Piramida.id
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy
Jumat, Juli 11, 2025
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
Piramida.id
  • Berita
  • Dialektika
  • Dunia
  • Edukasi
  • Ekologi
  • Ekosospolbud
  • Kabar Desa
  • Pojokan
  • Sains
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Spiritualitas
Home Dialektika

Luther, Teologi dan Politik

by Redaksi
01/11/2020
in Dialektika
135
SHARES
961
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Telegram

 Fitzerald Kennedy Sitorus*

PIRAMIDA.ID- Ketika sedang mempersiapkan tulisan mengenai Martin Luther dalam rangka Peringatan 500 tahun Reformasi, saya dapat melihat dengan lebih konkret pengaruh tokoh ini pada peradaban modern sekarang.

Kata kunci yang dapat merangkum keseluruhan pemikiran Luther adalah demokrasi dan kebebasan. Melalui kedua istilah inilah ia menjalankan pengaruh yang sangat revolusioner bukan hanya dalam bidang teologi, tapi juga sosial politik. Kebesaran pengaruh Luther sesungguhnya terletak pada pengaruh ajarannya dalam bidang sosial politik.

Demokrasi dan kebebasan dalam bidang teologi: Luther mengatakan, kita hanya diselamatkan melalui iman (sola fide). Itu berarti, berbagai ritus dan sakramen gereja tidak dibutuhkan untuk keselamatan. Dan karena iman adalah hasil pertemuan langsung (pembacaan) atas Kitab Suci (melalui pertolongan Roh Kudus), maka peranan rohaniwan atau pendeta bukan hanya tidak penting, melainkan justru dapat menjadi penghalang bagi pertemuan dengan Tuhan.

Dan karena Allah berbicara kepada setiap orang secara pribadi melalui Injil, maka tidak ada dogma definitif yang ditunjuk sebagai ajaran Kristen. Setiap individu dapat membuat keputusan sendiri mengenai tanggung jawab agama mereka. Setiap orang bertanggung jawab dan berhubungan langsung dengan Tuhan.

Potensi demokrasi radikal yang terkandung dalam ajaran ini disambut gembira oleh jemaat yang pada saat itu yang merasa bahwa kekuasaan gereja terlalu dominan dan kekuasaan itu dilegitimasi, menurut Luther, melalui penyelewengan atas ajaran Injil.

Demokrasi dan kebebasan dalam bidang sosial politik: locus di mana Tuhan berbicara kepada setiap orang adalah suara hati. Tuhan berbicara melalui dan di dalam suara hati (Gewissen, conscience) manusia. Dalam proses pengadilan di Worms, Luther mengatakan: suara hati saya ditangkap oleh Tuhan, dan saya tidak dapat dan tidak ingin bertindak melawan suara hati!

Sejak saat itu, Eropa menjadi sama sekali lain dari sebelumnya. Sejak saat itu, gagasan demokrasi dan kebebasan yang disuarakan Luther mengubah cara orang memahami kehidupan sosial politik.

Bagaimana itu mungkin? Karena suara hati manusia terpaut pada Tuhan, maka manusia itu suci. Ia memiliki harkat dan martabat yang tidak dapat diganggu gugat. Manusia juga bebas. Ia tidak tunduk dan tidak boleh ditundukkan kepada penguasa duniawi manapun, entah itu raja atau paus. Inilah yang menjadi dasar konsep hak asasi manusia modern, yang membuat manusia memiliki harkat dan martabat yang harus dilindungi dan dijunjung tinggi.

Dan gagasan ini kemudian diakomodasi dalam hukum-hukum positif di Eropa, dan kemudian di berbagai negara di belahan dunia lainnya, termasuk di negara kita. Gagasan Reformasi Luther mendunia.

Filsuf G.W.F. Hegel mengatakan bahwa, melalui Luther, dimulailah pengakuan atas kebebasan roh manusia. Luther menemukan subjek modern. Ia menemukan individu yang bebas dan bermartabat.

Ahli filsafat politik dan hakim konstitusi Jerman yang terkenal, E-W. Böckenförde mengatakan, Luther menemukan suara hati (Gewissen, conscience) sebagai pusat kepribadian individu dan locus kebebasannya, benteng terakhir kemanusiaan yang wajib dihargai dan dilindungi.

Kebebasan suara hati (Gewissensfreiheit) yang ditemukan Luther itu menjadi konsepsi dasar demokrasi modern; kebebasan suara hati menjadi hak paling mendasar seorang individu. Dan itulah yang membuat Luther menjadi salah seorang peletak fondasi filsafat politik modern.


Penulis merupakan pengajar di Universitas Pelita Harapan.

Tags: #kritik#luther#reformasikristen
Share54SendShare

Related Posts

Pidato Lengkap Jefri Gultom di Dies Natalis GMKI ke-74: Bangkit Ditengah Pergumulan

26/02/2024

Bangkit Ditengah Pergumulan Pidato 74 tahun GMKI Jefri Edi Irawan Gultom Para peletak sejarah selalu berpegang pada prinsip ini, ‘’perjalanan...

Pewaris Opera Batak

11/07/2023

Oleh: Thompson Hs* PIRAMIDA.ID- Tahun 2016 saya menerima Anugerah Kebudayaan dari Kemdikbud (sekarang Kemendikbudristek) Republik Indonesia di kategori Pelestari. Sederhananya,...

Mengapa Membahas Masa Depan Guru “Dianggap” Tidak Menarik?

01/05/2023

Oleh: Agi Julianto Martuah Purba PIRAMIDA.ID- “Mengapa sejauh ini kampus kita tidak mengadakan seminar tentang tantangan dan strategi profesi guru di...

Membangun Demokrasi: Merawat Partisipasi Perempuan di Bidang Politik

14/04/2023

Oleh: Anggith Sabarofek* PIRAMIDA.ID- Demokrasi, perempuan dan politik merupakan tiga unsur yang saling berkesinambungan satu dengan yang lain. Berbicara mengenai...

Dari Peristiwa Kanjuruhan Hingga Batalnya Indonesia Tuan Rumah Piala Dunia U-20

03/04/2023

Oleh: Edis Galingging* PIRAMIDA.ID- Dunia sepak bola tanah air sedang merasakan duka yang dalam. Kali ini, duka itu hadir bukan...

Prinsip-Prinsip Disiplin Kelas

02/04/2023

Oleh: Muhammad Muharram Azhari* PIRAMIDA.ID- Pengertian disiplin menurut Elizabeth Hurtock mengemukakan bahwa; Disiplin itu berasal dari kata "discipline", yaitu seseorang...

Load More

Tinggalkan KomentarBatalkan balasan

Terkini

Berita

Penyelidikan Dihentikan, Kuasa Hukum Korban Penipuan Segera Laporkan Penyidik Polda Sumut ke Propam

10/07/2025
Berita

150 Hari Kerja Bupati Simalungun, GMKI : Simalungun mau dibawa kemana?

09/07/2025
Berita

Ketua ILAJ Minta Hakim Berhikmat: Kasus Hasto & Tom Lembong Jangan Dikendalikan Politik, Vonis Bebas Adalah Pilihan Konstitusional

07/07/2025
Berita

Dugaan Fee Proyek, Ketua ILAJ Minta KPK Pantau Bagi-Bagi Proyek di Kota Siantar

04/07/2025
Berita

Robot Polri Tuai Kritik Netizen, Fawer Sihite: Inovasi Harus Disambut Baik, Tapi Polri Perlu Bangun Instrumen Komunikasi yang Efektif

30/06/2025
Berita

Tokoh Cipayung Plus Gabung Golkar Lewat AMPI, Jefri Gultom: Politik Adalah Etika untuk Melayani

28/06/2025

Populer

Berita

Dugaan Fee Proyek, Ketua ILAJ Minta KPK Pantau Bagi-Bagi Proyek di Kota Siantar

04/07/2025
Berita

Resmi Sertijab, Ini Struktur PP GMKI 2022-2024

01/02/2023
ilustrasi/Cleopatra dalam budaya pop.
Pojokan

Cleopatra: Simbol Kecantikan yang Tidak Cantik-Cantik Amat

24/09/2020
Berita

Kader IPK Taput Diduga di Aniaya Akibat Keributan di Purbatua

17/06/2025
Pojokan

Aku dan Sejuta Masalah Hidupku

17/06/2021
Berita

IRKI Nilai Tafsir UU Tipikor atas Pedagang Pecel Lele Menyesatkan

22/06/2025
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba