Piramida.id
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy
Jumat, Juli 11, 2025
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
Piramida.id
  • Berita
  • Dialektika
  • Dunia
  • Edukasi
  • Ekologi
  • Ekosospolbud
  • Kabar Desa
  • Pojokan
  • Sains
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Spiritualitas
Home Dialektika

Bagaimana Sejarah Ditulis dan Siapa yang Menulisnya?

by Redaksi
21/04/2022
in Dialektika
123
SHARES
881
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Telegram

PIRAMIDA.ID- Memikirkan tentang siapa yang menulis sejarah sangat penting jika kita ingin tahu bagaimana itu bisa ada.

Ada banyak hal yang berdampak pada bagaimana kita melihat dunia, termasuk pendidikan, di mana kita lahir, apakah kita adalah laki-laki atau perempuan, serta keadaan ekonomi keluarga. Semua hal ini mempengaruhi bagaimana para sejarawan menuliskan sejarah tentang manusia, keluarga, komunitas, dan masyarakat di masa lalu.

Untuk sekian lama, orang yang menulis sejarah kebanyakan adalah laki-laki terpelajar: mulai dari “bapak sejarah” Yunani Kuno, Herodotus yang hidup 2000 tahun lalu, para biarawan abad pertengahan seperti Bede dari Inggris, hingga profesor di universitas abad ke-20 seperti Eric Hobsbawm.

Seringkali, mereka menulis sejarah tentang laki-laki hebat, perang besar, dan berbagai kerajaan yang berupaya menaklukkan dunia.

Hal ini mulai berubah pada abad ke-20. Masyarakat dari berbagai latar belakang berbeda mulai menulis sejarah dan membuat suara mereka didengar.

Misalnya, untuk sekian lama buku sejarah tentang negara seperti India, yang dulunya tergabung dalam Kerajaan Inggris, ditulis oleh orang Inggris dengan sudut pandang kerajaan.

Sekarang, masyarakat di sana menulis sejarah milik mereka sendiri. Selain itu, semakin banyak perempuan dan masyarakat dari keluarga miskin mengenyam pendidikan tinggi.

Pengalaman dan sudut pandang mereka menjadi sangat berbeda dari apa yang dituliskan sejarawan dari generasi sebelumnya, dan ini yang kemudian mengubah bagaimana sejarah dituliskan.

Sebagai contoh, buku tentang Inggris di era Victoria (1837-1901) dulu sering digunakan untuk menjelaskan bahwa peran pria adalah bekerja dan wanita tinggal di rumah.

Penggambaran seperti ini terjadi karena sejarawan yang menulis buku-buku ini fokus pada orang-orang seperti mereka: mereka membaca surat dan catatan harian dari orang berpendidikan, kelas menengah, dan melihat lukisan atau foto tentang mereka. Berbagai surat dan foto tersebut menjelaskan pada para sejarawan saat itu bahwa pria tugasnya adalah bekerja dan wanita mengatur rumah.

Mengambil sudut pandang lain

Untuk sejarawan perempuan dan mereka yang dari kelas pekerja, penggambaran itu salah. Bagaimana dengan asisten rumah tangga dan juru masak yang bekerja di rumah kelas menengah? Bagaimana dengan penjahit yang membuat gaun mahal dalam foto-foto tersebut? Bagaimana dengan para perempuan yang bekerja di pabrik tekstil Inggris bagian utara dan tambang batu bara di Wales bagian selatan?

Sejarah Inggris di era Victoria akhirnya akhirnya ditulis kembali karena sejarawan dari generasi berikutnya fokus pada berbagai kelompok masyarakat yang berbeda untuk menggali sumber materi sejarah yang beragam.

Jadi, bagaimana proses penulisan sejarah? Sejarawan selalu berusaha untuk menemukan bukti pendukung supaya bisa membentuk narasi mereka tentang masa lalu, tapi secara umum ada dua cara untuk melakukannya.

Salah satu caranya adalah memulai dengan teori. Mereka bisa berteori bahwa munculnya negara, seperti Italia dan Jerman saat itu, adalah hasil dari perkembangan era modern, dan mereka baru benar-benar muncul dalam beberapa abad terakhir.

Mereka akan meneliti bagaimana negara, seperti Inggris dan Jerman, terbentuk di abad 19. Mungkin juga mereka akan memiliki teori bahwa konsep bangsa sudah mulai ada sejak awal abad pertengahan.

Beberapa bukti yang bisa mereka pakai untuk mendukung teori tersebut adalah perbedaan kultur, pakaian, dan bahasa dari orang Inggris, Skotlandia, dan Wales.

Sejarawan lain bisa menggunakan metode penelusuran orang, kelompok, benda atau tempat menarik dan mempelajarinya dengan lebih jauh. Saat ini, saya sedang menulis tentang Thomas Stephens, seorang ahli kimia sekaligus aktivis sosial dari Wales bagian selatan yang ingin membuat kehidupan di komunitasnya lebih baik, dan seperti saya, ia juga menulis buku sejarah.

Ketika saya untuk pertama kalinya membuka kotak arsip yang berisi naskah milik Stephens, saya bisa mencium obat batuk era Victoria yang ia siapkan untuk pekerja besi di sekitarnya. Ini sangat membantu saya membayangkan dunianya, sehingga saya tinggal mempelajari sosoknya dengan lebih dalam.

Sejarah juga ditulis ulang oleh setiap generasi. Namun, eksplorasi yang baik tentang masa lalu akan selalu dipengaruhi oleh latar belakang dan identitas sejarawan yang melakukannya. Generasi berikutnya – mungkin Anda – bisa jadi akan menanyakan pertanyaan berbeda, mencari sumber lain, dan menulisnya dengan berbeda pula.(*)


The Conversation

Tags: #herodotus#penulisan#sejarah
Share49SendShare

Related Posts

Pidato Lengkap Jefri Gultom di Dies Natalis GMKI ke-74: Bangkit Ditengah Pergumulan

26/02/2024

Bangkit Ditengah Pergumulan Pidato 74 tahun GMKI Jefri Edi Irawan Gultom Para peletak sejarah selalu berpegang pada prinsip ini, ‘’perjalanan...

Pewaris Opera Batak

11/07/2023

Oleh: Thompson Hs* PIRAMIDA.ID- Tahun 2016 saya menerima Anugerah Kebudayaan dari Kemdikbud (sekarang Kemendikbudristek) Republik Indonesia di kategori Pelestari. Sederhananya,...

Mengapa Membahas Masa Depan Guru “Dianggap” Tidak Menarik?

01/05/2023

Oleh: Agi Julianto Martuah Purba PIRAMIDA.ID- “Mengapa sejauh ini kampus kita tidak mengadakan seminar tentang tantangan dan strategi profesi guru di...

Membangun Demokrasi: Merawat Partisipasi Perempuan di Bidang Politik

14/04/2023

Oleh: Anggith Sabarofek* PIRAMIDA.ID- Demokrasi, perempuan dan politik merupakan tiga unsur yang saling berkesinambungan satu dengan yang lain. Berbicara mengenai...

Dari Peristiwa Kanjuruhan Hingga Batalnya Indonesia Tuan Rumah Piala Dunia U-20

03/04/2023

Oleh: Edis Galingging* PIRAMIDA.ID- Dunia sepak bola tanah air sedang merasakan duka yang dalam. Kali ini, duka itu hadir bukan...

Prinsip-Prinsip Disiplin Kelas

02/04/2023

Oleh: Muhammad Muharram Azhari* PIRAMIDA.ID- Pengertian disiplin menurut Elizabeth Hurtock mengemukakan bahwa; Disiplin itu berasal dari kata "discipline", yaitu seseorang...

Load More

Tinggalkan KomentarBatalkan balasan

Terkini

Berita

Penyelidikan Dihentikan, Kuasa Hukum Korban Penipuan Segera Laporkan Penyidik Polda Sumut ke Propam

10/07/2025
Berita

150 Hari Kerja Bupati Simalungun, GMKI : Simalungun mau dibawa kemana?

09/07/2025
Berita

Ketua ILAJ Minta Hakim Berhikmat: Kasus Hasto & Tom Lembong Jangan Dikendalikan Politik, Vonis Bebas Adalah Pilihan Konstitusional

07/07/2025
Berita

Dugaan Fee Proyek, Ketua ILAJ Minta KPK Pantau Bagi-Bagi Proyek di Kota Siantar

04/07/2025
Berita

Robot Polri Tuai Kritik Netizen, Fawer Sihite: Inovasi Harus Disambut Baik, Tapi Polri Perlu Bangun Instrumen Komunikasi yang Efektif

30/06/2025
Berita

Tokoh Cipayung Plus Gabung Golkar Lewat AMPI, Jefri Gultom: Politik Adalah Etika untuk Melayani

28/06/2025

Populer

Berita

Dugaan Fee Proyek, Ketua ILAJ Minta KPK Pantau Bagi-Bagi Proyek di Kota Siantar

04/07/2025
Berita

Resmi Sertijab, Ini Struktur PP GMKI 2022-2024

01/02/2023
ilustrasi/Cleopatra dalam budaya pop.
Pojokan

Cleopatra: Simbol Kecantikan yang Tidak Cantik-Cantik Amat

24/09/2020
foto: Ridwan Alimudin
Ekologi

Menjual Pulau demi Kepentingan Pribadi

10/07/2020
Dialektika

Konsep Negara Organik Hegel dan Negara Integralistik Soepomo: Sebuah Klarifikasi dan Kritik

14/11/2020
Sains

Ada Berapa Banyak Bintang di Langit

01/12/2021
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba