Piramida.id
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy
Rabu, Juli 9, 2025
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas
No Result
View All Result
Piramida.id
  • Berita
  • Dialektika
  • Dunia
  • Edukasi
  • Ekologi
  • Ekosospolbud
  • Kabar Desa
  • Pojokan
  • Sains
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Spiritualitas
Home Dunia

Pengorbanan Ibnu Firnas Menjadi Manusia Terbang Pertama di Dunia

by Redaksi
16/08/2021
in Dunia
100
SHARES
716
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Telegram

PIRAMIDA.ID- Abu al-Qasim ‘Abbas bin Firnas bin Wardus atau yang dikenal dengan Ibnu Firnas, lahir pada abad ke-9 M atau sekitar tahun 810 M, di Ronda, Malaga, Spanyol. Benteng-benteng dibangun di sekitar kota dan Ronda mulai mengalami perkembangan pesat, setelah Islam masuk ke Andalusia pada tahun 711 M.

Phillip K. Hitti menulis dalam bukunya yang berjudul History of The Arabs: From The Erliest Times to The Present pada tahun 1937, menceritakan tentang gagasan cemerlang Ibnu Firnas untuk dapat membuat manusia terbang. “Kisah Ibnu Firnas telah menginspirasi banyak orang untuk dapat terbang,” tulisnya.

“Ia (Ibnu Firnas) adalah orang pertama dalam sejarah yang melakukan upaya saintifik (ilmiah) untuk terbang, itu membuatnya melegenda,” tambah Hitti. Ibnu Firnas adalah seorang penyair besar, kehebatannya, membuat ia kerap diundang sebagai penyair di istana Imarah, Cordova, Spanyol. Meski begitu, temuan kedua sayapnya menjadikannya melegenda dan lebih dikenal dunia.

“Sejauh kontribusi Ibnu Firnas dalam dunia penerbangan, hampir jelas bahwa ia mulai menciptakan perangkat terbang yang memungkinkannya terbang dari satu tempat ke tempat lain pada tahun 875 M,” tulis Ezrad Azraai Jamsari yang bersama timnya mengungkap kisah Ibnu Firnas dalam jurnal yang dimuat pada Advances in Natural and Applied Sciences berjudul Ibn Firnas and his contribution to the aviation technology of the world, terbitan tahun 2013.

Ibnu Firnas merupakan seorang yang gigih dalam hal terbang. Ia tak menyerah dan selalu mencoba berulang kali untuk dapat terbang. Ia merancang desain sayap dengan membalut tangannya menggunakan sutra dan bulu elang untuk dapat terbang. Kemudian, Ia berdiri di tempat yang tinggi untuk lepas landas, dan meluncur ke bawah dengan mengepakkan tangannya.

Kegagalannya tak pernah membuatnya menyerah, Ibnu Firnas mendesain kembali perangkat terbangnya. Di usia 65 tahun, ia menguji perangkat terbangnya di depan ribuan penonton, di Gunung Al-‘Arus, Rusafa, Suriah. Kali ini upayanya hampir berhasil. Dataran tinggi memungkinkannya untuk meluncur di udara, terbang selama lebih dari sepuluh menit sebelum akhirnya pendaratan buruk mencelakainya.

Kecelakaan tersebut melukai punggungnya. Ibnu Firnas mengalami patah tulang punggung dan membuatnya berhenti untuk mengembangkan perangkat penerbangan lebih lanjut. Dua belas tahun kemudian, Ibnu Firnas meninggal di tahun 887 M, tepatnya saat berusia 77 tahun.

Sebelum wafat, Ibnu Firnas menyadari pentingnya ekor pada bagian glider (pesawat luncurnya). Mattias Paul Scholz dalam bukunya berjudul Advanced NXT : the Da Vinci inventions book yang terbit pada 2007, menjelaskan tentang teori Ibnu Firnas yang direkam oleh Leonardo Da Vinci.

“Setelah kecelakaan uji terbang, Ibnu Firnas menyadari bahwa struktur ujung ekor adalah bagian penting untuk mendarat, dan ini mirip dengan bagaimana seekor burung menggunakan ekornya untuk mengurangi kecepatannya. Struktur ini kemudian dinamai ornithopter oleh da Vinci,” tulis Scholz dalam bukunya.

Pada 1260 M, Roger Bacon menulis tentang ornithopter theory yang didasari pada eksperimen dan gagasan Firnas. sayangnya, manuskrip yang ditulis Bacon menghilang begitu saja dalam perpustakaan Spanyol. Hal tersebut kemudian berpengaruh pada berkurangnya pengakuan terhadap penemuan prototipe pesawat Ibnu Firnas.

Pada tahun 1908 M, Wright bersaudara mendemonstrasikan menerbangkan pesawat di Prancis, penemuan ini kemudian menenggelamkan peran Firnas sebagai pencipta prototipe. Hari ini, dunia penerbangan telah menjadi kompleks dengan segala kecanggihannya. Studi tentang ornithopter menjadi pembicaraan para ilmuwan, selain bagian sayap, ekor pesawat akan menjadi penting, untuk membuat pesawat mendarat dengan halus dan sempurna.(*)


National Geographic Indonesia

Tags: #dirgantara#manusiaterbang#sejarah
Share40SendShare

Related Posts

Perang Israel-Iran Menunjukkan Pentingnya STEM, Fawer Sihite: Dukung Sikap Presiden Prabowo

22/06/2025

PIRAMIDA.ID - Dalam sebuah wawancara eksklusif yang berlangsung di Mall Atrium Senen, Jakarta Pusat, Fawer Sihite menegaskan bahwa perang antara...

Kebahagiaan Berasal dari Keyakinan dalam Diri

10/07/2023

PIRAMIDA.ID- Pernahkah Anda berkata pada diri sendiri saat marah, ‘Saya tidak boleh marah?' Atau mungkin ketika Anda merasa sedikit sedih,...

Mengapa Orang Terlihat Serius dan Tidak Tersenyum di Foto-foto Kuno?

30/04/2023

PIRAMIDA.ID- Foto-foto pertama diambil pada akhir tahun 1820-an. Tetapi sampai tahun 1920-an, tampaknya orang-orang mulai “belajar” tersenyum saat di foto....

Bagaimana Asal Usul Jabat Tangan?

02/04/2023

PIRAMIDA.ID- Kita sudah begitu terbiasa berjabat tangan dengan orang lain, kita hampir tidak memikirkan bagaimana, di mana, dan mengapa kebiasaan...

Marcus Aurelius: Kaisar Romawi Baik Hati yang Juga Seorang Filsuf

05/03/2023

PIRAMIDA.ID- Marcus Aurelius lahir pada 26 April 121 Masehi di Roma dengan nama lahir Marcus Annius Verus. Perjalanan hidupnya membuat...

Melihat Penghasilan Lenin dan Stalin

22/08/2022

PIRAMIDA.ID- Ketika para pemimpin Soviet pertama berkuasa, mereka menyiarkan slogan-slogan seperti “Tanah untuk Petani! Pabrik untuk Para Pekerja!” dan berjanji bahwa...

Load More

Tinggalkan KomentarBatalkan balasan

Terkini

Berita

Ketua ILAJ Minta Hakim Berhikmat: Kasus Hasto & Tom Lembong Jangan Dikendalikan Politik, Vonis Bebas Adalah Pilihan Konstitusional

07/07/2025
Berita

Dugaan Fee Proyek, Ketua ILAJ Minta KPK Pantau Bagi-Bagi Proyek di Kota Siantar

04/07/2025
Berita

Robot Polri Tuai Kritik Netizen, Fawer Sihite: Inovasi Harus Disambut Baik, Tapi Polri Perlu Bangun Instrumen Komunikasi yang Efektif

30/06/2025
Berita

Tokoh Cipayung Plus Gabung Golkar Lewat AMPI, Jefri Gultom: Politik Adalah Etika untuk Melayani

28/06/2025
Berita

Tokoh Cipayung Plus Login Golkar Pada HUT AMPI, Bahlil Lahadalia : Adik-Adik Saya Sudah di Jalan Yang Benar

28/06/2025
Berita

IRKI Nilai Tafsir UU Tipikor atas Pedagang Pecel Lele Menyesatkan

22/06/2025

Populer

Berita

Dugaan Fee Proyek, Ketua ILAJ Minta KPK Pantau Bagi-Bagi Proyek di Kota Siantar

04/07/2025
Berita

Resmi Sertijab, Ini Struktur PP GMKI 2022-2024

01/02/2023
Edukasi

Keterbatasan Jumlah Guru Terampil

09/12/2021
Pojokan

Pesan Tersembunyi Ki Narto Sabdo Dalam Lagu Kelinci Ucul

23/09/2020
ilustrasi/Cleopatra dalam budaya pop.
Pojokan

Cleopatra: Simbol Kecantikan yang Tidak Cantik-Cantik Amat

24/09/2020
Berita

Sekjend DPP GMNI Serukan Umat Islam Untuk Berjihad

05/12/2020
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Terms
  • Policy

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • Kabar Desa
  • Dunia
  • Ekologi
  • Dialektika
  • Sopolitika
  • Sorot Publik
  • Lainnya
    • Ekosospolbud
    • Pojokan
    • Sains
    • Spiritualitas

© 2020-2024 Piramida ID

rotasi barak berita hari ini danau toba