dengan sebutan ‘es teh manis’ sepertinya lazimnya di Pulau Jawa dan Warung Padang atau ‘teh manis dingin’ seperti lazimnya di Sumatera Utara.

Bisa-bisa Anda tidak akan dilayani atau bahkan pelayan warung makan dan restoran di sana akan memberi segelas teh dan segelas es batu secara terpisah.

Masyarakat di sana justru akan kebingungan ketika diminta untuk menyediakan es teh manis.

Asal-Usul Teh Obeng

Awalnya, es teh manis ini seharusnya disebut dengan Teh Apeng. Peng sendiri berarti ‘es’, sebutan hasil dari akulturasi budaya Melayu dan China. Seiring berjalannya waktu, penyebutan Teh Apeng ini bercampur dan menyesuaikan lidah orang Indonesia.

Hingga akhirnya warga keturunan banyak yang menyebutnya dengan Teh Openg. Meski begitu tetap saja kata-kata Teh Openg masih dirasa kurang pas dengan lidah orang Indonesia.

Seiring berjalannya waktu lagi, akhirnya huruf P tersebut berubah menjadi B, hingga terciptalah Teh Obeng yang terkenal legendaris hingga sekarang.

Lagi pula kata ‘obeng’ merupakan kata dari bahasa Indonesia yang lebih familiar di telinga orang Indonesia. Jadi, tidak heran justru berkat pelafalan Teh Obeng, es teh manis ala Kepulauan Riau ini justru menjadi sangat ikonik dan terkenal.

Dahulu Teh Obeng memiliki cita rasa yang khas. Teh yang digunakan juga berbentuk bubuk yang memiliki aroma khas serta tehnya yang kental dan pekat.

Namun semakin banyaknya pendatang baru yang datang ke Kepulauan Riau, maka masyarakat mulai banyak membangun bisnis rumahan. Semakin banyak orang yang berjualan teh, maka ciri khas kepekatan Teh Obeng pun semakin terlupakan karena para pebisnis rumahan itu akhirnya menggunakan teh umum yang praktis seperti teh celup.

Meski berbeda, tapi masyarakat kala itu mengklaim bahwa es teh manis buatannya adalah Teh Obeng.

Bagaimana? Anda tertarik berkunjung ke Kepulauan Riau dan mencoba Teh Obeng?


Dikutip dari berbagai sumber.

Tags: #batam#tradisi#unik
Share46SendShare

Related Posts

Petani Kopi: Penjaga Lingkungan dan Intelektualitas

29/04/2023

PIRAMIDA.ID- Tanaman kopi, mungkin satu-satunya tanaman yang dikembangkan Belanda yang memberikan pengaruh positif terhadap peradaban bangsa Indonesia....

Sanggar Seni Sebagai Organisasi Budaya

02/04/2023

Thompson Hs* PIRAMIDA.ID- Sanggar identik sebagai suatu tempat untuk berlatih dan berguru. Luas tempat untuk sebuah sanggar tidak harus luas,...

Tangkap Bos 303, Ketua ILAJ Sebut Integritas Kapolri dan Kapolda Sumut Tidak Perlu Diragukan

17/10/2022

PIRAMIDA.ID - Bos judi online asal Sumatera Utara Apin BK yang kabur ke Malaysia tiba di Bandara Soekarno-Hatta Jumat malam,...

Visi Presiden RI Jokowi dan Agenda Menparekraf Sandiaga Uno Hadiri Nias Pro & Maniamolo Fest

28/06/2022

Oleh: Firman Jaya Daeli (Ketua Dewan Pembina Puspolkam Indonesia) PIRAMIDA.ID- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Menparekraf RI), Sandiaga...

Pengalaman Sebagai Ketua SPI

06/06/2022

Oleh: Manahati Zebua* PIRAMIDA.ID- Setiap perusahaan yang mau menginginkan organisasinya bekerja lebih baik kinerjanya dalam bidang keuangan, biasanya pemimpinnya menghadirkan...

Munculnya Generasi Tuna Budaya

24/01/2022

Oleh: Arianto Sitorus Pane* PIRAMIDA.ID- Salah satu yang paling menggelisahkan dari negeri ini adalah semakin jauhnya kebudayaan dari kehidupan generasi...

Load More

Tinggalkan KomentarBatalkan balasan

Terkini

Berita

Anies Baswedan Hadir Pada RAPIMNAS I Gerakan Rakyat, Ketua DPP Gerakan Rakyat Sebut Nama Tom Lembong

13/07/2025
Berita

Penyelidikan Dihentikan, Kuasa Hukum Korban Penipuan Segera Laporkan Penyidik Polda Sumut ke Propam

10/07/2025
Berita

150 Hari Kerja Bupati Simalungun, GMKI : Simalungun mau dibawa kemana?

09/07/2025
Berita

Ketua ILAJ Minta Hakim Berhikmat: Kasus Hasto & Tom Lembong Jangan Dikendalikan Politik, Vonis Bebas Adalah Pilihan Konstitusional

07/07/2025
Berita

Dugaan Fee Proyek, Ketua ILAJ Minta KPK Pantau Bagi-Bagi Proyek di Kota Siantar

04/07/2025
Berita

Robot Polri Tuai Kritik Netizen, Fawer Sihite: Inovasi Harus Disambut Baik, Tapi Polri Perlu Bangun Instrumen Komunikasi yang Efektif

30/06/2025

Populer

No Content Available
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba