Piramida.id
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy
Sabtu, Mei 24, 2025
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
Piramida.id
  • Berita
  • Dialektika
  • Dunia
  • Edukasi
  • Ekologi
  • Ekosospolbud
  • Kabar Desa
  • Pojokan
  • Sains
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Spiritualitas
Home Sains

Tiga Negara Siap Luncurkan Misi Tidak Berawak ke Planet Mars

by Redaksi
18/07/2020
in Sains
ilustrasi/shutterstock.com

ilustrasi/shutterstock.com

98
SHARES
699
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Telegram

PIRAMIDA.ID- Tiga negara siap meluncurkan misi ambisius ke Mars nyaris simultan pada bulan Juli ini. Amerika Serikat ingin mempertahankan dominasi luar angkasanya, dengan melanjutkan misi penerbangan ke planet Mars. Namun Cina kini juga tidak mau kalah. Bahkan negara sekecil Uni Emirat Arab punya ambisi menyaingi dua raksasa itu dalam penelitian ke planet merah tetangga Bumi.

Tiga peluncuran wahana penelitian ke planet Mars yang nyaris simultan itu bukanlah suatu kebetulan. Timing waktu yang tepat, berupa semacam jendela yang hanya berlaku sebulan dalam periode tertentu, mendikte misi ke planet merah itu.

Koridor waktu yang ideal itu adalah saat Mars dan Bumi berada dalam satu garis dengan Matahari, yang periodenya terjadi sekali dalam 26 minggu. Dalam kondisi ideal tsb, waktu perjalanan dan kebutuhan bahan bakar bisa diminimalkan.

Planet Mars sejak lama jadi sumber imajinasi dan punya daya tarik amat kuat untuk misi luar angkasa setelah misi ke bulan. Namun misi ke planet merah itu juga terbukti cukup sulit, dan bahkan jadi kuburan sejumlah proyek ambisius.

Amerika tetap mendominasi

Sejumlah wahana ruang angkasa dilaporkan meledak, terbakar habis atau terbanting saat mendarat di planet merah itu. Jumlah kegagalan misi ke Mars mencapai kuota sekitar 50%. Upaya Cina yang berkolaborasi dengan Rusia untuk mendaratkan wahana di planet Mars pada 2011 misalnya, berakhir dengan kegagalan.

Sejauh ini hanya Amerika Serikat dan Uni Soviet yang berhasil mendaratkan wahananya di planet Mars. Seluruhnya ada delapan wahana AS yang mendarat di Mars, dimulai dengan dua misi Viking pada 1976, Pathfinder (1997), Spirit dan Opportunity (2004), Phoenix (2008), Curiosity (2012) dan InSight (2018). Sementara Uni Soviet mendaratkan wahana Mars3 di planet merah itu pada tahun 1971 dan 1973 dengan mendaratkan wahana Mars 6.

Apakah di Planet Mars Ada Kehidupan?

Sedangkan enam lagi wahana luar angkasa, melakukan riset dari orbit planet merah itu, masing-masing tiga wahana milik AS, dua wahana milik Eropa dan satu wahana milik India.

Preserverance dari AS

Dalam misi kali ini Amerika Serikat akan mengrim wahana yang diberi nama Preserverance. Wahana ini direncanakan mendarat di sebuah delta sungai purba di Mars yang diberi nama Jezero Crater yang penuh dengan bongkahan batu, bukit pasir, tebing, dan jurang. Sebuah lokasi pendaratan yang berbahaya dan bisa mengagalkan misinya.

Namun, pemilihan Jezero Crater sebagai lokasi pendaratan dari 60 potensi lokasi pendaratan lainnya juga sudah dipertimbangkan matang. Kawasan ini diperkirakan menyimpan potensi kehidupan mikro organisme dalam lapisan tipis berumpur di dasar kawah.

Kawasan itu pada 3,5 milyar tahun lalu diperkirakan digenangi air, dan diharapkan masih ada sisanya di dasarnya. Atau paling tidak misi tersebut bisa menemukan jejak mikoroba pada lapisan sedimen.

Kamera pada wahana penjelajah Mars Amerika itu akan melakukan uji coba pembuatan oksigen dari karbon dioksida yang eksis di atmosfer tipis planet Mars. Ekstraksi oksigen di masa depan dapat digunakan para astronot di Mars untuk bernafas maupun untuk membuat bahan bakar roket.

Wahana AMAL dari Uni Emirat Arab

Dari ketiga misi ke planet Mars itu, yang paling menarik adalah yang diluncurkan oleh Uni Emirat Arab, negara kecil di kawasan Teluk Persia. Wahana orbiter UEA diberi nama Amal yang berati harapan dalam bahasa Arab, diluncurkan dari Jepang.
Ini merupakan misi antar planet pertama dari dunia Arab. Wahana ruang angkasa itu dibangun bekerjasama dengan University of Colorado di Boulder. Targetnya, wahana tersebut sudah sampai di orbit Mars di tahun dimana Uni Emirat Arab merayakan 50 tahun berdirinya negara itu.

“Uni Emirat Arab ingin mengirim pesan kuat kepada kaum muda Arab. Pesannya, Uni Emirat Arab bisa mencapai Mars kurang dari 50 tahun setelah berdiri,… Anda pasti bisa lebih dari itu, Yang paling menarik dari luar angkasa, standarnya digantung sangat tinggi“, ujar Omran Sharaf, manajer proyek Amal.

Dikendalikan dari Dubai, stasiun cuaca luar angkasa itu akan mengorbit setinggi 22.000 hingga 44.000 kilometer di atas Mars. Misinya meneliti atmosfir bagian atas dan perubahan iklim di planet Merah itu.

Tianwen dari Cina

Cina dengan ambisi dominasi ruang angkasanya akan mengirim orbiter dan wahana peneliti rover permukaan Mars yang diberi nama Tianwen-1 yang berarti “pertanyaan bagi surga“ dalam bahasa Mandarin. Wahana ini akan diluncuran dari stasiun ruang angkasa pulau Hainan di selatan Cina.

Setelah misi pertama bersama Rusia tahun 2011 lalu gagal, Beijing memutuskan melakukan misinya sendiri. “Tujuannya sama dengan misi negara lainnya. Yakni mengembangkan kapabilitas untuk meneliti alam semesta, berinvestasi pada sumber daya masa depan dan tentu saja menciptakan pengaruh politik global dan gengsi nasional,“ ujar Chen Lan, analis independen di GoTaikonauts.com kepada kantor berita AFP.

Program luar angkasa Cina itu dikendalikan oleh militer, dan hanya sedikit merilis informasi terkait misinya. Bocoran dari para blogger antariksa Cina menyebut, robot penjelajah Mars atau rover beratnya 200 kilogram, punya enam roda dan empat panel surya.

Sun Zezhou, pimpinan para insinyur rover Tianwen-1 menyebutkan, robot akan menjelajah permukaan Mars selama tiga bulan dan melakukan analisis tanah serta atmosfer Mars. Selain itu, akan membuat foto, peta, serta menyelidiki kemungkinan adanya kehidupan di masa lalu di planet merah itu.


Sumber: DW Indonesia

Tags: #kosmos#misi#planetmerah
Share39SendShare

Related Posts

Akankah Waktu Berhenti?

10/07/2023

PIRAMIDA.ID- Waktu dimulai ketika alam semesta mulai tercipta. Apakah jika alam semesta berakhir maka waktu akan berakhir juga? Kami pikir...

Kesenjangan Gender dalam Sains di Indonesia

29/04/2023

Wati Hermawati* PIRAMIDA.ID- Selama ratusan tahun, sains dipandang sebagai bidang laki-laki dan maskulin. Baru pada dekade 1990-an mulai terungkap secara...

Kenapa Beberapa Orang Bisa ‘Mendengar’ Suara Orang Mati

05/03/2023

PIRAMIDA.ID- Pengalaman clairvoyance dan clairaudience merupakan pengalaman melihat atau mendengar sesuatu tanpa adanya stimulus eksternal, dan dikaitkan dengan roh orang...

Cerita tentang Bedes Bijak (Homosapiens)

27/01/2023

Oleh: Agung Baster* PIRAMIDA.ID- Sejarah manusia yang kita ketahui hari ini sebenarnya tidak lebih dari 1% dari sejarah spesies bedes...

Benarkah Mimpi Merupakan Kelanjutan dari Kehidupan Dunia Nyata?

27/01/2023

PIRAMIDA.ID- Dari mana mimpi berasal? Itu merupakan pertanyaan yang banyak diajukan orang. Peradaban kuno menginpretasikan mimpi sebagai kekuatan supernatural atau...

ilustrasi: tirto.id/Gery

Apa itu Teori Evolusi Darwin?

27/01/2023

PIRAMIDA.ID- Teori evolusi dengan seleksi alam, yang pertama kali dirumuskan dalam buku Darwin “On the Origin of Species” pada tahun...

Load More

Tinggalkan KomentarBatalkan balasan

Terkini

Berita

Aliansi Mahasiswa Siantar Se-Jabodetabek Akan Kepung Mabes Polri: Tuntut Penangkapan Wali Kota Wesli Silalahi

11/05/2025
Berita

Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH): Penegakan Hukum atau Alibi Militerisasi Atas Nama Konservasi?

09/05/2025
Berita

Ketua Front Justice: Kepemimpinan Wesly Silalahi Dinilai Gagal, Siantar Mengarah ke Kemunduran dan Kota Gelap

07/05/2025
Berita

GMKI Cabang Bandar Lampung Ungkap Krisis Kepolisian di Daerah Lampung: “Kekuasaan Tanpa Kendali, Rakyat Tanpa Perlindungan”

01/05/2025
Berita

Fawer Sihite Luncurkan Buku “Menghidupi Kembali Ut Omnes Unum Sint”: Refleksi dan Kebangkitan GMKI

22/04/2025
Edukasi

Refleksi Paskah dan Titik Balik Kebangkitan Ekonomi Indonesia

20/04/2025

Populer

Dunia

Sumber Air Bersih dan Air Minum di Arab Saudi

07/06/2020
Edukasi

Peran Pemuda dan Mahasiswa untuk Pengembangan SDM

03/02/2023
Berita

Resmi Sertijab, Ini Struktur PP GMKI 2022-2024

01/02/2023
Dialektika

Prinsip-Prinsip Disiplin Kelas

02/04/2023
Spiritualitas

Kasih Sebagai Perintah Baru

26/07/2020
Pojokan

Aku dan Sejuta Masalah Hidupku

17/06/2021
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba