Piramida.id
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy
Selasa, Juli 1, 2025
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
Piramida.id
  • Berita
  • Dialektika
  • Dunia
  • Edukasi
  • Ekologi
  • Ekosospolbud
  • Kabar Desa
  • Pojokan
  • Sains
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Spiritualitas
Home Sorot Publik

Pemerintah Indonesia Didesak Lepaskan Victor Yeimo, Pengacara Minta PBB Turun Tangan

by Redaksi
15/05/2021
in Sorot Publik
98
SHARES
700
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Telegram

PIRAMIDA.ID- Victor Yeimo, juru bicara Komite Nasional Papua Barat (KNPB) ditangkap Minggu (09/05) lalu di Jayapura, Papua. Menurut Kapolda Papua, Irjen Mathius D Fakhiri, di Jayapura, Senin (10/05), Victor tidak hanya tersandung satu kasus, tetapi ada beberapa masalah lainnya. Namun, Fakhiri belum menyebut kasus-kasus lain apa yang disangkakan kepada Victor.

“Kami sedang menggali semua laporan polisi yang ada, nanti proses tetap berjalan sesuai masing-masing LP, biar saja dia sampai tua di penjara,” kata dia.

Victor yang merupakan orator dan koordinator dalam sejumlah aksi di Papua diduga melakukan tindak pidana makar atau menyiarkan berita atau mengeluarkan pemberitahuan yang dapat menimbulkan keonaran di masyarakat, sebagaimana diatur dalam Pasal 106 jo Pasal 87 KUHP atau Pasal 110 KUHP yang memicu ricuh di Papua September 2019 lalu.

Pengacara Victor Yeimo ajukan ‘urgent appeal’ ke PBB

Veronica Koman yang telah menerima kuasa dari Victor Yeimo sebagai pengacara internasionalnya mengatakan bahwa hari ini ia akan mengajukan ‘urgent appeal’ kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa.

“Victor ditangkap tanpa surat penangkapan. Tapi seharusnya, dalam surat penangkapan tertulis dia ditangkap atas peristiwa apa dan diduga melanggar pasal apa, sehingga dalam pemeriksaan dia hanya akan diperiksa di sekitar itu saja.”

“Tapi pernyataan Kapolda sudah secara gamblang mengatakan bahwa dia akan mengkriminalisasi Victor, jadi ini menjadi urgent untuk PBB turun tangan menekan Indonesia untuk melepas Victor, tanpa syarat dan secepatnya,” tambah Veronica Koman.

Selain itu, sebagai kuasa hukum Victor, Veronica mengatakan bahwa dia akan menyampaikan setiap perkembangan kepada PBB, baik soal perlakuan yang didapatkan Victor di dalam penjara atau dalam interogasi lanjutan.

Veronika menilai, pelibatan PBB menjadi pilihan karena dugaan upaya kriminalisasi pada Victor dilakukan oleh aktor negara.

Label ‘teroris’ dikhawatirkan akan menimbulkan stigma baru 

Penangkapan Victor dilakukan saat operasi militer di Papua meningkat sebagai reaksi dari insiden terbunuhnya Brigjen I Gusti Putu Danny Nugraha Karya dalam sebuah penyergapan 25 April lalu. Danny Nugraha adalah jenderal pertama yang tewas selama lima dekade konflik intensitas rendah di Papua.

Victor Yeimo menyebut kematian Danny Nugraha sebagai “tumbal” keengganan pemerintah dan parlemen Indonesia dalam mencari solusi politik di Papua.

Buntut dari insiden ini, Pemerintah Indonesia pada 29 April lalu resmi mengategorikan kelompok bersenjata di Papua, yang bernama Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat – Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), sebagai organisasi teroris.

Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD mengatakan pelabelan tersebut berdasarkan usulan dari tokoh masyarakat dan pemerintah daerah Papua, serta aparat keamanan.

“Maka apa yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dan segala nama organisasinya dan orang-orang yang berafiliasi dengannya adalah tindakan teroris,” ujar Mahfud.

Menanggapi hal itu, Gubernur Papua Lukas Enembe meminta pemerintah pusat mengkaji kembali keputusan melabel Kelompok Kriminal Bersenjata sebagai teroris. Ia khawatir pemberian label itu akan memberi stigma negatif terhadap masyarakat Papua.

Menurutnya, terorisme adalah konsep yang selalu diperdebatkan dalam ruang lingkup hukum dan politik. Dengan demikian, penetapan KKB sebagai kelompok teroris perlu ditinjau dengan seksama dan memastikan objektivitas negara.

“Hal ini ditakutkan akan memunculkan stigmatisasi negatif yang baru bagi warga Papua yang berada di perantauan,” kata Lukas.

Sejumlah pihak kaji penyebab jaringan internet mati di Papua

Sehari setelah pemerintah mengumumkan kategori teroris pada KKB, pada Jumat malam (30/04) jaringan internet di Jayapura putus dan tidak bisa digunakan.

Dari pantauan tim Bumi Papua yang dilaporkan Kumparan, penggunaan telepon dan SMS baru bisa dilakukan, pada Sabtu siang (01/05).  Hilangnya jaringan Internet tersebut disebabkan putusnya kabel optik Telkom di wilayah Jayapura antara Sarmi dan Biak.

Hingga Senin (10/05) pekan ini, PT Telkom Indonesia masih memperbaiki kabel laut Sulawesi Maluku Papua Cable System (SMPCS) ruas Biak-Sarmi yang putus dan mengganggu jaringan internet di Jayapura, Papua.

“Kami memperkirakan proses pencarian, pengangkatan dan penyambungan kabel akan selesai pada minggu pertama Juni 2021,” kata Vice President Corporate Communication Telkom, Pujo Pramono kepada TEMPO yang memperkirakan perbaikan baru akan selesai Juni mendatang.

Namun, beberapa pihak mengingatkan pentingnya melihat konteks dari terputusnya jaringan internet  di Kota dan Kabupaten Jayapura, dan Sarmi pada rentang waktu 30 April hingga 9 Mei.

Ini karena sebelumnya terjadi pula rentetan serangan digital yang dialami sejumlah aktivis dan jurnalis di Jayapura, Papua. Di antaranya doxing terhadap redaksi Jubi, serta penyebaran SMS palsu bahwa OPM yang menembak dua guru di Beoga adalah teroris dan pelanggar HAM.

“Mengenai penyebab terputusnya jaringan kabel bawah laut, SAFEnet dan sejumlah organisasi masih berusaha menyelidiki informasi dari jaringan telekomunikasi milik pemerintah dan pernyataan Kementerian Komunikasi dan Informasi yang menyebutkan setidaknya ada dua penyebab: karena Pemeliharaan Sulawesi Maluku Papua Cable System (SMPCS) segmen PT Telkom Biak-Sarmi atau karena pergeseran lapisan bumi di dasar laut. Atau karena alasan politik selain penyebab alami dan teknis?” demikian isi pernyataan dari SAFEnet.

Menurut SAFEnet, peristiwa ini bahkan bisa dikatakan sebagai bentuk “serangan digital” jika jaringan kabel bawah laut rusak dan penanganan yang berlarut-larut disengaja,  karena berdampak pada masyarakat luas di Jayapura, terutama media yang tidak bisa mengakses informasi seperti biasa.(*)


ABC Indonesia

Tags: #HAM#Papua#veronicakoman#victor
Share39SendShare

Related Posts

DI GUYUR HUJAN PHBG GMIH BAIT’EL IDAMGAMLAMO SUKSES MELAKSANAKN GERAK JALAN POCO-POCO

16/04/2025

PIRAMIDA.ID - Menyambut Paskah Tahun 2025 panitia hari-hari besar Gerejawi (PHBG) GMIH Bait'el Idamgamlamo melaksanakan perlombaan Gerak jalan poco-poco pada...

gbr : Iptu L.Manurung dan Personil di lokasi yang diduga tempat perjudian

Warga : Kerja Kapolsek Saribudolok Itu Apa,Tangkap dan Berantas Judilah Baru Paten

06/05/2024

Piramida.id|Simalungun – Kapolsek Saribudolok dituding dan diduga sengaja melakukan pembiaran bahkan perlindungan terhadap kegiatan judi yang sedang marak terjadi di...

Illustrasi

Ratu Sabu Beraksi, Gunung Malela Diteror Narkoba Polsek Dicurigai

25/04/2024

Piramida.id|Simalungun – Sejumlah Warga kecamatan Gunung malela, kabupaten Simalungun, Sumut, menyatakan rasa ketidak percayaannya terhadap kinerja jajaran Polsek Bangun yang...

Jalin Kekompakan, Lapas Kelas IIA Pematangsiantar Gelar Berbagai Kegiatan Sebelum Buka Puasa

18/03/2024

Piramida.id|Siantar - 16 Maret 2024 Bulan Ramadhan merupakan bulan yang penuh berkah, kali ini dalam mengisi waktu sebelum berbuka Puasa...

Dana Desa Bukit Rejo Dipertanyakan, Pangulu Pilih Bungkam

01/03/2024

Piramida.id|Simalungun – Ricardo Nainggolan Sekretaris Jaringan Pendamping Kebijakan Pembangunan (JPKP) Simalungun meragukan kebenaran alokasi dana desa nagori Bukit Rejo, kecamatan...

Lokasi Peredaran Narkoba Bangsal Diramaikan Polisi,Kenziro Pucat

20/02/2024

Piramida.id|Siantar – Kawasan Bangsal, kelurahan Melayu, kecamatan Siantar Utara, Pematangsiantar, mendadak padat, Jalan Raya Wahidin pun spontan dipadati kendaraan dan...

Load More

Tinggalkan KomentarBatalkan balasan

Terkini

Berita

Robot Polri Tuai Kritik Netizen, Fawer Sihite: Inovasi Harus Disambut Baik, Tapi Polri Perlu Bangun Instrumen Komunikasi yang Efektif

30/06/2025
Berita

Tokoh Cipayung Plus Gabung Golkar Lewat AMPI, Jefri Gultom: Politik Adalah Etika untuk Melayani

28/06/2025
Berita

Tokoh Cipayung Plus Login Golkar Pada HUT AMPI, Bahlil Lahadalia : Adik-Adik Saya Sudah di Jalan Yang Benar

28/06/2025
Berita

IRKI Nilai Tafsir UU Tipikor atas Pedagang Pecel Lele Menyesatkan

22/06/2025
Dunia

Perang Israel-Iran Menunjukkan Pentingnya STEM, Fawer Sihite: Dukung Sikap Presiden Prabowo

22/06/2025
Berita

Buntut Viralnya Dugaan Kekerasan Terhadap Tunanetra di Siantar, ILAJ Minta KND Periksa Wali Kota dan Jajaran Terkait

19/06/2025

Populer

Berita

Tokoh Cipayung Plus Login Golkar Pada HUT AMPI, Bahlil Lahadalia : Adik-Adik Saya Sudah di Jalan Yang Benar

28/06/2025
Edukasi

Keterbatasan Jumlah Guru Terampil

09/12/2021
Berita

Tokoh Cipayung Plus Gabung Golkar Lewat AMPI, Jefri Gultom: Politik Adalah Etika untuk Melayani

28/06/2025
domain publik
Dialektika

Daoed Joesoef, Hakikat Pendidikan, dan Nilai Keindonesiaan

17/09/2021
Berita

IRKI Nilai Tafsir UU Tipikor atas Pedagang Pecel Lele Menyesatkan

22/06/2025
Dunia

Sumber Air Bersih dan Air Minum di Arab Saudi

07/06/2020
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba