Piramida.id
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy
Jumat, September 19, 2025
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
Piramida.id
  • Berita
  • Dialektika
  • Dunia
  • Edukasi
  • Ekologi
  • Ekosospolbud
  • Kabar Desa
  • Pojokan
  • Sains
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Spiritualitas
Home Sorot Publik

Pemerintah Indonesia Didesak Lepaskan Victor Yeimo, Pengacara Minta PBB Turun Tangan

by Redaksi
15/05/2021
in Sorot Publik
98
SHARES
700
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Telegram

PIRAMIDA.ID- Victor Yeimo, juru bicara Komite Nasional Papua Barat (KNPB) ditangkap Minggu (09/05) lalu di Jayapura, Papua. Menurut Kapolda Papua, Irjen Mathius D Fakhiri, di Jayapura, Senin (10/05), Victor tidak hanya tersandung satu kasus, tetapi ada beberapa masalah lainnya. Namun, Fakhiri belum menyebut kasus-kasus lain apa yang disangkakan kepada Victor.

“Kami sedang menggali semua laporan polisi yang ada, nanti proses tetap berjalan sesuai masing-masing LP, biar saja dia sampai tua di penjara,” kata dia.

Victor yang merupakan orator dan koordinator dalam sejumlah aksi di Papua diduga melakukan tindak pidana makar atau menyiarkan berita atau mengeluarkan pemberitahuan yang dapat menimbulkan keonaran di masyarakat, sebagaimana diatur dalam Pasal 106 jo Pasal 87 KUHP atau Pasal 110 KUHP yang memicu ricuh di Papua September 2019 lalu.

Pengacara Victor Yeimo ajukan ‘urgent appeal’ ke PBB

Veronica Koman yang telah menerima kuasa dari Victor Yeimo sebagai pengacara internasionalnya mengatakan bahwa hari ini ia akan mengajukan ‘urgent appeal’ kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa.

“Victor ditangkap tanpa surat penangkapan. Tapi seharusnya, dalam surat penangkapan tertulis dia ditangkap atas peristiwa apa dan diduga melanggar pasal apa, sehingga dalam pemeriksaan dia hanya akan diperiksa di sekitar itu saja.”

“Tapi pernyataan Kapolda sudah secara gamblang mengatakan bahwa dia akan mengkriminalisasi Victor, jadi ini menjadi urgent untuk PBB turun tangan menekan Indonesia untuk melepas Victor, tanpa syarat dan secepatnya,” tambah Veronica Koman.

Selain itu, sebagai kuasa hukum Victor, Veronica mengatakan bahwa dia akan menyampaikan setiap perkembangan kepada PBB, baik soal perlakuan yang didapatkan Victor di dalam penjara atau dalam interogasi lanjutan.

Veronika menilai, pelibatan PBB menjadi pilihan karena dugaan upaya kriminalisasi pada Victor dilakukan oleh aktor negara.

Label ‘teroris’ dikhawatirkan akan menimbulkan stigma baru 

Penangkapan Victor dilakukan saat operasi militer di Papua meningkat sebagai reaksi dari insiden terbunuhnya Brigjen I Gusti Putu Danny Nugraha Karya dalam sebuah penyergapan 25 April lalu. Danny Nugraha adalah jenderal pertama yang tewas selama lima dekade konflik intensitas rendah di Papua.

Victor Yeimo menyebut kematian Danny Nugraha sebagai “tumbal” keengganan pemerintah dan parlemen Indonesia dalam mencari solusi politik di Papua.

Buntut dari insiden ini, Pemerintah Indonesia pada 29 April lalu resmi mengategorikan kelompok bersenjata di Papua, yang bernama Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat – Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), sebagai organisasi teroris.

Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD mengatakan pelabelan tersebut berdasarkan usulan dari tokoh masyarakat dan pemerintah daerah Papua, serta aparat keamanan.

“Maka apa yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dan segala nama organisasinya dan orang-orang yang berafiliasi dengannya adalah tindakan teroris,” ujar Mahfud.

Menanggapi hal itu, Gubernur Papua Lukas Enembe meminta pemerintah pusat mengkaji kembali keputusan melabel Kelompok Kriminal Bersenjata sebagai teroris. Ia khawatir pemberian label itu akan memberi stigma negatif terhadap masyarakat Papua.

Menurutnya, terorisme adalah konsep yang selalu diperdebatkan dalam ruang lingkup hukum dan politik. Dengan demikian, penetapan KKB sebagai kelompok teroris perlu ditinjau dengan seksama dan memastikan objektivitas negara.

“Hal ini ditakutkan akan memunculkan stigmatisasi negatif yang baru bagi warga Papua yang berada di perantauan,” kata Lukas.

Sejumlah pihak kaji penyebab jaringan internet mati di Papua

Sehari setelah pemerintah mengumumkan kategori teroris pada KKB, pada Jumat malam (30/04) jaringan internet di Jayapura putus dan tidak bisa digunakan.

Dari pantauan tim Bumi Papua yang dilaporkan Kumparan, penggunaan telepon dan SMS baru bisa dilakukan, pada Sabtu siang (01/05).  Hilangnya jaringan Internet tersebut disebabkan putusnya kabel optik Telkom di wilayah Jayapura antara Sarmi dan Biak.

Hingga Senin (10/05) pekan ini, PT Telkom Indonesia masih memperbaiki kabel laut Sulawesi Maluku Papua Cable System (SMPCS) ruas Biak-Sarmi yang putus dan mengganggu jaringan internet di Jayapura, Papua.

“Kami memperkirakan proses pencarian, pengangkatan dan penyambungan kabel akan selesai pada minggu pertama Juni 2021,” kata Vice President Corporate Communication Telkom, Pujo Pramono kepada TEMPO yang memperkirakan perbaikan baru akan selesai Juni mendatang.

Namun, beberapa pihak mengingatkan pentingnya melihat konteks dari terputusnya jaringan internet  di Kota dan Kabupaten Jayapura, dan Sarmi pada rentang waktu 30 April hingga 9 Mei.

Ini karena sebelumnya terjadi pula rentetan serangan digital yang dialami sejumlah aktivis dan jurnalis di Jayapura, Papua. Di antaranya doxing terhadap redaksi Jubi, serta penyebaran SMS palsu bahwa OPM yang menembak dua guru di Beoga adalah teroris dan pelanggar HAM.

“Mengenai penyebab terputusnya jaringan kabel bawah laut, SAFEnet dan sejumlah organisasi masih berusaha menyelidiki informasi dari jaringan telekomunikasi milik pemerintah dan pernyataan Kementerian Komunikasi dan Informasi yang menyebutkan setidaknya ada dua penyebab: karena Pemeliharaan Sulawesi Maluku Papua Cable System (SMPCS) segmen PT Telkom Biak-Sarmi atau karena pergeseran lapisan bumi di dasar laut. Atau karena alasan politik selain penyebab alami dan teknis?” demikian isi pernyataan dari SAFEnet.

Menurut SAFEnet, peristiwa ini bahkan bisa dikatakan sebagai bentuk “serangan digital” jika jaringan kabel bawah laut rusak dan penanganan yang berlarut-larut disengaja,  karena berdampak pada masyarakat luas di Jayapura, terutama media yang tidak bisa mengakses informasi seperti biasa.(*)


ABC Indonesia

Tags: #HAM#Papua#veronicakoman#victor
Share39SendShare

Related Posts

Dakwah Habib Rizieq Hak Konstitusional, ILAJ Minta Polres Tangkap Yang Menghalangi Kebebasan Beragama di Siantar

12/09/2025

PIRAMIDA.ID – Institute Law And Justice (ILAJ) menyerukan kepada seluruh elemen masyarakat untuk menyambut dengan damai kehadiran Habib Muhammad Rizieq Shihab...

ILAJ Desak KPK Periksa Menteri Kehutanan Terkait Pertemuan dengan Tersangka Pembalak Liar, Minta Presiden Prabowo Ambil Langkah Tegas

06/09/2025

PIRAMIDA.ID - Institute Law And Justice (ILAJ) mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk segera memeriksa Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni,...

KPK pilih Sindi Pramita dan Gading Simangunsong wakili Sumatera Utara di Bootcamp Antikorupsi 2025

24/08/2025

PIRAMIDA.ID- Dua aktivis muda Sumatera Utara dipilih engikuti event nasional antikorupsi. Berdasarkan surat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nomor B/5278/DKM.01.03/80-84/08/2025, Sindi...

Polri Tetap Solid, Komrad Pancasila: Semua Pihak Mendukung Keputusan Kapolri

08/08/2025

PIRAMIDA.ID – Di tengah riuhnya isu liar yang beredar di media sosial terkait mutasi jabatan Irjen Karyoto, publik justru menyaksikan...

AMPI Bergerak, Bahlil Dinilai Jadi Inspirasi Kader Muda Partai Golkar

07/08/2025

PIRAMIDA.ID - Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, mendapat apresiasi dari kader muda atas perannya yang dinilai mampu menginspirasi generasi...

DI GUYUR HUJAN PHBG GMIH BAIT’EL IDAMGAMLAMO SUKSES MELAKSANAKN GERAK JALAN POCO-POCO

16/04/2025

PIRAMIDA.ID - Menyambut Paskah Tahun 2025 panitia hari-hari besar Gerejawi (PHBG) GMIH Bait'el Idamgamlamo melaksanakan perlombaan Gerak jalan poco-poco pada...

Load More

Tinggalkan KomentarBatalkan balasan

Terkini

Berita

EL tamba dan Vincent siagian, Sah pimpin PB ESI Simalungun dan PB ESI siantar

18/09/2025
Berita

Ungkap Kasus Peredaran dan TPPU Narkoba, BNN Amankan Aset Puluhan M dan Musnahkan Barang Bukti Narkotika

15/09/2025
Berita

Mahasiswa STGH Tegas: Dukung Ephorus HKBP Tutup TPL

14/09/2025
Berita

BNN RI Bergerak Cepat: 18 Hari, 11 Jaringan Narkotika Dilumpuhkan

13/09/2025
Sorot Publik

Dakwah Habib Rizieq Hak Konstitusional, ILAJ Minta Polres Tangkap Yang Menghalangi Kebebasan Beragama di Siantar

12/09/2025
Berita

Gagal Ungkap Kasus Dugaan Pungli : Anak Muda Simalungun Desak Kejati Sumut Copot Kajari dan Kasi Pidsus Kab. Simalungun

12/09/2025

Populer

No Content Available
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau tobasumber

No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau tobasumber

xnxx
xnxx
xnxx
xnxx