Piramida.id
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy
Sabtu, Februari 4, 2023
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
Piramida.id
  • Berita
  • Dialektika
  • Dunia
  • Edukasi
  • Ekologi
  • Ekosospolbud
  • Kabar Desa
  • Pojokan
  • Sains
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Spiritualitas
Home Dialektika

Teori Resepsi: Ketika Pembaca Mengambil Alih Kekuasaan Pengarang

by Redaksi
10/03/2022
in Dialektika
100
SHARES
716
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Telegram

PIRAMIDA.ID- Teori resepsi adalah suatu pandangan yang memberi tempat pada tanggapan pemirsa dari suatu karya. Dengan demikian, peran aktif pembaca ditempatkan sebagai pemberi makna karya seni. Hal itu juga menghadirkan sebuah proses interpretasi pembaca. Teori resepsi ini tentunya berangkat dari situ, dari peran pembaca dalam tindak pembacaan sebuah karya seni.

Janet Wolf dalam The Sosial Production of Art (1981) menyebutkan bahwa seorang pembaca (dalam sebuah proses interpretasi) mendapatkan “tugas” untuk memaknai kembali “ruang kosong” di dalam teks yang diberikan atau ditinggalkan oleh pengarangnya/senimannya. Dari pendapat Janet Wolf, bisa diartikan pula bahwa proses interpretasi berarti menciptakan kembali makna dari karya seni. Atau me-refungsi makana karya seni itu.

Hal itulah yang menyebabkan proses pemaknaan suatu teks atau karya akan berubah-ubah di tangan setiap pemirsanya. Hal itu akan dipengaruhi oleh seberapa banyak pengetahuan di kepala pembacanya. Maka pemaknaan tunggal dari pengarang, determinasi dan kekuasaan seniman, sudah tidak ada lagi. Semuanya akan berubah menjadi proses interpretasi yang terus berkembang seiring berjalannya waktu dan ilmu pengetahuan.

Pengetahuan, pengalaman, dan hal-hal lainnya yang sudah ada di dalam kepala seorang pembaca atau pemirsa akan menjadi suatu bekal sebelum memulai interpretasi teks tertentu. “Bekal” inilah yang kemudian menyediakan suatu cakrawala harapan bagi pembaca tersebut. Bisa dikatakan, ada semacam “gudang” di dalam kepala seorang pembaca yang berisi pengetahuan, pengalaman, dan literary repertoire. Literary repertoire adalah “gudang” yang berisikan norma sosial, historis, budaya, dan sebagainya yang akan bermanfaat dalam proses pembacaan.

Bekal tersebut akan berbeda-beda setiap orang. Tentunya, setiap orang memiliki latar sosiologis dan psikologis yang berbeda, tingkat pendidikan dan banyaknya pengetahuan di kepala mereka juga berbeda. Hal itu akan menghasilkan beragam makna yang berbeda dari satu teks yang sama.

Teks yang belum dibaca masih berupa “artefak”

Ada satu hal yang menarik dari teori resepsi ini. Hadirnya ragam makna dari para pembaca menghasilkan deduksi bahwa teks yang belum dibaca berarti masih berada dalam tatanan “artefak”. Karya cipta baru akan menjadi sebuah karya seni (objek estetik dan berfungsi estetik) itu ketika telah dibaca. Sebelum karya tersebut lahir, maka makna berada di tangan pengarang. Namun, ketika karya tersebut telah lahir, maka makna tadi akan berpindah ke tangan pembacanya.

Apakah itu berarti pembaca sudah berganti peran menjadi pengarang? Bisa dikatakan iya. Sebab, pembaca akan melakukan konkretisasi karya seni, interpretasi, dan membangun ulang makna berdasarkan pemikirannya sendiri. Karena itu dikenal pula teori resepsi estetik. Teori resepsi estetik merupakan manifesto dari “pergantian kekuasaan” dari seorang pengarang ke pembaca setelah karya tersebut lahir dan dibaca.

Ketika menanggapi karya seni, maka pembaca terbagi menjadi tiga.

Pembaca ideal

Pembaca ideal, atau supper reader ialah pembaca dengan keahlian teoritis saat melakukan interpretasi karya. Teks bahkan tidak pernah menjadi targetnya, tapi menjadi semacam prafigur karya artistik yang ditanggapi dinamis. Pembaca ideal memiliki peran untuk menempatkan teks menjadi karya artistik, sekaligus karya estetik. Hal itu dipilih dari berbagai indikator, seperti materi pilihan dan teknik untuk menjadi karya artistik, serta realisasi dan tanggapan pemirsa untuk menjadi karya estetik.

Pembaca tafsir

Pembaca tafsir atau implied reader adalah pembaca yang berada di tataran tekstual, dan menjadi pembaca yang memaknai teks tersebut.

Pembaca riil

Bisa diartikan secara fisik sebagai seseorang yang melakukan tindak pembacaan.

Wolfgang Iser dalam The Art of Reading. A Theory of Aesthetic Response, mengatakan bahwa pembaca tidak sepenuhnya mampu melakukan pendekatan teks secara utuh. Justru, bagian yang hanya mampu didekati oleh pembaca ialah dimensi semu (virtual dimension) dari teks tersebut. Dimensi semu tersebut bukan teks yang sebenarnya, tapi dimensi yang hadir bersamaan antara teks dengan imajinasi pembaca.

Dengan kata lain, karya seni tersebut menjadi pemantik untuk lahirnya sebuah “semesta” dari teks yang diciptakan dari dan oleh imjaninasi pembacanya. Dimensi semu yang ada di dalam teks juga memberikan kesempatan bagi imajinasi pembaca untuk ikut berpartisipasi mengonstruksi apa yang dibacanya. Pembacaan yang berulang akan menghadirkan serangkaian pengalaman estetis yang berbeda, dan menjadi sebuah pengembaraan pembacaan yang kreatif dan inovatif.

*Tulisan ini didasarkan pada tulisan Prof Dr Hj Yudiarni, MA (Guru besar Teater ISI Yogyakarta) berjudul Teori Resepsi”

Tags: #pembacaan#resepsi#Sastra
Share40SendShare

Related Posts

Hukum di Indonesia Makin Memburuk?

01/02/2023

Oleh: Kasihta Saragih, Claudia Sianturi, Nuri Giovani, Oscar Simbolon* PIRAMIDA.ID- Akhir-akhir ini situasi hukum yang ada di Indonesia mungkin sedang...

Manusia sebagai Makhluk Mengada dalam Ruang & Waktu

18/12/2022

Oleh: Inosius Pati Wedu* PIRAMIDA.ID- Kemajuan teknologi transportasi, informasi dan komunikasi di zaman modern menyebabkan manusia dapat berinteraksi dan berkomunikasi...

Sejarah Bidang

17/12/2022

PIRAMIDA.ID- “Sejarah itu bersajak”, ujar Mark Twain. Walau sejarah tak bisa terulang kembali. Sekarang, ke mana dan di mana kita...

Romantisme Bom Bunuh Diri Astana Anyar

12/12/2022

Oleh: Gregorius Bryan G. Samosir (Ketua Lembaga Pengembangan SDM PP PMKRI) PIRAMIDA.ID- Belum kering air mata akibat gempa yang mengguncang...

Peran Media Massa Sebagai Salah Satu Konsep Kekuatan Politik di Indonesia

18/11/2022

Oleh: Dwi Puja Kusuma* PIRAMIDA.ID- Perkembangan media massa di Indonesia mengalami pertumbuhan yang luar biasa. Utamanya setelah memasuki era reformasi,...

Eksistensi ABRI Sebagai Aktor Kekuatan Politik Pasca Orde Baru

16/11/2022

Oleh: Aulia Sindi Pifua* PIRAMIDA.ID- Berbicara mengenai politik merupakan satu hal yang sangat menarik, namun perlu digarisbawahi juga bahwa tidak...

Load More

Tinggalkan Komentar Batalkan balasan

Terkini

Berita

Kelompok Senior Peduli GMKI Serahkan Bantuan Inventaris kepada PP GMKI

04/02/2023
Berita

Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas: DPP PARKINDO Berkolaborasi dengan KND dalam menghilangkan Stigma terhadap Disabilitas di Gereja

03/02/2023
Berita

Peringati 9 tahun Gugurnya 7 Relawan Kemanusiaan GMKI, GMKI Kutacane Gelar Ibadah Peringatan Hari Relawan

03/02/2023
Edukasi

Peran Pemuda dan Mahasiswa untuk Pengembangan SDM

03/02/2023
Berita

Resmi Sertijab, Ini Struktur PP GMKI 2022-2024

01/02/2023
Dialektika

Hukum di Indonesia Makin Memburuk?

01/02/2023

Populer

Berita

Resmi Sertijab, Ini Struktur PP GMKI 2022-2024

01/02/2023
Prosesi sertijab PP GMKI/screeshot
Berita

PP GMKI Resmi dikukuhkan, Ini Susunan Pengurus Pusat GMKI Masa Bakti 2020-2022

09/01/2021
Berita

Peringati 9 tahun Gugurnya 7 Relawan Kemanusiaan GMKI, GMKI Kutacane Gelar Ibadah Peringatan Hari Relawan

03/02/2023
Edukasi

Peran Pemuda dan Mahasiswa untuk Pengembangan SDM

03/02/2023
Berita

Esensi Kekuasaan di Indonesia

28/01/2023
Berita

Kelompok Senior Peduli GMKI Serahkan Bantuan Inventaris kepada PP GMKI

04/02/2023

FULL CAFE SIANTAR DI JALAN NARUMONDA ATAS NO 30

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2020-2021 Piramida ID

wisata indonesia - destinasi wisata terpopuler Rotasi Asia - Berita Terkini Spot Wisata Danau Toba Terbaik destinasi wisata dunia

No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas

© 2020-2021 Piramida ID

wisata indonesia - destinasi wisata terpopuler Rotasi Asia - Berita Terkini Spot Wisata Danau Toba Terbaik destinasi wisata dunia