Piramida.id
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy
Sabtu, Juli 12, 2025
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
Piramida.id
  • Berita
  • Dialektika
  • Dunia
  • Edukasi
  • Ekologi
  • Ekosospolbud
  • Kabar Desa
  • Pojokan
  • Sains
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Spiritualitas
Home Edukasi

Pandangan Sosiologi Hukum terhadap Kasus Pembunuhan Berencana

by Redaksi
15/10/2021
in Edukasi
291
SHARES
2.1k
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Telegram

Oleh: Indah Juwairiyah*

PIRAMIDA.ID- Berbicara mengenai permasalahan hukum di Indonesia sangat menarik untuk dianalisis, karena banyak tejadinya tindakan kriminal yang sering terjadi di Indonesia.

Bagaimana tindakan kriminalitas dapat terjadi? Tindakan kriminalitas dapat terjadi karena adanya kondisi-kondisi sosial, adanya kesenjangan sosial, meningkatnya tingkat kepadatan penduduk, adanya dendam pribadi, faktor ekonomi, asimilasi budaya, dan adanya pengangguran yang meningkat.

Berdasarkan Undang Undang Dasar 1945, negara Indonesia adalah negara hukum. Apa itu negara hukum? Negara hukum adalah negara yang dilandaskan hukum dan keadilan bagi warganya. Maksudnya adalah segala kewenangan dan tindakan alat-alat perlengkapan negara atau penguasa, semata-mata berdasarkan hukum atau dengan kata lain diatur oleh hukum.

Akhir-akhir ini kasus kriminalitas, terutama pada kasus pembunuhan sering terjadi di Indonesia. Tindak pidana seperti pembunuhan yang merupakan salah satu jenis tindak pidana terhadap jiwa/tubuh orang lain yang membawa dampak sangat luas dan mendalam.

Bahaya bagi kelangsungan hidup masyarakat yang akibatnya masyarakat akan merasa gelisah, panik dan dapat mengalami keputus asaan akan keselamatan jiwanya. Saat ini, banyak peristiwa menarik perhatian masyarakat, yaitu semakin banyaknya tindak pidana yang terjadi dengan berbagai sebab yang melatarbelakanginya. Salah satunya adalah tindakan pidana pembunuhan berencana.

Kata pembunuhan berencana sudah tidak asing, bukan? Lalu, apakah sebenarnya itu pembunuhan berencana? Pembunuhan berencana adalah kejahatan yang merampas nyawa manusia lain, atau membunuh, setelah dilakukan perencanaan mengenai waktu atau metode, dengan tujuan memastikan keberhasilan pembunuhan atau untuk menghindari penangkapan. Pada tindak pidana ini kita bisa mengambil salah satu contoh kasus, yaitu “Oknum Polisi Bunuh 2 Wanita di Medan”.

Pada kasus pembunuhan ini diketahui terdakwa Aipda Roni Syahputra (RS) ditetapkan sebagai tersangka atas kasus pembunuhan. Adapun korbannya adalah dua orang wanita muda berinisial RP(21) dan SNT (16), warga Lorong VI, Veteran Bagan Deli, Kecamatan Medan Melawan, Kota Medan. Kasus pembunuhan ini berawal dari masalah sepele, yaitu korban RP yang merupakan Pekerja Halian Lapas (PHL) di Polres Pelabuhan Belawan dilarang tersangka saata hendak menitipkan barang di sel tahanan.

Sesuai aturan yang sudah diatur, bahwa waktu malam tidak boleh menitipkan barang ke sel tahanan. Terjadilah percekcokan antara keduanya, yang menyebabkan RS merasa tersinggung dengan ucapan korban.
Pelaku ingin berusaha menyelesaikan kesalahpahamannya dengan korban. Lalu, diajaklah bertemu di sebuah hotel di Jalan Jamin Ginting, Medan. Korban menuruti pelaku, dan dia datang ke hotel tersebut bersama rekan perempuannya berinisial SNT.

Saat berada di kamar hotel, percekcokan kembali terjadi antara pelaku dan korban. Karena pelaku merasa emosi, pelaku mencekik korban hingga tewas. Untuk menghilangkan jejaknya itu, pelaku juga membunuh teman perempuan korban.
Setelah kedua korban tewas, pelaku lalu membawa jenazahnya dan dibuang di lokasi yang berbeda. Jasad RP dibuang di pinggir Jalan Lintas Sumatera Lingkungan Pasiran, Kelurahan Simpang Tiga Pekan, Kecamatan Perbaungan, Serdang Bedagai. Sedangkan, jasad SNT dibuang di Jalan Budi Kemasyarakatan Lingkungan 24 Kelurahan Pulo Brayan Kota, Kecamatan Medan Barat. Pembunuhan itu tentunya direncanakan.

Makanya satu dibawa ke Sergai satu di Pulo Brayan, untuk menghilangkan jejak. Terjadinya kasus ini pelaku dinyatakan terbukti melakukan pembunuhan berencana terhadap dua orang wanita. Dia dinilai melanggar Pasal 340 KUHP dan divonis hukuman mati. Majelis hakim menyebutkan tidak ada hal yang dapat meringankan hukuman pelaku.

Berdasarkan penjelasan serta analisis mengenai kasus tersebut, dapat kita simpulkan bahwa keduanya salah bertindak, karena diketahui bahwa korban yang memulai terjadinya perselisihan dengan membuat pelaku merasa tersinggung dengan ucapan korban. Begitupun pelaku yang akhirnya melakukan tindak kejahatan pembunuhan. Bagaimapun motifnya, segala kekerasan dan bahkan melakukan pembunuhan atas dasar tersinggung sangat tidak dapat dibenarkan, karena akan merugikan diri sendiri.

Hukum memang harus ditegakkan atas kesalahan apa yang ia lakukan dan sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Tidak hanya itu, hal penting lainnya, yaitu dengan mempertimbangkan hukuman yang akan diberikan, mengingat beberapa hal yang mungkin dapat menjadi pertimbangan hakim dalam mengambil keputusan. Berdasarkan kasus ini, hakim memutuskan untuk memberikan hukuman mati.

Dalam pandangan sosiologi hukum, menurut Durkheim sanksi yang sifatnya mengekang (repressive) adalah suatu sanksi yang berarti suatu celaan masyarakat, suatu penghinaan terhadap kehormatan, baik dalam bentuk hukuman mati atau hukuman badan, penghapusan kemerdekaan dan lain-lain atau semata-mata pencelaan dimuka umum.

Sesungguhnya sanksi-sanksi represif (mengekang) dan hukum pidana yang mengiringinya melindungi persamaan-persamaan sosial yang paling hakiki.(*)


Penulis merupakan Mahasiswa Universitas Maritim Raja Ali Haji Prodi Sosiologi Semester III.

Tags: #analisis#Hukum#kriminal#sosiologi
Share116SendShare

Related Posts

Refleksi Paskah dan Titik Balik Kebangkitan Ekonomi Indonesia

20/04/2025

Refleksi Paskah dan Titik Balik Kebangkitan Ekonomi Indonesia Oleh: Fawer Full Fander Sihite, S.Th.,S.H.,MAPS 1. Menghadapi Perang Dagang Global Perang...

Presiden Prabowo ke Timur Tengah: Mengukuhkan Posisi Indonesia di Panggung Global

14/04/2025

Presiden Prabowo ke Timur Tengah: Mengukuhkan Posisi Indonesia di Panggung Global Oleh: Fawer Full Fander Sihite, S.Th., S.H., MAPS Kunjungan...

Pertemuan Prabowo dan Megawati: Sebuah Sinyal Positif bagi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

11/04/2025

Pertemuan Prabowo dan Megawati: Sebuah Sinyal Positif bagi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Refleksi Mahasiswa Kristen dalam Perspektif Alkitabiah Ditulis Oleh: Fawer...

Ekonomi Indonesia di Tengah Perang Dagang Global: Perspektif Alkitabiah dan Peran Mahasiswa Kristen

01/04/2025

Ekonomi Indonesia di Tengah Perang Dagang Global: Perspektif Alkitabiah dan Peran Mahasiswa Kristen Oleh: Fawer Full Fander Sihite.,S.Th.,S.H.,MAPS Perang dagang...

Pemuda Sebagai ‘Agent Of Solution’ Pada Pemilu 2024

24/01/2024

Sejak 28 November 2023, masa kampanye Pemilu 2024 dimulai. Partisipasi politik generasi milenial dan generasi Z (Gen Z) memiliki pengaruh...

Jes Manro Kepsek SMP 1 Parapat Klarifikasi Pemberitaan Dirinya

12/12/2023

Piramida.id|Simalungun - Jes Manro Tambunan Kepala Sekolah (Kepsek) SMP 1 Parapat, kabupaten Simalungun (Sumut) memberikan klarifikasi atas pemberitaan terkait dirinya...

Load More

Tinggalkan KomentarBatalkan balasan

Terkini

Berita

Penyelidikan Dihentikan, Kuasa Hukum Korban Penipuan Segera Laporkan Penyidik Polda Sumut ke Propam

10/07/2025
Berita

150 Hari Kerja Bupati Simalungun, GMKI : Simalungun mau dibawa kemana?

09/07/2025
Berita

Ketua ILAJ Minta Hakim Berhikmat: Kasus Hasto & Tom Lembong Jangan Dikendalikan Politik, Vonis Bebas Adalah Pilihan Konstitusional

07/07/2025
Berita

Dugaan Fee Proyek, Ketua ILAJ Minta KPK Pantau Bagi-Bagi Proyek di Kota Siantar

04/07/2025
Berita

Robot Polri Tuai Kritik Netizen, Fawer Sihite: Inovasi Harus Disambut Baik, Tapi Polri Perlu Bangun Instrumen Komunikasi yang Efektif

30/06/2025
Berita

Tokoh Cipayung Plus Gabung Golkar Lewat AMPI, Jefri Gultom: Politik Adalah Etika untuk Melayani

28/06/2025

Populer

ilustrasi/Cleopatra dalam budaya pop.
Pojokan

Cleopatra: Simbol Kecantikan yang Tidak Cantik-Cantik Amat

24/09/2020
Berita

Dugaan Fee Proyek, Ketua ILAJ Minta KPK Pantau Bagi-Bagi Proyek di Kota Siantar

04/07/2025
Pojokan

Aku dan Sejuta Masalah Hidupku

17/06/2021
Sains

Ada Berapa Banyak Bintang di Langit

01/12/2021
Edukasi

Keterbatasan Jumlah Guru Terampil

09/12/2021
Ekosospolbud

KPHA: Guarana, Tanaman Endemik Brazil Kaya Manfaat Kini Hadir di Indonesia

28/05/2020
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba